You are on page 1of 4
KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP DENGAN ENTER! PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR: 03/3aH/92/2010 NOMOR: 01/1/KB/2010 TENTANG PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP Pada hari ini Senin, tanggal satu, bulan Februari, tahun dua ribu sepuluh, kami yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Gusti Muhammad Hatta: Menteri Negara Lingkungan Hidup, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Lingkungan Hidup, berkedudukan di Jalan DI Panjaitan, Kav. 24, Kebon Nanas, Jakarta, untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA: 2. Mohammad NUH Menteri Pendidikan Nasional, dalarn hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Pendidikan Nasional, berkedudukan di Jalan Jenderal Sudiman, Senayan Jakarta, untuk selanjuinya disebut sebagai PIHAK KEDUA: berdasarkan pertimbangan a. bahwa PIHAK PERTAMA sebagai penanggung jawab di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup mempunyai Kewajiban untuk melestarkan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran danfatau kerusakan lingkungan hidup: b.bahwa PIHAK KEDUA sebagai penanggung jawab pengelolaan sistem pendidikan nasional_menentukan kebijekan nasional dan standar nasional pendidikan untuk menjamin mutu pendidikan Indonesia; ¢. bahwa pelaksanaan pembangunan nasional yang berkelanjutan, memeriukan sumber daya manusia yang sadar dan mampu memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup; d. bahwa pengetahuan, nila, sikap, perilaku dan wawasan mengenal lingkungan hidup perlu iberikan sejak dini kepada seluruh lapisan masyarakat dan peserta didik pada semua satuan, jalur, jenjang dan jenis pencicikan; . bahwa penguatan dan pemberdayaan lembaga dan masyarakat pelaku dan pemerhat lingkungan hidup perlu ditingkatkan, sepakat untuk melakukan kerja sama dengan ketentuan sebagai berikut: Pasal 1 Kesepakatan Bersama ini bertujuan untuk: @, menumbuhkan dan mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, perilaku dan wawasan, serta kepedulian lingkungan hidup peserta didik dan masyarakat; dan b, meningkatkan mutu sumber daya manusia sebagai pelaksana pembangunan berkelanjutan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Pasal 2 Ruang Lingkup Kesepakatan Bersama ini meliputi a pengembangan pelaksanaan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (Education for Sustainable Developmenl/ESD) termasuk pendidikan lingkungan hidup yang dilaksanakan pada semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan sebagai Wadah/sarana menciptakan perubahan pola pikir, sikap, serta periaku manusia yang berbudaya lingkungan hidup; koordinasi dan sinergi dalam penyusunan program pendidikan lingkungan hidup jangka pendek, menengah, dan panjang sebagai bagian dari ESD: ©. revitalisasi penelitian dan pengembangan dalam bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; d, pemberian penghargaan kepada individu, lembaga dan masyarakat yang peduli, berjasa dan/atau berprestasi dalam bidang perindungan dan pengelolaan lingkungan hidup: dan ©. peningkatan kapasitas, komitmen dan peran serla masyarakat, pamangku Kebijakan pendigikan pusat dan daerah, serta pendidik dan tenaga kependidikan untuk berperan aktif manjaga dan melestarikan fungsi lingkungan hidup. Pasal 3 PIHAK PERTAMA bertanggung jawab untuk: a. merumuskan kebijakan, pedoman dan program pendidikan lingkungan hidup; b, mengembangkan dan menetapkan garis besar hidup; dan ©. membina, memantau, menganalisis dan mengevaluasi pelaksanaan kebjjakan pendidikan lingkungan hidup i pusat dan daerah, Pasal 4 PIHAK KEQUA berlanggung jawab untuk a. menetapkan kebijakan, pedoman dan program pendidikan lingkungan hidup; dan b. membina, mengembangkan, mengintegrasikan, menetapkan materi dan sarana/ prasarana pendidikan Serta pelatihan di bidang periindungan dan pengelolaan lingkungan hidup pada sistem pendidikan nasional; ¢. meningkatkan kapasitas peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, masyarakat, pemangku kebijakan pendidikan pusat dan daerah; dan d. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup. Pasal 5 (1) Pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini diatur lebih lanjut dalam suatu Perjarjian Kerja Sama yang mengatur rincian dan mekanisme pekerjaan, serta hak dan kewajiban PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dan hal-hal lain yang dipandang pertu. (2) Perjanjian Kerja Sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dan dilaksanakan oleh wakil yang ditunjuk olen PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sesui dengan kebutuhan, tugas, dan fungsinya. (3) Perjanjian Kerja Sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Kesepakatan Bersama ini Pasal 6 (1) Untuk meiaksanakan kesepakatan bersama ini PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama merbentuk kelompok kerja. (2) Keanggotaan kelompok kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas unsur PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA. Pasal7 (1) Kesepakatan Bersama ini berlaky untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dan dapat diubah atau diperpanjang berdasarkan kesepakatan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA. (2) Apabila salah satu pihak berkeinginan akan memperpanjang Kesepakatan Bersama ini, pihak yang bersangkutan wajib memberitahukan maksud tersebut secara tertulis, paling lambat 6 (enam) bulan sebelum berakhimya Kesepakatan Bersama ini (3) Apabila salah satu pihak berkeinginan untuk mengakhiri Kesepakatan Bersama inj, sebelum maga berlakunya berakhir, Pihak tersebut wajib memberitahukan secara tertulis. 3 (tiga) bulan sebelum berakhimya Kesepakatan Barsama ini kepada Pihak tainnya (4) Apabila salah satu pihak berkeinginan untuk mengubah Kesepakatan Bersama ini, pihak yang bersangkutan wajib memberitahukan maksud tersebut secara tertulis kepada pihak lainnya paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum dilakukan perubahan Kesepakatan Bersama ini (5) Apabila Kesepakatan Bersama ini tidak diperpanjang lagi, baik karena permintaan salah satu Pihak ataupun Karena alasan lainiya, pengakhiran Kesepakatan Bersama ini tidak akan mempengaruhi hak dan kewajiban masing- masing Pihak yang harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum berakhimya Kesepakatan Bersara ini (6) Kesepakatan Bersama ini berakhir seketika apabila terjadi perubahan peraturan Perundang-undangan atau perubahan kebijakanpemerintah yang mengakibatkan tidak dapat dilakukannya Kesepakatan Bersama ini

You might also like