You are on page 1of 15
PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN KAPASITAS ORGANISASI DEWAN PENGURUS WILAYAH DAN DEWAN PENGURUS DAERAH AHLULBAIT INDONESIA ab AHLULBAIT INDONESIA DEPARTEMEN PENGESAHAN No. Dokumen ORGANSAST erm t “pilin 2 npg [on Pails ee Tamar vOS=OK7 C ee be JU! asi | Halaman : 10 lembar Dede Arwary Taay fot Me = ‘Dokumen Level Ketua. Ketud | Ketua Umum a Dep. Organisasi DPP ABI DPP ABI | PENDAHULUAN 1. Pembentukkan DPW dan DPD pada hakikatnya sebagai bagian struktur Ahlulbait Indonesia dalam mencapai tujuan dengan menjalankan kebljakan dan program- program kerja ABI. Kehadiran ABI di daerah diharapkan akan memberikan manfaat seluas-luasnya bagi komunitas Ahlulbait maupun masyarakat secara luas. i ingkungan, tantangan ABI di masa 2. Seiring dengan waktu dan perubahan kondi depan akan somakin kompleks, berat dan sulit diprediksi. Keberadaan DPW dan DPD seharusnya terus menerus melakukan pembenahan dan pengembangan kapasitas organisasi agar tetap menjalankan fungsi dan perannya, menyesuaikan dengan berbagai perubahan dan selalu rensponsip dalam memenuhi kebutuhan komunitas. 3. Untuk memperoieh informasi yang lengkap perkembangan dan dinamika yang ada pada masing-masing DPW dan DPD, maka diperlukan kegiatan pengkajlan kapasitas organisasi secara periodik. Hasil pengkajian dapat dijadikan masukan untuk perumusan kebijakan strategis, pengembangan tata kelola serta pelaksanaan program di daerah. i, MAKSUD & TUJUAN ‘A. Maksud 1. Petunjuk teknis ini dimaksudkan sebagai acuan oleh Departemen Organisasi, DPW-DPD dan Petugas atau Fasilitator yang ditunjuk dalam melakukan Pengkajian Kapasitas Organisasi di wilayah maupun Daerah. 2. Adanya kesamaan persepsi dan tindakan dalam melaksanakan Pengakajian Kapasitas organisasi DPW-DPD ABI. 3. Meningkatkan kesadaran dan motivasi pengurus dalam pengelolaan dan pengembangan organisasi. B.Tujuan 1. Memperoleh gambaran yang lengkap dan faktual perkembangan kondisi dan keberfungsian organisasi DPW ABI pada masa periodik tertentu. 2. Berjalannya proses evaluasi partisipatif yang menumbuhkan kesadaran dan motivasi seluruh jenjang kepengurusan (DPP-DPW-DPD) dan anggota ABI terhadap tugas, fungsi dan perannya. Halaman 3 dari 12 3. Sebagai masukan atau rekomendasi dalam upaya perbaikan dan pengembangan kapasitas organisasi pada tingakt DPP-DPW dan DPD. Il, RUANG LINGKUP 1. Petunjuk teknis ini meliputi persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran, dalam rangka pengkalian kapasitas organisasi terhadap Dewan Pengurus Wilayah dan Dewan Pengurus Daerah Ahlulbait di seluruh Indonesia. 2. Petunjuk ini berlaku dan mengikat seluruh Struktur Kepemimpinan Dewan Pengurus yang berada di organisasi ABI IV. REFERENSI-DASAR KEGIATAN ‘Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga ABI. Pedoman Struktur Organisasi ABI, Tahun 2016, Pedoman Kesekretariatan ABI, Tahun 2016 Pedoman Keanggotaan ABI, Tahun 2016. Program Kerja Nasional ABI Tahun 2016-2019. Rapat Kerja DPP ABI Tahun 2017. Oarenea V. _STRUKTUR PELAKSANA DAN URAIAN TUGAS Struktur Pelaksana terdiri dari : ‘A. Penanggung Jawab 4. Penanggung Jawab Umum : Ketua Umum DPP 2. Penanggung Jawab Teknis : Ketua DPP, yang membidangi Departemen Uraian tugas dan tanggung jawab : 1. Melakukan arahan prioritas dan berbagai aspek penting yang harus diperhatikan selama kegiatan pengkajian 2. Memastikan kegiatan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku. 3. Menerima laporan kegiatan dari Departemen Organisasi. B. Ketua/Wakil Departemen Organisasi Uraian tugas dan tanggung jawab 1. Melakukan konsultasi kepada Ketua Umum dan atau Ketua DPP. 2, Menunjuk staf yang akan bertugas menjadi Fasilitator pengkajian di DPW. 3. Melakukan sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan dengan pihak DPW. 4, Melakukan pengawasan pelaksanaan pengkajian kapasitas DPD oleh DPW. ee UT Halaman 2 dari 12

You might also like