You are on page 1of 3
gay BRJS Kesehatan Sie Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Nomor 3423 /IN1.2/0319 Jakarta, 1 Maret 2019 Lampiran Satu berkas Penal Update Penjaminan Obat |nsul Bagi Peserta JKN-KIS Yth. Deputi Direksi Wilayah BPJS Kesehatan di Seluruh Indonesia ‘Sehubungan dengan penjaminan penggunaan obat Antidiabetes Parenteral bagi Peserta JKN-KIS, bersama ini disampaikan beberapa hal sebagai berikut 1, Sesuai dengan surat Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Nomor FY.03.01/III/337/2019 tentang Penjelasan Restriksi Penggunaan Insulin, disampaikan bahwa a. Perubahan restriksi yang dimaksud sebagaimana tercantum pada Sub Sub Kelas Terapi 16.2.2 Antidiabetes Parenteral adalah 1) Bahwa restriksi tersebut dimaksudkan untuk pasien baru pengguna insulin, yaitu pasien diabetes melitus tipe 2 yang belum pernah mendapatkan terapi insulin. 2) Human insulin (intermediate acting, mix insulin) atau analog insulin (mix insulin, long acting) dapat diberikan untuk pasien diabetes melitus tipe 2: a) Yang tidak terkendali dengan pemberian kombinasi metformin dosis optimal dan obat diabetes oral lainnya; b) Yang kadar HbA1C > 9% b. Restriksi ini tidak beriaku untuk pasien diabetes melitus tipe 1 atau yang sebelumnya telah menggunakan insulin 2. Merujuk poin 1, batasan dan kriteria penggunaan insulin: a. Definisi metformin dosis optimal adalah pemberiaan metformin dengan dosis sesuai dengan peresepan DPJP yang telah mempertimbangkan kondisi masing-masing Peserta dan peresepan maksimal Fornas. b. Sebagai monitoring pengobatan dan dalam rangka edukasi penataan gaya hidup Peserta JKN-KIS penyandang DM Tipe li, maka pemeriksaan HbA1C dapat dilakukan setiap 6 bulan sekali di FKTP/laboratorium jejaring/laboratorium yang bekerjasama/FKRTL. Adapun hasil pemeriksaan tersebut dapat digunakan DPJP sebagai monitoring keberhasilan terapi dan untuk menentukan target terapi serta pengobatan selanjutnya bagi Peserta yang bersangkutan. ¢. Dalam hal penggunaan obat insulin adalah sebagai obat kronis untuk penyakit kronis di FKRTL pada kasus RJTL, maka Verifikator harus melakukan verifikasi jumlah penfil/cartridgelvial yang diperlukan sesuai dengan dosis insulin terlebih dahulu Selanjutnya pembiayaan obat insulin mengikuti pola pembiayaan obat untuk penyakit kronis di FKRTL secara umum, yaitu: 1) Biaya penggunan penfillcartridge/vial untuk kebutuhan sekurang-kurangnya 7 hari sudah termasuk dalam paket INA CBG; 2) Biaya penggunaan penfilicartridge/vial untuk kebutuhan sebanyak-banyaknya 23 hhari dapat ditagihkan terpisah di luar paket INA CBG. 4d. Penggunaan obat insulin untuk peserta PRB mengikuti ketentuan pembiayaan obat Program Rujuk Balik | Kantor Pusat AL Leen Suprapto Kav. 20 No, 14, Cempaka Putih PO BOX 1391/JKT, Jakarta Pusat 10510 - Indonesia Telp. +62 21 421 2938 (Hunting), Fax. #62 21 421 2940, www bps-Kesehatan go id 3 4 Selanjutnya ketentuan penjaminan penggunaan insulin adalah: a. Penjaminan obat insulin untuk Peserta JKN-KIS dengan penyakit DM Tipe |: 1) Lembar kunjungan P-Care atau SEP 2) Resep Dokter 3) Tidak diperlukan hasil pemeriks b, Penjaminan obat Human insulin (intermediate acting, mix insulin) dan/atau analog insulin (mix insulin, long acting) ) bagi Peserta JKN-KIS penyandang DM Tipe Il yang SUDAH PERNAH mendapatkan terapi insulin: 4) Lembar kunjungan P-Care atau SEP; 2) Resep Dokter; 3) Tidak diperlukan hasil pemeriksaan HbA1C 4) Pencatatan penggunaan insulin terakhir berdasarkan riwayat pengobatan ¢. Penjaminan Human insulin (intermediate acting, mix insulin) dan/atau analog insulin (mix insulin, long acting) bagi Peserta JKN-KIS penyandang DM Tipe Il yang BELUM PERNAH mendapatkan terapi insuli 1) Lembar kunjungan P-Care atau SEP; 2) Resep Dokter: 3) Bukti pendukung berupa: a) Pernyataan bahwa pasien tidak terkendali dengan pemberian kombinasi Metformin dosis optimal dan obat diabetes oral lainnya yang dituangkan dalam pernyataan DPJP (cukup dilampirkan satu kali saja). Terhadap hal ini, agar verifikator juga melakukan pengecekan riwayat pengobatan Peserta, apakah asien sudah pernah mendapatkan obat metformin dosis optimal dan obat antidiabetes oral lainnya; dan b) Hasil pemeriksaan HbA1C yang menunjukkan kadar HbA1C > 9%. d. Penjaminan obat Human insulin (short acting) dan/atau analog insulin (rapid acting) bagi pasien baru penderita DM Tipe Il dalam KONDIS! KHUSUS: 1) Lembar kunjungan P-Care atau SEP; 2), Resep Dokter: 3), Ringkasan medis Peserta yang menunjukkan bahwa pasien dalam kondisi khusus, misalnya perioperatif atau komadiabetikum atau hiperglikemia atau kondisi lain sesuai dengan dengan pertimbangan DPJP. Perioperatif adalah rangkaian kegiatan sebelum, selama dan sesudah proses pembedahan an HbAIC Berkenaan dengan hal tersebut di atas, agar Deputi Direksi Wilayah menugaskan Kantor Cabang dan jajarannya untuk: a. melakukan sosialisasi kepada Fasiltas Kesehatan kerja sama dan stakeholders terkait a. melakukan monitoring dan pengendalian pemberian obat luar paket bagi Peserta JKN- KIS sesuai dengan ketentuan yang berlaku; b. _memastikan tidak ada urun biaya obat yang dibebankan Fasilitas Kesehatan kepada Peserta; Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerja sama yang baik, diucapkan terima kasih, Tembusan: 1 )Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan aw a ©) “Maya AvRusady Direksi BPJS Kesehatan 2. Deputi Direksi Yanser/Wasin/Sestama BAahPK 03.02 DIREKTORAT JENDERAL KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN «s> Jalan H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kavling 4 - 9 Jakarta 12950 g KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA e Telepon : (021) 5201590 Pesawat 2029, 8011 Faksimile : (021) 5296-4838 Kotak Pos : 203 GERMAS Nomor ; *P-04-01/ 1 / 297 [Pov \a Maret 2019 Hal : Penjelasan Restriksi Penggunaan Insulin Yang terhomat, Direktur Utama BPJS Kesehatan di Tempat Sehubungan dengan telah diberlakukannya Kepmenkes No. HK.01,07/MENKES/707/2018 tentang Perubahan tas Kepmenkes No. HK.01.07/MENKES/659/2017 tentang Formularium Nasional pada tanggal 1 Maret 2019, dimana di dalamnya terdapat perubahan restriksi pada penggunaan insulin, dapat kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut: 1. Perubahan restriksi yang dimaksud sebagaimana tercantum pada Sub Sub Kelas Terapi 16.2.2 Antidiabetes Parenteral adalah sebagai berikut: a. Bahwa restriksi tersebut dimaksudkan untuk pasien baru pengguna insulin, yaitu pasien diabetes melitus tipe 2 yang belum pernah mendapat terapi insulin. b. Human insulin (intermediate acting, mix insulin) atau analog insulin (mix insulin, long acting) dapat diberikan untuk pasien diabetes melitus tipe 2: - Yang tidak terkerdali dengan pemberian kombinasi metformin dosis optimal dan obat diabetes oral lainnya, - Yang kadar HbA1C > 9% 2. Restriksi ini tidak berlaku untuk pasien diabetes melitus tipe 1 atau yang sebelumnya telah menggunakan insulin. Demikian penjelasan ini kami sampaikan, terimakasih atas perhatian dan kerjasamanya. “ons 2 Dra. Engko Sosialine M, Apt. M.Biomed NIP. 19610119 198803 2 001 Tembusan: 1. Menteri Kesehatan RI (sebagai laporan) 2. Sekretaris Jenderal, Kementerian Kesehatan RI 3. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI Settler Kaan an la 52872471, 2489 ‘relict Pos can Disrbs Kelamasan 2873 ‘Deltora Tata Kae Oba Pda PebtalnKewehatan ‘okt Prdalan Aas dan Pabahalan Keehn Runah Tangpa 214874 Pabvanan Kelamasin 5203878 ‘nitantPanonanaan Aine don Beta Kassucan Brat enna enunt

You might also like