You are on page 1of 7

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTEK GELAS

LABORATORIUM TEKNIK PERAWATAN


SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2018/2019

Modul : Las Gelas 1 (Tabung reaksi dan Pipet tetes)


Pembimbing : Dr.Ir.Bintang Iwhan Muhady , Msc

Praktikum : 12 November 2018

Laporan Praktikum : 19 November 2018

Oleh:
Kelompok I (Satu)
Anggota:
Arya Wibisono 161411033
Cahya Handayani 161411034
Ditta Atsna Nuriya S 161411035
Dwiki Abdurrahman 161411036

Kelas: 3B D3-Teknik Kimia

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2018
I. LATAR BELAKANG

Hasil suatu proses kimia sangat dipengaruhi oleh kondisi pada waktu reaksi tersebut
berlangsung, baik tekanan, temperature, katalis serta adanya kontaminan. Kontaminan
selain dapat berasal dari ketidakmurnian zat yang bereaksi juga dapat berasal dari reaksi
antara zat dengan tempat terjadinya reaksi tersebut. Karena itu dalam melakukan suatu
proses kimia perlu diperhatikan bahan dari tempat berlangsungnya reaksi tersebut. Salah
satu bahan reactor yang sering digunakan karena sifatnya yang inert adalah gelas. Bahan
ini sering digunakan untuk membuat reactor untuk menghasilkan produk yang
dikehendaki dengan kuantitas yang tidak terlalu besar namun memliki kemurnian
relative tinggi.

II. TUJUAN PRAKTIKUM


a. Dapat melakukan dan mengerti bahwa pipa gelas dapat dipotong
b. Dapat melakukan dan mengerti bahwa pipa gelas dapat dibengkokkan
c. Dapat melakukan dan mengerti cara meniup, menyambung, menarik dan bahwa
lubang dapat ditutup

III. LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Gelas

Salah satu upaya menghasilkan produk reaksi kimia bebas kontaminan adalah dengan
menggunakan reactor dari gelas. Gelas merupakan gabungan dari bahan-bahan anorganik
non-logam yang didinginkan menjadi kaku tanpa mengalami kristalisasi. Gelas juga dikenal
sebagai cairan yang kaku. Selain dapat memiliki sifat yang transparan, gelas juga tahan
terhadap sejumlah zat kimia. Bahan pembentuk gelas yang utama adalah kuarsa (SiO2).
Sebagai bahan baku tambahan adalah CaCO3 dan MgCO3 untuk mempermudah peleburan
dan Na2CO3 atau K2CO3 untuk menurunkan titik lebur. Kadang-kadang ditambahkan pula
NaNO3 atau Na2SO4 untuk membantu proses finning dan oksidator. Selain itu kadang-
kadang ditambahkan oksida logam sebagai pewarna.
Gelas adalah benda yang transparan, lumaya kuat, biasanya tidak bereaksi dengan
barang kimia, dan tidak aktif secara biologi yang bias dibentuk dengan permukaan yang
sangat halus dan kedap air. Oleh karena sifatnya yang sangat idealgelas banyak digunakan
di banyak bidang kehidupan. Tetapi gelas bias pecah menjadi pecahan yang tajam. Sifat
kaca ini bias dimodifikasi dan bahkan bias diubah seluruhnya dengan proses kimiaatau
dengan pemanasan.

Ada beberapa sifat gelas yang bias dikatakan memiliki kelebihan disbanding dengan
material lainnya, antara lain:

a. Sifa estetika atau keindahan


b. Sifat tembus pandang secara optic (transparan)
c. Sifat elastic
d. Sifat ketahanan terhadap zat/ reaksi kimia
Namun selain memiliki kelebihan, gelas juga memiliki kekurangan yaitu sifat gelas yang
getas dan mudah pecah.

3.2 Definisi Teknik


Gelas mempunyai bebrapa definisi teknis yang tergantung dari proses pembentukan
gelas, struktur atom dan keadaan thermodinamisnya.
a. Secara empiris: Gelas adalah material non-organik hasil dari proses pendingin tanpa
melalui proses kristalisasi
b. Definisi berdasarkan struktur: Gelas adalah benda padat yang tidak mempunyai struktur
seperti halnya keramik atau logam

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa metode yang dapat
dilakukan untuk membuat gelas, yaitu:
a. Proses pendinginan dengan cepat
b. Proses polimerisasi
3.3 Cara memotong bahan gelas

Dalam membuat berbagai peralatan laboratorium yang terbuat dari bahan gelas seperti
pipet tetes, tabung reaksi dan batang pengaduk, dilakukan berbagai teknik pemotongan
bahan gelas. Pemotongan bahan gelas ini dilakukan dengan menggunakan suatu alat
pemotong yang berfungsi untuk member goresan pada permukaan bahan gelas sehingga
mempermudah dalam proses pemotongan

3.4Pipet Tetes, Tabung Reaksi, dan Btang Pengaduk

a) Pipet Tetes

Pipet tetes adalah jenis pipet yang berupa pipet kecil terbuat dari plastic atau kaca dengan
ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil
cairan dalam skala tetesan kecil.

Terkadang saat melakukan percobaan reaksi kimia di laboratorium, bahan yang kita
perlukan jumlahnyatidaklah terlalu besar sehingga tidak bias diukur dengan alat ukur yang
berskala. Untuk keperluan itu dipergunakan pipet tetes. Pipet tetes ini hanya bisa digunakan
untuk bahan yang bersifat cair. Jika ada bahan padatan yang harus diukur dengan alat ukur
yang berskala. Untuk keperluan itu dipergunakan pipet tetes. Pipet tetes ini hanya bisa
digunakan untuk bahan yang bersifat cair. Jika ada bahan padatan yang harus diukur
menggunakan pipet tetes, maka padatan tersebut harus terlebih dahulu dilarutkan.

Pipet tetes berfungsi untukmembantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke
wadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil yaitu setetes demi tetes. Pemindahan cairan
dengan menggunakan pipet tetes memang memakan waktu yang lama, tapi demi keakuratan
percobaan, biasanya hal tersebut memang terpaksa dilakukan. Pipet tetes terdiri dari
berbagai ukuran. Semakin besar ukuran pipet tetes, maka semakin besar juga jumlah cairan
yang diteteskan.
b) Tabung Reaksi

Tabung reaksi (Test Tube) adalah tabung genggam yang digunakan untuk mencampur
atau memanaskan bahan-bahan kimia di laboratorium. Tabung tersebut terbuka di bagian
atas dan dasar tabung yang bulat. Tabung reaksi biasanya terbuat dari bahan kaca atau
plastic.

Tabung reaksi umunya terbuat dari gelas, dengan berbagai macam ukuran. Biasanya 75
x 10 mm, 4mL, atau 100 x 12 mm, 8 mL.

Fungsi tabung reaksi antara lain:

1. Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia.


2. Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil.
3. Sebagai tempat perkembangbiakkan mikroba dalam media cair

c) Batang Pengaduk dengan Baling-Baling

Batang pengaduk adalah sebuah batang gelas dengan satu ujung bulat dan berbentuk baling-
baling serta satu ujung yang lain pipih. Pengadukan dengan menggunakan batang pengaduk
dengan baling-baling lebih optimal dibandingkan dengan pengadukan dengan menggunakan
pengaduk biasa. Panjang batang pengaduk umumnya 15 cm. Fungsi dari batang pengaduk
adalah untuk mengaduk larutan agar larutan menjadi homogenya.

Pembahasan oleh Ditta Atsna Nuriya S (161411035)

Telah dilakukan percobaan las gelas 1 (pembuatan tabung reaksi dan pipet)
memiliki tujuan yaitu memahami bahwa gelas dapat dipotong, dibengkokkan dan
ditiup. Pengerjaan gelas juga dapat berguna untuk membuat atau memproduksi alat
berbahan gelas dan juga dapat memperbaiki atau merekondisi peralatan yang terbuat
dari material gelas.
Pada percobaan ini, gelas dapat dipotong menggunakan pemotong gelas.
Pemotong gelas yang berbentuk silinder (pipa) berbentuk seperti pencapit dengan salah
satu bagiannya merupakan roda baja tajam. Roda baja tersebut digunakan sebagai
pencipta goresan pada gelas. Pipa gelas digores cukup tebal pada sepertiga bagiannya
dan kemudian ditekan dan ditarik keluar agar pipa gelas terpisah. Proses pemotongan
gelas dibutuhkan ketelitian serta kesabaran untuk dapat menghasilkan hasil potongan
yang rapi.
Setelah proses pemotongan gelas dilanjut dengan percobaan membuat tabung
reaksi dengan cara menutup salah satu lubang pada pipa gelas. Percobaan ini diawali
dengan membakar pipa gelas ± 5 cm dari salah satu ujung pipa gelas. Pipa gelas yang
dipanaskan perlahan-lahan akan melebur karena sudah mencapai suhu titik lebur dari
gelas tersebut. Pada saat kaca mulai melebur, salah satu bagiannya ditarik hingga
terlepas. Ujung pipa gelas yang sudah tertutup kemudian dirapikan dengan terus
dilakukan pembakaran dan menata ujungnya menggunakan batang pembantu. Jika
ujung pipa gelas sudah cukup rapi selanjutnya dilakukan peniupan terhadap ujung pipa
gelas lainnya secara perlahan hingga terbentuk tabung reaksi yang sempurna. Pipa
gelas yang sudah terbentuk kemudian didinginkan di udara terbuka. Kendala yang
sering dihadapi yaitu; bentuk ujung tabung reaksi yang tidak sempurna, adanya
penggumpalan pada ujung tabung dan proses peniupan yang terlalu keras sehingga
ujung tabung menggembung.
Percobaan kedua pembuatan pipet tetes, hal yang dilakukan hampir sama seperti
pembuatan tabung reaksi namun saat pemanasan untuk pemotongan tidak dalam kondisi
yang terlalu panas tetapi disaat gelas kaca mulai meleleh harus dengan cepat ditarik
kedua ujung gelas kaca tersebut (penarikan dilakukan diluar jalur api) hingga kaca
memanjang dengan betuk yang lebih kecil dan panjang tetap tidak boleh sampai putus.
Kemudian dilakukan pemotongan dengan alat potong gelas untuk membentuk ujung
pipet yang runcing.
Praktikum gelas harus dilakukan dengan hati-hati dan menggunakan alat
pelindung diri yang sesuai. Praktikum gelas sangat beresiko apabila tidak menggunakan
alat pelingdung diri. Apabila terjadi kesalahan seperti gelas pecah, gelas tersebut dapat
masuk ke mata oleh karena itu harus menggunakan kaca mata. Pada saat praktikum juga
harus menggunakan sarung tangan anti panas agar ketika ada pecahan kaca tidak
melukai tangan dan ketika melakukan pembakaran gelas tidak membuat luka bakar jika
terkena tangan.

You might also like