Professional Documents
Culture Documents
Jenis-Jenis Analisis Strategi
Jenis-Jenis Analisis Strategi
1
BAB I
PENDAHULUAN
Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar. Inti dari manajemen
strategis adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan
bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif
untuk memenuhi tujuan strategis. Manajemen strategis di saat ini harus memberikan
fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini
adalah proses yang berkesinambungan dan terus-menerus. Rencana strategis
organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu dikunjungi dan kembali
dikunjungi. Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana suatu cairan
karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi. Seiring dengan adanya informasi
baru telah tersedia, dia harus digunakan untuk membuat penyesuaian dan revisi.
Perkembangan dunia industri dan era perdagangan bebas yang begitu pesat
telah membuat perusahaan tampak berbeda dan jauh lebih rumit dibandingkan pada
masa sebelumnya. Berbagai fenomena bisnis sering terjadi dalam persaingan
industri. Ribuan aliansi dan kemitraan strategi banyak dilakukan, rasionalisasi
karyawan, rekasaya ulang, dan juga upaya divestasi, akuisisi, serta likuidasi
senantiasa mengubah tatanan dunia usaha dan industri. Berbagai perusahaan besar
2
dan kecil sekarang harus menghadapi tantangan dan peluang yang semakin besar
daripada sebelumnya.
Proses manajemen strategis memiliki tiga fase utama yaitu analisis strategis,
perumusan strategi dan pelaksanaan strategis (Shawyun, 2010). Prosesproses utama
mencakup pengembangan rencana strategis melalui analisis lingkungan internal
dan eksternal. Berdasarkan pada dua analisis utama tersebut, hasil utama adalah
seperangkat strategi SWOT dan identifikasi Isu strategis.
3
BAB II
KERANGKA TEORI
4
4. Model Empat : Skenario perencanaan yang biasanya digunakan
dalam hubungannya dengan model lainnya untuk melakukan
pemikiran strategis dan mengidentifikasi isu-isu strategis dan tujuan.
5. Model Lima : perencanaan mengorganisir diri yang merupakan
pendekatan tradisional yang terlihat pada mekanisme umum ke
spesifik atau sebab-akibat dari penilaian yang luas dan analisis
lingkungan yang mengarah ke satu set alternatif
6. Model Enam : perencanaan real time menegaskan perencanaan yang
harus dilakukan terus menerus menyesuaikan dengan keadaan dan
perubahan lingkungan yang cepat
Tahap 1: Tahap Input, hasil dari analisis lingkungan internal dan eksternal
yang digunakan. Data masukan berasal dari Faktor Analisis Lingkungan
Strategis.
Tahap 2: Tahap Matching. Setelah Strategis SWOT telah diidentifikasi,
komponen kunci dari SW dan WT dicocokkan untuk memastikan bahwa
dirumuskan strategi didasarkan pada kemampuan yang sedang digunakan
atau diciptakan untuk memanfaatkan peluang. Pada saat yang sama,
kelemahan dan ancaman harus diperhitungkan dan ditangani. Setelah
strategis SWOT dan isu-isu strategis telah diidentifikasi dari Analisis
Stratejik, langkah selanjutnya adalah merumuskan strategi sendiri.
5
Pengembangan strategi ini mendefinisikan program tindakan pada tiga
level. Ketiga tingkatan strategi dapat diringkas sebagai berikut:
o Strategi tingkat korporasi atau organisasi: strategi utama untuk
seluruh HEI atau sekolah dalam rangka untuk menentukan apa dan
bagaimana ingin mencapai visinya, misi, tujuan dan sasaran.
o Strategi tingkat kompetitif atau bisnis: strategi di tingkat unit bisnis
atau strategi kunci dari kelompok produk pendidikan. Ini harus
disesuaikan dengan strategi perusahaan atau tingkat organisasi dan
menentukan strategi kompetitif apa dan bagaimana untuk bersaing
dalam pasar tertentu.
o Strategi tingkat fungsional: strategi operasional utama dalam
mendukung tingkat bisnis atau strategi kompetitif yang akan
dilaksanakan dan dicapai oleh semua bidang fungsional utama
sejalan dengan bisnis dan strategi perusahaan.
Tahap 3: Tahap Keputusan, setelah strategi telah dirumuskan, diidentifikasi
atau dikembangkan, kemudian strategi tersebut harus dievaluasi untuk
memilih strategi yang paling yang sesuai bagi organisasi. Pemilihan ini
penting jika organisasi tidak memiliki sumber daya untuk menerapkan
semua strategi. Dengan demikian, universitas harus memilih strategi yang
yang paling layak, praktis dan tepat berdasarkan keadaan dari organisasi.
6
BAB III
PEMBAHASAN
7
menganalisis secara lebih dalam tentang SWOT, maka perlu dilihat faktor
eksternal dan internal sebagai bagian penting dalam analisis SWOT, yaitu:
a. Faktor Eksternal
b. Faktor Internal
8
Matrix Factor Strategi Eksternal (EFAS)
9
GAMBAR DIAGRAM
MATRIK SWOT II. 4
IFAS STRENGHT WEAKNESS
EFAS (S) ES (W)
Tentukan 5- Tentukan 5-
10 faktor- 10 kelemahan
faktor internal
kekuatan
internal
OPPORTUNITI STRATEGI STRATEGI
ES (O) SO WO
Tentukan 5-10 Ciptakan Ciptakan
faktor strategi strategi yang
ancaman yang meminimalka
eksternal menggunak n kelemahan
an kekuatan untuk
untuk memanfaatka
memanfaatk n peluang
an peluang
THREATS (T) STARAEGI STRATEGI
Tentukan 5-10 ST WT
faktor Ciptakan Ciptakan
ancaman strategi strategi yang
eksternal yang meminimalka
menggunak n kelemahan
an kekuatan dan
untuk menghindari
Mengatasi ancaman
ancaman
a. Strategi SO (Strength-Opportunities)
b. Strategi ST (Strenghts-Threats)
10
d. Strategi WT (Weknesses- Threats)
Strategi ini berdasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Analisa SPACE terdiri dari empat input variabel / dimensi yang digunakan,
yaitu :
11
b. Kekuatan Industri (KI)
Mencakup ukuran-ukuran yang menunjukan kekuatan industri / bisnis
perusahaan, seperti : potensial pertumbuhan, kemampuam teknologi,
produktivitas, intensitas kapital.
c. Keunggulan Bersaing (KB)
12
Tahapan yang dibutuhkan untuk mengembangkan matriks SPACE adalah
sebagai berikut:
Vector arah yang diasosiasikan dengan masing – masing profil menyiratkan tipe
strategi yang harus dilakukan: Agressif, Kompetitif, Defensif, atau Konservatif.
Sedikit penjelasan mengenai masing –masing kuadran adalah:
13
Organisasi berada pada kondisi yang baik untuk menggunakan
kekuatan internalnya guna:
Memanfaatkan peluang eksternal
Mengatasi kelemahan internal
Menghindari ancaman eksternal.
14
penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, dan
joint venture
Pangsa Pasar Relatif (Relatif Market Share) adalah rasio pangsa pasar
suatu bisnis terhadap pangsa pasar yang dipegang oleh perusahaan
pesaing signifikan yang dapat dibandingkan dalam industri. Hal ini
menunjukkan kekuatan perusahaan dalam pasar itu. Pangsa pasar relatif
0,1 artinya volume penjualan perusahaan hanta 10% dari volume
penjualan pimpinan pasar dan 10 artinya unit tersebut memimpin pasar
dengan 10 kali penjualan saingan terdekatnya. Pangsa pasar relatif
dibagi dengan pangsa pasar tinggi dan pangsa pasar rendah, dibatasi
tingkat 1,0.
c. Market Share
15
lokasi bisnis yang lokasi masing-masing bisnis tersebut menunjukkan
tingkat pertumbuhan pasar dan pangsa pasar relative
Dalam matrik BCG terdapat empat posisi bisnis yang masing-masing adalah:
a. Tanda Tanya
Pada posisi ini perusahaan atau juga produk berada pada posisi dimana
memiliki market share yang kecil tetapi masih berada dalam kondisi
dimana pasar yang mengalami pertumbuhan yang cukup besar
b. Bintang
c. Sapi
Pada posisi ini perusahaan telah melewati posisi star, dimana potensi
pasar yang ada telah dimanfaatkan secara maksimal dengan sumber
daya yang dimiliki oleh perusahaan.
d. Anjing
Pada posisi ini perusahaan benar mengalami situasi yang sulit, dimana
pangsa pasar yang kecil, dalam artian bahwa perusahaan tidak memiliki
jumlah konsumen yang cukup banyak yang tentunya akan sangat
berpengaruh pada tingkat penerimaan dari perusahaan
16
Secara sederhana, tingkat pertumbuhan pasar (market growth rate) dalam
suatu vertikal dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
17
Perusahaan yang berada pada kuadran I dalam Grand Strategy Matrix
berada pada posisi sangat bagus. Untuk perusahaan ini, terus berkonsentrasi
pada pasar (penetrasi pasar dan pengembangan pasar) dan produk saat ini
(pengembangan produk) adalah strategi yang sesuai. Tidaklah bijak untuk
perusahaan di kuadran I untuk bergerak terlalu jauh dari keunggulan kompetitif
yang dimilikinya.
Perusahaan kuadran III bersaing dalam industri yang tumbuh dengan lambat
dan memiliki posisi kompetisi yang lemah. Perusahaan – perusahaan ini harus
membuat perubahan drastis secara cepat untuk menghindari penurunan yang
lebih jauh dan kemungkinan likuidasi. Pengurangan biaya dan asset secara
ekstensif (retrenchment) harus dilakukan terlebih dahulu.
18
BAB IV
KESIMPULAN
19
bisnisnya. Bergantung pada jenis organisasi, beragam variabel bisa
memetakan masing-masing dimensi yang ditunjukkan dalam sumbu matrik
SPACE. Faktor-faktor yang sebelumnya dimasukkan di dalam matrik EFE
dan IFE harus ikut dipertimbangkan ketika mengembangkan matrik
SPACE.
4. Matriks The Grand Strategy : adalah sebuah alat yang popular untuk
merumuskan alternative strategi. Semua organisasi dapat diposisikan dalam
salah satu dari empat kuadran dalam Grand Strategy Matrix. Grand Strategy
Matrix didasarkan pada dua dimensi evaluatif, yakni: posisi kompetitif dan
pertumbuhan pasar. Strategi yang sesuai untuk dipertimbangkan suatu
organisasi terdapat pada urutan daya tariknya dalam masing – masing
kuadran dalam matriks.
20
DAFTAR PUSTAKA
http://thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2HTML/Bab209233/page18.html
Rowe, Alan J. 2011. Strategic Management
https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_strategis
Fera Tri Wulandari, Ibnu Widiyanto. 2014. “Fuzzy Quantitive, Strategic Planning
Matrix dalam Perencanaan Strategi Perguruan Tinggi.” Jurusan Manajemen,
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro. Jurnal Sistem Informasi
Bisnis 02
Amin, Fatkhul. 2012. “Sistem Temu Kembali Informasi dengan Metode Vector
Space Model.” Universitas Stikubank, Semarang. Jurnal Sistem Informasi Bisnis
02
Putong, Iskandar. 2003. “Teknik Pemanfaatan Analisis SWOT Tanpa Skala Industri
(A – SWOT - TSI).” Fakultas Ekonomi Universitas Bina Nusantara. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis No. 2 Jilid 8.
21
Rangkuti, Freddy. 2006. “Analisis SWOT, Teknik Membedah Kasus Bisnis.” Jakarta
: PT Gramedia Pustaka Utama
22