Demensia adalah sindrom penurunan fungsi intelektual dibanding sebelumnya
yang cukup berat sehingga mengganggu aktivitas sosial dan profesional yang tercermin dalam aktivitas hidup keseharian, biasanya ditemukan juga perubahan perilaku dan tidak disebabkan oleh delirium maupun gangguan psikiatri mayor. Etiologi dari demensia ini terbagi menjadi 2 kelompok, yakni demensia irreversibel dan demensia reversibel. Subtipe dari dimensia terdiri dari penyakit alzheimer, demensia vaskular, demensia Lewy Body, Demensia penyakit parkinson, Demensia Frontotemporal, dimensia tipe campuran. Umumnya gejala yang muncul berupa kemerosotan dalam pengendalian emosi, perilaku sosial, atau motivasi hidup. Penegakan diagnosis dimulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Screening juga dilakukan Saat ini sudah ada bukti yang cukup untuk skrining orang dengan demensia pada usia lanjut. Diagnosis banding adalah delirium, retardasi mental, penyalahgunaan alkohol, skizofrenia, dan depresi. Terapi-terapi yang dilakukan bisa berupa terapi farmakologis dan terapi non farmakologis. Terapi non farmakologi yang dapat dilakukan adalah dukungan dari keluarga, manipulasi lingkungan dan penanganan pasien (berupa latihan & rehabilitasi).