You are on page 1of 8

Data Pengamatan

1. Kation Golongan I : Pb dan Ag

Kation Pereaksi Reaksi Pengamatan


Ag+ dalam Larutan jernih, terbentuk
HCl Ag+ + HCl → AgCl ↓ + H-
AgNO3 endapan putih perak klorida
AgCl2 + H2O + 4NH3 → [Ag(NH3)2]2+ + Larutan jernih, terbentuk
NH3
2NH4+ + Cl- endapan putih perak klorida

AgCl2 + H2O + 4NH3 → [Ag(NH3)2]2+ +


Air Panas Endapan larut sebagian
2NH4+ + Cl-
Ag+ dalam
(NH4)2S 2Ag+ + (NH4)2S → Ag2S ↓ + 2NH4 Terbentuk endapan hitam
AgNO3
Endapan hitam, terbentuk gas
HNO3 Ag2S + 2HNO3 → 2AgNO3 + H2S
warna putih
Larutan jernih, terbentuk
Dididihkan AgNO3 + H2O → AgOH + HNO3
endapan hitam
Ag+ dalam
NH3 2Ag2+ + 2NH3 + 2H2O → Ag2O↓ + 2NH4 Tidak ada perubahan
AgNO3
NH3 berlebih Ag2O↓+ NH3 → [Ag(NH3)2]+ Tidak ada perubahan
Ag+ dalam
NaOH Ag2+ + 2OH- → Ag2O↓ Endapan coklat
AgNO3

NaOH berlebih Ag2O↓Coklat + 2OH- berlebih → Ag2O↓ Endapan coklat bertambah

Ag+ dalam
KI Ag2+ + 2I- → AgI↓ Endapan hijau muda
AgNO3
KI berlebih AgI↓ + I-→ AgI↓ Endapan hijau muda
Ag+ dalam Ag2+ + 2CO32- + H2O → Ag2Co3↓ +
Na2CO3 Endapan putih kkuningan
AgNO3 CO2 + H+

Na2CO3berlebih Ag2Co3↓ → Ag2O↓ Endapan putih kekuningan

Ag+ dalam Endapan kuning muda,


Na2HPO4 Ag2+ + PO43- →Ag3PO4 ↓
AgNO3 larutan jernih

Pb2+ dalam Larutan jernih, terbentuk


HCl Pb(NO3)2 + HCl → PbCl2↓ + HNO3
Pb(NO3)2 endapan putih perak klorida

PbCl2↓ + H2O + NH3 → Pb(OH)2↓ + Larutan jernih, terbentuk


NH3
2NH4+ + Cl- endapan putih perak klorida
PbCl2↓ + H2O + NH3 → Pb(OH)2↓ +
Air Panas Endapan larut sebagian
2NH4+ + Cl-
Pb2+ dalam
(NH4)2S Pb2+ + (NH4)2S → PbS ↓ + 2NH4+ Terbentuk endapan hitam
Pb(NO3)2

Endapan abu-abu, terbentuk


HNO3 PbS + 2HNO3 → PbNO3 + H2S
gas warna putih
Dididihkan PbNO3 + H2O → Pb(OH)2 ↓ Larutan jernih, endapan putih

Pb2+ dalam Pb2+ +2 NH4OH → Pb(OH)2 ↓ putih + 2


NH3 Endapan putih
Pb(NO3)2 NH4+

Endapan putih lebih banyak,


NH3 berlebih Pb2+ tak membentuk kompleks amina
larutan keruh.

Pb2+ dalam
NaOH Pb2+ + 2NaOH → Pb(OH)2 ↓ + 2 Na+ Terbentuk endapan putih.
Pb(NO3)2

NaOH berlebih Pb(OH)2 + 2NaOH → Na2Pb(OH)4 Endapan larut

Pb2+ dalam Terbentuk endapan kuning


KI Pb2+ + 2KI → PbI2
Pb(NO3)2 halus

Terbentuk endapan kuning


KI berlebih PbI2 + 2 KI → K2[PbI4]
halus

Pb2+ dalam 2 Pb2+ + 2CO32- + H2O → Pb(OH)2↓putih +


Na2CO3 Terbentuk endapan putih
Pb(NO3)2 PbCO3↓ + CO2

2 Pb2+ + 2CO32- + H2O → Pb(OH)2↓putih +


Na2CO3berlebih Larutan putih
PbCO3↓ + CO2

Pb2+ dalam
Na2HPO4 3Pb2+ + 2HPO42- ↔ Pb2(PO4)2↓ + 2H+ Terbentuk endapan putih
Pb(NO3)2

2. Kation Golongan II : Bi3+, Pb2+, Cu2+ dan Hg2+


Kation Pereaksi Reaksi Pengamatan Pereaksi berlebih
Pb 2+
+ 2OH → Pb(OH)2↓
-
Endapan putih, Endapan
NaOH
Pb(OH)2↓ + 2OH → [Pb(OH)4]
- 2- larutan keruh. putihbertambah.
Pb2+ + NH3 + 2H2O → Pb(OH)2↓+ Endapan putih, Endapan putih,
NH4OH
Pb2+ 2NH4+ larutan keruh. larutan keruh.
Endapan kuning, Endapan kuning,
KI Pb2+ + 2I- → PbI2↓
larutan kuning. larutan kuning.
Endapan hitam
(NH4)2S Pb2+ + (NH4)2S → PbS ↓ + 2NH4+ Endapan hitam.
pekat.
Bi3+ NaOH Bi3+ + 3OH-→ Bi(OH)3↓ Larutan putih keruh. Larutan putih keruh.
Bi3+ + NO3- + 2 NH3 + 2H2O → Endapan putih Endapan putih
NH4OH
Bi(OH)2NO3↓ + 2NH4+ melayang-layang. bertambah banyak.
KI Bi3+ + 3I-→ BiI3↓ Larutan kuning Larutan kuning
Larutan coklat Larutan coklat
(NH4)2S 2 Bi3+ + 3H2S → Bi2S3↓ + 6H+
kuning keruh. kuning keruh.
Endapan selai biru Endapan selai biru
NaOH Cu2++ 2OH-→ Cu(OH)2↓biru
kehijauan. kehijauan.
2Cu2+ + SO42- + 2 NH3 + 2H2O →
Cu(OH)2.CuSO4↓biru + 2NH4+
NH4OH Endapan biru muda Endapan biru tua
2+
Cu(OH)2.CuSO4↓biru+ 8 NH3→
Cu 2[Cu(NH3)4]2++ SO42- + 2OH-
Endapan coklat Endapan coklat
KI 2Cu2+ + 5I-→ 2CuI↓putih + I3-
kekuningan kekuningan
Endapan
(NH4)2S Cu2+ + H2S → CuS↓hitam + 2H+ Endapan hitam hijau.
hijau kuning.
Hg2+ + 2OH-→HgO↓merah kecoklatan+
NaOH Endapan kuning Endapan coklat
H2O
2Hg2+ + NO3- + 4 NH3 + H2O →
NH4OH Endapan putih. Endapan putih.
HgO.Hg(NH2)NO3↓putih+3 NH4+

Hg2+ Hg2+ + 2I-→HgI2↓merah Larutan jingga


KI Larutan jingga keruh.
HgI2↓merah + 4I →[HgI4]
- 2- keruh.
3Hg2+ + 2Cl- + 2H2S →
Hg3S2Cl2↓putih+ 4 H+
(NH4)2S Endapan hijau. Endapan hitam hijau.
Hg3S2Cl2↓putih+ H2S →3HgS↓hitam +
2H++2Cl-
. Kation Golongan III : Fe3+, Al3+, Zn3+

3
Kation Pereaksi Reaksi Pengamatan
Endapan hijau tua
NaOH 0.1N Fe3+ + 3OH-→ Fe(OH)3↓coklat kemerahan
dan koloid di dinding
Fe3+ + 3NH3 + 3H2O → Fe(OH)3↓coklat
NH4OH + Endapan biru tua
kemerahan + 3NH 4

(NH4)2S 2 Fe3++ H2S →2Fe2+ + 2H++ S↓hitam Endapan hitam

3 Fe3++ 6 CH3COO-+ 2H2O↔ Endapan hijau tua di


Fe3+
Na-asetat [Fe3(OH)2(CH3COO)6]+↓coklat kemerahan + dinding koloid
2H+ kuning
Fe3+ + HPO42-→ FePO4↓putih kekuningan +
Na- pospat Enadapan putih
H+
Endapan hijau tua
2Fe3+ + 3Na2CO3→ Fe2(CO3)3PO4↓+
Na2CO3 berlebih menjadi
6Na+
biru tua
NaOH 0.1N Al3+ + 3OH- →Al(OH)3↓putih Larutan keruh
Al3+ + 3NH3 + 3H2O → Al(OH)3↓putih +
NH4OH Endapan putih
3NH4+
3 Al3+ + 3S2- + 6H2O → 2
(NH4)2S Endapan putih
Al(OH)3↓putih + 3 H2S ↑
Al3+
Al3+ +3 CH3COO-+ 2H2O → 2
Na-asetat Tidak ada perubahan
Al(OH)2CH3COO ↓ + 2 CH3COOH
Na- pospat Al3+ + HPO42-→ AlPO4↓gelatin putih + H+ Koloid putih
Al3+ + 3H2O↔ Al(OH)3↓putih + 3H+ Koloid selai putih,
Na2CO3
CO3 + 2H → H2CO3 → H2O +CO2↑
2- + timbul gas
NaOH 0.1N Zn2+ + 2OH-→ Zn(OH)2↓gelatin putih Suspensi putih
Zn + NH3+ + 2H2O ↔ Zn(OH)2↓ putih +
NH4OH Endapan putih
2NH4+
(NH4)2S Zn2+ + S2-→ZnS↓putih Endapan kuning
Zn2+
Na-asetat Tidak ada perubahan
3Zn2+ + 2HPO42-↔ Zn3(PO4)2↓gelatin
Na- pospat + Koloid putih
putih + 2 H

Na2CO3 Gel putih

4. Kation Golongan IV : Ba2+ dan Ca2+


Pereaksi
Kation Pereaksi Reaksi Pengamatan
Berlebih
NH4OH Ba2+ + NH3 + 2H2O → Tidak bereaksi Larutan keruh Endapan putih
Tidak ada Tidak ada
(NH4)2CO3 Ba2+ + CO32-→ BaCO3 ↓putih
perubahan perubahan
2+
Ba2+ + SO42-→ BaSO4↓putih
Ba H2SO4 encer BaSO4↓putih+ H2SO4 pekat → Ba2+ + Larutan keruh Endapan putih
2HSO4-
K2CrO4 Ba2+ + CrO4- →BaCrO4↓kuning Larutan keruh Endapan kuning
K2SO4 Ba2+ + SO42-↔ BaSO4↓putih Larutan keruh Endapan putih
NH4OH Ca2++ NH3 + 2H2O → Tidak bereaksi Larutan jernih Larutan jernih
(NH4)2CO3 Ca2++ Co32-→ CaCO3 ↓putih Larutan keruh Larutan keruh

Ca2+ H2SO4 encer Ca2++ SO42-→CaSO4↓putih Larutan keruh Larutan keruh


Tidak ada
K2CrO4 Ca2++ CrO4- → Tidak bereaksi Larutan kuning
perubahan
K2SO4 Ca2++ SO42-→ Tidak bereaksi Tidak ada Tidak ada
perubahan perubahan

Golongan-golongan Kation
Klasifikasi kation yang paling umum didasarkan pada perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida,
dan karbonat kation tersebut. Kation diklasifikasikan dalam 5 golongan berdasarkan sifat-sifat
kation tersebut terhadap beberapa reagensia. (Vogel, 1990).

Golongan-golongan kation memiliki ciri-ciri khas, yaitu:

o golongan I: membentuk endapan dengan asam klorida encer, ion-ion yang termasuk dalam
golongan ini adalah timbal, raksa, dan perak.

o golongan II: membentuk endapan dengan hydrogen sulfide dalam suasana asam mineral
encer. Ion-ion yang termasuk dalam golongan ini adalah merkurium (II), tembaga, cadmium,
bismuth, stibium, timah.

o golongan III: membentuk endapan dengan ammonium sulfide dalam suasana netral. Kation
golongan ini antara lain nikel, besi, kromium, aluminium, seng, mangan, dan kobalt.

o golongan IV: membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya ammonium
klorida dalam suasana netral atau sedikit asam.

o golongan V: disebut juga golongan sisa karena tidak bereaksi dengan reagensia-reagensia
golongan sebelumnya. Ion kation yang termasuk dalam golongan ini antara lain magnesium,
natrium, kalium, dan ammonium. (Vogel, 1990).

Suatu pereaksi menyebabkan sebagian kation mengendap dan sebagian larut, maka setelah
dilakukan penyaringan terhadap endapan tebentuk dua kelompok campuran yang massa
masing-masingnya kurang dari campuran sebelumnya. Reaksi yang terjadi saat
pengidentfikasian menyebabkan terbentuknya zat-zat baru yang berbeda dari zat semula dan
berbeda sifat fisiknya. (W. Harjadi, 1993).

3. Identifikasi Kation-Kation Golongan Sisa (V)


Kation-kation Golongan V (Mg2+, Na+, K+, dan NH4+) dapat diidentifikasi satu persatu tanpa
pemisahan pendahuluan. Proses identifikasinya adalah sebagai berikut :

a. Pengolahan Filtrat dari Golongan IV


Filtrat dari Golongan IV yang mungkin mengandung garam-garam Mg, Na, K, dan ammonium
diuapkan sampai kering dan dipanaskan sampai semua garam ammonium telah menguap.
Adanya residu menunjukkan adanya satu atau lebih dari logam ini. Olah residu yang kering
dengan menambahkan 4 ml air, aduk, panaskan selama 1 menit kemudian saring. Residunya
diuji terhadap Mg dan filtratnya untuk menguji adanya Na dan K.
Jika residu melarut sempurna (atau hampir sempurna) dalam air, encerkan larutan yang terjadi
(jika perlu, setelah disaring) sampai kira-kira 6 ml, dan bagi menjadi tiga bagian yang kira-kira
sama. Bagian yang pertama digunakan untuk menguji Mg dengan larutan oksina yang telah
disiapkan (pastikan Mg dengan memberlakukan uji magneson kepada 3-4 tetes larutan).
Sedangkan bagian kedua dan ketiga digunakan terhadap uji Na dan K.

b. Identifikasi Kation Magnesium (Mg2+)


Residu dilarutkan dalam beberapa tetes HCl encer dan tambahkan 2-3 ml air. Kemudian bagi
menjadi dua bagian yang tidak sama.

Bagian yang lebih banyak.

Olah 1 ml larutan oksina 2 % dalam asetat 2M dengan 5 ml larutan ammonia 2M. Jika perlu
panaskan untuk melarutkan setiap oksina yang diendapkan. Tambahkan NH4Cl kepada larutan
uji, diikuti dengan reagensia oksina amoniakal yang telah dibuat. Kemudian panaskan sampai
mendidih selama 1-2 menit (bau NH3 harus terbedakan). Adanya endapan kuning muda
menandakan adanya Mg oksinat.
Bagian yang lebih sedikit.

Sekitar 3-4 tetes sampel tambahkan 2 tetes reagensia ‘magneson’ diikuti dengan beberapa tetes
NaOH sampai basa. Adanya endapan biru memastikan adanya Mg. Uji ini bergantung pada
adsorpsi reagensia, yang merupakan suatu zat pewarna, diatas Mg(OH)2 dalam larutan basa
maka akan dihasilkan bahan pewarna biru.
Semua logam, kecuali logam-logam alkali tidak boleh ada. Garam ammonium mengurangi
kepekaan uji ini dengan mencegah pengendapan Mg(OH)2, dan karenanya harus dihilangkan
terlebih dahulu.
c. Identifikasi Kation Natrium (Na+)
Filtrat bagian pertama digunakan untuk mengidentifikasi kation Na. filtrate ditambahkan sedikit
uranil magnesium asetat, kocok, dan diamkan selama beberapa menit. Adanya endapan kristalin
kuning menandakan Na ada.

Na+ + Mg2+ + 3U2 2+ + 9CH3COO – → NaMg(UO2)3(CH3COO)9 ↓


Pengendapan yang paling baik untuk ion-ion natrium adalah pengendapan dengan uranil
magnesium atau zink asetat. Uji nyalanya akan menghasilkan warna kuning kuat yang bertahan
lama (khas). Runutan natrium mungkin terbawa masuk dari reagensia selama nalisis, maka
sangat penting untuk memperhatikan warna kuning kuat yang muncul dan bertahan lama. Jika
warnanya kuning lemah maka boleh diabaikan.

d. Identifikasi Kation Kalium (K+)


Filtrat ditambahkan dengan sedikit larutan natrium heksanitritokobaltat (III) atau kira-kira 4 mg
zat padatnya dan beberapa tetes asam asetat encer. Aduk-aduk, dan jika perlu diasamkan
selama 1-2 menit. Adanya endapan kuning K3[Co(NO2)6] menandakan adanya K.
3K+ + [Co(NO2)6]3- → K3[Co(NO2)6] ↓
Endapan tak larut dalam asam asetat encer. Jika ada natrium dalam jumlah yang lebih banyak
(atau jika reagensia ditambahkan berlebihan) terbentuk suatu garam campuran, K2Na[Co(NO2)6].
Endapan terbentuk dengan segera dalam larutan-larutan pekat, dan lambat dalam larutan encer,
pengendapan dapat dipercepat dengan pemanasan.
Pastikan dengan uji nyala dan lihat melalui dua lapisan kaca kobalt warna merah (biasanya tidak
tetap (transien)). Sebaiknya kaca kobalt itu diuji dengan garam kalium untuk memastikan bahwa
kaca itu baik kondisinya. Pada beberapa contoh kaca kobalt menyerap sama sekali garis-garis
merah kalium. Oleh karena itu dianjurkan untuk memakai spektroskop sederhana bila tersedia.

Di dalam kation ada beberapa golongan yang memiliki ciri khas tertentu diantaranya :
1) Golongan I: Kation golongan ini membentuk endapan dengan HCL encer. Contoh ion ini adalah
Pb2+, Ag+, Hg+.
2) Golongan II: Kation golongan ini tidak bereaksi dengan HCL, tetapi membentuk endapan dengan
H2S (hidrigen sulfida)dalam suasana asam mineral encer. Contoh ion ini adalah Hg2+, Bi2+, Cd2+,
As3+, As 5+, Sb3+,Sb 5+, Sn2+ , SN3+.
3) Golongan III: Kation golongan ini tidak bereaksi dengan HCL encer, ataupun dengan H2S dalam
suasana mineral encer. Namun kation ini membentuk endapan dengan NH4S (ammonium sulfida)
dalam suasana netral/amoniakal. Kation golongan ini adalah Co2+, Fe2+, Fe 3+, Ni2+ , Al3+, Cr3+,
Co2+, Mn2+, Zn2+.
4) Golongan IV: Kation golongan ini bereaksi dengan golongan I, II, III. Kation ini membentuk
endapan dengan (NH4)2CO3 (ammonium karbonat) dengan adanya ammonium klorida, dalam
suasana netral atau sedikit asam. Contoh ion golongan ini adalah Ba2+, Ca2+, Sr2+.
5) Golongan V: Kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan regensia-regensia golongan
sebelumnya, merupakan golongan kation yang terakhir. Kation golongan ini meliputi Mg, NH4+, Na,
Li, H.

Golongan I[sunting | sunting sumber]


Kation golongan ini mengendap dalam asam klorida encer. Ion yang termasuk golongan ini
adalah Pb2+, Hg+, dan Ag+.[1]
Golongan II[sunting | sunting sumber]
Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida encer, tetapi membentuk endapan
dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam.[1] Ion-ion dalam golongan ini antara lain:

 Golongan IIA: endapan sulfida kation golongan ini tidak larut dalam larutan amonium
polisulfida. Mereka adalah Hg2+, Cu2+, Bi3+, dan Cd2+.
 Gologan IIB: endapan sufida kation golongan ini larut dalam larutan amonium polisulfida.
Mereka adalah: As3+, As5+, Sb3+, Sb5+, Sn2+, dan Sn3+.
Golongan III[sunting | sunting sumber]
Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida encer maupun hidrogen sulfida dalam
suasana asam, tetapi mereka mengendap dalam amonium sulfida dalam suasana netral atau
sedikit amoniakal. Kation-kation dalam golongan ini
adalah: Co2+, Ni2+, Fe2+, Fe3+, Cr3+, Al3+, Zn2+, dan Mn2+.[1]
Golongan IV[sunting | sunting sumber]
Kation golongan ini tidak bereaksi dengan pereaksi golongan I, II, dan III. Mereka mengendap
dengan amonium karbonat dengan keberadaan amonium klorida dalam suasana netral atau
sedikit asam. Kation golongan ini adalah: Ca2+, Sr2+, dan Ba2+.[1]
Golongan V[sunting | sunting sumber]
Biasa disebut golongan sisa yaitu kation-kation yang tidak bereaksi dengan pereaksi golongan-
golongan sebelumnya. Mereka adalah: Mg2+, Na+, K+, Li+, H+, dan NH4+.

You might also like