You are on page 1of 10
‘Nomor Lampiran Perihal PEMERINTAH KABUPATEN JEPARA DINAS KESEHATAN Jin. Kartini No. 44 Telp (0291) 591427, 691743 Fax. (0291) 591427 E-mail : dinkeskabjepara@yahoo.co.id JEPARA 59411 Jepara, 27 Maret 2019 £443 (695/18 /a019 : Terlampir : Workshop Konsultasi dan Tes HIV di Layanan 3. Ka Pusk Se Kab Jepara 4.Kepala Rutan Kis I Jepara TEMPAT Disampaikan dengan hormat bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara * akan menyelenggarakan Workshop Konsultasi dan Tes HIV di layanan dengan sumber dana GF AIDS NFM BL 260. Sehubungan dengan hal diates, agar Saudara menugaskan petuges terkait (Gaftar terlampir) untuk mengikuti workshop tersebut pada: Harifanggal : Senin sd Rabu / 22 sd 24 April 2019 Tempat : Hari I dan Ill di Gedung Serba Guna Setda Jepara Hari Il di Aula BBAP Jepara Jem 2 08.30s/d selesai Keterangan : Membawa surat tugas dan SPPD rampung (contoh terlampit) Demikian untuk menjadikan periksa, atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan terima kasih Pembina NIP. 19690610 199003 2010 KERANGKA ACUAN BL 260 WORKSHOP BAGI PETUGAS KESEHATAN DI LAYANAN KONSULTASI TES HIV TANGGAL 22 SD 24 APRIL 2019 A. PENDAHULUAN Program penanggulangan HIV AIDS mempunyai visi untuk menghentikan AIDS pada tahun 2030 dengan tujuan: © Meniadakan kasus infeksi baru ( Zero new infectioin ) * Meniadakan kematian karena AIDS ( Zero AIDS Related Death ) © Meniadakan diskriminasi ( Zero discrimination ) untuk meneapai tujuan menghcentikan epidemi HIV pada tahun 2030. Kementerian Kesehatan RI melakukan respon melalui jalur cepat TOP ( fast track 90-90-90), yang mensyaratkan pada tahun 2027, 90% ODHA mengetshui statuas HIVaya, 90% ODHA yang tahu status HIVnya mendapatkan ARV, dan 90% ODHA yang mendapat ARV, virusnya tersupresi. Salah satu tahapan yang ditempuh oleh Kementerian Kesehatan RI termasuk Jawa Tengah dalam meneapai tujuan tersebut adalah dengan memasukkan HIV sebagai standar pelayanan minimal dalam Permenkes no 23 tahun 2018, tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan, pasal 2 ayat 1 yang berbunyi: “Setiap orang berisiko terinfeksi HIV (ibu hamil, pasien TB, Pasicn IMS, waria/transgender, pengguna napza, dan warga binaan Jembaga pemasyarakatan) mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar.” Dengan demikian perlu dilakukan periuasan dan peningkatan akses tes dan pengobatan secara bertahap agar semua fasyankes mampu melakukan tes HIV, dan mampu memberikan ARV, dengan menyederhanakan indikasi pengobatan ARV yaitu semua orang dengan HIV reaktif, akan mendapatkan ARV tnpa memandang stadium Klinis, tanpa menunggu hasil CD4 dan hasil Iaboratorium Jainnya, serta mampu melakukan cdukasi untuk notifikasi pasangan dan Kelangsungan dan kepatuhan pengobatan. ‘Untuk itu tenaga kesehatan di fasyankes termasuk tenaga keschatan baik di Puskesmas, RS Pemerintah maupun Swasta seria klinik di rutan/lapas perlu dibekali dengan kemampuan melakukan layanan tersebut, antara lain melalui pelatihan/workshop sesuai dengan kurikulum yang sudah ditetapkan oleh Subdit AIDS-PIMS, Kementerian Kesehatan RI. Dengan pelatihan ini jumlah layanan program pengendalian HIV akan bertambah dengan tenaga terlatih yang mampu melaksanakan konseling dan testing HIV sebagai upaya menemukan kasus HIV sebanyak-banyaknya dan mendapatkankan pengobatan scbanyak-banyaknya. B. TUJUAN PELATIHAN 1. Tuyjuan Umum Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu melakukan tes HIV di fasyamkes. Tujuan Khusus Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu: a. Melakukan tes HIV dan skrining dengan Reagen-1 b. Memberikan informasi hasil tes HIV ¢. Melakukan edukasi kepatuhan pengobatan ARV 4. Melakukan edukesi untuk notifikasi pasangan €. Melakukan pencatatan dan pelaporan layanan tes HIV di tingkat fasyanskes C. KELUARAN YANG DIHARAPKAN Setelah mengikuti pelatihan diharapkan adanya Peran, Fungsi dan Kompetensi tenaga yang sudah dilatih sebagai berikut: 1. Peran Setelah pelatihan, peserta berperan sebagai pelaksana tes HIV di fasyankes, sesuai dengan kompetensinya, 2. Fungsi Dalam melaksanakan perannya, peserta mempunyai fungsi: Melakukan tes HIV dan skrining dengan Reagen-1 Memberikan informasi hasil tes HIV Melakukan edukasi kepatuhan pengobatan ARV Melakukan edukasi untuk notifikasi pasangan ‘Melakukan pencatatan dan pelaporan layanan tes HIV di tingkat fasyanskes 3: Ronse, ‘Untuk menjalankan fungsinya, peserta harus memiliki kompetensi dalam: Melakukan tes HIV dan skrining dengan Reagen-1 Memberikan informasi hasil tes HIV Melakukan edukasi kepatuban pengobatan ARV Melakukan edukasi untuk notifikasi pasangan ‘Melakukan pencatatan dan pelaporan layanan tes HIV di tingkat fasyanskes peers saeoe D. MATERI PELATIHAN No. MATERI WAKTU__| JUMLAH A “Materi Dasar TT P [PL PL Al | Kebjjekan program penanggvlangan HIV]2 }> [= [2 AIDS di Indonesia 2. [Informasi dasar HIV 2 3._| Penghapusan stigma dan diskriminasi 2{- |. ]2 B._| Materi Inti z 1, | Tes HIV dan skrinning dengan Reagen-l__[2 (2 |- [4 2. | Informasihasil tes 2/2 | 4 3._ | Fdukasi kepatuhan pengobatan ARV 22 | [4 | 4. | Edukasi unk notifikasi pasangan 12 [- | 5. | Pencatatan dan pelaporan layanan tes HIV]1 [2 |- |3 | di fasyankes 6. | Rencana Tindak Lanjut (RTL) - [2 | [2 Sumiah ig [12 [= [26 E. JADWAL PELATIHAN Waktu | Petugas Kesehatan | Kelas ATLM | Kelas RR Penanggungjawab | JPL (dokteriperawat/bidan) 09.00- | Registrasi Panitia 09.30 09.30- ‘| PreTes 10.00 - 10.00- | Pembukaan 10.30 10.30- | Rehat 10.45 - - 10.45- | Kebijakan Program Penanggulangan HIV AIDS 2 11.45

You might also like