Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Pada praktikum kali ini kami melelakukan pengamatan analisis vegetasi dimana kami
melakukannya di Taman Hutan Raya Raden Soerjo, atau biasa yang di sebut (Tahura R.Soerjo) di
kabupaten mojokerto, dengan metode kuadrat. Analisis vegetasi terdiri dari 2 macam metode yakni yang
menggunakan plot dan tanpa plot, yang kami gunakan disini yakni dengan menggunakan plot 1x1 m
sebayak 3 plot pada pengamatan kami dan masing-masing 3 plot pada 5 kelompok lainnya, yang juga
akan kami analisis dan dilakukan perbandingan data serta pengambilan data secra keseluruhan. yang
artinya terdapat 18 sampel plot yang tersebar di daerah yang kami ambil untuk di analisis vegetasi.
Terdapat beberapa parameter yang kami amati diantaranya yakni pencarian densitas, frekuensi, nilai
dominasi, indeks nilai penting , nilai indeks diversitas dari sutu habitat yang akan menentukan
keanekaragaman spesias di suatu habitat. dan sifat dominansi tumbuhan herba yang menempati kawasan
tersebut.
Kata Kunci: Analisis Vegetasi, Metode Kuadrat, Indeks Diversitas, Indeks Nilai Penting.
gunakan untuk mempelajari susunaan atau spesies tersebut dianggap lebih dominan
komposisi jenis, betuk, dan struktur pada tempat atau komunitas tersebut,
vegetasi dalam masyarakat tumbuhan / dengan ketentuan memiliki nilai kerapatan
herba (Soerianegara dan Indrawan, 1998) Relatif, fresuensi Relatif , nilai dominansi
Data yang telah di peroleh dari proses relatif dibandingkan spesies yang lain
analisis vegetasi hutan dapat digunakan (Setiadi, 2005)
untuk mengetahui beberapa kondisi Frekuensi merupahan bagian dari
keseimbangan komunitas yang terjadi di parameter vegetasi yang dapat menunjukan
dalam hutan, dimana dapat menjelaskan terdapatnya suatu distribusi atau sebaran
interaksi di dalamnya maupun interaksi jenis tumbuhan dalan suatu ekosistem atau
yang terjadi antara spesies, serta dapat di mempertihatkan pola distribusi dari suatu
gunakan untuk memprediksi kecenderunagn tanaman. Nilai dari suatu frekuensi
komposis tegakan untuk masa yang akan dipengaruhi oleh nilai petak dimana
datang (Whittaker, 1974) ditemukannya spesies (Ontorale, dkk.
Metode kuadrat yakni metode yang di 2012).
gunakan untuk menganalisis vegetasi yang Keanekaragaman jenis adalah
dilakukan dengan cara pengamatan petak, parameter yang berguna sebagai
seperti analisis vegetasi yang luasannya di pembanding dua komunitas, terutama untuk
ukur dalam satuan kuadrat. Bentuk-bentuk penggaruh di gangguan biotic, atau sebagai
petak dapat seperti persegi empat, persesegi cara untuk mngetahui tingkatan suksesi atau
panjang atau lingkaran. Penggunaan metode kesetabilan dari suatu jenis.
kuadrat ini tertdapat keuntungan di Keanekaragaman jenis di kuantitatifkan
antaranya yakni cukup teliti, namun dengan menghitung Indeks Keragaman
memerkukan lebih banyak waktu untuk Jenis (Indeks Shanon-Wiener) (Lianah, dkk.
menggunakan metode ini dibandingkan 2013).
dengan metode garis (Pusat Penelitian Kopi Untuk melakukan analisis vegetasi
dan Kakao Indonesia, 2010) diperluakan beberapa data diantaranya
yakni jenis, diameter, dan tinggi untuk
Beberapa analisis vegetasi yang hendak menentukan suatu indeks nilai penting dari
di dapatkan yakni : penyusun suatu habitat tersebut. Dengan
Kerapatan yaitu jumlah suatu individu dilakukannya analisi vegetasi akan di
dalam suatu luasan dimana individu yang dapatakn informasi kuantitatif tentang
terdapat di dalamnya memiliki jenis yang struktur dan komposisi suatu komunitas
sama (Kusuma, 1997) tanaman herba. Berdasarkan tujuan
Dominansi adalah suatu jenis
hipotesis dari kuantitatif komunitas analisis
tumbuhan yang mana nilainya menunjukan
vegetasi di kelompokan ke dalam 3
penguasaan di suatu jenis tanaman se-
kategori, yaitu yang pertama, hipotesis
individu pada suatu komunitas
komposisi vegetasi dalam suatu area
(Soerianegara dan Indrawan, 1998).
dengan batas-batas jenis yang kemudian
Indeks nilai penting (INP) yaitu suatu
membandingkan dengan areal lain, atau
esaran yang menunjukan diman kedudukan
areal yang sama namun dilakukannya
suatu jenis terhadap jenis yang lain dalam
pengamatan di waktu yang berbeda.
suatu komuitas yang sama. Dalam kaca
Kedua , hipotesis tentang keragaman jenis
mata ekologi dapat dikemukakan bahwa
suatu area atau diversitas suatu jenis areal
edutis dan Astilbe chinensis dengan tingkat sebesar 0,035m dan untuk diameter
frekuensi relatif sebesar 16 % dari terendah di dapatkan oleh spesies
keseluruhan Spesies yang telah di temukan Brachiaria mutica. Dengan besar jari-jari
pada plot yang telah di amati. 0,0009 m. Dan di dapatkan pula Basal Area
yakni dalam perhitungannya digunakan
Pada data yang di butuhkan setelah
rumus BA = πr2 yang menyatakan bahwa
adanya Frekuensi Relatif dan Densitas
suatu luasan areal yang dekat dengan
relatif atau kerapatan suatu spesies di
permukaan tanah yang kebanyakan di
perlukannya data Dominanasi Relatif yang
tumbuhi oleh tanaman. Kemudian untuk
mana hadirnya sutu spesies yang
Basal Area dari pohon, yakni dengan
mendominasi pada habitat tersebut. Pada
mengukur diameter batang.
praktikum ini di dapatkan dominansi relatif
tertinggi yang di dapatakan oleh spesies 4. Tabel perhitungan data analisis vegetasi oleh
Cinnamomum cassia dengan nilai kelompok 2.
Pada tabel di atas diketahui bahwa Pada pengamatan dan praktikum yang
spesies yang mngalami tingkat kerapatan telah di lakukan oleh kelompok 4
yang tinggi (NR) yakni spesies Ageratina didapatkan data dimana terdapat 16 spesies
riparia dengan tingkat kerapatan relatif dengan rinician sesuai dengan yang di tabel
sebesar 49,24% dari keseluruhan spesies di atas.
yang telah di temuakan. Dengan jumlah masing-masing
Kemudian pada tebel telah tercatat spesies yang telah tertera pada tebel,
dan telah di temukan spesies dimana pada kemudian pada spesies yang telah di
suatu kondisi habitat memiliki frekuensi temukan terdapat dbh atau jari-jari dari
relatif tertinggi yakni spesies Ageratina setiap spesies tanaman, dimana pada tabel
riparia, Andrographis paniculata, pengmatan kelompok pertama di dapatkan
Flagellaria indica L dengan tingkat dbh atau jari-jari terbesar terdapat pada
frekuensi relatif sebesar 16,66 % dari spesies Castanopsis fissa casia dengan jari-
keseluruhan Spesies yang telah di temukan jari sebesar 0,008 m dan untuk jari-jari
pada plot yang telah di amati. terendah di dapatkan oleh spesies
Cinnamomum camphora, Hibiscus syriacus
Pada data yang di butuhkan setelah
adanya Frekuensi Relatif dan Densitas Dengan besar jari-jari 0,001 m.
relatif atau kerapatan suatu spesies di
Dan di dapatkan pula Basal Area
perlukannya data Dominanasi Relatif yang
mana hadirnya sutu spesies yang yakni dalam perhitungannya digunakan
mendominasi pada habitat tersebut. Pada rumus BA = πr2 yang menyatakan bahwa
praktikum ini di dapatkan dominansi relatif suatu luasan areal yang dekat dengan
tertinggi yang di dapatakan oleh spesies permukaan tanah yang kebanyakan di
Castanopis dengan nilai Dominansi tumbuhi oleh tanaman. Kemudian untuk
Relatifnya sebesar 88,186% dari
Basal Area dari pohon, yakni dengan
keseluruhan spesies yang menempati
habitat tersebut. mengukur diameter batang.
7. Tabel data pengamatan kelompok 4 di lapangan. 8. Tabel perhitungan data analisis vegetasi oleh
kelompok 4
jari-jari terbesar terdapat pada spesies suatu kondisi habitat memiliki frekuensi
Sinningia speciosa, Hosta plantaginea relatif tertinggi yakni spesies Deparia
dengan jari-jari sebesar 0,75 cm dan untuk boryana dengan tingkat frekuensi relatif
jari-jari terendah di dapatkan oleh spesies sebesar 23,2018 % dari keseluruhan Spesies
Helianthus tuberosus. Dengan besar jari-jari yang telah di temukan pada plot yang telah
0,1 cm. di amati.
Dan di dapatkan pula Basal Area Pada data yang di butuhkan setelah
yakni dalam perhitungannya digunakan adanya Frekuensi Relatif dan Densitas
rumus BA = πr2 yang menyatakan bahwa relatif atau kerapatan suatu spesies di
suatu luasan areal yang dekat dengan perlukannya data Dominanasi Relatif yang
permukaan tanah yang kebanyakan di mana hadirnya sutu spesies yang
tumbuhi oleh tanaman. Kemudian untuk mendominasi pada habitat tersebut. Pada
Basal Area dari pohon, yakni dengan praktikum ini di dapatkan dominansi relatif
mengukur diameter batang. tertinggi yang di dapatakan oleh spesies
Hosta plantaginea dengan nilai Dominansi
12. Tabel perhitungan data analisis vegetasi oleh
kelompok 6 Relatifnya sebesar 31,7% dari keseluruhan
spesies yang menempati habitat tersebut.
13. Tabel Indeks Nilai Penting (INP) dan Indeks
Diversitas (E’) Keseluruhan Daerah.
a. Tabel Indeks Nilai Penting (INP) dan Indeks
Diversitas (E’) Komulatif Tertinggi