You are on page 1of 11

GROUP CERES

(PT PETRA FOOD)


(Perusahaan Cokelat Ternama Asal Indonesia)

Disusun Oleh :
Revy Aldys

Mata Kuliah : Bisnis Internasional


Dosen : Mochamad Rizki Sadikin, BBA, MBA

Program Studi Manajemen


Fakultas Ekonomi Bisnis
Universitas Mercu Buana
Jakarta
2018
Sejarah dan Penjelasannya

Tahun Keterangan
1950-an Grup Ceres bermuladari NV Ceres di Garut. NV Ceres adalah perusahaan
milik orang Belanda, yang pada zaman penjajahan Jepang dijual ke
orang Indonesia. Akhirnya, NV Ceres jatuh ke tangan M.C. Chuang. Waktu
itu M.C. Chuang sudah memasarkan cokelat merek Silver Queen. Melihat
potensi bisnis di Bandung yang lebih menjanjikan, M.C. Chuang
memindahkan usahanya dari Garut ke Bandung. Ketika itu perusahaannya
telah berganti nama menjadi PT Perusahaan Industri Ceres (Ceres).
1978 PT General Food Industries (GFI), sister company, mulai beroperasi
di Bandung. Sama dengan Ceres, GFI juga memproduksi kakao dan cokelat,
tapi untuk merek Van Houten.
1984 Anak sulung M.C. Chuang, Jhon Chuang, mendirikan perusahaan distribusi
yang berpusat di Singapura dengan nama Petra Foods Pte. Ltd. Perusahaan
ini untuk menggarap pasar ekspor.
1986 Petra Foods mendirikan perusahaan distribusi bernama PT Nirwana
Lestari untuk menggarap pasar modern yang mulai berkembang.
Perusahaan ini mulai beroperasi tahun 1987, awalnya hanya
mendistribusikan lima merek milik PT Ceres.
1988 Petra Foods masuk ke bisnis cocoa ingredients (CI)
1989 Operasional pertama untuk bisnis CI dimulai di Filipina dan Thailand,
sementara bisnis cokelat (consumer) yang sudah berkembang
di Indonesiajuga terus dikembangkan.
2001 Petra Foods mendirikan perusahaan patungan dengan Meiji Seika Kaisha
(Jepang) untuk memproduksi merek Meiji Di Indonesia.
2002 Petra Foods mendirikan perusahaan patungan dengan SD Holdings Bhd, di
Malaysia.
2003 Petra Foods melalui anak perusahaannya, Ceres Sime Confectionery Sdn.
Bhd., mengakuisisi 100% saham Ceres Sime Marketing untuk memperkuat
distribusinya di Malaysia.
Sekarang Perusahaan-perusahaan Petra Foods telag berkembang dan tersebar di 6
negara. Sampai akhir 2007, Petra Foods telah memiliki lebih dari 5.838
karyawan dan pendapatan tahunan US$836 juta lebih.petra Foods menjadi
salah satu perusahaan pemroses sekaligus penyuplai bahan baku cokelat
terbesar di dunia. Juga, menjadi pemain utama di pasar cokelat bermerek
(confectionery).
AKSI KORPORAT GRUP CERES (PETRA FOODS)

Tahun Keterangan
1984 Mendirikan Petra Foods Pte. Ltd., perusahaan distribusi dan pemasaran yang
berkantor pusat di Singapura. Perusahaan ini banyak dimanfaatkan untuk
membuka pintu ekspor dan pemasaran ke berbagai negara.
2001 Mengakuisisi merek Delfi. Merek ini kemudian dijadikan sebagai master
brand baik untuk cokelat bermerek maupunyang tidak bermerek.
2001 Mendirikan PT Ceres Meiji Indonesia dengan menggandeng Meiji Seika
Kaisha (Grup Meiji), Jepang.
2001 Mendirikan PT Frey Abadi Indotama bersama Grup Fuji untuk memasarkan
dan mendistribusikan cokelat ke pasar B2B dan hotel-restoran-cafe.
2002 Petra Foods mendirikan perusahaan patungan dengan SD Holdings Bhd di
Malaysia.
2003 Petra Foods melalui anak perusahaannya, Ceres Sime Confectionery Sdn.
Bhd., mengakuisisi 100% saham Ceres Sime Marketing untuk memperkuat
distribusinya di Malaysia.
2003 Mengakuisisi 2 perusahaan (pemroses) cokelat di Meksiko dan Brasil dari
Nestle SA untuk memperkuat pasokan internal, juga untuk menyuplai
berbagai perusahaan lain. Misalnya, setelah melakukan pembelian itu, Petra
Foods membuat kesepakatan dengan Nestle untuk memasok kebutuhan
bahan baku cokelat Nestle dikedua Negara tersebut.
2006 Membeli fasilitas produksi dan distribusi milik Nestle Filiphina, dibawah
Goya Inc. selain fasilitas, ikut dibeli pula merek-merek Nestle, seperti Knick
knacks dan Goya, yang sudah popular di Filiphina.
2006 Mengakuisisi Hudson, merek permen yang popular sebagai pelega
tenggorokan.
2007 Menggandeng Armajaro Holdings mendirikan PT Petra Armajaro Holdings,
untuk memudahkan penetrasi di Eropa, terutama untuk premium cocoa
ingredients.

Saat tentara Jepang datang menduduki Indonesia di tahun 1942. Ketika itu ribuan orang Belanda yang
tak mau ditawan Jepang lari tunggang langgang, tak terkecuali seorang Belanda pemilik pabrik
cokelat bernama NV Ceres yang menjual pabriknya dengan diskon besar kepada MC Chuang, orang
Indonesia keturunan Tionghoa. Artikel ini menceritakan bagaimana Chuang dan keluarganya
membangun sebuah pabrik cokelat rumahan menjadi perusahaan cokelat terbesar ketiga di dunia, dan
terbesar di Asia.
Setelah Indonesia merdeka, Chuang mengganti nama NV Ceres menjadi Perusahaan Industri Ceres.
Chuang cukup beruntung karena di awal usahanya, ia mendapatkan order besar saat konferensi Asia
Afrika diadakan tahun 1955 di Bandung. Karena order inilah M.C. Chuang akhirnya memindahkan
pabriknya dari Garut ke Bandung. Grup Ceres mulanya hanya home industry dengan skala kecil dan
sederhana, namun memang pada saat itu bisnis cokelat olahan terbilang jarang di Indonesia.
Sebenarnya tidak ada yang istimewa dari bahan racikan Chuang atau cara Chuang membuat
cokelatnya, kecuali memainkan temperatur pada alat-alat pemanas cokelat. Ia membuat cokelat
seperti kebanyakan pabrik ketika itu; berbahan dasar kakao, gula, dan susu. Namun cokelat itu
terkenal lezat, bahkan konon saking lezatnya, Presiden Soekarno hanya mau memakan cokelat buatan
Chuang. Konon, yang menjadi senjata rahasia Chuang dalam membuat cokelat adalah indra
perasanya yang peka sehingga ia dapat mengetahui apakah cokelat produknya sudah dibuat dengan
tepat atau belum.
Chuang juga termasuk orang yang cerdik. Kecerdikannya terlihat saat ia menciptakan cokelat
batangan pertamanya pada tahun 1950-an, Silver Queen. Gagasan menjual cokelat dalam bentuk
batangan sebetulnya merupakan hal mustahil ketika itu saat belum ada teknologi untuk membuatnya
tidak meleleh ketika dipajang di toko karena iklim tropis Indonesia yang panas. Chuang tidak
kekurangan akal, dia mencampur adonan cokelatnya dengan kacang mede yang membuat cokelat
batangan seperti beton bertulang yang kuat dan pada akhirnya justru membuat Silver Queen unik.
Tahun-tahun selanjutnya diisi Chuang dengan mengembangkan teknologi di pabriknya, ia berusaha
mencari tahu cara-cara moderen membuat sebuah adonan cokelat yang sempurna.
Chuang memiliki cara yang unik dalam menciptakan varian-varian cokelat-cokelat baru. Dia tidak
memanfaatkan liburan ke luar negeri hanya untuk berleha-leha, tetapi juga menyempatkan waktu
berburu makanan-makanan berbahan cokelat di mana pun dia berada. Cokelat-cokelat itu diborong
sebagai oleh-oleh, sebagian kemudian diserahkan pada bagian riset perusahaan untuk dibedah
komposisinya. Dia melancong ke Amsterdam, Belanda, belajar ke pabrik cokelat Cj Van Houten yang
sudah memproses kakao menjadi cokelat sejak 1828. Dia juga merayu manajemen Van Houten agar
memberinya hak untuk menjual merek itu. Lobi ini sukses dan hasilnya bukan saja Ceres
mendapatkan hak memasarkan Van Houten, melainkan juga ilmu dan teknologi mengenai
pengolahan kakao menjadi cokelat lezat.
Ilmu-ilmu itulah yang kemudian dipakai untuk memperbaiki rasa Silver Queen, dan membuatnya
semakin populer dari hari kehari. Selain Silver Queen Chuang juga mengembangkan berbagai merek
lain seperti Ritz, Delfi, Chunky, wafer Briko, Top, dan biskuit Selamat. Tidak banyak yang diketahui
tentang Chuang karena sifatnya yang tertutup, namun Chuang dikenal sangat akrab dengan para
karawannya. Dia tak segan-segan turun langsung ke pabrik dan berbincang di sana. Sikapnya ini lah
yang membuat ia sangat dicintai oleh anak buahnya.
Sepeninggal Chuang, perusahaan dilanjutkan oleh ketiga anaknya John, Joseph, dan William Chuang.
Ketiganya dikenal memiliki talenta yang sama dengan ayahnya dalam urusan cokelat. Joseph,
sebelum dipanggil pulang ke Indonesia, merupakan seorang pebisnis cokelat di Filipina. Ia
mengembangkan jalur distribusi Ceres sampai ke pelosok tanah air, melengkapi armadanya dengan
500 truk berpendingin yang tersebar dari Banda Aceh sampai Jayapura. Ia juga mengakuisisi merek
Hudson dan membeli merek Delfi dari Swiss pada tahun 2001.
John yang sebelumnya memiliki karir sebagai Vice Chairman Bank of California dan Presiden
Wardley Development Inc., California membantu Ceres menguasai bisnis hulu kakao di level dunia–
sekarang 70% pendapatan mereka berasal dari pengelolaan kakao. Cokelat memang sepertinya
mengalir dalam darah mereka, ketika diwawancarai sebagai salah satu keluarga terkaya di Singapura,
John berkata “Ketika bangun pagi, dalam benak saya hanya ada kakao; siang dan malam hari, cuma
memikirkan kakao dan cokelat.” Distribusi, konsistensi membangun merek, dan upaya untuk fokus
pada bisnis cokelat memang menjadi pilar sukses keluarga Chuang. Akan tetapi, nilai kekeluargaan
yang dibangun dalam keluarga ini tak pelak juga menjadi pilar suksesnya.
Di keluarga Chuang, pemutusan hubungan kerja diharamkan terjadi. Salah satu filosofi M.C. Chuang
adalah jangan pernah mengeluarkan karyawan kecuali karena dua hal :
Mati dan Mencuri. Jangan heran bila menjumpai karyawan yang puluhan tahun, sampai 40 tahun,
bekerja di perusahaan ini. Atau yang seperti Udja, dipekerjakan kembali setelah pensiun. Kerja keras,
loyalitas, kejujuran dan kekeluargaan menjadi values. Dan nilai-nilai ini ditanamkan sejak M.C.
Chuang merintis usaha dan memindahkan operasional Ceres dari Garut ke Bandung di 1950-an.
Sayangnya Ceres kini sudah menjadi tamu di negerinya sendiri. Sejak krisis moneter tahun 1997,
John dan adik-adiknya mengubah status Ceres di Indonesia menjadi perusahaan penanaman modal
asing (PMA) dan mengalihkan pusat usahanya ke Singapura. Mereka juga sudah tidak mengandalkan
Indonesia lagi sebagai pengolahan kakao utama, setelah memiliki pabrik di Malaysia, Thailand,
Brasil, Meksiko, dan Filipina.
Pada tahun 1984, anak sulung M.C. Chuang, John Chuang mendirikan Petra Foods Pte. Ltd. sebagai
perusahaan distribusi dan pemasaran yang berpusat di Singapura, perusahaan ini juga sebagai pintu
ekspor dan pemasaran ke berbagai Negara.
Perusahaan milik keluarga Chuang ini menjadi pesaing berat M&M’S, produsen cokelat nomer satu
asal Amerika. Produk-produk Petra Foods juga telah merambah ke sekitar 17 negara di dunia sepeti
Thailand, Malaysia, Singapura, Jepang, Filipina, Hongkong, Australia, dan China Diantara beberapa
negara ini ternyata Filipina adalah negara pertama yang dijadikan tujuan ekspor. Serta telah membuka
bisnis perkebunan cokelat di beberapa Negara penghasil cokelat terbaik seperti Meksiko, Brazil, dan
negara-negara di Eropa.
Perusahaan-perusahaan Petra Foods pun telah tersebar di 6 negara dan sampai akhir 2007, telah
memiliki lebih dari 5.838 karyawan dan pendapatan tahunan US$836 juta lebih. Petra Foods sebagai
perusahaan pengolah sekaligus penyuplai bahan baku cokelat terbesar di dunia telah memproduksi
aneka produk cokelat dalam berbagai varian dan kualitas, dan menjangkau ke semua kalangan mulai
dari anak anak, remaja, hingga dewasa mulai dari segmen low class sampai premium.
Sebagai salah satu contoh produknya adalah
Silver Queen & Chunky Bar
Pasti rata-rata kita pernah memakan coklat yang bermerek Silver Queen atau Chunky Bar. Yaitu salah
satu merek cokelat terkenal di Indonesia yang berhasil menjaga reputasinya sebagai produk makanan
ringan yang berkualitas dan seolah sudah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia.

Slogannya "Santai belum lengkap tanpa Silverqueen", Chunky Bar yang memiliki slogan “Gede sih,
tapi rela bagi-bagi ?”. ditujukan kepada konsumen mayoritas penggemar cokelat yaitu remaja.
Produk ini hampir dapat ditemu diseluruh penjuru Indonesia dari Supermarket hingga toko kelontong
kecil. Saat ini telah mengembangkan berbagai macam varian bentuk makanan ringan, seperti Bites,
Rock'R, caramel dan masih banyak lagi yang dapat ditemui di toko-toko.

Delfi – Chacha Peanut


Salah satu varian cokelat ball isi yang cukup digemari dan sudah melegenda di kalangan anak-anak
dan penggemar cokelat yaitu Chacha yang diproduksi oleh produsen cokelat terkenal DELFI. yang
berisikan kacang dengan nama deskripsi "Cokelat Isi Kacang Aneka Warna" atau "Milk Chocolate
Coated Peanut In Crisp Candy Shell”.
CHACHA ball terdiri dari lapisan pertama yang berupa permen tipis dengan aneka warna. Ketebalan
lapisan permen sangat tipis kira-kira 0.5mm. Dengan ketebalan ini sudah cukup untuk menahan isi
didalam yaitu cokelat dan kacang walaupun hanya dengan ketebalan 0.5mm CHACHA ball is very
tough, kemungkinan pihak delfi menggunakan cokelat yang berkualitas menengah untuk produk ini.
Lapisan terakhir adalah "core" atau inti dari CHACHA ball.. sebuah kacang dan kemungkinan
pengolahan kacangnya dengan cara di oven karena rasa gurih dari kacangnya juga sangat
mempengaruhi rasa CHACHA..

Strategi Pemasaran :
Segmenting : Produk Silver Queen memilih segmen pasar menengah. Meskipun dengan harga yang
terjangkau dibandingkan produk coklat batangan import, namun kualitas tetap memberikan yang
terbaik. Selain itu pendistribusian / penyaluran yang dapat dikatakan menjangkau seluruh daerah,
sehingga produk ini dapat diperoleh dengan mudah oleh konsumen. Mulai dari warung-warung kecil
hingga supermarket ternama semuanya pasti menjual produk Silver Queen. Sedangkan untuk
komunikasi dan promosi, Silver Queen selalu menampilakan iklan-iklan yang menarik.

Targeting :
Target pasar dari silver queen adalah remaja, karena kalangan remaja suka mengkonsumsi coklat.
Hal tersebut dapat di lihat dari konsistensi
pengiklanan yang selalu menggunakan model remaja. Dan dari slogan, Silver Queen menargetkan
sebagai produk coklat yang bertema “santai” atau sebagai makanan ketika sedang bersantai.

Positioning :
Produk Silver Queen merupakan pesaing (challenger )
bagi produsen produk coklat yang lain yang ada di pasar. Meskipun dengan harga terjangkau,
produk ini mampu bertahan dan bersaing di pasar dalam negerikhususnya karena keunggulan kualitas
produk dan konsistensi cita rasa yang yang telah diterima baik oleh pecinta coklat di Indonesia.
Perbandingan dengan produk coklat lain:
Untuk segmen remaja, Silver Queen pun dapat dikatakan lebih terjangkau dalam segi harga
dibandingkan merek-merek internasional yang menjadi market leader dunia yang harganya bisa
mencapai dua kali lipat dari brand Silver Queen. Harga yang masih terjangkau, mudah ditemukan
dimana - mana, tersedia berbagai macam bentuk,dan ukurannya besar.
Untuk mendukung promosinya, selain gencar melakukan iklan, Silver Queen juga mengadakan
berbagai jenis lomba yang menawarkan hadiah menarik. Seperti lomba periode 15 Agustus 2013
hingga 30 November 2013, Silver Queen telah menyiapkan paket liburan ke Hawai dan Phuket serta
beberapa hadiah hiburan seperti Samsung S3 dan sejumlah uang tunai. Lomba yang biasanya
diselenggarakan Silver Queen ini biasanya cukup sederhana karena kita cukup mengirimkan kode
unik yang tertera di kemasan serta mencantumkan data diri dan pengumuman pemenang akan
dilakukan setelah proses pengundian hadiah berakhir.

Alasan Go International :
Perusahaan Silver Queen sangat lihai dalam memahami pasar baik lokal dan global. Dulu coklat
hanya untuk keperluan konsumsi, tapi sekarang justru sudah bergeser ke gaya hidup. Otomatis hal in
akan mendongkrak permintaan coklat. Silver Queen mampu bersaing dengan coklat-coklat dari
Swiss, bahkan sekarang orang lebih banyak tahu merek Silver Queen ketimbang merek coklat Swiss.
Industri pasar coklat sangat besar, dan pemainnya pun terbilang sedikit. Silver Queen salah satu
merek coklat yang berhasil mendunia karena rasa dan variasi.
Sumber Daya Manusia
 Perencanaan
Menciptakan karyawan yang handal, terampil dalam bekerja supaya memuaskan bagi pelanggan dan
restoran melalui perekrutan dan seleksi.
 Perekrutan
Perekrutan karyawan dilakukan melalui pemasangan lowongan pekerjaan di internet, jobfair atau dari
kenalan karyawan. Prosedur perekrutannya yaitu melakukan pengiklanan lowongan kerja di Jawa Pos
atau memanggil orang tersebut jika lewat kenalan. Setelah datang ke perusahaan, pelamar mengisi
formulir pendaftaran lamaran kerja yang sudah disediakan.
 Seleksi
Setelah pelamar mengisi Formulir Pendaftaran Lamaran Kerja kemudian bisa ditentukan apakah
orang tersebut mampu dan layak diterima bekerja. Formulir Pendaftaran Lamaran Kerja tersebut
berisi profil pelamar kerja, deskripsi keahlian yang dimiliki, gaji yang diinginkan serta opini dan
kesimpulan dari bagian HRD dan Manajer.
 Pengorganisasian
Menempatkan karyawan bekerja sesuai kemampuan, mereka juga harus rajin masuk kerja dan datang
tepat waktu. Orientasi untuk diberikan dengan menyampaikan secara lisan standar operasional bagi
karyawan yang baru masuk yaitu ramah, murah senyum, penampilan rapi, telinga kelihatan (bagi
Waitress perempuan), pengertian dasar akan produk restoran termasuk rasa dan cara membuat.
 Pengarahan
Melalui Orientasi dan Komunikasi Orientasi mengarahkan karyawan dengan menyampaikan
informasi yang diperlukan untuk bekerja. Komunikasi dengan karyawan dilakukan dengan motivasi
lewat kata-kata misalnya pada saat pertemuan untuk memberi semangat atau dorongan.
 Pengendalian
Meliputi evaluasi dan pelatihan dan pengembangan. Evaluasi kira-kira seminggu sekali dengan
melakukan pertemuan dimana dibicarakan performa masing-masing, yang perlu diubah dan
diperbaiki. Kesalahan fatal karyawan akan diberi Surat Peringatan berkisar dari 1-3 dan jika
melakukan kesalahan lagi akan diberhentikan. Pelatihan dan pengembangan secara berkala. Pelatihan
dan pengembangan dilakukan oleh Captain namun jika membutuhkan penanganan khusus akan
dipanggil orang dari luar untuk melatih.
Produksi dan Operasi
 Perencanaan
Memastikan kualitas, cita rasa makanan dan minuman yang dihasilkan terjamin dan memuaskan serta
pembuatan orderan yang tidak memakan waktu lama
 Pengorganisasian
Pembagian tugas masing-masing yang diterapkan pada alur produksi dan operasi agar kinerja efektif
(hemat waktu) dan efisien (bahan baku tidak terbuang sia-sia).
 Pengarahan
Pemberian semangat, motivasi secara lisan dan ditegur jika karyawan melakukan kesalahan.
 Pengendalian
Pembuatan makanan dan minuman sesuai resep agar standarnya sama, peninjauan ke dapur oleh
pemilik, pengorderan, pengecekan kualitas bahan baku secara berkala.
DAFTAR PUSTAKA

-Ardiyati, Ismi. 2012. Resume Strategi Pemasaran STP (Segmenting, Targeting,dan Positioning)
dan Analisis STP terhadap Produk “Silver Queen”, (Online),
(https://blog.ub.ac.id/ismyardheya/2012/10/22/tugas-individu-mana jemen-
pemasaran/, diakses 9 April 2016).
-Anonim, http://alvincitraa.blogspot.com/2015/11/produk-go-international.html
-Anonim, http://www.bisnishack.com/2014/09/silver-queen-coklat-pelengkap-waktu.html
-

You might also like