You are on page 1of 6
20 Laporan Kasus Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketoasidosis Diabetik Berulang: Laporan Kasus Berbasis Bukti Fabianto Santoso’, Pradana Soewondo*, Indah Suci Widyahening’, Wismandari Wisnu* Fatadtas Kedoitevan Universiias Indonesia. Jaharta, Indonesia ‘Divist Endolrin dar MewabotB, Departemen Timu Penvake Dalam Buna Sakis Cipro Mangankusumo, Fealadtas Kedokteran Universitas Indonesia, Jokarta, Indonesia ‘Departemen limu Kesehatan Komunites, Fekutas Kedotterar Universias Indonesia, Jakara, Indonesia Abstrak Lauar belekang: Ketoasidosis diabetik (KAD) adalah suotu Kondisi gawat darurat yang merypakan kompitkasi dari diabetes melitus dengan tanda hiperglikemia, asidosis, dan ketosis. Kejadian KAD berkisar antara 4 Fingga 8 kasus untuk 1000 pasien diabetes dengan angka kematian sebesar 0,5 hingga 7% Tujuan: Mengetahui faktor fakior percetus KAD berulang serta melihat kekuatan huubungan masing: masing Saktor. ‘Metode: Pencarian literatur melalui database Pubmed. Science Direct, Proquest, EBSCO dan Google Scholar dengan mengguralan kata hunci “cccustcatdiabetic ketoacidosis”, “precipitating factor”, dant “adult” bersana dengan kata sinonim ataupun kata lain yang berhubungan. Literatur yang digunakan memenuhi kriteria inklusi, berupa studi Kinis, observational, review sistemaik, dan metoanalisis, serta kriteria eksklusi berupa studi pada hewan dan invitro, Artikel yang, terpilis akan dinilai berdesarkan beberapa aspek pada Guidelines for Etiology Study oleh Center of Evidence-Based Medicine, University of Oxford. Hasil: Hesil pencarian literatur menemukan 3 artikel studi observasional. Pada artikel pertame ditemukan pasien KAD herulang menitiki faktor pencetus herupa ketldakpatuhan penggunaan insulin (78%), infeksi (16%), pervakit non infeksi (3%), dan hai-hal lainnva (3%). Hasil penelitian tedua vang didapatan tidak jimh berbeda yaitu 80% pasien tidak pate dalam ponggunaan insulin, 20% falter finansial, dan 5% pasien ‘kibat masalah teknis. Artikel ketiga menumjutkan faktor pencetus paling banyak bait untuk KAD berulang pada pasien diahetes melitus tipe 1 maupun 2 adalah infeksi dibandinghan dengan ketidakpatuhan menggunakan insulin. Kesimpulan: Artikel yang dibutuhkam untuk menjawab pertanyaam ini tidak banyak dengan kritera tingkat hubti yang cukxp rendah. Berdasarkan artikel yang ada, faktor pencetus tersering KAD herulang adalah hetidakpatudser: minum obat dan infeksi. Abstract Background: Diabetic Ketoacidosis is an emergency coniition which is one of diabetes mellitus complications censisting of Iyperghcemtz acidosis, andketosts sens. The incidence of diabetic ketoacidosis four to eight cases in 1000 diabetic pents ‘and mortality rate is between 0.5 10 7%. Aim: To know precipitating factors and its correlations in recwrent diabetic ketoacidosis. Morkode: Literature was searched from Pubmed, Science Disect, Proguest, EBSCO, and Google Scholar with keywords “recuerem diabetic ketoacidosis”, “precipitating factor”, “adult” and its synonym or the others which were correlate with. The selected aricies hed to ful melusioncritertas, which were clnical stud, observational study, systematic review, and -meiaanalyss; whilst exiusion criterias were study that used animal andin vitro, The selected articles were examined based on Guidelines for Etiology Study jrom Center of Evidence-Based Medicine. University of Oxford. f b ne ~~ Jurnal Dolter Keluarga Indonesia. Volume 2. Nomor: 1. Maret 2016 ‘Result Literature search found 3 observational studies. First article found that recurrent dlabetic ketoacidosis ai precip: tating factors from noncompliancoatsing insulin (78%), infection (16%), noncommunicable disease (394), and athers (39%) Second study hiresults which was not significantly differen withfirst article Inthe study thore were 8Dspetients wich mere noncompliance wsing insulin, 20% flnancial problem, and $°% pationss kad technical problem, The last article shame ae ‘most precipitating factors of recurrent diabetic ketoacidosis, oven diabetes mellitus type I and 2, was infection Conclusion: Only few stades answered Tow evidence level this clinical questions. With these articles, most precipitating factors ofrecurrent diabetic ketoacidosis were noncompliance of treatment and infection. Pendabuluan Ketoasidosis diabetik (KAD) adalah suata konéisi ‘gawat derurat yang merupakan komplikasi dari diabetes ‘melitus dengan tanda hiperglikemia, asidosis, dan ketosis! Berdasarkan epidemiologi, kejadian KAD berkisor antara 4 hingga § kasus untuk 1000 pasien diabetes. Angka ini itunjang dengan angka kematian sebesar 0.5 hingza 7%? Dj Amerika, jumlah pecawatan inap untuk pasien KAD ‘mencapai angka lei dari 140,000 perawatan per tahun pada tahun 2009 yang meningkat dari tahun 1988. Jamlch ini ‘menyebablan beban keuangan yang ditanggung semakin besa, yaitu mencapai angka 2,4 milyar dollar Amerika.“ Data cpidemiologi KAD terbara di Indonesiamasih betum tersedia ‘Namun, KAD menjadi taniangan untuk pengobatan diabe- tesmelitus di Indonesia Padatahun 2000, didapatkan uma kkasus dan angka kematian dari ketoasidosis diabetik yang dirangkum dari beberape peaclitian di RSUPN Cipto ‘Mangunkusumo Jakarta, Penelitian yang dilakuken pada tahun 1998-1999 memanjuickan jumlah kasus sehanyak 37 kkasus dalam waktu 12 bulan dengen persentase kematian sebesat 51%." KAD dapat terjadi beberapa kali pads pasien diabetes atau yang disebut sebagai KAD berulang. Kejacian KAD akan selalu memiliki kemungsinan untuk terjadinya kemplikesi, bik komplikasiakibat KAD manpunterapi nmak KAD. Komplikasi akan menambah beban penyakit pasien lebin Ianjat. KAD yangberulangjuzaakan meramtah jumlah perawatan yangmemperberat biaya yangharus dikeluarkan KAD yangberulangmemiliki bebsrapa faktorpenectus, seperti ketidakpatuhan dalam perggunaan insulin, infeksi, penyakit metabolik lainnya, dan beberapa faktor lainnya.* Faktor-faktorini yang harus dipeshatikan untuk melakukan preventif sekunder pasien KAD. Pada tulisan ini akan diibahas suatu kasus yang akan dikaji berdasarkan evidence based medicine tentang, kejadian KAD beralang. Tujuan dari tulisan ini adalah mengetahui fektor-faktor pencetus KAD henulang serta melihat kekuatan masing-masing fakior Dengan demikian diharapkan kontrol tethadap faktor ppencetus dapat dilakukan, Mustrasi Kasus Wanita berusia 60 tahun detang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) dengan kelahan lemas sejak dua hari yang fa, Lemas tidak diikuti dengan kelemahan yada salah satu sisi tubuh, Sesak nafas dan pennranan kesadaran disangical olchpasien, Pasien telah terdiagnosisdiabotes melitus sclama 10 tahun, Selama ni, pasien menggunskan obathipogtikensik ‘ral (OHO) berupa metformin dengan rata-rata guls darain 200me/dl. Pasiea tlah mengalami keluhan yang same setahun yang Jalu, dan didiagnosis sebagai ketoasidosis diabetk. Sezt 3, pasien datang ke [GD dengan keluhan pennranan kesedaran Pada saat itu pasien menggunakan insulin solema beberapa ‘balan, kemudian beralin Kembali ke OHO dengan alasan yang tidak diketahui Beberapa bulan terakhir pasien memiliki keluhan terbangun di malam hari karena sesak nafas (Paroxysmal ‘nocturnal dyspnea), Pasien merasakan lebih sesak saat posist tidur dibandingkan berbaring (orthopnea). Pasien tidak pemah memilikiriwayet nyeri dada, penyakit jantung, atau hipertensi sebelumnye. Pada pemeriksaan fisik, pasien dalam kesadaran somaolea,tekanan vena jugularis meningkat (5+2 ‘emH20), sertaterdapat ronkhi basa kasar pada bagian basal dan posterior dari kedua lapang pau. Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan gula darah sewakta (GDS) adalah (681 mg/dL, pemanjangan PT dan APT, leukositosis, keto- is, hipoaatremi, peningkatan ureum dan kreatinin sera hasil ucinalisis yang menanjukkanadanye infeksi. Dengan kelubian dan penemuan ini, pasien didiagnosis gegal jantung dekompesata akut dan pneumonia komunita. PPasien didiagnosisuutama scbagai ketoasidosis berulang ppada diabetes melitus tipe 2 dengan penyerta gagal jantung kronik, pneumonia komunitas, infoksi saluran kemib, dan kkondisi akut pada penyakit ginjal kronik Pertanyaan Kiinis Problem + Pasiea dewasa dengan Disbetes Melitas Tipe2. Intervention + Faktor-faktor pencstus. Comparison = Outcome Ketoasidosis diabetik beralanz Pertanyaan Minis : Apa saja yang dapat menjadi feito faktor pencetus ketoasidesis disbetik pada pasien dewasa dengan Diabetes Melitas tipe 2? Metode Pencarian literatur dilakuken peda database Pubmed, ProQuest, FBSCO, Science Direct, das Google deng=3 ‘menggunakan kata kunci “recurrent diabetic hetowcisdosis™ “precipitating factor”, dan “adult bersama dengan kata nu Juemal Dolter Ketuarga indonesia, Volume 2, Nomor: I, Maret 2016 Table 1. Strategi Pencarian Database ie Pubmed (“recurrent disbetic ktcacideri” OR "vocuroat Letoacdasis” OR * recurrent DSA") 2 1 AND (*preciptating factor" OR “isk ctor") AND (“adalt” OR “clderhy") ProQuest (Crecurrant diabetic Actoacidosi2” OR “recurrent ketoacidosis” OR *recureat DKA") 3 AND ("precipiuting factor” OR “visk feior”) AND Cadalt” OR “eidery”) EBSCO (reeurtent dibetic Ketacidesis™ OR “recurest ketoacidosis” OK “recurrent DKA") 2 1 IND (“prevpitating factor” OK “rst facior") AND ("adalt” OR “eldeely") Selence Direct “reeueat diabetic ketoucidoris” 3 ° Gooste recurrent diabetic ketoacidosis” OR “recurent ketoncdosis" OR “recurrent DEA") 8) 4 AND (“precipitating factor" OR “tisk factor") AND (Cadalt” OR elderly") sinonim ataupun kata Iain yang berhubungan (Tabel 1). Pencarian literatur dilanjutkan dengan menginklusi dan mengekshusi berdasarkan kriteria yang ditetapkan seperti pat dilihat pada Gambac 1. Literatur yeng digunakan adalah literatur uji Klinis,s33- tematic review, dan studi observasional yang terpuiblikasi solama 10 tahun terakhir. Sctelah itu, artikel yang terjaring ‘Gikajinaskah lengkapnya berdasarkan kriteria literatur y sesuai, kemudian artikel yang terpilih dinilai berdasarkan beberapa aspek pada Guidelines for Etiology Study oleh Center of Evidence-Based Medicine, University of Oxford Hasil Hasil pencarian literatur menemukan 3 artikel studi obscrvasionsl tentang KAD berulang. Penilaian validitas ‘telah dilakukan pada tiga artikel ini dan disajikan pada Tabel fa Kunch Precip fete = eno, j= Stuck pada hewan E= opie i Gambsr 1. Strategi Pencarian Pencarian dilalakan Artikel tnggel 15 September 2015

You might also like