You are on page 1of 5
Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, Vol. 1, No. 1, Tahun 2012, Halaman 264-269 0 Online di; http:/ejournal-s |.undip.ac.id/index. phpijtki PROSES KULTIVASI Spirulina platensis MENGGUNAKAN POME (Palm Oil Mill Effluent) SEBAGAT MEDIA KULTUR DALAM RECEWAY OPEN POND BIOREACTOR Erlinda Khoirunisa, Elisa Mutiah, Abdullah Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik. Universitas Diponegoro Jin. Prof. Soedarto, Tembalang, Semarang, 50239, Telp/Fax: (024)7460058 Abstrak Penelitian dilakutan dengan mengkultivasi Spirulina platensis pada media POME deng menggunakan raceway open pond bioreactor selama $ hart Penelitian dengan variabel Kousentrasi POME (pengenceran 3%, 4*, 3) dan hepadatan umpan Spirulina platensts (0.443 g/L: 0.618 gL; 0.952 g/L) ini, bertujuan untuk mempelajari pengaruh variabel rersebut terhadap pertumbuhan Spirulina platensis dan mengetalut perpaduan yang paling bak untuk kedua variabel yang dpelajari. Respon yang diambul adalah massa kering dart Spirulina platensis. Hast penelitian memperlthatkan balsca untuk konsentrasi POME dengan pengenceran 3* memberitan ‘massa kering Spirulina platensis paling baik yartu mencapai 0.739? g/l. Sedangkan pada Repadatan umpan Spirulina platensis yang memberikan massa kering paling batk mencapat 6.9932 g/l. adalah kepadatin umpan’ 0.443 9%. Sehingga dapat disimpulkan batowa untuk mendapatkan biomass paling batk dart Spirulina platensis, cigunakan Konsentrasi POME dengan pengenceran 5* mengginakan unpan Spirulina platensis pada kepadatan 0.443 gi. Dari penelinan ini, diharapkan dilakukan penelitian lanyutan untuk waktu kultewast yang lebih lama sehingga dapat mejadi kontribusi bagi upava budidaya Spirulina plantosis untuk dimanfaatkan dalam bahan makanan, pakan, kecantikan, dan kesehatan Kata kunei: Spirulina platensts;POME; kultivast: biomassa kering Abstract Spirulina platensis is being cultivated in POME as a medium using raceway open pond Bioreactor during 5 days. Purpose of this research, which has POME concentration (3%, 4%, 5% diluted) and feed loading concentration of Spirulina platensis (0.483 g/L: 0.618 g/L: 0.952 g/L) as variables, ‘are learning the effect of thase variables to the Spirulina platensis growth and findmg the best variable composition for Spirulina platensis growth. The response for this research ts diy weight of Spirulina platensis.The result shows that POME which is five times diluted as @ medivn the lughest dry weight of Spirulina platensis, tis 0.7302 gi. For the feed loading concentration of Spirulina platensis. the best result shown at 0.443 g/l feed loading concentration ‘which gives 6.9932 g/L. dry wetght of Spirulina platensis, Tt can be conclude that POME which is five thmes diluted and 0.443 gil. feed loading concentration of Spirulina platensis give the best result for Spirulma platensis growth. From this research, it is expected to have a further research m a longer cultivation period of Spirulina platensis so that it can be a contribution for Spirulina plaiensts cultrwation which can be commercially exploited for the supplemenss in human food, ‘animal feed, beauty products and pharmaceuticals Keywords: Spirulina platensis:POME: eultwation: dry weight 1, Pendahuluan, Dengan meninakatnya konsumsi minyak sawit dunia yang mencapa: 26%, prodnksi minyak sawit ‘mentah di Tndonesia terus meningkat. Hal ini menyebabkan terus meningkatnya keberadaan limbah eair yang. lilussitkan, Limbah cair minyak sawit mentsh atau yang biasa disebut dengan Palo OW Mall 1 (POME) disinyalir masih mengandung mineral-mineral yang masih dapat dimanfaatkan (Hanum, 2009), "Abdullah (Email: abd_busatri@yahoo.com) Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, Vol. 1, No. 1, Tahun 2012, Halaman 264-269 Disisi lain, konsumsi mikroalga dalam berbagai bidang semakin meningkat. Salah satu mikroslga yang dapat tumbuh pada rentang Kondisi yang Tuas dan memiliki banyak manfaat adalah Spirulina plaiensts. Mikroalga ini temasuk makhluk hidup autotrof yang berwara kehijauan, kebirian, dengan sel berkolom membentuk filamen terpilin menyerupai spiral (Helix). Spirulina platensis biasanya ditemukan pad tempat- tempat yang lembab atan lahan yang sering terkena air dan dapat hidup hampir di semua tempat yang memiliki ccukup sinar matahari, air dan CO, (Hariyati, 2008), Dalam usalia mengkultivas: Spirulina platens terdapat 3 jenis reaktor kultivasi yaitu tangki fermentasi, open pond bioreactor, dan photobioreactor. Unik skala besar digunakan open pond bioreactor dan untuk skala keel digunakan tangki fermentasi serta photobioreactor. Dari ketiga reaktor fersebut, yang sering dipilih adalah open pond bioreactor yang tergolone mudah dan murah dalam hal pemeliharan Pada penelitian sebelumnya perlakuan terhadap POME telah dilakukan oleh Vairappan dan Yen, 2008 yaitu dengan memanfaatkan POME sebagai media kultivasi bagi Isochrysts sp dan Nanochloropsts sp. Saat ini, mikroalga yang sedang prospektif untuk dikultivasi adalah Spurlma platensis Mikroalga ini banyak dimantzatkan di bidang Kesehatan. pangan, biomassa, dan energi. Disamping itu, Spirulina platensis juga memiliki rentang hidup yang Juss di permokaan bumi ini. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk rmempelajan laju pertumbuhan Spirulina platens dalam POME menggunakan open pond bioreactor, 2, Bahan dan Metode Penelitian Bahan dan Peralatan Bahan-bahan yang digunskan dalam penelitian ini utara lain» POME, soda kue (NaHCOs), ures, KHPO,, Spirulina platensis, indikator pH, kertas saring, air kran. Alatalat yang digunekan dalam penelitian ini adalah open pond bioreactor, thermometer, beaker glass, saringan pompa vakuzn, corong, ember Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian, terdapat dua variabel yang. diuji, Variabel tersobut adalah konsentrasi POME (pengenceran 3x, 4, 5») dan kepadatan umpan Spirulina plarensis (0.443 gL; 0.618 giZ.; 0.982 wT). Respon yanz diambil dari penelitian ini adalah biomassa kering dari Spoulina platensis dalam 1 L media biaknya (konsentrasi Spirulina platensis, g/L). Pengukuran biomassa kering ini dilakukan setiap hari selama 5 hari. Penelitian dilakukan dengan mengsunakan alat raceway open pond bioreactor dengan kecepatan paddle + 30 putaranmenit. Dilakukan peneahayaan pada alat dengan mengeunakan lawpu neon Plulips 18 watt selamna 8 jam sebari (8 jam ON/16 jam OFF). Dalam setiap variabel, ditambahkan bibit Spirulina platensis sebanyak 1$¥eV dengan kepadatan tertenti sestai dengan variabel yang ditentukan, ‘Langkah-langkah pereobaan secara garis besar ditunjukkan pada bagan berikut ukur, BAHAN PROSES BASIL, TAHAP PREPARASI > Pengereran POME POME >Anaisa agar COD, N,P POME. | TSS POME mura Airkran — Kadar COD, N,P POME POME enoer PROSES KULTIVAST > Kec, pauklle reaktor = -30puseanineit %, ao Ghateay 2 PPeactheaan-Bjan Qn, NaNO, hat bal jam OFF Kopaston Spina pltesis al (gL) en ashi L westulast= sa sta sth dan pH eta basi 4,00, (hari eal) — Penzsnstea hosts Spirulina pleensis si ai /L) 15% bibit Spadina persis Gamnbar 1. Bagan Langkah Penelitian Budidaya Spirulina platensis memerlukan nutien C,H, O,N, P dan K untuk melakukan forosintesis Secara stoikiometti, kebutuban nutrien untuk melakukan fotosintesis disajikan pada persamaan berikut ICO) = 16NH, + POS + S8FLO—> CrFyoOuNyP + 1310)+H (1) (Moi dkk, 1988) 265 Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, Vol. 1, No. 1, Tahun 2012, Halaman 264-269 Schingza, portumbuhan mikroalan memetlukan 86.4% C;, 8.6% N, dan 1.2% P Conse bern) Unie asi ( dapat dtniwag dengan menggwnaken pera, Carbon (ppm) = COD (gpm) «2 2) toi dik, 1988) ‘Kemudiandiakukananalisis COD, N, das P pada POME untuk mengctahui sberapabaayak uten yang tela tercukupi olsh POM. Dari basil anaisnKandangan COD, N. P pala POME dan stokiometr: kebutan ntrien, Gilkukanpethitungnn berdaarkon por (1) dan (2) sshingan diapatan Fanyekoya penambaan sen. nt smensypla hekirangan nusien yang disdialan oleh POME. Petambshan nuiren berupa NaliCO; (unsur C), tea (ins), KPO, ansurP) dan diakeukan setiap 2 har seal Hasil dan Pembahasan Pengarul penggunaan POME sebagai media budidaya Spirulina platensis Pada penelitian ini, salah satu variabel yang berpengaruh adalah penggunaan POME sebagai media kkultur Spirulina platensis. Dimana dilakukan pengenceran terhadap konsentrasi POME muri yaitu 3 dan 5 pengencerin. Sebagai Kontrol terhadap perlakuan ini, dilakukan kultivasi Spirulina platensis pada air kran dan juga pada POME muri. Pada penelitian ini konsentrasi umpan Spirulina platensis yang dimasukkan adalah 0.952 gL sebanyak 15% V dari total volum media kultivasi, Waktu kultivasi dilakukan selama 5 han, dirana untuk pengamatan dilaknkan pengembilan sampel setiap hari untuk mendapatkan biomassa kering dari Spirulina platens. 3 7 oe E ° — . * ie ° ° 1 2 1 : 5 ‘ Hari ke SRUNS(oom) SRUNIGO @RUNIGO -RUNSae kom) Gambar 2 Grafik Konsentrasi Spirulina platensis pada media kultivasi yang berbeda Gambar 2 menunjukkan profil konsentrasi pertumbuhan Spirulina platensis pada berbagai variasi media Jknltur dengan waktu kultivasi selama $ hari, Terlihat dari Gambar 2 dari berbagai variasi media kultur yana digunakan, bahwa pada media kultur herupa POME dengan pengeneeran S* memperlihatkan profil pertumbuhan vyang lebih baik dibandingkan dengan media kultur yang berupa POME dengan pengenceran 3. Pada POME. dengan pengenceran 5 Konsentrasi Spirulina plarensis yang diperoleh terus meninakat hingea hari terakhir Ikultivasi dengan perolehan konsentrasi sebesar 0.7592 gL. . Pada media kultivasi POME dengan pengenceran didapatkan profil Konsentrasi Sperulina platensis yang juga terus meningkat. Namun, pada fase cksponensial dari pertumbuban Spirulina platensis keduanya didapatkan konsentrasi Spirulina placensis pada media kultur POME dengan pengenceran $» lebilh banyak dibandingkan konsentrasi Spirulina platensis pada POME dengan pengenceran 3» Sebagsi pengontrol, dilakukan kultivasi Spirulima platensis dengan media Kultur air kran dan juga POME murna, Dari Ganbar 2, diperoleh data baba dengan media kultur air kran menghastlkan konsentrasi Sprrulina plarensis yang paling tinggi. Sedangkan pada media kultur POME mumi diperoleh Konsentrasi ‘Spirulina platensis yang paling rendah dan sudab memasuki fase kematian setelah bari ke-3 kultivasi, ‘Melibat dari basil yang ditampilkan pada Gambar 2, hal ini dikarenakan Spirulina platensis merupakan mikroalga yang melakukan fotosintesis untuk tumbub dan berkembang. Faktor utama yang dibutubkan adalah kkeberadaan sinar matahari (sinar UV), CO; dan nutrisi pendukung. Sedanekan media kultur yang digunakan adalah POME yang bersama gelap dan mengandung padatan terlarut. Keberadaan POME sebagai media ini menjadi penghalang eshaya untuk digunakan secara langsung oleh Spirulina plafensis untuk melakukan fotosintesis. Apabila konsentrasi POME sebagai media kultivasi yang terdapat di medium tinggi, yang menyebabkan medium lebih gelap maka pertumbuhan Spirulina plafensis akan mengalami penurunan, 266

You might also like