Professional Documents
Culture Documents
Dangan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasi lagi maha penyayang, kami
panjatkan puja sukur dan puji syukur atas kehadirannya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah penjas
tentang senam lantai.
Makalah penjas ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami manyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami terima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah penjas ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah penjas tentang senam lantai dan manfaatnya untuk
masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Senam merupakan suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang
membutukan ketuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur. Bentuk modem dari
senam ialah: palang tek seimbang balok keseimbangan, senam lantai bentuk-bentuk tersebut
konon berkembang dari latihan yang digunakan oleh bangsa yunani kuno untuk menaiki dan
menuruni seekor kuda dan pertunjukan sirkus. Senam biasa digunakan orang untuk rekreasi,
relaksasi atau menenangkan pikiran, biasanya ada yang melakukannya di rumah, di tempat
fitness, di gymnasium maupun di sekolah sekarang,sejak kecil banyak anak sudah terbiasa
diajarkan senam, baik oleh orang tua, maupun oleh pengajar olahraga di sekolah. Senam sangat
penting untuk pembentuk kelenturan tubuh, yang menjadi arti penting bagi kelangsungan hidup
manusia. Senam ada bergagai macam, diantaranya senam lantai, senam hamil, senam aerobik,
senam pramuka,senam kesegaran jasmani (SKJ), dll namun ketika beranjak remaja, banyak
orang melakukan senam aerobik, ataupun senam lain termasuk meditasi untuk menenangkan diri.
Tujuan penulisan
Untuk menambah wawasan tentang senam khususnya tentang senam lantai dan untuk
mendapatkan nilai.
BAB II
PEMBAHASAN
Sejarah senam
Senam pertama kali diperkenalkan pada zaman Yunani kuno. Senam berasal dari kata
Gymnastics, Gymnas berarti telanjang sebab pada waktu itu orang-orang berlatih tanpamemakai
pakaian sedangkan Gymnasum adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengadakan latihan
senam. Pda zaman itu Gymnastik dilakukan dalam rangkan upacara-upacara kepercayaan yaitu
guna menyembah dewa Zeus pada awal abad ke 20, senam telah menjadi rencana pendidikan di
sekolah-sekolah di Amerika. Hal ini berkat usaha dari DrJ.Fwiliams, Dr.dubly sorgen dan
ThomasD. Wood.frederik jhan adalah bapak Gymnastik, dia memkombinasikan latihan –latihan
gymnastik dengan pertunjukan- pertunjukan patriotk. Dia juga menemukan beberapa perelatan
senam diantaranya adalah palang horizonta, palang sejajar, kuda-kuda melintang dan bak lompat,
senam di negara indonesia sudah dikenal sejak zaman penjajahan belanda. Pada waktu itu
namanya “Gymnastiek”, zaman jepang dinamakan “ taiso”, pemakaian istilah “senam” sendiri
kemungkinan bersama dengan pemakaian kata olahraga sebagai pengganti kata sport.
Senam lantai dilakukan di atas area luas 12x2 m dan di kelilingi matras selebar 1m untuk
keaman pesenam rangkaian gerakan senam herus dimulai dari komposisi gerakan ringan, sedang,
berat, dan akrobati, serta mengandung gerakan ketangkasan, keseimbangan, keluwesan,dll.
Pesenam pria tanpil dam 70 detik dan wanita tampil diiringi musik dalam waktu 90 detik
gerakan-gerakan yang menekankan tenaga herus dilakukan secara lambat dan sikap statis
sekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan saltoharus dikerjakan setinggi bahu.
Macam-macam senam lantai
Sikap permulahan jongkok, kedua tangan menumpu pada matras selebar bahu.
Kedua kaki diluruskan siku tangan di tekuk, kepala dilipat sampai dagu menyentu dada.
Mengguling kedepan dengan mendaratkan tengkuk terlebig dahulu dan kedua kaki dilipat
rapat pada dada.
Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha bangun.
Kembali berusaha bangun.
Menopang atau menahan panggul, belakang paha, kedua pergelangan kaki, dan bahu si
pelaku.
Bantuan dengan menopang pada bahu dilakuakan untuk pelaku yang bahu, lengan, dan
tangannya belum cukup kuat.
Bagi siswa yang belum dapat atau sukar melempat/mengayun satu kaki keatas, dapat
dilakulan pada tembok dengan dibantu mengangkat satu kaki.
D. Sikap lilin
Sikap lilin adalah sikap yang di buat dari sikap semula tidur telentang kemudian mengangkat
kedua kaki (rapat)lurus keatas dengan kedua tangan menopang pinggang.
1. Sikap awal, tidur telentang dengan lengan disamping badan dan pandangan keatas,
Kedua tangan memegang pinggang merapat lantai atau matras.
2. Gerakan: kedua kaki rapat diangkat lurus keatas, punggung, tunggai, serta jari-jarinya menuju
keatas, sedang yang menjadi landasan adalah seluruh pundak dan dibantu oleh kedua
lenganyang mendorong pinggul bagian belakang, siku menempel pada lantai atau matras.
Kayang adalah suatu bentuk atau sikap badan telentang yang membusur bertumpu pada
kedua tangan dan kedua kaki dengan lutut. Gerakan kayang akan mudah dilakukan apabila:
1. Memiliki kekuatan otot perut, punggung dan paha.
2. Memiliki kelenturan persendian bahu, ruas-ruas tulang belakang dan persendian panggul
3. Memiliki kekuatan lengan dan bahu untuk menopang.
F. Meroda(Rastlag)
Meroda atau gerakan baling-baling dilakukan kesamping untuk empat hitungan tangan dan kaki
berputarseperti baling-baling, meroda merupakan salah satu unsure garakan senam lantai (floor
exercise), dimana terdiri dari menguling, melopat, meloncat, berputar diudara, menumpu dengan
tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang.
Peraturan senam
Peraturan senam adalah separangkat aturan yang digunakan untuk menyelenggarakan
kejuaraan senam, mengatur mekanismenya, serta membatasi atau menentukan siapa saja yang
boleh turut serta didalamnya, dan bagaimana nilai senam dihasilkan.
Untuk kejuaraan-kejuaraan resmi tingkat internasional, peraturan yang berlaku adalah
peraturan yang dikeluarkan oleh FIG (Ferderation Internationale de Gymnastique) yaitu badan
senam Internasional peraturan itu di rangkum dalam buku yang dinamakan tecnical
regulation(peraturan teknik) yang yang berlaku atau mencakup aturan untuk semua disiplin
senam dan code af points yang berlaku kusus untuk masing-masing disiplin dalam kejuaran
senam biasa diperlakukan empat jenis kompetisi, yang biasa disebut sebagai kompetisi I,
kompetisi II, kompetisi III, dan kompetisi IV. Kompetisi I, atau disebut juga kompetisi
penyisihan, diselenggarakan untuk mencari regu atau peserta individu yang bisa berlanjut ke
kompetisi selanjutnya. Pada kompetisi ini baik peserta beregu maupun peserta individual harus
bertanding di semua alat, dengan menampilkan rangkaian bebas. Yang dimaksud peserta berregu
adalah enam orang pesenam yang mewakili satu negara/daerah. Hasil kompetisi ini akan
menentukan:
1. 36 pesenam putra dan 24 pesenam putri terbaik yang akan menjadi finalis serba bisa
dikompetisi II.
2. 8 pesenam terbaik (baik putra maupun putri) dari setiap alat, yang akan menjadi finalis
setiap alat, dikompetisi III.
3. 8 regu terbaik, yang akan melaju ke final berregu dikompetisi IV.
Kompetisi II (kejuaraan perorangan serba bisa). Kompetisi II dimaksuh untuk mencari juara
perorangan serba bisa (seluruh alat), dengan cara menjumlahkan nilai senam dari seluru alat.
pesenam yana nilanya tinggi daalm seluruh alat manjadi juaraserba bisa atau sering juga disebut
Al around Champion.seperti dikatakan sebelumnya, finalis kompetisi II ini berjumlah 36
orang(pa)dan 24 orang(pi), dengan ketentuan dari satu daerah tidak boleh lebih dari 3 orang
pesenam.
Kompetisi III (kejuaraan perorangan peralat). Kompetisi ini akan menentukan juara dari
setiap alat yang dipertandingkan: 6 alat Artistik putra, 4 alat Artistik putri dan 4 alat senam
ritmik. (Khusus untuk senam ritmik walaupun alatnya ada 5 alat, tetapi yang dipertandingkan
dalam kejuaran besar hanya 4 alat. Biasanya tiap tahun alat yang dipertandingkan berubah-ubah).
Peserta kompetisi III pada setiap alat adalah 8 orang.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga tersendiri maupu
sebagai latihan untuk capang olahraga lainnya. Berlainan dengan cabang olahraga lainumumnya
yang mengukur hasil aktivitanya pada objek tertentu, senam mengacu pada bentuk gerak yang
dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian anggota tubuh
dikomponen-komponen kemampuan motorik seperti: kekuatan, kecepatan, keseimbangan,
kelentukan, agiltas, dan ketepatan, dengan kordinasi yang sesuai dan tataurutan gerak yang
selaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik yang menarik. Menurut asal kata,
senam(gymnastics) berasaldari bahasa yunani, yang artinya: “untuk menerapkan macam-macam
gerakyang dilakukan oleh atlet-atlet yang terlanjang”, dalam abad yunani kuno, senam dilakukan
untuk menjaga kesehatan dan menbuat pertumbuhanbadan yang hamonis, dan tidak
dipertandingkan, pada awal modren Olympic Games, senam dianggap sebagai suatu demonstrasi
seri dari pada sebagai salah satu cabang olahraga yang teratur.
Saran
Senam lantai merupakan salah satu olahraga yang membutukan kekuatan, kelentukan,
kelenturan, dll. Disamping itu senam juga merupakan salah satu olahraga yang dapat menjadikan
sebagai olahraga prestasi jadi,sebaiknya melakukan gerakan-gerakan roll depan dan belakang
adalah dengan dengan mengikuti cara-cara dan metode yang telah diberikan dan lebih berhati-
hati saat melakukannya. Sehingga kesalahan-kesalahan yang dapat membuat cedera tidak akan
terjadi.