C18 |EIMED PAPDI 2
KEGAWATDARURATAN PENYAKIT DALAM.
(EMERGENCY IN INTERNAL MEDICINE)
Editor:
Bambang Setyohadi
Sally A. Nasution
Putu Moda Arsana
ISBN : 978-602-8907-65-1
Hak Cipta Dilindungi Undang-undang
Dilarang memperbanyak, mencetak, dan menerbitkan sebagian atau selurub isi buku
ini dengan cara dan bentuk apapun tanpa seizin penulis dan penerbit
Diterbitkan pertama kali oleh:
InternaPublishing
Pusat Penerbitan llmu Penyakit Dalam
JI. Diponegoro 71 Jakarta Pusat 10430
Telp. : 021-3193775 Faks. :021-31903776
Email: pipfkui@yahoo.com
Agustus 2015KEGAWATAN HIPERTENSI
Haerani Rasyid
TINJAUAN UMUM (DEFINISI, PATOGENESIS SINGKAT, KLASIFIKAS!)
Kegawatan hipertensi ((KH)/hipertens! emergensi adalah keadaan dimana terjadi
peningkatan tekanan darah (TD) yang tinggi secara mendadak. Keadaan tersebut
dimasukan kedalam kategori hipertensi krisis bersama sama dengan kedaruratan
hipertensi / hipertensi urgensi. Kegawatan hipertensi adalah TD yang sangat tinggi
{hipertensi berat: biasanya tekanan darah sistolik =TDS = 180 mmHg, tekanan darah
diastolik = TDD = 110 mmHg) yang disertal penyulit akut pada organ target seperti
kardiak, serebral dan renal, yang membutuhkan penurunan TD secepatnya, biasanya
dalam hitungan jam, yang dapat dicapai dengan pemberian anti-hipertensi secara
parenteral di intensive care unit (CU). Kedaruratan hipertensi adalah TD yang sangat
tinggi, tanpa penyulit pada organ target dimana TD dapat diturunkan dalam 24-48
jam, yang dapat dicapai dengan pemberian anti-hipertensi secara oral. Kedaruratan
hipertensi dapat memburuk menjadi KH bila tidak diobati dengan segera. *
Patomekanisme
Patomekanisme terjadinya KH belum sepenuhnya dipahami. Peningkatan TD yang
tiba-tiba akibat stimuli yang diketahui ataupun tidak, akan mencetuskan mekanisme-
mekanisme hemodinamik (pressure hypothesis) berupa peningkatan tekanan darah
dan neurohumoral (humoral hypothesis) berupa pelepasan mediator endokrin dan
parakrin.®°é Pada peningkatan tekanan darah yang sangat tinggi, utamanya bila ber-
langsung secara tiba-tiba, akan merangsang endotel melepaskan nitric oxide (NO),
‘suatu vasodilator poten sebagai mekanisme kompensasi. Dilain pihak pada vaskular
dari organ target akan terjadi vasokonstriksi vasogenik untuk menghambat transmisi
tekanan vaskular sisitemik yang tinggi sebagai mekanisme proteksi. Kontraksi otot