You are on page 1of 16

NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DENGAN


PRESTASI BELAJAR MAHASISWA D-III KEBIDANAN DAN D-IV
BIDAN PENDIDIK SEMESTER I DI FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2011/2012

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan


Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan
Program Studi D-IV Bidan Pendidik
Universitas Respati Yogyakarta

Disusun Oleh:

LILIS MUHADIANTI
11140161

PROGRAM STUDI DIV BIDAN PENDIDIK


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI
YOGYAKARTA
2012
LEARNING ACHIEVEMENT OF STUDENTS IN DIII OBSTETRICS AND DIV
MIDWIFE EDUCATOR TERM I IN THE HEALTH SCIENCES FACULTY
RESPATI UNIVERSITY YOGYAKARTA
ACADEMIC YEAR 2011/2012

Lilis Muhadianti1 Tutik Astuti2 Sukmawati3

ABSTRACK

Background: The educational background of students have an important role in the


continuation of the study to be undertaken. Educational background relevant to the
subject chosen as the continuation of the study will support the achievement of a better
learning achievement. Problems that often occur, the direction that is taken whether
students often do not correspond to their educational background so that students need to
make adjustments that will hinder the learning process. Based on preliminary study
results are known the number of students in obstetrics D-III and D-IV Midwife Educator
semester of the academic year 2011/2012 as many as 375 people and come from various
kinds of educational backgrounds.
Research objectives: Knowing the relationship between educational background with
student learning achievement D-III and D-IV Midwifery Midwife Educator semester at
the Faculty of Health Sciences UNRIYO academic year 2011/2012.
Research Methods: The research is analytical descriptive with a prospective study. The
study population was all students of the D-III program and the D-IV Midwifery Midwife
Educator semester at the Faculty of Health Sciences UNRIYO academic year 2011/2012
as many as 375 people. Sampling technique using a purposive sampling, a sample of the
research as much as 369 people. Data retrieval techniques using questionnaires and
documentation. Data analysis using the Kendall Tau correlation analysis.
Results: Student Educational background D-III and D-IV Midwifery Midwife Educator
semester I of the Faculty of Health sciences University of Yogyakarta Respati largely
derived from the SMA by 78%. Student learning achievement D-III and D-IV Midwifery
Midwife Educator semester I of Respati Faculty of Health Sciences University in
Yogyakarta most adequate category that is equal to 44.4%. Analytical results obtained
Zvalue. greater than Ztabel (3.928> 1.960) and the p-value 0.016 (p <0.05). Closeness of the
relationship between educational background with student learning achievement D-III
and D-IV Midwifery Midwife Educator in the category of very low (correlation
coefficient (T) of 0.115)
Conclusion : There is a relationship between educational background with student
learning achievement D-III and D-IV Midwifery Midwife educators semester at the
Faculty of Health Sciences UNRIYO academic year 2011/2012.
Keyword : educational background, school performance, student

1
D IV student Midwife Educator Yogyakarta Respati University
2
Lecturer Yogyakarta University Respati
3
Lecturer Yogyakarta University Respati
HUBUNGAN ANTARA LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DENGAN
PRESTASI BELAJAR MAHASISWA D-III KEBIDANAN DAN D-IV BIDAN
PENDIDIK SEMESTER I DI FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2011/2012

Lilis Muhadianti4, Tutik Astuti5, Sukmawati6

INTISARI

Latar belakang : Latar belakang pendidikan mahasiswa mempunyai peran penting dalam
kelanjutan studi yang akan dijalani. Latar belakang pendidikan yang relevan dengan
jurusan yang dipilih sebagai kelanjutan studi akan mendukung pencapaian prestasi belajar
yang lebih baik. Permasalahan yang sering terjadi, jurusan yang diambil mahasiswa
sering kali tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya sehingga mahasiswa perlu
melakukan penyesuaian yang akan menghambat proses belajar. Berdasarkan hasil studi
pendahuluan diketahui jumlah mahasiswa D-III kebidanan dan D-IV Bidan Pendidik
semester I tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 375 orang dan berasal dari berbagai jenis
latar belakang pendidikan.
Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan antara latar belakang pendidikan dengan
prestasi belajar mahasiswa D-III Kebidanan dan D-IV Bidan Pendidik semester I di
Fakultas Ilmu Kesehatan UNRIYO tahun ajaran 2011/2012.
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan study
prospective. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program studi D-III
Kebidanan dan D-IV Bidan Pendidik semester I di Fakultas Ilmu Kesehatan UNRIYO
tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 375 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan
purposive sampling, dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 369 orang. Teknik
pengambilan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Analisis data menggunakan
analisis korelasi Kendall Tau.
Hasil : Latar belakang pendidikan mahasiswa D-III Kebidanan dan D-IV Bidan Pendidik
semester I Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta sebagian besar
berasal dari SMA yaitu sebesar 78%. Prestasi belajar mahasiswa D-III Kebidanan dan D-
IV Bidan Pendidik semester I Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta
sebagian besar dalam kategori cukup yaitu sebesar 44,4%. Hasil analisis diperoleh nilai
Zhitung lebih besar dari Ztabel (3,928>1,960) dan nilai p-value 0,016 (p<0,05). Keeratan
hubungan antara latar belakang pendidikan dengan prestasi belajar mahasiswa D-III
Kebidanan dan D-IV Bidan Pendidik dalam kategori sangat rendah (koefisien korelasi ()
sebesar 0,115).
Kesimpulan : Ada hubungan antara latar belakang pendidikan dengan prestasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan dan D-IV Bidan pendidik semester I di Fakultas Ilmu
Kesehatan UNRIYO tahun ajaran 2011/2012.
Kata Kunci: latar belakang pendidikan, prestasi belajar, mahasiswa

4
Mahasiswi D IV Bidan Pendidik Universitas Respati Yogyakarta
5
Dosen Universitas Respati Yogyakarta
6
Dosen Universitas Respati Yogyakarta
PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara berkembang yang masih dalam tahapan proses


pencarian jati diri bangsa. Salah satu pencarian jati diri bangsa yaitu dalam bidang
pendidikan. Menuju sistem pendidikan nasional yang ideal bagi seluruh masyarakat
Indonesia merupakan suatu harapan dan tantangan bagi semua pihak khususnya
Kementerian Pendidikan Nasional. Tentu hal ini membutuhkan suatu proses yang
berkesinambungan dan waktu yang cukup lama. Di era globalisasi saat ini, sangat
dituntut Sumber Daya Manusia (SDM) siswa bangsa yang terspesialisasi, kompetitif,
dan berkualitas sehingga mampu bersaing di era globalisasi6.
Penyelenggara pendidikan kebidanan adalah institusi pendidikan tinggi baik
pemerintah maupun swasta sesuai dengan kaidah-kaidah yang tercantum pada sistim
pendidikan nasional. Lulusan pendidikan bidan sebelum tahun 2000 dan Diploma III
kebidanan, merupakan bidan pelaksana, yang memiliki kompetensi untuk
melaksanakan praktiknya baik di institusi pelayanan maupun praktik perorang,
lulusan pendidikan bidan pada tingkat DIII kebidanan mampu menerapkan ilmu
pengetahuan klinik kebidanan untuk memberikan layanan di dalam pelayanan
kebidanan yang terorganisir, maupun praktek mandiri. Lulusan pendidikan bidan
pada tingkat Diploma IV menerapkan ilmu pengetahuan klinik kebidanan dan
penunjang yang bersifatnya khusus untuk memberikan layanan langsung pada pasien.
Lulusan program akademik profesional tingkat sarjana memberikan layanan langsung
baik pada tatanan institusi maupun tatanan layanan yang ada di masyarakat. Mereka
dapat berperan sebagai pemberi layanan kebidanan, pengelola layanan kebidanan atau
kesehatan, peneliti, pendidik maupun menyelenggarakan praktek sendiri. Sedangkan
lulusan program kebidanan tingkat master dan doktor melakukan praktek kebidanan
lanjut, peneliti pengembangan dan konsultan. Selain itu bidan mempunyai
kompetensi dalam memberikan standar pelayanan kebidanan meliputi: kehamilan,
persalianan, nifas, bayi baru lahir, KB, dan kesehatan reproduksi. Selain kompetensi
bidan juga harus mempunyai Kemampuan akademik bidan yang dilihat dari prestasi
belajar yang didapatkan oleh mahasiswa selama mengikuti pendidikan di Diploma III
Kebidanan10.
UU RI No 20 Tahun 2003 pasal 3 menyatakan bahwa sistem pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa untuk
berkembangnya potensi peserta didik dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional tersebut, tentunya membutuhkan suatu tinjauan dan evaluasi secara
berkesinambungan terhadap pendidikan di Indonesia. Khususnya tinjauan dan
evaluasi mengenai kurikulum yang berlaku. Kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu7.
Universitas Respati Yogyakarta merupakan salah satu Universitas di Yogyakarta
yang salah satunya menyelenggarakan Program Pendidikan Profesional Diploma III
(DIII) kebidanan dan Diploma IV (DIV) Bidan pendidik. Prosedur seleksi
penerimaan mahasiswa baru di Universitas Respati Yogyakarta khususnya untuk
kebidanan yaitu ; 1) Jalur tes meliputi seleksi administrasi, uji tes dan tes kesehatan.
Tes psikotes tidak dilakukan karena penyesuaian dengan kebijakan universitas. 2)
Jalur tanpa tes/ jalur rekomendasi (seleksi nilai rapor pada semester 1 sampai 5) maka
berhak masuk Universitas Resapati Yogyakarta tanpa tes. Sesuai dengan tujuan yaitu
menghasilakan lulusan yang unggul, profisional, berjiwa wirahusaha dan
kompotetitif8.
Dari hasil studi pendahuluan yang telah penulis lakukan pada tanggal 15
Desember 2011 didapatkan data jumlah mahasiswa semester I angkatan 2011-2012
yang tercatat sebagai mahasiswa Diploma III Kebidanan sebanyak 375 orang di
Universitas Respati Yogyakarta. Penulis memilih mahasiswa DIII Kebidanan
semester I sebagai subjek penelitian dikarenakan pada semester I merupakan awal
untuk menentukan hasil studi untuk mengambil mata kuliah berikutnya1.

BAHAN DAN ACARA


Penelitian deskriptif analitik yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan
tujuan utama untuk menggambarkan tentang sesuatu keadaan secara objektif,
selanjutnya dilakukan analisa korelasi antara faktor resiko dengan faktor efek,
pendekatan dalam penelitian ini menggunakan studi prospektif (cohort) yaitu suatu
penelitian yang bersifat melihat ke depan artinya penelitian dimulai dari variabel
penyebab atau faktor resiko yaitu Latar Belakang Pendidikan, kemudian diikuti
akibatnya pada waktu yang akan datang yaitu Prestasi Belajar Dalam hal ini untuk
mengetahui Hubungan Latar Belakang Pendidikan dan Prestasi Belajar Mahasiswa
D-III Kebidanan dan D-IV Bidan Pendidik Semester I di Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Respati Yogyakarta Tahun Ajaran 2011-2012.
Penelitian ini dilaksanakan pada Tanggal, 13 Maret 2012 di Universitas Respati
Yogyakarta yang beralamat di Jalan Laksada AdiSucipto KM 6,3 Depok, Sleman,
Yogyakarta.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Program Studi
Diploma III Kebidanan dan D-IV Bidan Pendidik Semester I Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta Tahun Ajaran 2011-2012. Berdasarkan
Studi Pendahuluan yang dilakukan oleh Peneliti pada tanggal 15 Desember 2011, di
dapatkan jumlah Mahasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan dan D-IV Bidan
Pendidik Semester I di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta
Tahun Ajaran 2011-2012 sebanyak 375 orang mahasiswa.
Sampel atau responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Program Studi
Diploma III Kebidanan dan D-IV Bidan Pendidik Semester I di Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta Tahun Ajaran 2011-2012 yang memiliki
nilai Indek Prestasi semester (IPS) yang berjumlah 369 orang mahasiswa.Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive
sampling Adapun kriteria dari subyek penelitian adalah sebagai berikut :
1. Kriteria inklusi
a. Mahasiswa Aktif Kuliah pada Semester I
b. Memiliki nilai Indek Prestasi Semester I (IPS)
2. Kriteria Eklusi
a. Mahasiswa yang tidak masuk saat penelitian
b. Mahasiswa aktif tapi tidak memiliki nilai Indek Prestasi Semester (IPS).
Variabel Skala
Definisi Operasional Parameter
Penelitian Pengukuran

Variabel Bebas: Jenjang pendidikan formal 1. SMA


Latar Belakang yang pernah ditempuh oleh 2. SMK Nominal
Pendidikan mahasiswa sebelum 3. SPK
melanjutkan ke DIII 4. MA
Kebidanan
Variabel Penguasaan pengetahuan dan 1. Sangat baik (A) jika
Tergantung : keterampilan yang nilai IPS 3,51- 4,00 Ordinal
Prestasi Belajar dikembangkan melalui mata 2. Baik (B) jika nilai IPS
pelajaran, lazimnya 2,75 - 3,50
ditunjukkan dengan nilai tes 3. Cukup (C) jika nilai
atau angka yang diberikan IPS 2,00 - 2,74
dosen dalam pendidikan 4. Kurang (D) jika nilai
kebidanan dimunculkan IPS 1,00 -1,99
dalam bentuk indeks prestasi 5. Gagal (E) jika nilai
Semester (IPS) semester I IPS 0,00 - 0,99

HASIL DAN PEMBAHASAN

Responden penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi D-III Kebidanan


dan D-IV Bidan Pendidik semester I Fakultas Ilmu Kesehatan UNRIYO tahun
ajaran 2011/2012. jumlah mahasiswa semester I yang aktif D-III kebidanan
sebanyak 260 mahasiswa dan D-IV Bidan Pendidik sebanyak 109 mahasiswa, dan
sebanyak 369 orang yang aktif. 6 orang tidak digunakan sebagai responden
dikarenakan tidak memiliki nilai IPS. Karakteristik responden dalam penelitian ini
diamati berdasarkan umur, alasan masuk kuliah dan tempat tinggal. Hasil analisis
deskriptif karakteristik responden penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1
berikut:
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Pada Mahasiswa Program
Studi D-III Kebidanan dan D-IV Bidan Pendidik Semester 1 FIKES
UNRIYO Tahun Ajaran 2011/2012
Karakteristik Respoden Frekuensi Persentase
(n=369) (%)
Umur (tahun)
17 – 18 223 60,4
19 – 20 132 35,8
> 20 14 3,8
Alasan masuk kuliah
Keinginan sendiri 320 86,7
Orang tua 49 13,3
Tempat tinggal
Rumah sendiri 7 1,9
Asrama 124 33,6
Kost 238 64,5
Sumber: Data primer diolah 2012
Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui karakteristik berdasarkan umur responden
menunjukkan sebagian besar mahasiswa berumur 17-18 tahun sebanyak 223 orang
(60,4%). Berdasarkan alasan masuk kuliah kebidanan diketahui sebagian besar
mahasiswa masuk jurusan kebidanan karena keinginannya sendiri sebanyak 320
orang (86,6%). Responden menurut tempat tinggal diketahui sebagian besar
mahasiswa tinggal di kost sebanyak 238 orang (64,5%).

1. Analisis Univariat
Analisis univariat dalam penelitian ini berfungsi untuk menganalisis masing-
masing variabel yaitu latar belakang pendidikan dan prestasi belajar. Hasil
analisis univariat variabel penelitian adalah sebagai berikut.

a. Latar Belakang Pendidikan


Latar belakang pendidikan merupakan jenjang pendidikan formal yang
ditempuh mahasiswa sebelum melanjutkan studi di Jurusan D-III Kebidanan
dan D-IV Bidan Pendidik. Latar belakang pendidikan dikelompokkan dalam
skala nominal dengan kategori SMA, SMK, SPK, dan MA. Hasil analisis
univariat variabel latar belakang pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4.2
berikut.
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Latar Belakang Pendidikan Pada Mahasiswa
Program Studi D-III Kebidanan dan D-IV Bidan Pendidik
Semester 1 FIKES UNRIYO Tahun Ajaran 2011/2012
Latar belakang pendidikan Frekuensi Persentase
SMA 288 78,0
SMK 42 11,4
SPK 23 6,3
MA 16 4,3
Jumlah 369 100,0
Sumber: Data primer diolah 2012
Berdasarkan hasil analisis diketahui sebagian besar mahasiswa
mempunyai latar belakang pendidikan dari SMA sebanyak 288 orang (78%).
Sebagian kecil mahasiswa dengan latar belakang pendidikan dari MA
sebanyak 16 orang (4,3%).

b. Prestasi Belajar
Data prestasi belajar menggunakan nilai Indeks prestasi semester (IPS)
mahasiswa program studi D-III Kebidanan dan D-IV Bidan Pendidik. Prestasi
belajar dikategorikan dalam skala ordinal dengan lima kategori yaitu sangat
baik, baik, cukup, kurang dan gagal. Hasil analisis univariat variabel prestasi
belajar dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Pada Mahasiswa Program
Studi D-III Kebidanan dan D-IV Bidan Pendidik Semester 1
FIKES UNRIYO Tahun Ajaran 2011/2012
Prestasi belajar Frekuensi Persentase
Sangat baik 42 11,4
Baik 145 39,3
Cukup 164 44,4
Kurang 18 4,9
Jumlah 369 100,0
Sumber: Data sekunder diolah 2012
Berdasarkan hasil analisis diketahui sebagian besar mahasiswa
mempunyai prestasi belajar kategori cukup sebanyak 164 orang (44,4%), dan
mahasiswa yang mempunyai prestasi belajar dalam kategori kurang sebanyak
18 orang (4,9%).

2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk membuktikan hipotesis penelitian. Hipotesis
yang diajukan dalam peneltian ini berbunyi ada hubungan antara latar belakang
pendidikan dengan prestasi belajar mahasiswa D-III Kebidanan dan D-IV Bidan
Pendidik semester I di Fakultas Ilmu Kesehatan UNRIYO tahun ajaran 2011/2012.
Hasil analisis bivariat penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4. Hubungan Antara Latar Belakang Pendidikan Dengan Prestasi Belajar
Mahasiswa D-III Kebidanan dan D-IV Bidan Pendidik Semester I di
Fakultas Ilmu Kesehatan UNRIYO tahun ajaran 2011/2012
Prestasi Belajar
Latar Total p
belakang Sangat
Baik Cukup Kurang 
baik value
pendidikan
F % f % F % f % f %
SMA 37 12,8 117 40,6 123 42,7 11 3,8 288 100,0
SMK 1 2,4 17 40,5 21 50,0 3 7,1 42 100,0
SPK 3 13,0 4 17,4 12 52,2 4 17,4 23 100,0 0,115 0,016
MA 1 6,3 7 43,8 8 50,0 0 0,0 16 100,0
Total 42 11,4 145 39,3 164 44,4 18 4,9 369 100,0
Sumber: Data primer diolah 2012
Tabulasi silang di atas menunjukkan mahasiswa dengan latar belakang
pendidikan SMA, sebagian besar mempunyai prestasi belajar dalam kategori cukup
sebanyak 123 orang (42,7%). Mahasiswa dengan latar belakang pendidikan SMK
sebagian besar mempunyai prestasi belajar kategori cukup sebanyak 21 orang (50%).
Mahasiswa dengan latar belakang pendidikan SPK sebagian besar mempunyai prestasi
belajar dalam kategori cukup sebanyak 12 orang (52,2%). Mahasiswa dengan latar
belakang pendidikan MA, sebagian besar mempunyai prestasi belajar dalam kategori
cukup sebanyak 8 orang (50%).
Pembuktian hipotesis penelitian dilakukan analisis data menggunakan uji
Kendall Tau. Hasil analisis korelasi Kendall Tau untuk menguji hubungan antara latar
belakang pendidikan dengan prestasi belajar mahasiswa D-III Kebidanan dan D-IV
Bidan Pendidik semester I di Fakultas Ilmu Kesehatan UNRIYO tahun ajaran
2011/2012, diperoleh nilai koefisien korelasi () sebesar 0,115 dengan nilai p-value
sebesar 0,016. Nilai koefisien korelasi hasil perhitungan uji statistik Kendall Tau yang
telah dilakukan secara komputerisasi selanjutnya digunakan untuk menghitung nilai
Zhitung sebagai berikut:

Z
2(2 N  5)
9 N ( N  1)
0,115

2(2 x369  5)
9 x369(369  1)
0,115

15086
1222128
0,115

0,001216
Z  3,928
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Zhitung sebesar 3,928. Nilai Ztabel
pada taraf signifikansi 5% adalah sebesar 1,960. Oleh karena nilai Zhitung lebih besar
dari Ztabel (3,928>1,960) dan nilai signifikansi kurang dari 0,05 (p<0,05), maka
hipotesis dalam penelitian ini diterima. Artinya ada hubungan yang signifikan antara
latar belakang pendidikan dengan prestasi belajar mahasiswa D-III Kebidanan dan D-
IV Bidan Pendidik semester I di Fakultas Ilmu Kesehatan UNRIYO tahun ajaran
2011/2012.
Nilai koefisien korelasi () sebesar 0,115, berdasarkan tabel intepretasi
koefisien korelasi menunjukkan bahwa keeratan hubungan dalam kategori sangat
rendah. Dapat disimpulkan hubungan antara latar belakang pendidikan dengan prestasi
belajar mahasiswa D-III Kebidanan dan D-IV Bidan Pendidik dalam kategori sangat
rendah12.

A. Pembahasan
1. Latar Belakang Pendidikan Mahasiswa D-III Kebidanan dan D-IV Bidan
Pendidik Semester I di Fakultas Ilmu Kesehatan UNRIYO Tahun Ajaran
2011/2012.
Hasil analisis diketahui latar belakang pendidikan mahasiswa D-III
Kebidanan dan D-IV Bidan Pendidik semester I di Fakultas Ilmu Kesehatan
UNRIYO tahun ajaran 2011/2012 sebagian besar berasal dari SMA sebesar 78%.
Hasil ini dapat diartikan bahwa sebagian besar mahasiswa berasal dari latar
belakang pendidikan SMA yang memang dipersiapkan untuk melanjutkan studi
ke perguruan tinggi.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan yang ada di Indonesia pada
intinya terdiri dari pendidikan formal yang dilaksanakan di sekolah dan
pendidikan non formal yang dilaksanakan di luar sekolah5.
Pendidikan formal sendiri terdiri dari berbagai jenis dan latar belakangnya.
Pada tingkat menengah atas, jenjang pendidikan formal terdiri dari pendidikan
umum dan pendidikan menengah kejuruan.UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 pasal
18 disebutkan pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA),
Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah
Aliyah Kejuruan (MAK) atau bentuk lain yang sederajat5.
Latar belakang pendidikan yang diambil oleh siswa akan sangat
berpengaruh terhadap konsep dasar ilmu yang diperolehnya ketika menjalani
pendidikan. Setiap jenis pendidikan mempunyai spesifikasi bidang keilmuan yang
berbeda-beda sehingga pengetahuan, wawasan maupun penguasaan kompetensi
siswa yang diperoleh dari sekolah juga berbeda-beda. Hal ini akan sangat
berpengaruhi pada kelanjutan studi apabila siswa akan melanjutkan pendidikan
pada jenjang pendidikan tinggi.
Latar belakang pendidikan SMA merupakan tingkat pendidikan menengah
atas yang bersifat umum. Pada pendidikan SMA ini siswa memang dipersiapkan
untuk melanjutkan pendidikannya pada jenjang pendidikan tinggi. Bidang
keilmuan yang diajarkan mencakup semua ilmu dan bersifat umum. Pada jenjang
pendidikan SMA, ketika siswa masuk kelas XII akan dilakukan penjurusan agar
siswa mempunyai fokus pada bidang keilmuan yang akan ditekuni terutama
berkaitan dengan kelanjutan studi yang akan dipilihnya di perguruan tinggi.
Sesuai dengan6.
Bentuk pendidikan menengah atas lain yang ada di Indonesia adalah SMK.
Hasil penelitian ini diketahui sebanyak 11,4% mahasiswa berasal dari SMK.
Pendidikan SMK salah satu lembaga pendidikan yang bertanggungjawab untuk
menciptakan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, keterampilan dan
keahlian, sehingga lulusannya siap terjun dalam dunia kerja. Pendidikan SMK itu
sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan
diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian,
serta menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan
sikap professional. Sesuai dengan7 yang menyebutkan SMK merupakan salah satu
jenjang pendidikan formal pada tingkat menengah atas yang mengajarkan bidang
keahlian tertentu.
Hasil analisis juga diketahui terdapat sebanyak 6,2% mahasiswa berasal
dari SPK atau Sekolah Perawat Kesehatan. SPK merupakan jenjang pendidikan
setingkat SMA yang berfokus pada pendidikan keperawatan kesehatan. Jenjang
sekolah ini telah ditutup sejak tahun 2010, tetapi tidak jarang siswa lulusan SPK
ingin melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi. Jenjang pendidikan
formal menengah atas juga dapat ditempuh pada Madrasah Aliyah (MA).
Pendidikan MA sama dengan pendidikan SMA, hal yang membedakan adalah
pada MA terdapat muatan ilmu agama Islam yang lebih banyak. Lulusan MA
juga dipersiapkan untuk mampu melanjutkan studi pada pendidikan tinggi baik
pada perguruan tinggi yang berbasis Islam mapun perguruan tinggi umum.
Latar belakang pendidikan yang dipilih dan dijalani oleh peserta didik
berhubungan erat dengan ilmu dan wawasan yang diperolehnya. Latar belakang
pendidikan juga akan mempengaruhi kelanjutan studi pada perguruan tinggi.
Kelanjutan studi pada tingkat perguruan tinggi akan dapat berjalan dengan baik
apabila mahasiswa berasal dari latar belakang pendidikan yang relevan dan linier
dengan jurusan yang dipilihnya di perguruan tinggi. Jurusan yang tidak sesuai
dengan latar belakang pendidikan mahasiswa, akan membutuhkan penyesuaian
dan proses belajar yang lebih mendalam untuk dapat mengikuti dan
menyelesaikan pendidikan dengan baik. Sesuai4 menyebutkan pemilihan jurusan
yang sesuai bertujuan untuk memfokuskan minat dan potensi siswa pada bidang
keilmuan supaya lebih berkembang.
Pada jenjang pendidikan D-III Kebidanan dan D-IV Bidan Pendidik, latar
belakang pendidikan IPA adalah yang paling sesuai dengan jurusan kebidanan.
Hal ini dapat dijelaskan karena pendidikan IPA yang telah diperoleh di bangku
SMA menjadi dasar untuk mengembangkan bidang keilmuan kebidanan yang
dipilih sebagai jenjang pendidikan lanjutan. Sampai saat ini belum terdapat aturan
yang resmi dari Kemendiknas RI tentang latar belakang pendidikan masuk
jurusan D-III Kebidanan dan D-IV Bidan Pendidik. Adanya otonomi kampus
memberikan keleluasaan bagi kampus dan universitas untuk menerapkan
kebijakan dalam seleksi mahasiswa baru. Seperti yang dilakukan oleh UNRIYO,
dimana mahasiswa baru dari berbagai latar belakang pendidikan dapat masuk di
jurusan D-III Kebidanan dan D-IV Bidan pendidik, dengan satu aturan yaitu
adanya matrikulasi bagi mahasiswa yang berasal dari latar belakang pendidikan
non SMA IPA1.

2. Prestasi Belajar Mahasiswa D-III Kebidanan dan D-IV Bidan Pendidik


Semester I di Fakultas Ilmu Kesehatan UNRIYO tahun ajaran 2011/2012
Hasil penelitian ini diketahui prestasi belajar mahasiswa D-III Kebidanan
dan D-IV Bidan Pendidik semester I di Fakultas Ilmu Kesehatan UNRIYO tahun
ajaran 2011/2012 sebagian besar dalam kategori cukup sebesar 44,4%. Hasil ini
dapat diartikan bahwa prestasi belajar yang dicapai mahasiswa masih belum
maksimal. Hal ini disebabkan karena mahasiswa semester I masih dalam proses
penyesuaian diri terhadap pola pendidikan pada tingkat perguruan tinggi dan juga
masih dalam proses mengenal bidang ilmu kebidanan yang belum pernah
dipelajari sebelumnya.
Prestasi belajar merupakan hasil penilaian terhadap penguasaan
pengetahuan maupun kemampuan mahasiswa setelah mengikuti proses
perkuliahan selama satu semester pada jurusan D-III Kebidanan dan D-IV Bidan
Pendidik yang dituangkan dalam Indeks Prestasi Semester (IPS). Tinggi
rendahnya IPS menunjukkan baik buruknya penguasaan mahasiswa terhadap
ilmu pengetahuan yang telah diajarkan dalam satu semester. Sesuai3
menyebutkan prestasi belajar adalah merupakan pencapaian dari hasil belajar.
Prestasi belajar yang dicapai mahasiswa dipengaruhi oleh usaha yang
dilakukan mahasiswa dan berbagai faktor pendukung yang mempengaruhinya.
Seperti pendapat18 menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
mencakup faktor intern yang terdiri dari faktor jasmaniah, faktor psikologi, dan
faktor kelelahan, serta faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar
mahasiswa yang dapat dikelompokkan menjadi faktor keluarga, faktor sekolah
dan faktor masyarakat.
Kajian tentang faktor internal yang dapat dibahas dalam penelitian ini
diantaranya adalah faktor umur, jurusan ketika sekolah menengah atas dan minat
mahasiswa yang dapat diketahui dari alasan memilih jurusan kebidanan.
Berdasarkan umur diketahui sebagian besar mahasiswa berumur 17-18 tahun
sebesar 60,4%. Pada rentang usia ini mahasiswa termasuk dalam usia dewasa
muda dengan karakteristik mempunyai keingintahuan yang besar, merupakan
tahap awal menuju dewasa dan menjalin hubungan dengan teman3. Mahasiswa
yang mampu mengarahkan dirinya untuk menggali potensi diri melalui kegiatan
yang positif akan sangat mendukung proses belajar yang dijalani sebagai
mahasiswa.
Prestasi belajar mahasiswa juga dipengaruhi juga dengan adanya minat.
Menurut hasil penelitian diketahui sebagian besar mahasiswa memilih jurusan
kebidanan atas keinginannya sendiri sebesar 86,7%. Hal ini dapat diartikan
bahwa mahasiswa mempunyai minat yang tinggi pada jurusan kebidanan.
Keberadaan minat akan menjadi pendorong bagi mahasiswa untuk menjalani
proses pendidikan dengan perasaan senang sehingga akan mendukung pencapaian
prestasi belajarnya. Sesuai dengan13 yang menyebutkan minat mempunyai
pengaruh besar terhadap belajar, karena apabila pelajaran tidak sesuai dengan
minat siswa maka tidak ada daya tarik untuk mempelajarinya.
Perhatian dan dukungan orang tua juga mempunyai peran dalam
pencapaian prestasi belajar. Dukungan belajar yang diberikan orang tua akan
maksimal apabila diberikan secara langsung. Kondisi mahasiswa yang berasal
dari luar Jawa menyebabkan orang tua tidak dapat memberikan dukungan dan
pengawasan belajar secara langsung. Hasil análisis sebagian besar mahasiswa
tinggal di tempat kost karena berasal dari luar Jawa sebesar 64,5%. Keadaan ini
menuntut mahasiswa untuk mempunyai kemandirian belajar sehingga dapat
mendukung pencapaian prestasi belajar. Bagi mahasiswa yang tidak bisa
mengatur pola belajarnya maka hasil yang dicapai menjadi kurang maksimal.
Prestasi belajar mahasiswa, secara akademik menjadi indikator kualitas
maupun kuantitas ilmu pengetahuan yang dikuasai mahasiswa. Prestasi belajar
mahasiswa ditunjukkan dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan kompetensi
setelah dilakukan evaluasi terhadap hasil belajar tersebut. Pencapaian prestasi
belajar (IPS) mahasiswa yang masih cukup menunjukkan bahwa hasil belajar
mahasiswa belum maksimal. Hal ini berimplikasi bahwa mahasiswa masih perlu
untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Peningkatan prestasi dapat dilakukan
dengan memaksimalkan berbagai faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
mahasiswa baik dari faktor internal maupun eksternal.

3. Hubungan antara Latar Belakang Pendidikan dengan Prestasi Belajar


Mahasiswa D-III Kebidanan dan D-IV Bidan Pendidik Semester I di
Fakultas Ilmu Kesehatan UNRIYO Tahun Ajaran 2011/2012
Hasil penelitian membuktikan ada hubungan yang signifikan antara latar
belakang pendidikan dengan prestasi belajar mahasiswa D-III Kebidanan dan D-
IV Bidan Pendidik semester I di Fakultas Ilmu Kesehatan UNRIYO tahun ajaran
2011/2012. Hal ini dibuktikan secara statisik dari analisis korelasi Kendall Tau
diperoleh nilai Zhitung lebih besar dari Ztabel (3,928>1,960) dan nilai p-value 0,016
(p<0,05). Hasil ini dapat diartikan latar belakang pendidikan mempunyai
kontribusi signifikan terhadap prestasi belajar yang dicapai mahasiswa.
Hasil analisis diketahui keeratan hubungan antara latar belakang
pendidikan dengan prestasi belajar mahasiswa D-III Kebidanan dan D-IV Bidan
Pendidik dalam kategori sangat rendah (koefisien korelasi () sebesar 0,115).
Keeratan hubungan dalam kategori sangat rendah dapat dijelaskan bahwa prestasi
belajar yang dicapai oleh mahasiswa D-III Kebidanan dan D-IV Bidan Pendidik
tidak hanya dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan saja, melainkan
dipengaruhi juga oleh berbagai faktor yang lain. Mahasiswa semester I
merupakan mahasiswa yang baru memasuki jenjang pendidikan perguruan tinggi
sehingga membutuhkan berbagai penyesuaian terhadap pola pendidikan yang ada
di perguruan tinggi. Selain itu ilmu kebidanan juga merupakan ilmu baru bagi
mahasiswa sehingga diperlukan waktu untuk mendalaminya. Kemampuan
mahasiswa untuk mencapai prestasi belajar dipengaruhi adanya faktor
kecerdasan, minat, bakat dan motivasi berprestasi siswa. Sesuai dengan yang
dikemukakan oleh13 menyebutkan prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor
psikologis yang meliputi kecerdasan, sikap, perhatian, minat, bakat, motivasi,
kematangan, daya ingat, gaya belajar, kesiapan dan kehadiran. Selain itu prestasi
belajar dipengaruhi juga oleh eksternal yang berasal dari lingkungan, keluarga
dan sekolah.
Prestasi belajar mahasiswa dicapai setelah mahasiswa mengikuti proses
pembelajaran dan perkuliahan. Pada proses inilah berbagai faktor dapat
mempengaruhi pencapaian prestasi belajar. Latar belakang pendidikan menjadi
faktor pendukung tercapainya prestasi belajar. Faktor penentu keberhasilan
belajar mahasiswa adalah dari dalam diri mahasiswa itu sendiri. Hal ini berkaitan
dengan bagaimana kemampuan untuk mengelola proses belajarnya dengan
menggunakan berbagai faktor yang ada untuk mencapai hasil yang maksimal.
Sesuai dengan pendapat dari11 yang menyebutkan prestasi belajar dapat dicapai
apabila siswa mampu mengkolaborasikan berbagai faktor belajar dengan baik.
Hasil penelitian ini mempunyai hasil yang tidak sama dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh9 dengan hasil penelitian tidak ada perbedaan
antara latar belakang pendidikan dengan keterampilan perawat SPK dan Akper di
Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan (F=0,164 dan p value>0,05). Perbedaan
hasil ini disebabkan karena perbedaan fokus penelitian dimana Purba melakukan
fokus penelitian pada perbedaan keterampilan perawat berdasarkan tingkat
pendidikan SPK dan Akper. Tidak adanya perbedaan pada hasil penelitian Purba
diartikan perawat yang berasal dari SPK maupun Akper mempunyai tingkat
keterampilan yang sama baiknya. Sedangkan penelitian ini berfokus pada
hubungan latar belakang pendidikan dengan prestasi belajar yang dicapai
mahasiswa D-III Kebidanan dan D-IV Bidan Pendidik.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa latar belakang pendidikan
mahasiswa berhubungan signifikan terhadap prestasi belajar yang dicapai
mahasiswa. Hasil ini berimplikasi bahwa sangat penting untuk
mempertimbangkan latar belakang pendidikan pada mahasiswa baru yang akan
mengambil jurusan kebidanan. Latar belakang pendidikan yang relevan akan
mendukung pencapaian prestasi belajar yang lebih baik. Didukung dengan
pendapat dari6 disebutkan bahwa latar belakang pendidikan merupakan langkah
awal untuk memilih jurusan pada tingkat perkuliahan supaya bidang keilmuan
dapat dikembangkan secara maksimal.

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan analisis data penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ada hubungan antara latar belakang pendidikan dengan prestasi belajar
mahasiswa D-III Kebidanan dan D-IV Bidan Pendidik semester I di Fakultas
Ilmu Kesehatan UNRIYO tahun ajaran 2011/2012 (nilai Zhitung sebesar 3,928
dengan p-value sebesar 0,016).
2. Latar belakang pendidikan mahasiswa D-III Kebidanan dan D-IV Bidan
Pendidik semester I Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta
sebagian besar berasal dari SMA yaitu sebesar 78%.
3. Prestasi belajar mahasiswa D-III Kebidanan dan D-IV Bidan Pendidik semester
I Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta sebagian besar
dalam kategori cukup yaitu sebesar 44,4%.
4. Keeratan hubungan hubungan antara latar belakang pendidikan dengan prestasi
belajar mahasiswa D-III Kebidanan dan D-IV Bidan Pendidik semester I di
Fakultas Ilmu Kesehatan UNRIYO tahun ajaran 2011/2012 dalam kategori
sangat rendah (koefisien korelasi () sebesar 0,115).
Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka saran yang dapat diberikan adalah
sebagai berikut:
1. Institusi Pendidikan UNRIYO
Melakukan seleksi mahasiswa baru dengan mempertimbangkan latar belakang
pendidikan (SMA Jurusan IPA) sebagai salah satu standar input mahasiswa D-
III Kebidanan, bagi yang berasal dari latar belakang pendidikan Non SMA
dengan jurusan Non IPA perlu diberikan dasar-dasar ilmu IPA agar lebih mudah
menyesuaikan untuk mempelajari ilmu kebidanan.
2. Peneliti selanjutnya
Penelitian ini perlu untuk dilanjutkan dengan meneliti variabel lain yang
mempengaruhi prestasi belajar seperti faktor minat, motivasi, faktor keluarga,
sekolah maupun lingkungan sehingga dapat menyempurnakan hasil penelitian
ini.
DAFTAR PUSTAKA

1. BAAK, 2011. Data Jumlah Mahasiswi Semester I Program Studi Diploma III
Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta.

2. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

3. Danin dan Khairil. 2008. Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru. Jakarta :
Rineka Cipta.

4. Harjanto. 2008. Penjurusan Sekolah Menengah Atas. http://suara Pelajar Indonesia.


Wordpress.com.IPA Versus IPS. Diunduh tanggal 12 Desember 2011

5. Kemendiknas (2003). UU RI NO. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem pendidikan


Nasional. Jakarta : Kemendiknas RI.

6. Mudyaharjo. 2006. Pengantar Pendidikan Sebuah Strategi Awal Tentang Pasar-


Pasar Pendiddikan Pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.

7. Muclish, Hasan. 2008. Latar Belakang Multikultural. Jakarta: EGC

8. Profil Universitas Respati Yogyakarta, 2011. Buku Panduan Akademik. Yogyakarta:


UNRIYO.

9. Purba, Tuaman Franciscus. 2005. Hubungan Latar Belakang Pendidikan dan


Keterampilan Perawat di Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan: Tesis.
Universitas Gajah mada.

10. PP IBI. 2009. 50 Tahun IBI Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta : PP IBI Pusat.

11. Syah, M. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : Remaja
Rosdakarya.

12. Sugiyono (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alpabeta

13. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.

You might also like