Jurnat Marni Sadar
IMPLIKASI RISET AKUNTANSI KEPERILAKUAN TERHADAP
PENGEMBANGAN AKUNTANSI MANAJEMEN
tkson Damanik
(Politeknik Bisnis Indonesia)
‘management accounting, of some management
‘accounting techniques, inciuding budgeting, balanced scorecard, just in time, and
‘otal quality management, The final part is about the implication of accounting
bel research on management accounting.
rhavioral |
Keywords: behavioral accounting, management accounting, budgeting, balanced
scorecard, just in time, total quality management
PENDAHULUAN
Akuntansi yang kita kenal sekarng telah berkembang seiring dengan zaman dan
peradaban manusia. Masyarakat modern tidak dapat terlepas dari apa ymg dinamakan
sskuntansi. Namun, ekuntansi yang telah diterapkan sekerang, baik di perusahaan profit oriented
maupun nor profit oriented, scbenarnya telah mengalami evolusi.
‘Tulisan berupa hitungen-hitungan sederbane yang ditemukan di gua-goa prasejarah di
beberapa negara, seperti pedalaman Amerika, Eropa, Arab, dan Asia menjadi bukti babwa
manusia zaman batu telah mengenal skuntensi. Tonggek sejarsh yang masih tertulis dan
dikatakan sebagai awal dan cikal bakal akuntansi adalah zaman Luca Pacioli, Pacili
memperkenalkan sistem pembukuan berpiSangan, yang disebut double entry bookkeeping
system.
Dalam perkembangan akuntansi, bidang yang paling awal berkembang adalah akuntansi
keuangan. Seiring dengan perkembangan industri yang sangat pesat karena kebutuban akan
informasi, maka berkembanglah bidang-bidang lain, seperti skuntansi biaya, akuntansi
‘manajemen, auditing, akuntansi perpajakan, akuntansi sektor publik, sistem informasi
sikuntansi, akuntansi keperilakuan dan perkembangan teraichir Khususnya di Indonesia adanya
konsep okuntansi syariah. Bidang akutansi dapat dipandang deri berbagsi sudut pandang
sehingga memperkays bidang akuntansi. Akuntansi manajemea menghasilkan iaformasi untuk
ES
Volt Nod Apel 2011 i1 Ferment Meant Sadan
pihak intemal perusahan (infernal user), sedangkan akuntansi Keuangan menghasilkan informasi
untuk pibak eksternal perusahaan (external user).
Akuntansi manajemen metupakan suaty sistem informasi karena proses dari akuntansi
manajemen akan menghasilkan informasi. Pembuat informasi atau pongguna sistem informasi
adalah manusia (bisa para manajer, investor, pemerintah, dan user lainnya yang berkepeatingan
dengan informasi terscbut). Keberhasilan suata sistem informasi tak lepas dari perilaku
manusianya. Perkembangan akuntansi tak lepas dari perilaku. Mendesaknya Kebutuhan
akuntanst dan pentingnya peranan manusia dalam bidang akuntansi maka dengan mengadopsi
bidang-bidang ilmu lainaya, seperti imu psikologi dan sosial,lahirlah akuntansi keperilakuan,
‘Akuntansi Keperilakuan akhimya diakui keberadaannya dan banyak bokti empiris yang
ihasilkan oleh para peneliti yang ikut memperkuat bidang akuntansi keperilakuan.
Akuntansi keperilakuan (hehavioral accounting) merupakan bidang yang, sangt Wuas.
‘Dalam perkembangan riset empirisnya diawali dari bidang akuntansi manajemen dan kemudian
ke bidang lainnya. Dalam analisisnya banyak didukung oleh teori yang ada di disiplin ilmu
lainnya. Suatu hal yang menarik dalam mengkaji bidang riset akuntansi keperilakuan ini adalah
‘mengkaitkannya dengan akuntansi mangjemen (managerial accounting). Riset akuntansi
Keperilakuan dalam bidang akuntansi manajemen yang pertama kali berkembang adalah isu
budgeting,
Untuk lebih memahami implikasi riset akuntansi keperilakuan (behavioral accounting
researchiBAR) terhadap pengembangan akuntansi manajemen (managerial accounting), Kajian
akan dimulai dari perkembangan akuntensi keperilakuan, akuntansi manajemen, riset akuntansi
keperilakwan dalam akuntansi snanajemen, seperti budgeting, balanced scorecard (BSC), justin
sime JIT), total quality management, dan activity based costing system (SBC system).
TINJAUAN TEORI
Akuntansi Keperilakuan dan Perkembangannya
khsan (2005) menyatakan bahwa tyjuan ilmu keperilakuan adalah untuk memahami,
menjclaskan, dan memprediksi perilaku manusia sampai pada generalisasi yang ditetapkan
mengenai perilaku manusia yang didukung oleh empiris yang dikumpulkan secara impersonal
‘melalui prosedur yang terbuka, baik untuk peninjauan maupun replikasi dan dapat diverifikasi
oleh ifmuwan fainya yang tertarik. Selanjutnya Ikhsan (2005) menjelaskan bahwa akuntansi
keperilakuan menyediakan suatu kerangka yang disusun berdasarkan teknik yang bertujuan (1)
Voli No.t Apri 2031 22 Furnal Marnt Sadar
untuk memakami dan mengukur dampak proses bisnis terhadap orang-orang dan kinerja
perusahaan, (2) untuk mengukur dan metaporkan perilaku serta pendapat yang relevan terhadap
perencanaan strategis, dan (3) untuk mempengaruhi pendapat dan perilaku guna memastikan
keberhasilan implementasi kebijakan perusahaan.
Bidang keperitakuan dalam akuntansi dapat dikatakan masih bars dibandingkan dengan
akuntansi kewangan. Topik Keperilakuan ini mulai berkembang pada tahun 1950-an, Pada Juni
19st ci
srollership Foundation of America mensponsori suatu riset untuk penyetidikan
dampak anggaran (Ikhsan,2005). Hal itu diawali dari penelitian Argyris (1952), yang meneliti
Jhubungan antara manusia dengan anggaran dan kemudian diikuti oleh peneliti-penelitilainnya.
‘Awal perkembangan riset keperilakuan ini telah dikafi dalam studi yang difaknkan Lord
(1989). Lord mengkaji perkembangan riset akuntansi keperilakuan (behavioral accounting
research) dari tahun 1952 sampai dengan tahun 1981. Lord (1989) mengelompokkan
Perkembangan hasil penelitian yang berkaitan dengan bidang riset akuntansi keperilakuan
‘menjadi enam fokus penelitian, antara fain akuntansi datan konteks organisasi (accounting in an
organizational context), penganggaran (budgeting), pemikiran psikologi (early psychology
thoughts), pemsrosesan informasi manusia (haman information proccesing), kontingensi teori
(contingency teory). dan konferensi dan peristiwa (conferences and events)
Studi Burgstahler dan Sundem (1989) hampir sama dengan studi Lord (1989), yaitu
mengkaji perkembangan riset keperilakuan tahun 1968-1987. Hasil riset yang, dikaji
diam!
dori artikel yang dipubtikasikan pada tiga jumal, yaitn The Accounting Review (AR), Journal of.
Accounting Research (JAR). Accounting Organization and Society (AOS). Baik artikel yang
ditulis olett Lord (1989) maupun Burgstahler dan Sunde (1989) merupakan invited paper
dalam rangka penerbitan pertama jumal Behavioral Research in Accounting. Hal ita berawal
dori cikal bakal penelitian Argyris (1952) yang pertama kali fokus pada anggaran hingga
akhimya sekarang berkembang pada bidang lain, seperti auditing, pajak, dan akuntansi
keuangan.
Menurut Burgstahler dkk. (1989) penelitian bidang keperilakuan sudah mengalami
peskembangan sebagai bertkut, Pertama, metode penclitian behavioral digunakan untuk isa
akuntansi tanpa mengadopsi beberapa teori behavioral yang mendasarinya. Kedua, model atau
tori behavioral diadopsi. Fase ketiga adalah pengujian model behavioral kepada akuntansi
seperti pengujian model lensa Brunswick.
Voll Nod April 2011 3