You are on page 1of 3

Ayat ke 255

Artinya:
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus
mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di
bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang
di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah
melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa
berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Ayat ini mengandung kata "Kursi" sehingga ayat ini masyhur dengan ayat "Kursi" yang menunjukkan
keesaan Tuhan dalam zat dan sifat-Nya. Tauhid adalah pesan paling utama semua agama samawi.
Tauhid menyebabkan terselamatkannya manusia dari penghambaan berhala-berhala dan tuhan-tuhan
palsu. Tauhid adalah jalan kemerdekaan dan kebebasan, kebebasan dari penghambaan taghut dan
penguasa zalim dan jalan untuk mencapai kesejahteraan serta kebahagiaan.
Kalimat "La ilaa ha illallah" merupakan kalimat yang dikenali dan tak asing, senantiasa memberikan
kedamaian kepada sang bayi ketika baru lahir, dimana kalimat azan dikumandangkan untuk setiap
bayi Muslim dan kian hari kalimat itu semakin mantap dengan dikumandangkan setiap hari di
menara-menara masjid sebagai panggilan shalat. Artinya selain Dia (Allah), tidak ada yang layak
disembah, kamal (kesempurnaan) dan jamal (keindahan) hanya milik-Nya, dan selain-Nya, siapa pun
dan apa pun tidak memiliki kesempurnaan sehingga layak kita sembah dan cintai.
Kehidupan yang sejati adalah milik-Nya yang tidak mengenal fana' (kebinasaan) dan semua selain-
Nya fana' dan sirna. Hanya Dia-lah yang tidak bergantung kepada orang lain dan selain-Nya pasti
memerlukan-Nya. Dia tidak mengalami ngantuk, kelemahan dan tidur. Jika sekiranya Dia membiarkan
alam sedetik saja tanpa pengendalian-Nya, maka tidak ada satu pun yang tertinggal. Dia-lah pemilik
alam semesta dan semuanya adalah milik-Nya. Kenapa seorang hamba harus menyembah hamba
yang serupa dengannya? Kenapa kita tidak meyembah pencipta dan pemilik kita, dan kita cari
sesembahan selain Dia? Kendati orang-orang Musyrik menerima Tuhan sebagai pencipta alam,
namun mereka melihat berhala-berhala sebagai pemberi syafaat.
Ayat ini menyatakan, tinggalkanlah perlindungan buatan dan palsu yang kalian buat sendiri. karena
syafaat hanyalah berada di tangan para auliya Allah. Itupun dalam perkara yang diizinkan oleh Allah.
Penutupan ayat mengistilahkan ilmu dan kekuasaan tak terbatas Tuhan dengan "Kursi" yang
berartikan kursi pemerintahan agar dipahami bahwa Tuhan bukan hanya pemilik alam, melainkan
penguasa dan mendominasi segala sesuatu atau maujudat dan tak ada satupun yang keluar dari
kekuasaan-Nya dan pengelolaan-Nya.
Dari ayat ini kita ambil pelajaran bahw kita harus tundukkan kepala kita kepada sesembahan yang
memiliki semua kesempurnaan baik dari segi ilmu dan cinta serta melepaskan diri dari segala jenis
kelamahan dan kekurangan.
Ayat ke 256-257
Artinya:
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar
daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada
Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan
putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran)
kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang
mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni
neraka; mereka kekal di dalamnya.
Iman adalah urusan hati. Selamanya tidak bisa diperoleh dengan pemaksaan, hanya dengan
argumen, akhlak dan nasehat. Keyakinan atau kepercayaan bisa meresap ke dalam hati manusia.
Untuk keselamatan dan kesempurnaan, dari satu sisi Tuhan mengutus para nabi dan kitab-kitab
Samawi supaya manusia selamat dari kesesatan dan dari sisi lain Ia memberikan kebebasan terhadap
apa yang dikehendaki, ia bisa memilih.
Dengan alasan inilah para nabi sekali pun tidak memaksa seseorang untuk beriman karena iman
dengan paksaan tidak berguna. Sekarang kalau seseorang lepas dari ikatan thagut dan kekuasaannya
serta hanya menjadi hamba Tuhan, orang seperti itu berada dalam lindungan kekuasaan Tuhan dan
Tuhan akan menjaga amal-amalnya, dimana ia akan selalu mendapat bimbingan.ke arah jalan yang
benar dan terpelihara dari mara bahaya yang mengancam dirinya. Sebaliknya setiap yang
menambatkan hatinya kepada selain Tuhan dan bergantung kepadanya, ketahuilah ia akan terjepit
dalam kegelapan kebodohan, syirik dan khurafat. Dan ia tidak akan mendapatkan dirinya dalam jalan
kebenaran dan cahaya.
Dari dua ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:
1. Agama memiliki nilai yang berpihak pada pengetahuan dan dipilih secara bebas atas dasar pilihan
sendiri.
2. Jalan kebenaran adalah satu dan jalan kesesatan banyak karena itu dalam al-Quran kata-
kata nur yang berarti cahaya dipakai dengan bentuk mufrad (tunggal) dan dzulumat yang artinya
kegelapan digunakan dalam bentuk jamak.
3. Jalan kebenaran adalah cahaya yang merupakan sumber kebenaran, gerakan dan harapan serta
ketenangan, sedangkan jalan kebatilan adalah kegelapan yang merupakan sumber kesesatan,
kebodohan dan kekacauan.
Ayat ke 258
Artinya:
Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena
Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan:
"Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata: "Saya dapat menghidupkan
dan mematikan". Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka
terbitkanlah dia dari barat," lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang zalim.
Seperti disebutkan dalam sejarah, Namrud adalah seorang Raja Babilon yang mengaku dirinya
sebagai Tuhan. Ia menganggap rakyat sebagai hamba sahayanya. Ketika mendengar Ibrahim
mengajak rakyat untuk menyembah Tuhan yang Esa, ia mengadakan dialog dengannya. Namrud
mengatakan, "Setiap yang bisa dikerjakan Tuhanmu, akupun bisa melakukannya." Ibrahim
pertamanya mengisyaratkan tema kematian dan kehidupan manusia yang merupakan kekuasaan
Tuhan. Namrud memerintahkan supaya dibawakan dua tahanan. Satunya ia bebaskan dan yang satu
lagi ia perintahkan dibunuh.
Dengan cara ini ia bisa mematikan setiap orang yang ia inginkan dan juga bisa membuat tetap hidup
siapa saja. Meskipun ini adalah tidak lebih dari perbuatan mugholatahoh (mengada-ada). Tapi
Ibrahim langsung menunjukkan terbitnya matahari dari timur yang menunjukkan kinerja Tuhan dan
bertanya apakah Tuhanmu bisa membuat terbit matahari dari barat? Namrud tidak bisa menjawab
pertanyaan tersebut dan terdiam. Namun dengan semua argumen tersebut ia tidak bisa menerima
kebenaran dan dalam ayat lain ia memerintahkan supaya Ibrahim di bakar di atas api.
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:
1. Kalau manusia tidak memiliki kapasitas ketika mencapai kekuasaan, daripada ia mengaku sebagai
hamba Tuhan, ia malah mengaku sebagai Tuhan dan akhirnya ia terperangkap sifat takabbur dan
tertipu.
2. Para Nabi mengajak manusia kepada Tuhan berdasarkan logika, namun ahli kebatilan tidak
memiliki jalan lain kecuali mugholatoh (mengada-ada).

You might also like