You are on page 1of 7

142 Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA, Vol 6 Nomor 2, hal 142-148

PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI


PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Syarifah Fadillah
Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Pontianak

E-mail: atick_fdl@yahoo.com

ABSTRAK
Keberhasilan pendidikan tidak hanya diukur dari tercapainya target akademis
siswa. Proses pembelajaran harus dapat membawa siswa kepada sosok generasi
bangsa yang tidak sekedar memiliki pengetahuan, tetapi juga memiliki nilai
karakter yang tercermin dalam kehidupan sehari-harinya. Pembelajaran
matematika yang mendapatkan porsi jam pelajaran cukup banyak di setiap jenjang
pendidikan diharapkan dapat membentuk karakter siswa melalui proses
pembelajarannya. Pembelajaran matematika harus didisain secara baik sehingga
tujuan membentuk karakter siswa melalui pembelajaran matematika dapat dicapai.
Dalam tulisan ini penulis memberikan contoh pembelajaran matematika dengan
pendekatan open ended. Dengan tahapan pembelajarannya diharapkan dapat
membentuk karakter siswa antara lain: bertanggungjawab, disiplin, kerja keras,
kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai dan demokratis.

Kata kunci: Karakter, Pembelajaran matematika

ABSTRACT
Educational success is not only measured by student academic achievement
targets. The learning process should be able to bring students to the figure of a
generation of people who do not have the knowledge, but also has a character
value that is reflected in their daily lives. Learning math is getting enough
servings of hours of lessons in every level of education are expected to form the
character of students through the learning process. Learning mathematics should
be well designed so that the purpose of forming the character of students through
the learning of mathematics can be achieved. In this paper the authors give
examples of math learning with open-ended approach. With the learning phases
are expected to form the character of students include: responsibility, discipline,
hard work, creative, independent, curiosity, respect and democratic.

Keywords: Character, Mathematical learning

PENDAHULUAN antara lain telah mencanangkan


Perwujudan masyarakat penerapan pendidikan karakter.
berkualitas menjadi tanggung jawab Pendidikan karakter pun menjadi
pendidikan. Menyadari hal tersebut, fokus Kementerian Pendidikan
pemerintah telah melakukan upaya Nasional di seluruh jenjang
penyempurnaan sistem pendidikan, pendidikan. Hal ini sesuai dengan UU

Syarifah Fadillh, Pembentukan Karakter Siswa Melalui Pembelajaran Matematika


143 Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA, Vol 6 Nomor 2, hal 142-148

Nomor 20 Tahun 2003 tantang Sistem komponen pengetahuan, kesadaran


Pendidikan Nasional pada pasal 3 atau kemauan, dan tindakan untuk
yang menyebutkan bahwa pendidikan melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik
nasional berfungsi mengembangkan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
kemampuan dan membentuk karakter (YME), diri sendiri, sesama,
serta peradaban bangsa yang lingkungan, maupun kebangsaan,
bermartabat dalam rangka sehingga menjadi insan kamil. Dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa. penerapannya, pendidikan karakter di
Kementrian pendidikan nasional telah sekolah harus melibatkan semua
melakukan pencanangan pendidikan komponen (stakeholders), termasuk
karakter secara nasional pada tanggal komponen pendidikan itu sendiri,
2 Mei 2010 dan ditargetkan semua yaitu isi kurikulum, proses
sekolah telah mengintegrasikan pembelajaran dan penilaian, kualitas
pendidikan karakter dalam hubungan, penanganan atau
pembelajaran pada tahun 2014. pengelolaan mata pelajaran,
Berbagai tindakan menyimpang pengelolaan sekolah, pelaksanaan
yang dilakukan pelajar, seperti aktivitas atau kegiatan kurikuler,
tawuran penyalahgunaan narkotika pemberdayaan sarana prasarana,
dan alkohol, dan seks bebas membuat pembiayaan, dan etos kerja seluruh
pendidikan karakter mendesak untuk warga dan lingkungan sekolah (Sujudi,
diterapkan di berbagai jenjang 2011).
sekolah. Pendidikan karakter yang Nilai-nilai dasar pendidikan
akan diterapkan di sekolah tidak karakter bangsa terdapat 18 nilai
diajarkan dalam mata pelajaran karakter, yaitu sebagai berikut: (1)
khusus, namun terinternalisasi dalam bertakwa (religius), pendidikan
mata pelajaran yang sudah berjalan di diharapkan mampu mengarahkan
sekolah. peserta didik menjadi manusia yang
Pendidikan karakter apabila bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
diberikan sebagai satu mata pelajaran Esa, yakni mampu melaksanakan
khusus, dikhawatirkan terjebak perintah-Nya dan mampu pula
sebagai pengetahuan, bukan sebagai menjauhkan segala larangan-Nya; (2)
sikap dan perbuatan. Seperti halnya bertanggung jawab, pendidikan
pendidikan kewarganegaraan dan diharapkan dapat membuat peserta
pendidikan agama yang selama ini didik menjadi manusia yang
diajarkan pada berbagai jenjang bertanggungjawab. Mampu
sekolah, sering terjebak hanya sebagai mempertanggungjawabkan apa yang
sebuah pengetahuan yang harus telah dilakukannya dan berani
dikuasai siswa dan bukan sebagai menanggung segala resiko dari apa
sikap dan perbuatan yang harus yang telah diperbuatnya; (3) disiplin,
dilakukan sehari-hari. para pendidik harus mampu
Seorang siswa harus mampu menanamkan disiplin yang tinggi
mengaplikasikan nilai-nilai karakter kepada peserta didik. Kedisiplinan
dengan benar dalam kehidupan sehari harus dimulai pada saat masuk
hari. Pendidikan karakter adalah suatu sekolah. Budaya tepat waktu harus
sistem penanaman nilai-nilai karakter ditegakkan; (4) jujur, para guru harus
kepada warga sekolah yang meliputi mampu memberikan contoh kepada

Syarifah Fadillh, Pembentukan Karakter Siswa Melalui Pembelajaran Matematika


144 Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA, Vol 6 Nomor 2, hal 142-148

peserta didik untuk mampu berlaku peduli pada lingkungannya, mulai dari
jujur; (5) toleransi, pendidikan hal yang terkecil, misalnya membuang
diharapkan mampu menanamkan nilai sampah pada tempatnya; (17) gemar
toleransi kepada peserta didik, dalam membaca, di sekolah harus tercipta
wujud menghargai perbedaan yang suasana mendukung yang membuat
ada di antara mereka. Toleransi harus peserta didik gemar membaca,
dipupuk sejak dini, apalagi kepada misalnya dengan tersedianya
hal-hal yang bernuansa suku, agama, perpustakaan sekolah yang
dan ras (SARA); (6) kerja keras, memadai,(18) cinta tanah air,
peserta didik harus dilatih untuk semangat cinta tanah air harus dapat
mampu bekerja keras, bekerja cerdas, ditumbuhkan pada peserta didik
dan bekerja ikhlas; (7) kreatif, peserta melalui proses pembelajaran.
didik harus diajarkan agar mampu
berkreativitas. Siswa kreatif akan PENDIDIKAN KARAKTER
terbentuk proses pendidikan yang MELALUI PEMBELAJARAN
berkelanjutan; (8) mandiri, proses MATEMATIKA
pembelajaran harus dapat melatih Pembelajaran matematika
siswa untuk menjadi siswa yang sebagai subsistem pendidikan nasional
mandiri; (9) rasa ingin tahu, proses yang memberikan kontribusi penting
pembelajaran harus menciptakan dalam pembentukan karakter siswa.
semangat rasa ingin tahu yang besar Dalam matematika itu sendiri
pada diri peserta didik; (10) semangat mengandung nilai-nilai karakter.
kebangsaan, peserta didik harus Soedjadi (2000: 13) mengemukakan
didorong memiliki semangat beberapa ciri khusus dari matematika
kebangsaan. Dengan begitu akan ada yaitu: (1) memiliki objek kajian
rasa bangga kepada bangsanya sendiri; abstrak, (2) bertumpu pada
(11) menghargai, peserta didik harus kesepakatan, (3) berpola berpikir
mampu menghargai hasil karya deduktif, (4) memiliki simbol yang
ataupun pendapat orang lain yang kosong dari arti, dan (5)
dilihat dan didengarnya; (12) memperhatikan semesta pembicaraan.
bersahabat, para guru diharapkan Dari ciri-ciri matematika sebagai ilmu
mampu menanamkan nilai pentingnya tersebut banyak sekali nilai karakter
persahabatan pada peserta didiknya; yang terkandung didalamnya. Dengan
(13) peduli sosial, peserta didik harus mempelajari matematika diharapkan
dilatih untuk peduli kepada sesama. nilai-nilai yang terkandung dalam
Belajar melakukan empati kepada matematika itu akan tercapai dengan
orang lain dengan rasa kepedulian sendirinya. Melalui pembelajaran
yang tinggi; (14) cinta damai, melalui matematika diharapkan dengan
pendidikan diharapkan dapat sendirinya para siswa akan cermat
membentuk peserta didik yang cinta dalam melakukan pekerjaan, mampu
damai dan membenci kekerasan; (15) berpikir kritis dan kreatif, konsisten
demokratis, proses pembelajaran dalam bersikap, akan jujur, akan taat
diharapkan dapat melatih peserta didik pada aturan, bersikap demokratis, dan
menjadi pribadi yang demokratis; (16) sebagainya.
peduli lingkungan, pendidikan di Sadar ataupun tidak, seseorang
sekolah harus melatih siswa untuk atau peserta didik yang mempelajari

Syarifah Fadillh, Pembentukan Karakter Siswa Melalui Pembelajaran Matematika


145 Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA, Vol 6 Nomor 2, hal 142-148

matematika telah terbiasa membentuk karakter siswa melalui


menggunakan kesepakatan yang tidak pembelajaran matematika dapat
boleh dilanggar, karena salah satu ciri dicapai. Pembelajaran semacam ini
dari matematika adalah bertumpu pada dinamakan pembelajarann by design
kesepakatan. Kesepakatan- (Soedjadi, 2000: 67). Tentunya untuk
kesepakatan itu terdapat dalam melaksanakan pembelajaran semacam
matematika dari tingkat rendah sampai itu (by design) diperlukan suatu
ke tingkat tinggi. Kesepakatan- skenario pembelajaran atau
kesepakatan itu dapat berupa simbol pendekatan pembelajaran tertentu.
atau lambang, istilah atau konsep, Dalam merancang pembelajaran by-
definisi, serta aksioma. Dalam design, rumusan tujuan pembelajaran
kehidupan sehari-hari terdapat banyak perlu dilengkapi dengan tujuan
sekali kesepakatan-kesepakatan, baik domain afektif maupun psikomotor.
yang tertulis maupun yang tidak. Beberapa pakar pendidikan
Dengan demikian seseorang yang matematika telah mencoba mengkaji
telah dibiasakan belajar matematika model-model pembelajaran yang dapat
yang penuh kesepakatan yang harus membentuk karakter siswa. Sujadi
ditaati, dan telah menjiwai matematika (2011) mengatakan bahwa
itu dalam dirinya, akan terbentuk pembelajaran dengan pendekatan
sebagai pribadi yang disiplin. kontekstual dengan berbagai model
Demikian pula dengan adanya ciri dari dan metodenya, dapat dijadikan
matematika yang memiliki objek sebagai alat untuk membangun
kajian yang abstrak dan berpola karakter bangsa. Sementara itu
berpikir deduktif, akan memunculkan Prabowo dan Sidi (2012) mengatakan
nilai karakter “kreatif” pada seseorang bahwa pendekatan pembelajaran
yang belajar matematika. matematika realistik (PMRI) dapat
Selama ini nilai-nilai karakter memahat karakter siswa. Tulisan ini
yang terkandung matematika mencoba mengkaji pembentukan
diharapkan akan tercapai dengan karakter siswa melalui pendekatan
sendirinya selama siswa belajar open ended.
matematika. Melalui pembelajaran
matematika diharapkan dengan PEMBENTUKAN KARAKTER
sendirinya tujuan untuk membentuk SISWA MELALUI PENDEKATAN
karakter siswa seperti, bersikap kritis, OPEN ENDED.
cermat, jujur dan lain sebagainya Pendekatan open ended
dapat dicapai. Soedjadi (2000: 67) dikembangkan di Jepang sejak tahun
mengatakan pembelajaran semacam 1970an. Menurut Shimada (1997: 1)
ini dinamakan pembelajaran by pendekatan open ended berawal dari
chance. pandangan bagaimana mengevaluasi
Namun seiring dengan kemampuan siswa secara objektif
perkembangan matematika, maka dalam berpikir matematis tingkat
diperlukan suatu pembelajaran yang tinggi. Sementara itu Nohda (1999)
secara sengaja memasukkan mengatakan tujuan pembelajaran
pembelajaran nilai-nilai karakter dengan pendekatan open ended adalah
tersebut ke dalam perencanaan untuk membantu mengembangkan
pembelajaran sehingga tujuan untuk aktivitas yang kreatif dari siswa dan

Syarifah Fadillh, Pembentukan Karakter Siswa Melalui Pembelajaran Matematika


146 Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA, Vol 6 Nomor 2, hal 142-148

kemampuan berpikir matematis menekankan pada bagaimana siswa


mereka dalam memecahkan masalah. sampai pada suatu jawaban, siswa
Selain itu dengan pendekatan ini dapat mengembangkan metode, cara
diharapkan masing-masing siswa atau pendekatan yang berbeda untuk
memiliki kebebasan dalam menyelesaikan masalah. Dalam
memecahkan masalah menurut pelaksanaannya, hal tersebut
kemampuan dan minatnya, siswa memberikan peluang pada siswa untuk
dengan kemampuan yang lebih tinggi menyelidiki dengan metode yang
dapat melakukan berbagai aktivitas mereka merasa yakin, dan
matematika, dan siswa dengan memberikan kemungkinan elaborasi
kemampuan yang lebih rendah masih yang lebih besar dalam pemecahan
dapat menyenangi aktivitas masalah matematis. Sebagai hasilnya,
matematika menurut kemampuan dimungkinkan suatu pengembangan
mereka sendiri. yang lebih kaya dalam pemikiran
Menurut Shimada (1997: 1), matematis siswa, serta membantu
pendekatan open ended adalah suatu perkembangan aktivitas yang kreatif
pendekatan pembelajaran yang dari siswa.
dimulai dari mengenalkan atau Hashimoto (1997: 13)
menghadapkan siswa pada masalah mengatakan bahwa dalam
terbuka. Pembelajaran dilanjutkan pembelajaran dengan pendekatan open
dengan menggunakan banyak jawaban ended, guru harus berhati-hati dalam
yang benar dari masalah yang mengalokasikan dan mengatur waktu
diberikan untuk memberikan karena mungkin saja siswa
pengalaman kepada siswa dalam menanggapi dengan banyak respon,
menemukan sesuatu yang baru di baik yang sesuai harapan maupun
dalam proses pembelajaran. Sawada yang tidak, dan semua itu harus
(1997: 23) mengatakan bahwa dalam didiskusikan dan disimpulkan. Karena
pendekatan open ended, guru itu disarankan pembelajaran ini
memberikan suatu situasi masalah disusun dalam dua tahap. Tahap
pada siswa yang solusi atau jawaban pertama: bekerja individual dalam
masalah tersebut dapat diperoleh menyelesaikan masalah yang
dengan berbagai cara. Guru kemudian diberikan guru di awal pembelajaran
menggunakan perbedaan-perbedaan untuk seluruh siswa di kelas. Setiap
pendekatan atau cara yang digunakan siswa diberikan kertas kosong sebagai
siswa untuk memberikan pengalaman tempat untuk mereka menuliskan ide-
kepada siswa dalam menemukan atau idenya. Kertas-kertas tersebut
menyelidiki sesuatu yang baru dengan dikumpulkan yang berguna untuk guru
menggabungkannya pada menyiapkan kesimpulan dari respon
pengetahuan, keterampilan, dan individu. Kemudian dalam kelompok
metode-metode/cara-cara matematika yang terdiri atas empat orang siswa,
yang telah dipelajari siswa mereka mendiskusikan hasil pekerjaan
sebelumnya. individunya dan perwakilan kelompok
Suatu masalah terbuka yang menuliskan hasil diskusi
dihadapkan pada siswa bukan hanya kelompoknya.Tahap ke dua: Hasil dari
berorientasi untuk mendapatkan masing-masing kelompok
jawaban atau hasil akhir tetapi lebih

Syarifah Fadillh, Pembentukan Karakter Siswa Melalui Pembelajaran Matematika


147 Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA, Vol 6 Nomor 2, hal 142-148

dipresentasikan dan didiskusikan. dengan kemampuan yang lebih tinggi


Kemudian pembelajaran disimpulkan. dapat melakukan berbagai aktivitas
Dilihat dari prinsip pendekatan matematika, dan siswa dengan
open ended beserta tahapan kemampuan yang lebih rendah masih
pembelajarannya, maka melalui dapat menyenangi aktivitas
pembelajaran dengan pendekatan open matematika menurut kemampuan
ended ini dapat membentuk karakter mereka sendiri. Melalui kegiatan ini
siswa antara lain: bertanggungjawab, akan menimbulkan sikap menghargai,
disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, kerja keras, dan juga mandiri. Tahapan
rasa ingin tahu, menghargai dan dalam pembelajaran dengan
demokratis. Melalui perencanaan pendekatan open ended juga
pembelajaran yang baik, yang menggunakan belajar kelompok, yang
dilengkapi dengan rumusan tujuan kemudian hasil diskusi dalam
pembelajaran pada domain afektif kelompok disajikan oleh perwakilan
maupun psikomotor, maka pendekatan kelompok dalam diskusi kelas.
open ended ini dapat menjadi sebuah Komponen ini sangat penting bagi
pembelajaran by-design, yaitu sebuah upaya terwujudnya nilai demokratis,
pembelajaran matematika yang menghargai, dan bertanggung jawab.
dirancang secara khusus untuk Tujuan afektif yang tertera
membentuk karakter siswa. dalam rencana pelaksanaan
Pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran, bukanlah hanya sebuah
open ended menekankan keterlibatan tulisan semata. Dalam
aktif siswa dalam belajar, baik dalam pelaksanaannya, guru harus
tugas-tugas mandiri maupun menyampaikan nilai-nilai karakter
kelompok, hal ini akan membentuk yang ingin dicapainya melalui proses
sikap kerja keras dan sikap mandiri pembelajaran tersebut. Misalnya
siswa dalam belajar. Selain itu melalui ketika siswa sedang bekerja dalam
pembelajaran dengan pendekatan open kelompok, guru dapat mengingatkan
ended, siswa dihadapkan pada sebuah siswa untuk bisa menghargai pendapat
masalah terbuka yang dapat dijawab temannya, dan memotivasi mereka
dengan banyak cara ataupun dengan untuk berusaha keras memecahkan
banyak jawab yang benar, sehingga masalah open ended yang diberikan
mengundang potensi intelektual dan guru. Jika memungkinkan masalah
pengalaman siswa dalam proses open ended yang diberikan, juga dapat
menemukan sesuatu yang baru. Hal ini berupa soal cerita yang di dalamnya
tentunya akan melatih siswa untuk terkandung nilai-nilai karakter.
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi Dengan pembelajaran seperti ini,
dan melatih siswa untuk berpikir diharapkan tidak hanya tujuan kognitif
kreatif. yang dapat dicapai, tetapi tujuan untuk
Dalam pembelajaran dengan membentuk karakter siswa melalui
pendekatan open ended tercipta suatu sebuah proses pembelajaran juga dapat
iklim pembelajaran, dimana siswa dicapai.
merasa kontribusi mereka dihargai.
Siswa memiliki kebebasan dalam
memecahkan masalah menurut
kemampuan dan minatnya, siswa KESIMPULAN

Syarifah Fadillh, Pembentukan Karakter Siswa Melalui Pembelajaran Matematika


148 Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA, Vol 6 Nomor 2, hal 142-148

Seiring dengan perkembangan Universitas Muhammadiyah


matematika, maka diperlukan suatu Surakarta, 24 Juli 2011. [on-
pembelajaran yang secara sengaja line]. Avaliable:
memasukkan pembelajaran nilai-nilai http://file.upi.edu/Direktori/PRO
karakter ke dalam perencanaan CEEDING/UPI-
pembelajaran sehingga tujuan untuk UPSI/2010/Book_2/MEMAHAT
membentuk karakter siswa melalui _KARAKTER_MELALUI_PE
pembelajaran matematika dapat MBELAJARAN_MATEMATIK
dicapai. Pembelajaran semacam ini A.PDF. [10 Januari 2013].
dinamakan pembelajaran by design.
Pembelajaran matematika dengan Sawada, T. (1997). Developing Lesson
pendekatan open ended beserta Plans. In Shimada, S. dan
tahapan pembelajarannya diharapkan Becker, J.P. (Ed). The Open
dapat membentuk karakter siswa Ended Approach. A New
antara lain: bertanggungjawab, Proposal for Teaching
disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, Mathematics. Reston: VA
rasa ingin tahu, menghargai dan NCTM.
demokratis.
Shimada, S. (1997). The Significance
DAFTAR PUSTAKA of an Open Ended Approach. In
Hashimoto, Y. (1997). An Example of Shimada, S. dan Becker, J.P.
Lesson Development. Shimada, (Ed). The Open Ended
S. dan Becker, J.P. (Ed). The Approach. A New Proposal for
Open Ended Approach. A New Teaching Mathematics. Reston:
Proposal for Teaching VA NCTM.
Mathematics. Reston: VA
NCTM. Soedjadi. (2000). Kiat Pendidikan
Matematika di Indonesia:
Nohda, N. (1999). A Study Of "Open- Konstatasi Keadaan Masa Kini
Approach" Method In School Menuju Harapan Masa Depan.
Mathematics Teaching - Jakarta: Direktorat Jenderal
Focusing On Mathematical Pendidikan Tinggi, Departemen
Problem Solving Activities. [on- Pendidikan Nasional.
line]. Avaliable:
http://www.nku.edu/~sheffield/n Sujudi, Imam. 2011. Pengembangan
ohda.html. [31 Maret 2008]. Pendidikan Karakter Bangsa
Melalui Pembelajaran
Prabowo, Agung, dan Sidi, Pramono. Matematika. [on-line].
2012. Memahat Karakter Avaliable:
Melalui Pembelajaran http://imamsjd.blogspot.com/
Matematika. Makalah dimuat 2011/08/pengembangan-
dalam Prosiding Seminar pendidikan-karakter-bangsa.html
Nasional Matematika Prodi [10 Januari 2013].
Pendidikan Matematika,

Syarifah Fadillh, Pembentukan Karakter Siswa Melalui Pembelajaran Matematika

You might also like