Professional Documents
Culture Documents
dasaaksara. mungkin sudah banyak yang sering mendengar kata Dasa Aksara ini, berikut ini
akan diulas kembali Dasa Aksara tersebut..
Sa ditempatkan di jantung,
Ba ditempatkan di hati,
Ta ditempatkan di kambung,
A ditempatkan di empedu,
I ditempatkan di dasar hati,
Na ditempatkan di paru – paru,
Ma ditempatkan di usus halus,
Si ditempatkan di ginjal,
Wa ditempatkan di pancreas,
ya ditempatkan di ujung hati.
Dasa aksara diringkas menjadi panca brahma (sa, ba, ta, a, i).
panca brahma diringkas menjadi tri aksara (a, u, ma).
Setelah itu baru turun arda candra (bulan sabit), windu (lingkaran) dan nada (titik).
Baru boleh di ucapkan sang, bang, tang, ang, ing, nang, mang, sing, wang, yang.
lafalkan aksara tersebut lalu letakkan dalam tubuh kita dan alam semesta.
Ini rangkuman intisari dari sastra yang berjumlah lima hurup, yang digunakan untuk memuja
tuhan, memanggil, menghaturkan persembahan, memohon anugrah dari tuhan YME,
diantaranya:
Ini yang dikatakan panca brahma, berada dalam diri manusia. Ini aksaranya;
Ini menyimpan Rwa bhineda (dua sisi dunia), ini suaranya; Ong Ung. Ong di hati putih, ung di
hati hitam. Ung di empedu, ong di pancreas. Ong di dubur, ung di usus.
Ini suara inti sari; ekam evam dwityam Brahman, disebut ONG. Berupa api rwa bhineda Ang,
berupa air rwa bineda Ah.
ini pertemuan sastra yang delapan belas (wreastra), bertemu ujung dengan pengkalnya menjadi
dasa aksara, diantaranya;
ini merupakan maksud dari sastra wreastra, dibaca dari belakang. diantaranya;
demikianlah sastra yang ada di alam ini yang berada juga didalam tubuh kita. Jagalah kesucian
dan keseimbangan dari hurup suci tersebut. Semoga setelah membaca dan meresapi sastra ini,
dunia ini akan menjadi semakin sejahtera.
Diposkan oleh De Purwa Adnyana di 00.29 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Ketetapan Mahasabha VI
Parisada Hindu Dharma Indonesia
Nomor : I/TAP/M.SABHA/1991
Tentang Tata Keagamaan
Pendahuluan
Persiapan Sembahyang
Persiapan sembahyang meliputi persiapan lahir dan persiapan batin. Persiapan lahir meliputi
sikap duduk yang baik, pengaturan nafas dan sikap tangan.
Termasuk dalam persiapan lahir pula ialah sarana penunjang sembahyang seperti pakaian, bunga
dan dupa sedangkan persiapan batin ialah ketenanagan dan kesucian pikiran. Langkah-langkah
persiapan dan sarana prasarana sembahyang adalah sebagai berikut:
Asuci Laksana.
Pertama-tama orang membersihkan badan dengan mandi. Kebersihan badan dan kesejukan lahir
mempengaruhi ketenangan hati.
Pakaian.
Pakaian waktu sembahyang supaya diusahakan pakaian yang bersih serta tidak mengganggu
ketenangan pikiran. Pakaian yang ketat atau longgar, warna yang menjolok hendaknya dihindari.
Pakaian harus disesuaikan dengan dresta setempat, supaya tidak menarik perhatian orang.
Bunga dan Kuwangen adalah lambang kesucian supaya diusahakan bunga yang segar, bersih dan
harum. Jika dalam persembahyangan tidak ada kewangen dapat diganti dengan bunga. Ada
beberapa bunga yang tidak baik untuk sembahyang.
Menurut Agastyaparwa bunga-bunga tersebut seperti berikut:
“Nihan Ikang kembang yogya pujakena ring bhatara: kembang uleran, kembang ruru tan
inunduh, kembang laywan, laywan ngaranya alewas mekar, kembang munggah ring sema,
nahan talwir ning kembang tan yogya pujakena de nika sang satwika”.
Artinya: Inilah bunga yang tidak patut dipersembahkan kepada Bhatara, bunga yang berulat,
bunga yang gugur tanpa digoncang, bunga-bunga yang berisi semut, bunga yang layu, yaitu
bunga yang lewat masa mekarnya, bunga yang tumbuh dikuburan. Itulah jenis-jenis bunga yang
tidak patut dipersembahkan oleh orang yang baik-baik.
Dupa.
Apinya dupa adalah simbul Sanghyang Agni, saksi dan pengantar sembah kita kepada
Sanghyang Widhi. Setiap yadnya dan pemujaan tidak luput dari penggunaan api. Hendaknya
ditaruh sedemikian rupa sehingga tidak membahayakan teman-teman disebelah.
Tempat Duduk.
Tempat duduk hendaknya diusahakan duduk yang tidak mengganggu ketenangan untuk
sembahyang. Arah duduk ialah menghadap pelinggih. Setelah persembahyangan selesai
usahakan berdiri dengan rapi dan sopan sehingga tidak menganggu orang yang masih duduk
sembahyang. Jika mungkin agar menggunakan alas duduk seperti tikar dan sebagainya.
Sikap Duduk.
Sikap duduk dapat dipilih dengan tempat dan keadaan serta tidak mengganggu ketenangan hati.
Sikap duduk yang baik pria ialah sikap duduk bersila dan badan tegak lurus, sikap ini disebut
Padmasana. Sikap duduk bagi wanita ialah sikap Bajrasana yaitu sikap duduk bersimpuh dengan
dua tumit kaki diduduki. Dengan sikap ini badan menjadi tegak lurus. Kedua sikap ini sangat
baik untuk menenangkan pikiran.
Sikap Tangan.
Sikap tangan yang baik pada waktu sembahyang ialah “cakuping kara kalih” yaitu kedua telapak
tangan dikatupkan di depan ubun-ubun. Bunga atau kuwangen dijepit pada ujung jari.
PERSIAPAN MUSPA
Mantra membersihkan/mencuci muka :
Mantra berkumur :
Tangan kanan:
Mantra: Om suddha mam svaha
artinya:Om bersihkanlah hamba
Tangan kiri:
Mantra: Om ati suddha mam svaha
artinya: Om lebih bersihkanlah hamba
Mantra duduk :
Mantra matirta/panglukatan
Om pratama sudha, dwitya sudha, tritya sudha, caturti sudha, pancami sudha, sudha sudha
sudha waryastu
MANTRA TRISANDYA
Om bhur bhuvah svahtat savitur varenyambhargo devasya dhimahidhiyo yo nah pracodayat
Om Narayana evedwam sarvamyad bhutam yac ca bhavyamniskalanko niranjanonirvikalpo
nirakhyatahsuddho deva ekonarayana na dvitiyoasti kascit.
Om tvam siwah tvam mahadevahIswarah paramesvarahbrahma visnusca rudrascapurusah
parikirtitah
Om papo’ham papakarmahampapatma papasambhavahtrahi mam
pundarikaksasabahyabhyantarah sucih
Om ksamasva mam mahadevasarvaprani hitankaramam moca sarva papebhyahpalayasva sada
siva
Om ksantavyah kayiko dosahksantavyo. vaciko mamaksantavyo manaso dosahtat pramadat
ksamasva mam
Om Santih, Santih, Santih Om.
artinya:
Om adalah bhur bhuvah svahKita memusatkan pikiran pada kecemerlangan dan kemuliaan
Sanghyang Widhi, Semoga Ia berikan semangat pikiran kita
Om Narayana adalah semua ini apa yang telah ada dan apa yang akan ada, bebas dari noda,
bebas dari kotoran, bebas dari perubahan tak dapat digambarkan, sucilah dewa narayana, Ia
hanya satu tidak ada yang kedua
Om Engkau dipanggil Siwa, Mahadewa, Iswara, Parameswara, Brahma, Wisnu, Rudra, dan
Purusa
Om hamba ini papa, perbuatan hamba papa, diri hamba papa, kelahiran hamba papa, lindungilah
hamba Sanghyang Widhi, sucikanlan jiwa dan raga hamba
Om ampunilah hamba Sanghyang Widhi, yang memberikan keselamatan kepada semua
makhluk, bebaskanlah hamba dari segala dosa, lindungilah oh Sang Hyang Widhi
Om ampunilah dosa anggota badan hamba, ampunilah dosa perkataan hamba, ampunilah dosa
pikiran hamba, ampunilah hamba dari kelalaian hamba.
Om. damai. damai, damai, Om.
KRAMANING SEMBAH
Urutan-urutan sembah baik pada waktu sembahyang sendiri ataupun sembahyang bersama yang
dipimpin Sulinggih atau seorang Pemangku adalah seperti berikut:
Sarana : Bunga
Om aditysyaparam jyoti, rakta teja namo’stute, svetapankaja namo’stute, bhaskaraya namo’
stute,
Om pranamya bhaskara dewam sarwa klesa winasanam pranamya ditya siwartham bhukti
mukti warapradham
Om rang ring sah pramasiwa raditya ya namah swaha
Artinya:
Om Sinar Surya yang maha hebat, Engkau bersinar merah, hormat pada-Mu, Engkau yang
berada ditengah-tengah teratai putih, hormat pada-Mu pembuat sinar.
Sarana : Kuwangen
Ista Dewata artinya Dewata yang diingini hadirnya pada waktu pemuja memuja-Nya. Ista
Dewata adalah perwujudan Tuhan dalam berbagai-bagai wujud-Nya seperti Brahma, Wisnu,
Iswara, Saraswati, Gana, dan sebagainya. Karena itu mantramnya bermacam-macam sesuai
dengan Dewata yang dipuja pada hari dan tempat itu. Misalnya pada hari Saraswati yang dipuja
adalah Dewi Saraswati dengan Saraswati Tattwa. Pada hari lain dipuja Dewata yang lain dengan
Stawa-stawa yang lain pula.
Pada Persembahyangan umum seperti pada Hari Purnama dan Tilem, Dewata yang dipuja adalah
Hyang Siwa yang berada dimana-mana.
Stawanya sebagai berikut:
Om nama deva adhisthanaya, Sarva vyapi vai sivaya, padmasana ekaprastisthaya,
Ardhaneresvaryai namo namah
om brahma wisnu iswara dewam, jiwatmanam trilokanam, sarwa jagat pratistanam, suddha
klesa winasanam.
Om dewa-dewa tri devanam, tri murti linggatmanam tri purusa sudha-nityam, sarvajagat
jiwatmanam.
Om guru dewa guru rupam, guru padyam guru purvam, guru pantaram devam, guru dewa
suddha nityam.
Om guru paduka dipata ya namah
Artinya :
Om, kepada yang bersemayam pada tempat yang tinggi, kepada Siwa yang sesungguhnyalah
berada dimana-mana, kepada Dewa yang bersemayam pada tempat duduk bunga teratai sebagai
satu tempat,
kepada Ardhanaresvari, hamba menghormat.
ya tuhan
Ya tuhan, yang bergelar brahma, wisnu, iswara, yang berkenan turun menjiwai isi triloka,
semoga seluruh jagat tersucikan, bersih serta segala dosa terhapus olehmu,
Ya Tuhan, para dewa dari tiga dewa, tri murti tiga perwujudan simbul Siwa, Paramasiwa,
Sadasiwa dan Siwa, suci selalu, nyawa dari alam semesta.
Ya Tuhan, gurunya dari Dewa, Gurunya batara-batari, junjungan guru permulaan, guru perantara
dewa-dewa, gurunya dewa yang selamanya suci.
ya tuhan selaku bpak alam, hamba memujamu
Sarana : Kuwangen
Mantram :
Om anugraha manohara, devadattanugrahaka,acanam sarva pujanam, namah
sarvanugrahakam
om Deva devi mahasiddhi, yajnanga nirmalatmaka, laksmi siddhisca dirgayuh, nirwighna
sukha viddhisca
Artinya:
Om, Engkau yang menarik hati, pemberi anugrah-anugrah pemberian dewa, pujaan semua
pujaan hormat pada-Mu pemberi anugerah.
Kemahasidian Dewa Dewi, berwujud yadnya, pribadi suci, kebahagiaan, kesempurnaan, panjang
umur, bebas dari rintangan, kegembiraan dan kemajuan.
Doa Panganjali
Diucapkan saat berjumpa dengan seseorang atau memulai suatu pembicaraan dalam sebuah
pertemuan. Tangan dicakupkan seperti menyembah, diangkat sejajar dada.
Om Swastyastu
Semoga selalu dalam keadaan.selamat di bawah lindungan Tuhan.
Doa Paramasanti
Om Sàntih, Sàntih, Sàntih, Om
Semoga damai, damai di hati, damai di dunia, damai selama-lamanya.
Doa berkumur
Doa Mandi
Doa Keramas
Om hiranyagarbhah samawartatagre,
bhùtasya jàtah patireka àsit
sadàdhara pritiwim dyam utemam
kasmai dewàya hawisa widhema
Om pùrnam adah purnamidam
pùrnàt purnam udacyate
pùrnasya purnam àdàya
pùrnamewawasisyate
artinya :
Ya Tuhan Yang Maha Pengasih. Engkau asal alam semesta dan satu-satunya kekuatan awal.
Engkau yang memelihara semua makhluk, seluruh bumi dan langit. Hamba memuja Engkau. Ya
Tuhan Yang Maha Sempuma dan yang membuat alam sempurna. Alam ini akan lenyap dalam
kesempurnaanMu. Engkau Maha Kekal. Hamba mendapat makanan yang cukup berkat
anugrahMu. Hamba manghaturkan terima kasih.
Doa di atas baik untuk makan bersama, misalnya, pesta atau istirahat makan dalam suatu
pertemuan. Jika sendirian bisa mengucapkan doa pendek ini yang diambil dari kitab suci
Yajurveda:
Om annapate annasya
no dehyanmiwasya susminah
pra-pra dàtàram tàris ùrjam
no dhehi dwipade catuspade
artinya :
Ya Tuhan, Engkau penguasa makanan, anugerahkanlah makanan ini, semoga memberi kekuatan
dan menjauhkan dari penyakit. Bimbinglah hamba anugerahkan kekuatan kepada semua
mahkluk.
atau dapat juga menggunakan mantra berikut:
Om ang kang kasolkaya ica nay a namah svaha
svasti svasti sarva deva bhuta pradhana purusa sang yoga ya namah
artinya :
Oh tuhan yang bergelar icana (bergerak cepat) para dewa bhuta dan unsure pradhana purusa,
para yogi, semoga senang berkumpul menikmati makanan ini.
Om Asato mà sadyamaya
tamaso mà jyotir gamaya
mrtyor mà amrtam gamaya,
Loka samastha sukinoh bhavantu
Loka samastha sukinoh bhavantu
Loka samastha sukinoh bhavantu
Om agne brahma grbhniswa
dharunama syanta riksam drdvamha
brahrnawanitwa ksatrawahi sajàta
wanyu dadhami bhratrwyasya wadhyàya.
artinya :
Tuhan Yang Maha Suci, Tuntunlah kami dari tidak benar menuju kebenaran, tuntunlah kami dari
gelap menuju terang, Tuntunlah kami dari kematian menuju kehidupan yang abadi, Semoga
semua mahluk dalam bahagia.
Tuhan Yang Maha Suci, terimalah pujian yang hamba persembahkan melalui Weda mantra dan
kembangkanlah pengetahuan rohani hamba agar hamba dapat menghancurkan musuh yang ada
pada hamba (nafsu). Hamba menyadari bahwa Engkaulah yang berada dalam setiap insani
(jiwatman), menolong orang terpelajar pemimpin negara dan para pejabat. Hamba memuja
Engkau semoga melimpahkan anugrah kekuatan kepada hamba.)
Om pàwakànah Saraswati
wàjebhir wajiniwati
yajñam wastu dhiyàwasuh.
artinya :
Ya Tuhan sebagai manifestasi Dewi Saraswati. Yang MahaSuci, anugrahilah hamba kecerdasan.
Dan terimalah persembahan hamba ini.
Doa subhacita
Doa Penganten
Om wisowiso wo atithim
wajayantah purupriyam
agnim wo duryam wocah
stuse sùsasya manmabhih
artinya :
Ya Tuhan, Engkau adalah tamu yang datang pada setiap rumah. Engkau amat mencintai
umatMu. Engkau adalah sahabat yang maha pemurah. Perkenankanlah hamba memujaMu
dengan penuh kekuatan, dalam ucapan maupun tenaga dan dalam lagu pujian.
Doa Berdagang
Doa Pelantikan
Om anugraha manoharam,
devadatta nugrahaka,
arcanam sarwà pùjanam,
namah sarwa nugrahaka.
Om ksama swamàm jagadnàtha,
sarwa pàpà hitankarah,
sarwa karya sidham dehi,
pranamya sùryeswaram.
Om Sàntih, Sàntih, Sàntih, Om.
artinya :
Ya Tuhan limpahkanlah anugrahMu yang menggembirakan kepada hamba. Tuhan yang maha
pemurah, semoga Tuhan melimpahkan segala anugrah kepada hamba. Ya Tuhan, pelindung alam
semesta, pencipta semua makhluk, ampunilah dosa hamba dan anugrahilah hamba dengan
keberhasilan atas semua karya. Tuhan yang memancarkan sinar suci, ibaratnya sang surya
memancarkan sinarnya, hamba sujud kepadaMu. Ya Tuhan, semoga damai, damai di hati, damai
di dunia, damai selama-lamanya.
Untuk menutup pertemuan, bisa pula dipakai doa di bawah ini yang diambilkan dari kitab
Yajurveda. Mantram ini disebut Santi Mantram. Bunyinya:
Om dyauh sàntir antariksam sàntih
prthiwi sàntir àpah sàntir
asadhayah santih wanaspatayah santir
wiswe dewah sàntir brahma sàntih
sarvam sàntih santir ewa sàntih
sà mà sàntir edhi
artinya :
Ya Tuhan Yang Mahakuasa, anugerahkanlah kedamaian di langit, damai di bumi, damai di air,
damai pada tumbuh-tumbuhan, damai pada pepohonan, damai bagi para dewata, damailah
Brahma, damailah alam semesta. Semogalah kedamaian senantiasa datang pada kami
Om mantrahinam kriyahinam bhaktininam maheswara
Yad pujitan mahadewa paripurnam tad astu me
Om ayuwedhir yasowridhih
Wridhih pradnyasukhasriyam
Dharma Santana wrdhisca
Santu te sapta wrdhayah
om dirghayur nirwighna sukha wridhi nugrahakam
Artinya:
Oh iswara yang agung, mantra kami tiada sempurna
Perbuatan kami tiada sempurna pula
Karena itu kami memujamu
Oh hyang iswara yang agung, smoga kami dikaruniai kesempurnaan (di dalam melakukan tugas)
oh tuhan, berkahilah kami dengan tujuh perpanjangan: hidup lama, nama harum, ilmu
pengetahuan, kebahagiaan, kesejahteraan, kepercayaan, dan putera utama.
oh tuhan yang agung, smoga kami sukses tanpa halangan dan meperoleh kebahagiaan atas
anugrahmu.
Kalender
Desember 2015, Çaka
1937
Minggu 29 6 13 20 27 3
Senin 30 7 14 21 28 4
Selasa 1 8 15 22 29 5
Rabu (2) 9 16 23 30 6
Kamis 3 10 17 24 31 7
Jumat 4 11 18 25 1 8
Sabtu 5 12 19 26 2 9
Buda Pon Tolu
Arsip Blog
▼ 2011 (3)
o ▼ Desember (3)
10 hurup suci (Dasa Aksara)
Kramaning Sembah
Doa sehari hari Umat Hindu
Pengikut
Mengenai Saya
De Purwa Adnyana
Seorang mahasiswa yang tergila-gila pada Akun jejaring sosial Facebook, Twitter,
MySpace,Friendster,Youtube, blog dan fotografi. Hobby aku? Wah cukup banyak kalau
bicara tentang hobby, selain hobby dikasi duit hehehehe, Aku suka dengan maen Laptop
dan baca Buku, Aku lebih senang menghabiskan waktu di depan Layar Laptop, Tiada
hari tanpa online dari pada jalan-jalan.. hehehehehe, My Social Network :: Pin
BlackBerry Messenger : 29826BE0 - Yahoo! Messenger : purwaadnyana@yahool.co.id -
Twiiter: @purwaadnyana - My Space : purwaadnyana - Youtube :
www.youtube.com/user/depurwaadnyana - Multiply : www.purwaadnyana.multiply.com -
Google : www.profiles.google.com/u/0/117288345167464161026