Professional Documents
Culture Documents
Nama : Junaedi A.
Kelas / Jurusan : 4C / Kesmas
NIM : 171040500086
1. Definisi
Ascariasis adalah infeksi kecacingan yang disebabkan oleh cacing Ascaris lumbricoides.
Ascariasis sendiri termasuk penyakit cacing yang paling besar prevalensinya diantara penyakit
cacing lainnya yang menginfeksi tubuh manusia. Manusia merupakan satu-satunya hospes untuk
A.lumbricoides (Yamaguchi, 1981; Sutanto dkk, 2008).
2. Gejala
Gejala di atas dapat muncul pada 4 sampai 16 Hari setelah menelan larva cacing gelang dan bisa
menjadi sangat serius jika infeksi tersebut berasal dari telur yang banyak.
Gejala klinis yang timbul bervariasi, bisa dimulai dari gejala yang ringan seperti batuk sampai
dengan yang berat seperti sesak nafas dan perdarahan. Gejala yang timbul pada penderita
Ascariasis berdasarkan migrasi larva dan perkembangbiakan cacing dewasa, yaitu:
3. Penularan
Cara penularan Ascariasis terjadi melalui beberapa jalan yakni telur infektif A.lumbricoides yang
masuk ke dalam mulut bersamaan dengan makanan dan minuman yang terkontaminasi, melalui
tangan yang kotor tercemar terutama pada anak, atau telur infektif yang terhirup udara
bersamaan dengan debu. Pada keadaan telur infektif yang terhirup oleh pernapasan, telur tersebut
akan menetas di mukosa alat pernapasan bagian atas dan larva akan segera menembus pembuluh
darah dan beredar bersama aliran darah (Soedarto, 2009). Cara penularan Ascariasis juga dapat
terjadi melalui sayuran dan buah karena tinja yang dijadikan pupuk untuk tanaman sayur-mayur
maupun buah-buahan (Sutanto dkk., 2008; Duc dkk, 2013).
4. Pencegahan
Berdasarkan kepada siklus hidup dan sifat telur cacing ini, maka upaya pencegahannya
dapat dilakukan dengan sanitasi yang baik dan tepat guna, hygiene keluarga dan hygiene
pribadi seperti :
a. Tidak menggunakan tinja sebagai pupuk tanaman.
b. Sebelum melakukan persiapan makanan dan hendak makan, tangan dicuci terlebih
dahulu dengan menggunkan sabun dan air mengalir.
c. Bagi yang mengkonsumsi sayuran segar (mentah) sebagai lalapan, hendaklah dicuci
bersih dengan air mengalir.
d. Mengadakan terapi massal setiap 6 bulan sekali didaerah endemik ataupun daerah
yang rawan terhadap penyakit askariasis.
e. Memberi penyuluhan tentang sanitasi lingkungan.
f. Melakukan usaha aktif dan preventif untuk dapat mematahkan siklus hidup cacing
misalnya memakai jamban/WC.
g. Makan makanan yang dimasak saja.
h. Menghindari sayuran mentah (hijau) dan selada di daerah yang menggunakan tinja
sebagai pupuk.
i. Menggunting kuku secara teratur.