Professional Documents
Culture Documents
Materi Uas Agama
Materi Uas Agama
اُ أَااأنلللْ ُ َ ا للهاُو أَللله عَ ُُْدأ أاَا أ ََُْلللوُا أ.لللها أ َُْلللوُُدأ أ لليا ألللهاا أ ل أْل َ قُل َ
اُ أَااأنلللْ ُ َ ا اُ أَااأنألللها أَه عبلللو.ا َ.لللها أَْألللو ل َ أ أَه عبلللوُُدأ ا أ.لللهاا أ ََُْلللوُ أ
اُ عول أ ا عد ل ع ااُوَلهَُْدا ا-1ا أَه عبوُُدأ ا أ.هاا أ ََُْوُ اوأ َُ َ ا عد لُُ َُ َ أ
6
للأاا أ ََُأل ُا اُ أبب أ اُ ع ُْ َُ .ا َ َ .اََا ُلؤَ ع ُ .ا عبل عه أ أُ ع ُْ َُ .ا َ َ .ا ُؤَ ع ُ .ا عب عه أ
اُوأ َُ َ ا أَ أمُُ َُل َ اا أ َنلْ ُ َ ا اُ عإ َدا أكذَبُ َو أكاَأقُ َي عاو ا أَ أم عُ َ أ عب َهو ُم َف عس عوَا أ أ
اَ .ملها أ َ أمُُ َلودأ ااا لون ا ا ٌ .م ع اُاأنألهَابأ علْ َ
اَ .مهاا أ ََ أمل ُي أ بأ عْ َئ ُ َودأ ع
41-40ا
اُ أ َ .اشأله أماَأ َُيأ ََفُ َلْا اب عب َُ َ اَأ أم َ اشأه أماَأ َُيُؤَ ع َ .أ اَ َ . اُو أح لق ع أُقُ عي َ
هاُ عإ َدا للُْ عدقُ أْ أ ُظللله عو عم َي أ انألللهبُااا أ أبللله أا عب عْللل َ ا ُل أ عإنَلللهاا أ ََْأللل َاونأها عو َ
ٌاُو ُو ُ ل َللو أا عبلللئَ أ ا أ َسلللْ أ عْ َيْ ُ َوُا ُْألللهب ُ َوُا عب أملللهمه ا أك َهو ُم َْللل عيا أ َُللل عو َ
ْ أفأقه ا اااُوَْفا 29ا ا تا َُ . اُ أه أم َ ُب أ ُ أْ ُ ُو َ
B. PETUNJUK MEMBACA AL QUR'AN
a. Harus suci dari najis dan hadas (punya wudhu dan tidak sedang junub)
b. Berpakaian yang rapi / menutup aurat
c. Duduk yang baik / sopan, diusahakan menghadap kiblat
d. Al Qur’an dipegang tangan kanan atau diletakkan di dampar ( jangan diletakkan di lantai
ketika posisi duduk di lantai)
e. Ketika akan membaca Al Qur'an dari awal surat, maka terlebih dahulu membaca
Ta'awwudz dan Basmalah, sedangkan bila tidak dari awal surat, maka cukup dengan
hanya membaca Ta'awwudz saja tanpa Basmalah.
C. TAJWID
g. HUKUM DUA HURUF YANG BERTEMU
ُع ع
ضـْبَ ا أُقأـ َوا فا عَ ا َ ُْـ َس ع
ص أا
هك عبـ ع ـ أ ُدأخأـُُ َو َُوقأــَْـ عا
ي
2. IDGHAM MUTAJAANISAINI ـْجـهانـْــي.ُدغـهما
Yang dimaksud adalah apabila dua huruf yang makhrojnya sama sedangkan sifatnya
berlainan, seperti huruf dal dan ta'.
Contoh :
NO SEBAB CONTOH KALIMAT
1
TSA' sukun bertemu dengan
DZAL
ـثاذأُ عو أأاَ ْأ َـُ أ
BAK sukun bertemu dengan اُب أكبَ ا َ ــْأــُع
ـ أـُأه.أ
2
MIM
3
TA' sukun bertemu dengan
THA'
.تا أهئعــفأـ اة َ قأهوأ
4 THA' sukun bertemu dengan
TA'
ـط أا
ـت َ س وأـئعـ َ ابأ أ
5 TA' sukun bertemu dengan
DAL
ُتادأَــو َ ُبــَقأـُأ
6
DAL sukun bertemu dengan
TA'
قأــ َو أــ أْــــــيَ أا
7
DZAL sukun bertemu dengan
DHA'
ُظــُأ ُمـو ُع َذ أ
3. IDGHAM MUTAQAARIBAYN ( ــْـقهببــي.)اُدغـهما
Yang dimaksud adalah apabila ada LAM sukun bertemu dengan huruf RAK dan QAF sukun
bertemu dengan huruf KAF. Contoh
CARA
NO CONTOH KALIMAT SEBAB
MEMBACA
1
ابَأ أـهُاهللاا بأ َي أ Bar
LAM sukun
bertemu huruf
عإوأ َي عاه
Rofa'ahullaahu
RAK
QAF sukun
2 ُوـ انـحـُقـَـ Alam Nahluk
kum
bertemu huruf
KAF
3
قـهوتا Qaalath
TA' sukun
bertemu dengan
ـهئــفـة
Thaaaaa ifatun
THA'
THA' sukun
4 وـئـ ابـسطـت Laim Basat ta bertemu dengan
TA'
َ ُبَـقأـُأ
TA' sukun
5 ُتادأَـو Asqalad …… bertemu dengan
DAL
DAL sukun
6 قــوا ـْـــي Qat …… bertemu dengan
TA'
DZAL sukun
7 ُُذاظـُـمـو Idh….. bertemu dengan
DHA'
D. ARTI AYAT
Artinya : Katakanlah: "Hai orang-orang yang kafir, aku tidak akan menyembah apa
yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak
pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi
penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmulah agamamu, dan untukkulah, agamaku". Al
Kafirum
Artinya : Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al Qur'an, dan di
antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadaNya. Tuhanmu lebih mengetahui
tentang orang-orang yang berbuat kerusakan. Jika mereka mendustakan kamu, maka
katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa
yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan". Yunus 40 -
41
Artinya : Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa
yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia
kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang dlalim itu neraka, yang
gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan
diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah
minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. Al Kahfi 29
AL QUR'AN TTG TOLERANSI, bagian 2
a. Terjalin hubungan saudara atau persaudaraan antara sesama muslim, Nabi saw. bersabda :
Telah diuraikan bahwa konsep dasar Islam adalah kerukunan atau perdamaian dengan
siapapun dan terhadap siapapun. Konsep ini telah diterapkan sendiri oleh Nabi saw. ketika
membentuk pemerintahan di Madinah, dimana penduduknya terdiri dari tiga golongan yaitu :
Islam, Yahudi dam Nasrani. Beliau menyatukan unsur-unsur yang berbeda itu dengan dasar
persamaan hak dan kebebasan beragama serta kemerdekaan menjalankan agamanya masing-
masing.
Isi perjanjian antara Nabi saw. dan kelompok non Islam itu adalah:
a. Seluruh penduduk Madinah adalah merupakan satu kesatuan warga yang bebas
berfikir dan melakukan agamanya masing-masing, serta tidak boleh saling mengganggu.
b. Apabila Madinah diserang musuh, mereka hsrus mempertahankannya bersama-sama.
c. Apabila salah satu golongan diserang musuh, golongan yang lain harus membantunya.
d. Jika timbul perselisihan, penyelesaiannya di bawah keadilan yang dipimpin oleh
Rasulullah saw.
Empat poin isi perjanjian di atas sama sekali tidak menyangkut dan mencampuri
urusan agama masing-masing golongan. Sebetulnya ketika Nabi saw. masih berada di
Makkah, beliau pernah mendapat tawaran dari pembesar kafir Quraisy untuk saling kompro-
mi, mereka akan menyembah Tuhan yang disembah Nabi saw., pada waktu yang lain Nabi
saw. supaya menyembah Tuhan yang mereka sembah, begitu juga dalam masalah yang lain,
saling bergantian. Ajakan yang nampaknya baik dari tokoh Quraisy ini, ditolak oleh Nabi
saw., apalagi dalam Surat Al Kafirun ayat 1 - 6. jelas ditegaskan bahwa tidak ada kompromi
dalam hal pelaksanaan agama atau kepercayaan. Bagimu agamamu, dan bagiku agamaku.
Untuk lebih kongkritnya perhatikan firman Allah swt. berikut :
اُوأل َ ا
اُولو ع أع َاَّللاُا أَ عااُوَ عذ أ اوأ َ ا ُـــقأه عـُُو ُك َ ا ع
َ ُ َا أـ َُــ أْه ُك
طوُا ُ لللهب ُك َ اا أ َدا أـللللـْأ لْ َُ ُو َ اُ ُـ َق عسللللـ لللـو ُك َ ع
لللل َ ا عد أل ع.ا َ ُ َُ عْ ُ ل
عطـــلـي أ اااااااُوممْحُلهاا ا اُو ُمـ َقس عَ ب لـح لعإوــيَــ عْ َ ا عإ َداهللاأا ُ ع
8
Artinya : “Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-
orang yang tiada memerangimu karena Agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari
negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil”. QS. Al
Mumtahanah : 8
Kata-kata berbuat baik di situ memiliki arti yang sangat luas, meliputi semua nilai-
nilai kebaikan dan pergaulan secara luas, dan Allah swt. hanya melarang terhadap mereka
yang nyata-nyata mengikrarkan memusuhi dan mngusir kaum muslim.
Dalam pengeterapan selanjutnya, ulama mengatur masalah ini dalam satu konsep
hubungan yang disebut : Ukhuwah Wathaniyah, yaitu ukhuwah atau hubungan dan
kerukunan yang tumbuh dan berkembang atas dasar kenasionalan atau berdasar konsep-
konsep falsafah negara.
Seperti terjadi di Indonesia, Pancasila yang merupakan dasar dan falsafah bangsa, di
dalamnya (sila-silanya) tidak satupun yang bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar Islam,
pengamalan dan penghayatannya harus didukung sepenuhnya oleh umat Islam di Indonesia.
Adapun ukhuwah yang lebih luas jangkauannya, adalah ukhuwah basyariyah, yaitu
kerukunan dan persaudaraan yang tumbuh dan berkembang atas dasar kemanusiaan.
اُاُُ عول ا
وُاُوْ ُو أل أ
َ ُ اُا أ ع ي َ ُ وُاا أ ع ي
وُاَّللاأ أ ُُ ا.أها أ ل أْهاُوَ عذ أ ا أمُ أ
عْ ع.َ ُأل أ
59 َُ َُ َ ااااااُوُسهماا ا.ا
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah rasul(Nya), dan
ulil amri di antara kamu...” QS. An Nisa’ : 59
اُوسـمللـ ُعاُُوطهَللـةُاَللـيَمهاُ أب أ
للـبا َ َُُلللاُومللـْماُومللـس
ـل أ.ـللللللـْابـمـ ـصـيللللللـ هةاَللللللهداُ ُ ع.ُكللللللـْ اَُاُدا ـؤ
لللللـْا
ُس.بـمـ ـصـيـ هةاَـالا ـمـعاَُا هَـةأااااابُُ اا
Artinya : “Wajib atas orang muslim patuh dan setia kepada pemerintah, baik hal yang
disukai atau dibencinya, kecuali apabila diperintahkan dengan suatu kemaksiatan. Jika ia
diperintah dengan suatu maksiat, maka tidak boleh patuh dan setia”. HR. Muslim)
KH. Achmad Siddiq, Ulama Pengasuh Pesantren di Jember, membagi ukhuwah menjadi tiga
macam, yaitu :
a. Ukhuwah Islamiyah. yaitu persaudaraan yang tumbuh dan berkembang karena persamaan
keimanan/agama, baik di tingkat nasional maupun internasional.
b. Ukhuwah Wathoniyah, yaitu persaudaraan yang tumbuh dan berkembang atas dasar
nasionalisme dan patriotisme.
c. Ukhuwah Basyariyah, yaitu persaudaraan yang tumbuh dan berkembang atas dasar
kemanusiaan/sesama manusia.
AL QUR'AN ETOS KERJA
اETOS KERJA
A. SIKAP KERJA KERAS
Bekerja adalah bagian pokok dari hidup, hidup untuk bekerja dan bekerja untuk hidup,
bekerja secara umum adalah semua aktifitas manusia untuk memperoleh/mencapai sesuatu.
Allah swt. menciptakan alam ini untuk manusia, dan diantara tugas manusia adalah untuk
menjadi khalifah.
ا ُب ا
. ْاُش أأ.هبد أ َ ُ ُ َب ُك
َْْأ أ.ُ ضا عب عْ َ عُ أأا أوذأُا
يابأ ع. س
Artinya : “(Allah berfirman) : “Hantamkanlah kakimu ; inilah air yang sejuk untuk mandi dan
minum”. QS. Shad : 42
Dalam hadis disebutkan :
Tidak sesuatupun dapat dihasilkan tanpa usaha yang sungguh-sungguh, semua Nabi adalah
pekerja, Nabi Daud AS. adalah pandai besi, Nabi Zakariya adalah tukang kayu.
Artinya : “Nabi Zakariya adalah tukang kayu”. HR. Muslim dan Ibnu Majah dari Abu
Hurairah
Nabi Muhammad saw. adalah penggembala dan pedagang yang serius. Pepatah mengatakan,
“Siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan berhasil”. Dalam belajarpun syarat mutlak
untuk berhasil adalah dengan kesungguhan (berusaha keras lahir bathin).
B. PRODUKTIFITAS KERJA
Tujuan utama dalam bekerja adalah untuk menghasilkan/memperoleh sesuatu, guna
memperoleh hasil yang optimal maka diperlukan beberapa persyaratan antara lain. :
a. Semangat tinggi dan kerja keras, memiliki semangat yang tinggi untuk berhasil.
b. Profesional, memiliki pengetahuan dan menguasai bidang kerjanya .
c. Tekun dalam bekerja, tidak mudah putus asa, terus mencoba untuk menuju sukses.
للاُِبَل ع ا
َُأ َ ع
لـوُا أ اُُوْ َ َق ألو أ
َ ُىاَُأا أـ أ أهُن َ َُأ
للاُو عْ علْ أ َ ُهاُن
لـوُا أ أ أ أُ أـ
ُُد ا ا ُـ َو أ أُ َُو
Artinya : “Dan tolong-menolong kamu dalam kebajikan dan taqwa dan jangan tolong-
menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”. QS. Al Maidah : 20
Manusia adalah makhluk dinamis yang selalu berkembang, untuk itu Nabi saw. bersabda :
ا ُس. َـو عبادُ َنـيأـه ُكـ َاااابُُ اا.ُ ُ ُ أ َنـْ ُ َ اُأََـُأ ُ ا عبأ
Artinya : “Kamu sekalian lebih mengetahui urusan-urusan duniamu”. HR. Muslim
Percaya dan yakin akan tibanya hari akhir merupakan kepercayaan prinsip dalam Islam,
arti dari keyakinan ini bahwa pada suatu saat nanti alam semesta akan mengalami kehancuran
total dan semua mahluk hidup akan mengalami kematian setelah ditiupnya sangkakala yang
pertama oleh Malaikat Isrofil.
Kebangkitan kembali akan terjadi setelah adanya tiupan sangkakala yang kedua,
kemudian dilanjutkan dengan pertanggung jawaban manusia akan semua yang telah
diperbuatnya di dunia, inilah awal dari kehidupan akhirat yang kekal, tempat manusia
menerima pembalasan yang hakiki dari Allah swt. yaitu berupa sorga dengan segala
kenikmatannya yang tiada tara magi yang benar-benar bertaqwa atau neraka dengan segala
kepedihan siksanya bagi yang durhaka.
Kehancuran total alam beserta isinya merupakan periode pertama dari hari akhir atau
kiamat, sedangkan periode kedua adalah kiamat dalam arti kebangkitan kembali dari
kematian atau juga disebut dengan Yaumul Baats.
a. Hari Akhir Menurut Al Qur’an
Hari akhir/Kiamat pada priode pertama dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Kiamat Sughro.
Al Qur’anul Karim menjelaskan sebagai berikut :
َ
اَلللللهداــــلللللـُهز علاَُخــــلللللـْةع
ع .اُُا ُلا أ
َ ْـْلللللـ
أ ُع َداُوـقأ
ـُلـهاُُدا.صـهبـُْـهُاَـ أمهابـ أ َـوأ ُاُ ـَسـ أ أْاا ـ َُـها أ.نـ أجـه
ـُـه ابُُ ااُوـْْا.ـُـهاَـمهابـ ـو ُاُشــوُا.وـ ا ـأُـَـ ُجا
ه هااُُوحهك.ذىاُُب ا.
Artinya : Sesungguhnya alam kubur itu merupakan tahapan pertama dari alam akhirat.
Apabila seseorang telah selamat dalam tahap pertama ini, maka untuk tahapan berikutnya
akan lebih ringan. Tetapi kalau dalam tahap pertama tidak selamat, maka untuk tahap
selanjutnya akan lebih dahsyat. HR Tirmidzi, Ibnu Majah dan Hakim
2. Kiamat Kubro
Kiamat Kubro artinya kiamat besar, yaitu hancurnya alam dan isinya secara serempak,
sebagai akhir dari kehidupan di dunia. Di dalam Al Qur’an sendiri menggariskan :
اإَاُا َ ـ أْلللـهُاولللهُاُو ُح ََللل ُ أ
اُاإولللـيَها أ . شللل َ ماوأهول
للأ كللليا أ
88ـودأ ااُوقصصاا ا َ ُ ـ ُ َْ أ ـ
Artinya : Segala sesuatu pasti binasa kecuali Allah, BagiNyalah segala penentuan, dan
hanya kepadaNyalah kamu dikembalikan. QS. Al Qashas : 88
Tentang kapan terjadinya hari kiamat tersebut, tiada satu mahlukpun yang
mengetahuinya, tidak terkecuali para Malaikat ataupun Rasul. Pengetahuan tentang hal ini
smata-mata milik Allah swt. yang merupakan rahasia kebesaran dan keagunganNya.
Malaikat Jibril pernah bertanya kepada Nabi saw. tentang kapan tibanya hari kiamat,
Nabi saw. menjawab bahwa yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya. Kemudian
Malaikat Jibril bertanya tentang tanda-tanda datangnya kiamat, jawaban Nabi saw. sebagai
berikut :
لللللللـهاُُدا ُل أ
لللللللـْىا َ للللللللـةُ أ.ُدا ُــــــللللللللـوأاَُ أ
ابابأـْـ أْل
للـْاةُاُوـ أهوـــــــــــلللـةُااب أَلللـهما
ُو ُُــــــــــــلللـفأهةُاُو ُل أ
لللـوداَلللللاُوْــُللللـيهداااااا
َ ــْـطـوول
أ ُوُــــــــــــــــــللللـه عةا أ
ه ـه.بُُ ااُب ا
Artinya : Apabila engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang lagi
miskin, serta para penggembala kambing hidup bermegah-megahan dalam gedung yang
besar-besar. HR. Ibnu Majah.
Tentang peristiwa saat terjadinya kiamat, antara lain digambarkan oleh Al Qur’an dalam surat
Az Zalzalah 1-6
اُا أ َخ أ
لللللللـْ أ تعا از َولللللللـزأ ُوأ أْه أ
ض ع ُ عاُأل أ َبَ ــلللللللـزوأت
ع ُاز َو
ُ عإذأ
ئعللذها.للهاوأ أْلله ا أ َو أ.للهدا أ
ُ س اُقألله أل َ ع
اُِن أ ضااأبَـــللـقأهوأ أْه أ ُ َُأل أ َب
ـللـئعذها.َللأاا أ َُ أبلللاوأْلله اااأ َو أابب أ هبوألله ا عبللأ أ َد أ
للو ُ اا أ َخْأ أُ أح ع
لهساا أ َشلْأه ه ا عاويُ ألْ َُُاا أ ََ أمهوأــلـ ُْ َ اااُوزوزولةا ا ُ َُصو ُُباُو َ أ
6-1
Artinya : Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat),اdan bumi
telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya,اdan manusia bertanya:
"Mengapa bumi (jadi begini)?", pada hari itu bumi menceritakan beritanya,اkarena
sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.اPada hari
itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya
diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.
Dalam ayat di atas Allah swt. membeberkan betapa dahsyatnya peristiwa kiamat
tersebut, demikian pula betapa manusia kebingungan melihat situasi yang demikian itu,
kemudian setelah kejadian super dahsyat itu, manusia akan dibangkitkan lagi dari kuburnya
masing-masing guna menerima balasan dari perbuatannya selama di dunia.
Kemudian dalam surat Al Qariah dijelaskan sebagai berikut :
c. Yaumul Hisab
Fase berikut setelah kiamat kubro adalah dibangkitkannya kembali manusia dari kuburnya
(yaumul ba’ast), kemudian dikumpulkan di Makhsyar. Di tempat ini diadakan hisab atau
penimbangan amal (Mizan), dengan sangat teliti dan adil di bawah pengawasan dan
kebesaran Allah swt. yang kemudian akan diberi anugerah atau siksa sesuai dengan berat
ringannya pahala/dosa manusia. Allah swt. berfirman :
هباُوَُل ع
لهبا َ اُ أكلذَبُوَُا عبن أه عُأللهااُُوأللـئع أأاا أ
ُ صل أح أُُوَل عذ أ ا أكفأللَُُْ أ
39 ُو َ اَعي أْهاخأه عووُُدأ ااُوْقْةاا
Artinya : Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu
menjadi penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. QS. Al Baqarah : 39
. ْشل ع
يق ا اُ أ
يلْ أ لهاُوَل عذ أ اشألقُوَُاَأ عفل اُوَُل ع.َ َأأ أ
. َلهباوأ ُْل َ ا عَي أْلهازأ ع
106وـودا ا
Artinya : Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di
dalamnya mereka mengeluarkan nafas dan menariknya dengan merintih. QS. Hud : 106
PRILAKU TERPUJI
A. ADIL
1. Pengertian Adil
Adil berasal dari kata adil yang memiliki arti :
a. Dapat menempatkan sesuatu pada tempatnya, sesuai dengan fungsinya. Contoh : ke
sekolah membawa buku pelajaran, rajin belajar, makan dengan tangan kanan, dan lain-lain
b. Menetapkan sesuatu yang benar tetap benar dan menetapkan sesuatu yang salah tetap
salah, bagaimanapun situasi, kondisi dan toleransinya. Contoh : seorang guru tidak menilai
muridnya berdasar kekeluargaan atau dekat tidaknya sang murid kepada dirinya.
Bersikap adil yaitu bersikap teguh pendirian dalam menentukan permasalahan, tidak
memihak dan tidak membedakan status orang yang sedang diadili, sesuai dengan norma
hukum yang berlaku. Adil merupakan sikap yang sangat mulia, mendapatkan penghargaan
istimewa dalam pandangan Agama, menempati urutan pertama dari tujuh golongan yang
akan mendapatkan perlindungan khusus dari Allah SWT. besok di Mahsyar.
Di dalam Al Qur’an banyak diungkap tentang perintah berbuat adil, misalnya
:
ـــــــــــْبأل اَُن هماا
َ أُ عإذأُاقُ َُُْـــــ َ اَأهََـــــ عووُ أ
ُوُاُوأ َوا أكهدأ اذأُاق
Artinya : “Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu
berlaku adil kendatipun dia kerabat(mu). QS. Al An’am : 152.
َُأللللللللااأَا
للللللـو هاماا أ ُ ُـــَُـ َُــلللللللـ َ ااشأـــلللللللـ.ــــــْ أ
َ أندااقأــــل ع أَُا أ َج
با للللللـوااأ َقــــــــــــــــــل أ
ُ ْللللللـ أ َـــــــــلللللللـ عووُوُااعََــــــلللللللـ عووُوُا ُول أ
ـــــــــــــــــــــوى اا
أ عاوُْ َ َق
Artinya : “Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu
kaum, mendorong kamu untuk tidak berbuat adil. Berlakuk adillah karena adil
itu lebih dekat kepada Taqwa. QS. Al Maidah : 8
Dalam ayat lain disebutkan:
شـللـ أْوأُ أما عوَُـــللـ عها ـللـ َي أ ا عب َهو عق َسل ع.ُُُل َلوُا ُك َونُل َلوُاقأ َو ع.أها أ لللـ أْهاُوَل عذ َ أ اا أ
ُ لـءا
ـْ عبـلـي أ ا عإ َدا أ َُـلـ َ اغأـُعــلـيها اُُأل َق أ َُأللاا أ َنفُسعل َُ َ اا أ عُ َُو أوُ عولوأ َ ع أأُوأ َلوا أ
وُاُو أْل أوىااأ َدا أ َل عووُ أ
وُاُ عإ َدا َ ُ ْا أ َُاَأ عقـي اَُْاَأههللاا أ َُوألا عبـ عْ أمهاَأالا أـَْلـ ع
َّللاأا أكللللهدأ ا عبللللـ أمها أـ َ أمـــــــللللـُُودأ ا
َ ضوُاَأللللإع َداا ُ ْلللـلللـُ ُوُُااأ َُا ُ َـل ع َ أل
يُْ ا
خأــــــ عْ ا
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar
penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa
dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya.
Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan
jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya
Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjaan” QS An Nisa’ 135
ــــللـهما
ع اُ عإ ْأ
هد أ
س ع ُِ َبـــللـ أ
اُ ع ُ .ُ َ عإ َداُوَُـــــــللـهأا أأ
ـــللـْا عب َهو أــــــللـ َو عل أ
أهما َ َلللللللل ع
اُوفأ َحــــــــــللللللللـُ ع لاُ أـ َُــللللللللـ أْلا أ َ عٌاُوقُــــــــل
لللللللـْبأ أ َ ذ
ُ اُ َُوْأــــــــللـ َْ عا أ ع ــــــــــــــللـ
ظ َُ َ اوأ أــــــــللـَُ َُ َ ا أُ َُو ُمــ َُ أَــــــل ع
لـْ أ
ــــــــــــــــــــُْدأ ااا
ُ أــذأ َك
Artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan
permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”
An Nahl 90
Dalam kehidupan sehari-hari berlaku adil dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu :
a. Berlaku adil kepada Allah SWT.
Yang dimaksud adalah harus dapat menempatkan ALlah swt. dalam posisi sebagai
pencipta, dzat yang wajib disembah, sedang manusia sebagai makhluk yang berkewajiban
berbakti dan menta’ati semua aturanNya. Untuk dapat berbuat adil kepada Allah, jalan satu-
satunya adalah melaksanakan semua petunjuk-petunjuk Allah swt., dan menjauhi semua yang
dilarang oleh-Nya.
B. RIDHA
1. Pengertian Ridha
Untuk memahami betul maksud dari ridha atau rela ini, perhatikan terlebih dahulu firman
Allah swt. dan hadis Nabi saw. berikut
اُِ َــــــلـالأ أما عد ــــلـُهااَأـــلـ أم ع ا
ضليتُااوأ َُل ُ ع ــــــو أمااا أ َكـــــ أم َُتُ اوأ َُ َ ا عد َـــــــُأ َُ َ أ
اُا أ َ أم َملتُ ا أَُأــــــــلـ َي َُ َ انع َ أمــــلـْع ا أُ أب ع َ َُويأ
3 ااومـهئوةا. اب عبــــــــــ َي َ ُاِبَــ ه اَأإ ع َداَّللاأا أغف
َ ب. ـــــو ْ أـــ أجهنعــــــفه ع.ُ صـــــــةهاغأـــــــي أَْا ـُ أم أ َ .ــْاَع ا أ َ ط ُ ُضَــــــ
Artinya : Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-
cukupkan kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka
barangsiapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS Almaidah 3
a. Ridha Allah swt. kepada hambanya, berarti Allah swt. telah merelakan apapun yeng terjadi
pada hamba tersebut, umpama hamba itu sebenarnya masih memiliki dosa maka telah
direlakan atau diampuni oleh Allah swt. seperti tergambar dalam surat Al Maidah ayat 3,
dengan firman Allah swt. “Maka barangsiapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja
berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Disini sebenarnya Allah swt. menggunakan hukum Kasih Sayang (RAHMAT) kepada
hambanya, bukan hukum keadilah, sebab dalam konteks RIDHA ini, didalamnya tersimpul
kecintaan, ampunan, kasih sayang dan senyum Allah swt. serta segala yang terkait dengan
cinta dan kasih sayang Allah swt. kepada hambaNya.
Perhatikan hadis berikut.
ضـــ عْ َلاَُلابُُ ةاُ َعدا
تا أغ أ اُوُ َأُقأ ا أكْ أ
أبا عكْ أهباهاَأ ُْ أوا عَ َُوأ ُاَأ َوقأ ا أَ َْ عش عه اُ َعد أ
َ اببَ أمـــــــْع َلا أ ـــْأــقأ َ ُضلاهللا وأـ َمهاقأ أ
ه ــــــها.ضــــــــ عْ َل ابُُ اُوُـــيُهداُُب ا تا أغ أ َ ْأببَ أمـــــــــْع َلا أغ أُـ أ
Artinya : Tatkala Allah swt.telah selesai mencipta semua makhluk kemudian menulis
tulisan yang ada di atas arsy “Sesungguhnya rahmatKu (kasih sayangku) mendahului
murkaKu” dalam riwayat lain “Sesungguhnya rahmatKu mengalahkan murkaKu”. HR
Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah.
Ridha hamba kepada Allah swt, tersimpul di dalamnya kepasrahan, penyerahan, kepatuhan,
keyakinan yang total, keikhlasan dan kecintaan hamba kepada Allah swt. yang kemudian
sangat berdampak positif terhadap kwalitas ketakwaannya kepada sang Sutradara Agung
Allah swt. Oleh karenanya maka ridha kepada Allah swt. minimal dalam dua hal yaitu :
1). Ridha terhadap segala perintah dan larangan Allah swt. (agama) seingga seseorang
akan memiliki loyalitas yang tinggi dalam bertakwa, baik dalam arti beribadah maupun
dalam hal menjauhi sejauh-jauhnya segala sesuatu yang dilarang oleh Allah swt.
2). Ridha dalam menerima segala keputusan Allah swt. baik yang menyenangkan atau
tidak, dalam satu hadis qudsi dinyatakan :
ـــــــْ ا أَُألا
َ َُ َُ اُوأــــ َ ا أ
صــــــ عْ َْ ا أَُأل ابأـــــــــــالئع َ أ
َ اُوأــ َ ا أضهئعــــــ َ أ ض ا عبقأــــــــــ أ ــــــــْ أا
َ َ اوأـــ َ ا أ.أ
ــــــــوُ عئ َا
أ نأ َـــــ أمه عئــ َ ا أَ َُ أيـْ َ ع
ــُــــ َذا عإوأـــــــ اْها ع
Artinya : Barang siapa yang tidak RIDHA terhadap qadla (ketentun)Ku, dan tidak
bersabar menghadapi BALA’ (cobaan)Ku dan tidak bersyukur atas nikmatKu, maka
sebaiknya ia menjadikan tuhan selainKu.
Seorang ulama’ shufi perempuan pernah mengatakan “ aku rela Kau campakkan aku ke
nerakaMu, asal dapat membuatMu senyum”
3. Ridha Antara Sesama Manusia.
Prinsip-prinsip hubungan antara sesama manusia antara lain :
َ ُ اَّللاأاشأـــــلـ عو او
اُو ع ـــــلـقأه ع
ب اُومهئلوةا اُُ َـلـقُوَُاَّللاأا عإ َد ا اُ َُو ُلـو أَُ ع
ُد أ لاُِبَـ ع أ
ىاَُأا أ أ أهُنُوَُا أَُأ ع
اُُوَْـ َق أو أ َ أُ أ أ أهُنُوَُا أَُأ
لاُوـ عْ عْ أ
2
Artinya : Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum
yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang
mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena)
boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-
olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil
dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk
sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang
zalim. QS Al Hujurat : 11
ض َُ ا ُ َ َوُاَُا أ َْـْ أبابس أ َ اَُا أ أج
ُ س أ. َظــــ ع اإعب
َ ــضاُو
ظــــــ ع اإع َدابأ َ أ َ أااُو.ا ُُوُاُ َ ْأُعـــــــــُْوُا أكْعـــــــيُْا ع.أهاا أ ل أْهاُوَ عذ أ اآ أ
َ وُاَّللاأ اإعا َد
اَّللاأا َ ُاُُ َـــــــق
ـــو ُ أ يَـــــــْه ااَأَ ع.بأ َـــــــضه ااا أ عُحبل اا أ أبــــــو ُ ُكـــــــ َ ااأدا أأ َ ُك أي اوأحَ ـــــــــ أ ااأ عخــــــــي عه ا أ
َ أــْ َوـُْـــ ُم
12 اُوحجُْت. اب عبــــــــــــــــــــــــــ َي
َ .أــوُب
َ
Tersebut diatas adalah sebagian kecil ayat AlQur’an yang mengatur hubungan antara
sesama manusia khususnya antar sesama muslim, belum lagi yang diatur oleh hadis Nabi
saw. yang secara garis besar meliputi :
Dalam hubungan yang sangat banyak ini pastilah pula banyak norma yang mengaturnya,
begitu ruwet, oleh karenanya untuk memudahkan dan menyederhanakan pemahaaman terkait
dengan RIDHA antara sesama manusia, dalam bahasan ini digolongkan menjadi 3, yaitu:
a. Ridha antara orang tua dan anak
Dalam hubungan antara orang tua dan anak terdapat kewajiban dan hak, ada kewajiban orang
tua pada anaknya, ada kewajiban anak terhadap orang tuanya serta ada hak orang tua begitu
juga sebaliknya.
Dalam hubungan ini, mengingat kelemahan masing-masing tentu sangat sulit dapat
melaksanakan kewajiban secara utuh, sehingga terjadi kekurangan disana sini, orang tua tidak
dapat melaksanakan kewajibannya secara utuh dalam hal mendidik anaknya, sementara disii
lain anak tidak dapat pula dalam menghormat orang tuanya sesuai perintah agama.
Oleh karenanya RIDHA terhadap kekurangan masing-masing menjadi sangat urgen dalam
hubungan ini, sehingga antara orang tua dan anak bebas dari dosa, orang tua ridha atas
kekurangan anaknya begitu pula sebaliknya, sebab sebagaimana sabda Nabi saw. yag telah
disebutkan di atas bahwa “ RIDHA Allah swt. tergantung RIDHA kedua orang tua, begitu
pula murka Allah swt.
b. Ridha antara guru dan murid
Ulama’ salafus shalih mengatakan bahwa orang tua ada 3, yaitu :
1). Kedua orang tua kandung
2). Kedua orang tua kandung dari istri / suami
3). Guru yang membimbing urusan ketaatan pada Allah swt
Mengingat kedudukan guru dipersamakan dengan orang tua, maka posisi RIDHA
seorang guru atas kekurangan muridnya begitu pula sebaliknya menjadi sangat penting,
khususnya dalam meraih kebahagiaan kelak di akhirat.
c. Ridha antar sesama manusia
Allah swt. sangat berpihak pada orang yang didlalimi, dalam satu hadis disebutkan
apabila orang yang didlolimi itu berdoa, maka tidak ada penghalang untuk dikabulkan
doanya.
Bersihnya hubungan antar sesama manusia dari dosa merupakan hal yang sulit untuk diraih,
karena begitu banyak norma-norma dan ruwetnya prilaku manusia apalagi bila telah
ditunggangi nafsu setan. Sementara tidak satu dosapun lepas dari pengawasan Malaikat,
lebih-lebih dari Allah swt. dalam Al Qur’an disebutkan :
ــــــــــْ ُ اُوزوزوةا
أ َْـــــــــــــــقأهلأاذأ َبةهاشأـــــــــُْاا أ.ا
َ ا أ َــــــــــــــــــــــ أم َي ع.أُ أ
Artinya : Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya
dia akan melihat (balasan) nya pula. Az Zalzalah : 8
Perhatikan pula sabda Nabi saw. berikut :
للـْ أه أ اقأللهلأاَألإ ع َدا.لهباوأله أُاَُ أ َ ُاُو ُمللـ َف عُ ُ ُاقأللهوُ َو
ل َ اَد َعب أوللـ أ اوأله أُاَُا عد َُأل أ.اُو ُمللـ َف عُ ُ ا أ َ ل ع.اَأ أللـوأ ُب َُدأ ا أ
اُ أللأ َ علاقألوَا أ
شلْ أ أ ا أو لذأُا عه أ.ه
صليأ ع اُزأ أكه عللـ عاها أُ ع
صال عللـ عه أ َ عىا أللأ َ علا أل َلو أم
عةبع أ.اُو عقيأه أ َ للـْع َ اُولذ.َ ُ ل َ اا.ا
َُو ُمـللـ َف عُ أ ع
طلاوأللذأ ع
للل َ ا.ُا باوأللذأُاَأـــــيُ َـللـ أ للـْ أ
ض أ ُاُ أُماوأـللـذأ أ ُاُ أــلللـفأأأ ادأ أللهلأاوأللـذأ أ.ُاُا أ أكلليأا أ فاوأللـذأ أ أُقأـــللـوأ أ
َُأيَــــــلـ عها ســـــُأه ُــهُاقأـــ َْ أياا أ َدا أ َق ع
لها أ.ـــض أ ا أ َ اَأإ ع َداَُـُعــيأ،ســــُأه عــ عه
تا أب أ اُوأـذأ ع
َ ا أب أ.ُا ســــُأه عـ عه أ
أب أ
ــــْ أحاَعلاُوـــــــــــــَُ عا
هب َُأيَــــــــ عهابُـ َ ا ُ عتا أ اُ ُ ع
َ ـــــْ أب طه أه ُوـــ َ أ ا ُ عخــــــذأ ع
َ اخأـ أ.ا
Artinya : Tahukah kamu, siapakah orang yang bangkrut itu? Shahabat menjawab :
Orang yang bangkrut itu adalah orang yang habis hartanya dan peralatan rumahnya untuk
membayar hutang. Sabda Nabi saw.: Orang yang bangkrut dari umatku adalah mereka pada
hari kiamat datang dengan pahala ibadah shalatnya, zakatnya serta puasanya tetapi ia juga
datang dengan dosa karena memaki ini, menuduh ini, makan harta ini, dan menumpahkan
darah ini serta memukul ini. Maka dibayarkan untuk kejelekannya ini dari ibadahnya dan itu
dari ibadahnya, maka bila telah habis pahala ibadahnya sebelum selesai membayar
kejelekannya itu, diambillah dosa-dosa dari orang yang disakiti kemudian diberikan
kepadanya, kemudian oreng itu dilempar ke neraka.
Keegoisan dalam berhubungan antar sesama rawan terhadap terjadinya pelanggaran
terhadap norma yang berlaku, penindasan dari yang kuat, pelecehan, penganiayaan dan lain
sebagainya.
Disinilah pentingnya ridha, memaafkan kesalahan teman sebelum teman meminta
maaf merupakan perilaku mulya dan terpuji, dan hal ini banyak dicontohkan oleh Nabi saw.
para sahabat serta ulama salafus shalih.
Merelakan (ridha) terhadap kesalahan orang lain (tanpa harus membenarkan) sama
halnya dengan membebaskan orang lain tersebut dari lumpur dosa, mengingat Allah swt.
adalah Maha Pemaaf.
Perhatikan firman Allah swt. berikut :
َـــللـفُوُاا
لـومه اَأ لإ ع َداَّللاأا أكللهدأ ا أ إعدا ُ َْللـو َُُُاخأـللـيَُْااا أ َُا ُ َُــللـفُو ُاا أ َُا أ َــللـفُوَُا أ
َ ل ا ُــــــــل أ
149قأــــــــــــــ عو َُْ ا اُوُسهما ا
Artinya : Jika kamu menyatakan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau
memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pema`af lagi
Maha Kuasa. An Nisa’ : 149
َــــــو ُُُ ا اوَ َُــ َ ا
اُاأ ََُ عد ُكــــ َ ا أ
َ اا أ َز أُُ ع َُــ َ ا أ.ا
ــــُُ َوُ ا عإ َد ع.أه اا أ لـ أْه اُوَ عذ َ أ اآ أ
ـــْ َُُ ا أَإ ع َد َأا
اَّللاا ُ اُ أـ َْــ عف
ص أفــــــ ُح َوُ أ اُإعد ا أـ ـَـــــــفُ َوُ أ
َ اُ أـ هبــــــــذأ ُب َُ ُوـــــــ َ أ َ َأ
14 اُوْْهب ا ا. اب عبـــــــــــــــ َي
َ ب. ــــــــو
َ ُ غف
أ
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan
anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap
mereka; dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. At Taghabun : 14
C. AMAL SHALIH
Dalam bahasa sederhana amal shalih adalah semua prilaku baik yang dapat
menyebabkan turunnya pahala dari Allah swt. dan atau bermanfaat untuk manusia secara
umum, baik prilaku baik tersebut terkait langsung dengan Allah swt. (Hablum Minallah) atau
terkait dengan sesama manusia (Habum Minannas) ataupun terhadap sesama mahluk ciptaan
Allah swt.
Amal shalih atau prilaku baik tersebut adalah melaksanakan perintah-perintah Allah
swt. ( Agama / Nabi saw) serta menjauhi sejauh-jauhnya segala sesuatu yang dilarangNya.
Dalam hukum Islam segala sesuatu yang diperinta oleh Allah swt. terhimpun dalam
hal-hal yang diwajibkan dan disunnahkan, sedang yang dilarang terhimpun dalam segala hal
yang diharamkan dan dimakruhkan.
Adapun yang tidak diperintah tapi juga tidak dilarang yaitu boleh-boleh saja disebut
mubah, segala sesuatu yang tergolong mubah bisa berujung pahala bahkan dosa, tergantung
dampak dari perbuatan itu.
Makan minum pada awalnya mubah atau boleh, akan tetapi bila kemudian dengan
makan atau minum lalu menyebakan kejelekan ( mabuk, sakit atau bahkan menyebabkan
kematian atau membahayakan orang lain) maka makan disini menjadi haram atau minimal
makruh.
Makan dan minum bisa tergolong wajib/harus apabila dengan tidak makan dan
minum menyebabkan mati atau menjadi sunnah apabila dengan makan dan minum
menyebabkan kuat beribadah dan dapat berbuat kemaslahatan umum, lebih-lebih apabila
makan dan minum tersebut diniati baik (misal “saya makan dan minum ini, agar setelah ini
bisa shalat dengan baik (kuat) atau dapat membantu orang tua atau belajar ilmu Agama)
Semua prilaku baik apabila dilaksanakan oleh orang yang beriman dengan syarat
tidak musyrik, dengan niatan tulus mulus hanya karena Allah swt. maka akan mendapat
balasan yang berlimpah dari Allah swt., dalam Al Qur’an dinyatakan :
َ َ عمــــُُوَُ اُو
صه عوـــــــ أحهتعا اُ أــــــــــُُوَُ أ.أُُوَ عذ أ اآ أ
َ
اُو أجــــــــَُ عة ا ُو َ اَعيـَــــــ أْها هب
ُ ص أح اُُوأـئع أ
َ ـــأ اا أ
خأه عوــــــــــــــــــوُُدأ اُوْقْةا
Artinya : Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni
surga; mereka kekal di dalamnya. QS. Al Baqarah : 82
َ َ عمــــُُوَُ اُوـــ
صه عوــــ أحهتعا ــــُُوُ أ.ه اُوَ عذ أ اآ أ.َ أُا أ
اُ أ
بااَُّللاُ اَأ ا ُ عح ل َ ُ ُ ــوَعيَـــــ عْ َ ا اا
ــــو أب ُوـــ َ أ َأـيُ أ
ـمـــــــــــــــــــــــــــــــ َي أ ُلاَمُْداا َ
ُوــــظه عو ع
Artinya : Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh,
maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan
mereka; dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim. QS. Ali Imron : 57