You are on page 1of 10

Lydia Sari, Theresia Ghozali, Simulasi Perangkat Implan Koklea … 1

SIMULASI PERANGKAT IMPLAN KOKLEA DENGAN


CONTINUOUS INTERLEAVE SAMPLING

Lydia Sari1, Theresia Ghozali2


1,2
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
e-mail: 1lydia.sari@atmajaya.ac.id, 2theresia.ghozali@atmajaya.ac.id

ABSTRAK

Perangkat bantu dengar implan koklea telah diketahui dapat membantu penyandang tuna rungu
mempersepsikan suara secara signifikan. Perangkat ini terdiri atas bagian eksternal dan internal,
masing-masing berfungsi untuk menangkap sinyal suara serta mengolah sinyal suara menjadi sinyal
listrik yang akan digunakan untuk menstimulasi saraf-saraf pendengaran. Salah satu skema
pengolahan sinyal yang umum dipakai pada perangkat implan koklea adalah Continuous Interleave
Sampling (CIS), yang memisahkan frekuensi sinyal suara asli menjadi beberapa frekuensi untuk
menstimulasi koklea manusia pada titik-titik berbeda. Pada makalah ini, cara kerja implan koklea
dengan skema CIS disimulasikan menggunakan peranti lunak LabView. Hasil simulasi menunjukkan
bahwa sinyal yang disintesis dari sinyal asli yang telah diproses dengan delapan filter sesuai skema
CIS dapat dipersepsikan oleh subjek tes berpendengaran normal. Peningkatan jumlah filter hingga 12
buah tidak menambah inteligibilitas sinyal hasil sintesis, sebaliknya penggunaan kurang dari 5 (lima)
filter akan mengakibatkan sinyal hasil sintesis sulit dipahami.

Kata kunci: implan koklea, continuous interleave sampling, simulasi ujaran

ABSTRACT

Cochlear implants have been known to significantly help the profoundly deaf to perceive sounds.
This device comprises of external and internal parts, each functions to capture auditory signal and
convert the signal into electrical signals which will in turn be used to stimulate the auditory nerves.
One of the most widely used schemes in cochlear implants is Continuous Interleave Sampling (CIS),
where original auditory signal is separated into several frequencies to stimulate the cochlea in
different points. This paper discusses the simulation of a CIS-based cochlear implant using LabView.
Simulation results show that the signal synthesized from original auditory signal, which has been
processed using eight filters as required in CIS scheme can be perceived by a test subject with normal
hearing. Increasing the number of filters up to 12 does not increase the intelligibility of the
synthesized signal. On the contrary, using less than 5 filters will decrease the inteligibility of the
synthesized signal.

Keywords: cochlear implant, continuous interleave sampling, speech simulation


2 JURNAL ELEKTRO, Vol. 9, No. 1, April 2016: 1-10

PENDAHULUAN saraf pusat, di mana impuls-impuls


listrik akan diinterpretasikan sebagai
Data Organisasi Kesehatan Dunia
suara [2].
(WHO) menunjukkan bahwa jumlah
Tujuan dari beberapa penelitian
penyandang tuna rungu, yaitu mereka
mengenai implan koklea meliputi
yang mengalami kehilangan
perbaikan pengenalan suara dalam
pendengaran (hearing loss) hingga 40
lingkungan yang bising, persepsi musik,
dB pada orang dewasa atau hingga 30
dan persepsi bahasa tonal [2-5]. Bagian
dB pada anak-anak, mencapai 360 juta
terpenting dari penelitian mengenai
orang pada tahun 2015 [1]. Penyandang
pengembangan implan selalu terkait
tuna rungu dapat mengalami dampak
dengan strategi pengolahan sinyal untuk
fungsional, sosial dan ekonomi akibat
mengubah sinyal audio menjadi sinyal
kesulitan komunikasi. Penggunaan alat
listrik [5].
bantu dengar dapat membantu mengatasi
Strategi pengolahan sinyal pada
dampak-dampak tersebut. Bagi
beberapa penelitian di bidang implan
penyandang tuna rungu total, alat bantu
koklea bertujuan untuk mempertahankan
dengar yang tepat berupa perangkat
informasi bentuk gelombang atau
implan koklea.
mengekstrak envelope dan fitur spektral
Implan koklea telah digunakan di
dari sinyal suara. Pada dasarnya, untuk
seluruh dunia sejak pertama kali
memastikan sinyal bunyi dapat dikenali,
dikembangkan pada tahun 1982. Pada
informasi bentuk gelombang dan
implan koklea, impuls-impuls listrik
envelope-nya harus utuh. Pada sejumlah
digunakan untuk menstimulasi saraf-
penelitian terdahulu, sinyal suara yang
saraf pendengaran pada penyandang
diterima akan dipecah atas beberapa pita
tuna rungu. Bagian terpenting dari alat
frekuensi berbeda menggunakan
bantu dengar ini adalah modul
himpunan filter bandpass [3, 5-11].
pengolahan sinyal yang memungkinkan
Namun demikian, pendekatan ini
penggunanya mengenali suara.
menimbulkan interaksi antar elektrode
Sistem implan koklea modern pada
yang digunakan untuk stimulasi.
dasarnya terdiri atas prosesor eksternal
Stimulasi dua atau lebih elektrode secara
yang dipasang di bagian belakang
simultan akan mengakibatkan medan
telinga pengguna, dan di dalamnya
elektromagnetik di sekitar tiap-tiap
terdapat mikrofon yang mengubah
elektrode, yang akan mempengaruhi
sinyal suara menjadi sinyal listrik.
seluruh elektrode yang digunakan. Hal
Setelah sinyal diubah ke bentuk digital,
ini akan menurunkan inteligibilitas
prosesor akan mengubahnya menjadi
sinyal bunyi, dan karenanya memotivasi
sinyal RF dan mengirimkannya ke
penelitian-penelitian yang secara
antena yang terdapat di dalam
spesifik bertujuan untuk memitigasi efek
headpiece yang dikenakan di sisi kepala.
interaksi multikanal [4].
Sebuah stimulator kedap udara yang
Skema Continuous Interleaved
berisi rangkaian elektronik akan
Sampling (CIS) adalah salah satu skema
mendekode sinyal RF, mengubahnya
untuk mempertahankan bentuk
menjadi arus listrik, dan
gelombang suara hingga stimulasi yang
mentransmisikannya pada kawat-kawat
dihasilkan pada saraf pendengaran
yang dipasang pada koklea pengguna.
memiliki fidelity yang tinggi. CIS adalah
Beberapa elektrode pada bagian ujung
strategi stimulasi berbasis analisis
kawat akan menstimulasi saraf-saraf
spektral dari sinyal suara berbentuk
pendengaran yang terhubung ke sistem
Lydia Sari, Theresia Ghozali, Simulasi Perangkat Implan Koklea … 3

digital, menggunakan kumpulan filter ditangkap oleh mikrofon menjadi


bandpass. Bandwidth dari kumpulan stimulus listrik yang mengaktifkan saraf
filter yang digunakan bervariasi dari 100 pendengaran manusia.
hingga 8000 Hz, dan jumlah filter sesuai Pada sistem pendengaran normal,
dengan jumlah kanal stimulasi dalam suara ditangkap oleh telinga luar,
antarmuka antara array elektrode dan terutama oleh pinna (daun telinga) dan
saraf pendengaran. Setiap filter kanal telinga, untuk kemudian diubah di
dihubungkan ke sedikitnya satu telinga tengah menjadi gerakan cairan
elektrode dalam koklea. Sinyal suara dan membran di dalam koklea atau
yang dipersepsikan oleh pengguna alat telinga dalam. Pengubahan sinyal suara
bantu dengar ini dibentuk dari menjadi pergerakan cairan dan membran
kombinasi envelope yang diekstrak dari dilakukan oleh ossicle, yaitu tulang-
sinyal suara asli. tulang kecil yang memiliki fungsi
Makalah ini membahas skema CIS impedance matching mekanis. Koklea
dan memodelkan skema CIS memiliki struktur spiral dengan lebar 10
menggunakan peranti lunak LabView. mm dan tinggi 5 mm. Di dalam koklea
Pemodelan akan membantu pemahaman terdapat sejumlah struktur transduser
mengenai proses pengolahan sinyal yang berupa sel-sel rambut dalam dan luar
diperlukan dalam implan, dan yang memiliki stereocilia yang akan
merupakan pendahuluan dari riset ke membengkok sesuai dengan gelombang
arah modifikasi parameter kritis pada suara yang masuk. Pada telinga normal,
implan koklea untuk memperbaiki gerakan stereocilia dari sel-sel rambut
persepsi suara. dalam akan menghasilkan potensial pada
Susunan makalah ini adalah sebagai serat-serat saraf pendengaran. Aktivitas
berikut: bagian kedua dari makalah akan kelistrikan ini memiliki karakteristik
mendeskripsikan cara kerja implan temporal dan tonotopi yang memung-
koklea dan skema CIS, bagian ketiga kinkan identifikasi dan interpretasi
memaparkan model sistem yang suara, termasuk musik, percakapan, dan
digunakan serta hasil simulasi, bahasa pada level saraf yang lebih tinggi
sedangkan bagian terakhir berisi [7].
simpulan. Penyebab utama dari gangguan
pendengaran adalah kerusakan atau
IMPLAN KOKLEA DAN SKEMA kehilangan stereocilia dan sel-sel
CIS rambut akibat infeksi, trauma, paparan
pada bising berintensitas tinggi, efek
Perangkat implan koklea dapat
samping dari obat-obatan tertentu dan
membantu penyandang tunarungu secara
sejumlah penyakit fisiologis. Saat sel-sel
signifikan. Perangkat yang tersedia
rambut rusak atau tidak ada, transduksi
secara komersial saat ini telah
dari gerakan di koklea yang diinduksi
memungkinkan penyandang tunarungu
oleh sinyal akustik untuk menghasilkan
mengenali suara bahkan melalui
potensial listrik akan terganggu. Bila
telepon[10]. Perangkat ini termasuk
kerusakan pendengaran yang terjadi
yang terbaik untuk seluruh jenis alat
sangat parah, alat bantu akustik yang
bantu yang pernah diciptakan manusia,
bersifat penguat suara tidak dapat
dalam arti dapat membantu merestorasi
membantu mengatasi gangguan
sebagian kemampuan pendengaran pada
pendengaran yang terjadi.
penyandang tunarungu. Sebuah implan
koklea mengubah sinyal suara yang
4 JURNAL ELEKTRO, Vol. 9, No. 1, April 2016: 1-10

Perangkat implan koklea mengha- sekumpulan elektrode. Beberapa


silkan sinyal listrik pada lokasi saraf elektrode yang berbeda distimulasi
pendengaran menggunakan stimulasi tergantung dari frekuensi sinyal,
listrik secara langsung. Sistem implan semakin dekat sebuah elektrode ke
koklea memiliki bagian internal dan bagian dasar koklea, semakin tinggi
eksternal. Diagram blok perangkat frekuensi sinyal yang digunakan untuk
implan koklea diberikan pada Gambar 1. menstimulasinya, dan sebaliknya.
Sebagaimana diilustrasikan pada Masalah pada implan multi-kanal adalah
Gambar 1, suara ditangkap oleh interaksi antar kanal yang disebabkan
mikrofon (perangkat eksternal). Pra- oleh penjumlahan medan listrik dari
pemrosesan dilakukan antara lain untuk setiap elektrode [12].
mengoptimalkan jangkauan dinamik Ada beragam strategi pengolahan
masukan relatif terhadap level sinyal sinyal yang pernah diajukan, seperti
masukan dan menyesuaikan bentuk CIS, Spectral Peak (SPEAK), Advanced
spektrum menggunakan filter pre- Combination Encoder (ACE), Spectral
emphasis. Maxima Sound Processor (SMSP),
Strategi pengolahan sinyal mengacu Simultaneous Analog Strategy (SAS)
pada perubahan sinyal suara masukan dan berbagai strategi berbasis formant.
menjadi pola pulsa listrik. Pola ini Selain itu terdapat pula berbagai
dikodekan pada transmisi RF, yang juga algoritma berdasarkan transformasi
mencatu daya untuk bagian internal dari wavelet, paket wavelet, dan transformasi
implan koklea. Beberapa fitur sinyal lalu bionic wavelet [8]. Walaupun kinerja
didekodekan dari sinyal RF. Perangkat pengolahan sinyal menunjukkan hasil
elektronik dari implan mencakup satu yang berbeda-beda untuk setiap
atau lebih sumber arus untuk pengguna, penelitian menunjukkan
menghantar stimulasi elektrik ke bahwa skema CIS memberikan angka
beberapa elektrode pada koklea. Sebuah keberhasilan yang tertinggi [8].
kanal didefinisikan sebagai himpunan CIS adalah strategi stimulasi pada
satu atau lebih elektrode yang dialiri implan multikanal berbasis analisis
arus [7]. spektral dari sinyal suara masukan
Secara umum, cara mempresen- digital, yang dilakukan oleh kumpulan
tasikan informasi ke elektrode dapat filter bandpass. Kumpulan filter
dibagi menjadi dua tipe, yaitu stimulasi memiliki bandwidth keseluruhan dari
analog dan stimulasi digital. Saat 100 hingga 8000 Hz, dan jumlah filter
informasi dalam bentuk analog biasanya sama dengan jumlah kanal
digunakan untuk menstimulasi stimulasi pada antarmuka array
elektrode, stimulasi disebut stimulasi elektrode dengan saraf. Setiap filter
analog. Istilah stimulasi digital dihubungkan dengan setidaknya satu
digunakan saat informasi dikirimkan elektrode intrakoklea sesuai dengan
dalam bentuk pulsa ke elektrode [12]. pengaturan tonotopik frekuensi-posisi
Jumlah kanal frekuensi yang digunakan dari koklea.
dalam implan bervariasi. Strategi multi- Untuk dapat mengimplementasikan
kanal umum digunakan pada implan strategi ini, diperlukan rumusan cara
koklea modern. Berbeda dari implan membangkitkan sekumpulan sinyal
kanal tunggal, implan multi-kanal termodulasi guna mensintesis suara
membangkitkan stimulasi listrik pada berdasarkan envelope sinyal.
beberapa titik pada koklea menggunakan
Lydia Sari, Theresia Ghozali, Simulasi Perangkat Implan Koklea … 5

Gambar 1 Diagram blok implan koklea

Skema CIS mengatasi masalah Pada umumnya digunakan frekuensi


interaksi kanal dengan menggunakan cutoff di antara 200–400 Hz, sesuai
sekumpulan pulsa non-simultan yang di- dengan batas saturasi pitch bagi
interleave. Pulsa-pulsa dikirimkan ke kebanyakan pengguna implan koklea.
beberapa elektrode sedemikian sehingga Diagram blok skema CIS diilus-
hanya satu elektrode yang distimulasi trasikan pada Gambar 2. Kumpulan
pada satu waktu. filter adalah komponen yang paling
Pada skema ini, suara asli yang akan kompleks dari CIS dan memerlukan
dipersepsikan dilewatkan pada waktu eksekusi yang lama. Pemetaan
sekumpulan filter bandpass, dan frekuensi ke koklea bersifat nonlinier
envelope dari semua gelombang yang dan sebagian besar informasi pada
telah difilter diekstrak untuk sinyal akustik berada di frekuensi
menghasilkan pulsa amplitudo yang rendah, sehingga bandwidth dari
akan dikirimkan ke elektrode. Ekstraksi beberapa filter didistribusikan
amplitudo umumnya dilakukan sedemikian sehingga band yang sempit
menggunakan penyearah gelombang digunakan untuk frekuensi rendah dan
penuh dan lowpass filtering, band yang lebih besar digunakan untuk
menggunakan frekuensi cutoff 400 Hz. frekuensi tinggi.

Gambar 2 Diagram blok skema CIS

MODEL SISTEM DAN HASIL


SIMULASI
6 JURNAL ELEKTRO, Vol. 9, No. 1, April 2016: 1-10

Model sistem untuk implan koklea Sinyal masukan yang digunakan


diberikan pada Gambar 3. Perangkat pada percobaan pertama dalam simulasi
lunak simulasi yang digunakan adalah ini berupa rekaman ucapan “Unika Atma
LabView 2015. Sinyal suara yang Jaya Jakarta” dalam bentuk Waveform
ditangkap oleh mikrofon akan Audio File. Sinyal masukan ditunjukkan
diteruskan pada sekumpulan filter pada Gambar 4. Sinyal yang diperoleh
bandpass, untuk menghasilkan sinyal- setelah proses bandpass filtering
sinyal dengan frekuensi berbeda-beda. diilustrasikan pada Gambar 5. Gambar 6
Jangkauan frekuensi yang digunakan menunjukkan hasil proses penyearahan
pada simulasi ini adalah 10-300 Hz, sinyal yang telah difilter. Langkah
300-800 Hz, 800-2000 Hz, 2000–4000 berikutnya adalah lowpass filtering pada
Hz, 2200-4500 Hz, 2800-5100 Hz, sinyal yang telah disearahkan, dan
3000-5300 Hz, and 4000-6000 Hz. hasilnya ditunjukkan pada Gambar 7.

Gambar 3 Model sistem untuk simulasi

Gambar 4 Sinyal masukan


Lydia Sari, Theresia Ghozali, Simulasi Perangkat Implan Koklea … 7

Gambar 5 Sinyal yang dihasilkan setelah bandpass filtering

Gambar 6 Sinyal yang disearahkan


8 JURNAL ELEKTRO, Vol. 9, No. 1, April 2016: 1-10

Gambar 7 Envelope yang diekstrak dari sinyal

Sinyal hasil sintesis ditunjukkan skema pengolahan CIS, sinyal hasil


pada Gambar 8. Mengingat sinyal asli sintesis tidak memiliki komponen
diproses dengan filter bandpass dan frekuensi yang selengkap sinyal asli.
hanya envelope dari sinyal hasil Pada pengguna implan koklea, sintesis
pemfilteran yang digunakan dalam sinyal ini terjadi pada saraf pusat.

Gambar 8 Sinyal hasil sintesis


Lydia Sari, Theresia Ghozali, Simulasi Perangkat Implan Koklea … 9

Subjek tes dengan pendengaran Signal Processing Applications in


normal dapat mempersepsikan sinyal Cochlear-Implant Research. The
hasil sintesis dengan baik, dalam arti Lincoln Laboratory Journal, vol. 7,
bunyi vokal dan konsonan masih no.1, pp. 31-62.
terdengar jelas, sehingga makna ujaran [4] Srinivas, Y., P. Darwin, dan V.
tidak rusak. Pengulangan simulasi Sailja. 2012. Continuous
dengan sinyal masukan yang sama dan Interleaved Sampled (CIS) Signal
jumlah filter yang berbeda menunjukkan Processing Strategy for Cochlear
bahwa jumlah filter sebanyak 8 Implants MATLAB Simulation
(delapan) hingga 10 telah memadai Program. International Journal of
untuk menyampaikan informasi sinyal Scientific & Engineering Research
suara yang penting ke koklea. Volume 3, Issue 12, pp. 1-7.
Inteligibilitas suara akan turun bila [5] Reich, R.D. 2002. Instrument
digunakan kurang dari 5 (lima) filter, Identification Through A Simulated
namun penambahan jumlah filter hingga Cochlear Implant Processing
12 buah tidak menambah inteligibilitas System. Disertasi. Massachusetts
suara. Institute of Technology.
[6] Nie, K., G. Stickney, dan F. Zeng.
2005. Encoding Frequency
SIMPULAN
Modulation to Improve Cochlear
Perangkat implan koklea dengan Implant Performance in Noise.
skema CIS telah dimodelkan IEEE Transactions On Biomedical
menggunakan peranti lunak LabView. Engineering, Vol. 52, No. 1, pp. 64-
Perangkat dengan delapan kanal 73.
menunjukkan bahwa sinyal hasil sintesis [7] Wouters, J., H.J. McDermott dan T.
akan serupa dengan sinyal asli, Francart. 2015. Sound Coding in
walaupun terdapat komponen- Cochlear Implants – From Electric
komponen frekuensi yang hilang akibat Pulses to Hearing. IEEE Signal
proses pemfilteran. Subjek tes dengan Processing Magazine, March 2015.
pendengaran normal masih dapat pp. 67-80.
mengenali suara hasil sintesis walaupun [8] Ahmad, T.J., et.al. 2009. Efficient
jumlah filter dikurangi hingga menjadi 5 Algorithm development of CIS
(lima) buah. Penambahan jumlah filter Speech Processing Strategy for
hingga 12 buah tidak berpengaruh pada Cochlear Implants. 31st Annual
peningkatan inteligibilitas suara. International Conference of the
IEEE EMBS, pp. 1270-1273.
DAFTAR PUSTAKA [9] Sit, J., et al. A Low-Power
[1] http://www.who.int/mediacentre/fac Asynchronous Interleaved
tsheets/fs300/en/ Sampling Algorithm for Cochlear
[2] Zeng, F.G., et.al. 2008. Cochlear Implants That Encodes Envelope
Implants: System Design, and Phase Information. IEEE
Integration, and Evaluation. IEEE Transactions On Biomedical
Reviews In Biomedical Engineering, Engineering, Vol. 54, No. 1, pp.
Vol. 1, pp. 115-142. 138-149
[3] Tierney, J., M.A. Zissman, dan [10] An, S.K., et.al. 2007. Design for a
D.K. Eddington. 1994. Digital Simplified Cochlear Implant
10 JURNAL ELEKTRO, Vol. 9, No. 1, April 2016: 1-10

System. IEEE Transactions On Bioinformatics and Biomedical


Biomedical Engineering, Vol. 54, Engineering, Beijing, pp. 1-4.
No. 6, pp. 973-982. [12] Loizou, P.C. 1998. Mimicking the
[11] Wang, L., et.al. 2009. Computer Human Ear. IEEE Signal
Simulation of Multichannel CIS Processing Magazine, vol. 15(5),
Strategy for Cochlear Implant. 3rd pp.101-13.
International Conference on

You might also like