You are on page 1of 8

e-Journal Keperawatan (e-Kp) volume 6 Nomor 1, Mei 2018

HUBUNGAN PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUKATOR DENGAN


KEPATUHAN PENATALAKSANAAN HIPERTENSI
DI PUSKESMAS TAHUNA TIMUR
Erick Johans Manoppo
Gresty M. Masi
Wico Silolonga

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
Email : erickmanoppo85@gmail.com

Abstact: Hypertension is one of the non-communicable diseases that can cause death.
Management of hypertension can be done by pharmacological and non-pharmacological
therapy. Compliance underwent management of hypertension is important to do such as not
smoking, drinking alcohol, physical activity, food arrangements, disease care as well as
treatment to cure hypertension. Nurses have an educator role to assist clients in getting to know
health. The purpose of the study to know association of nurse role as educator with compliance
of management of hypertension in Puskesmas Tahuna Timur. The research design is
quantitative analytic with cross sectional method design. Samples is 103 responders. The data
obtained were processed by Chi-square test with degree of significance (α) = 0,05. The result
was found the majority of 46-70 years old as many as 89 respondents (86.4%), female sex as
much 65 respondents (63.1%). The role of nurse as educator is categorized as good as 77
respondents (74,8%) and less good counted 26 respondents (25,2%). Compliance of
hypertension management was categorized as dutiful as 97 respondents (94.2%) and did not
comply with 6 respondents (5.8%). Conclusion there is no association of role of nurse as
educator with compliance of management hypertension.
Keywords :Role as educator, compliance, management hypertension.

Abstrak : Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang dapat menyebabkan
kematian. Penatalaksanaan hipertensi dapat dilakukan dengan cara terapi farmakologi dan non
farmakologi. Kepatuhan menjalani penatalaksanaan hipertensi penting untuk dilakukan seperti
tidak merokok, minum alkohol, aktivitas fisik, pengaturan makanan, perawatan penyakit serta
pengobatan untuk menyembuhkan hipertensi. Perawat memiliki peran sebagai edukator untuk
membantu klien dalam mengenal kesehatan. Tujuan penelitian mengetahui hubungan peran
perawat sebagai edukator dengan kepatuhan penatalaksanaan hipertensi di Puskesmas Tahuna
Timur. Desain penelitian adalah kuantitatif analitik dengan rancangan metode cross sectional.
Jumlah sampel sebanyak 103 respoden. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan uji
Chi-square dengan derajat kemaknaan (α)=0,05. Hasil didapatkan peran perawat sebagai
edukator dikategorikan baik sebanyak 77 responden (74,8%) dan kurang baik sebanyak 26
responden (25,2%). Kepatuhan penatalaksanaan hipertensi dikategorikan patuh sebanyak 97
responden (94,2%) dan tidak patuh sebanyak 6 responden (5,8%). Kesimpulan tidak ada
hubungan peran perawat sebagai edukator dengan kepatuhan penatalaksanaan hipertensi.
Kata kunci: Peran perawat, edukator, penatalaksanaan hipertensi.

1
e-Journal Keperawatan (e-Kp) volume 6 Nomor 1, Mei 2018

PENDAHULUAN mencegah terjadinya penyakit


Hipertensi merupakan salah satu kardiovaskuler (Soenarta, 2015).
penyakit tidak menular yang dapat Kepatuhan dalam menjalani
menyebabkan kematian. World Health penatalaksanaan hipertensi menjadi sangat
Organization (WHO) mengategorikan penting untuk dilakukan, seperti tidak
penyakit ini sebagai the silent disease merokok, minum alkohol, aktivitas fisik,
karena penderita tidak mengetahui dirinya pengaturan makanan, perawatan penyakit
mengidap hipertensi sebelum memeriksa serta pengobatan untuk menyembuhkan
tekanan darahnya. Data WHO hipertensi (Novian 2013; Dukomalamo,
menunjukkan terdapat 9,4 juta orang dari 1 2016). Hasil penelitian yang dilakukan oleh
miliar orang di dunia yang meninggal akibat Dukomalamo (2016) tentang hubungan
komplikasi hipertensi. Prevalensi hipertensi pengetahuan tentang hipertensi dengan
di Asia Tenggara sebanyak 36 persen dari komplikasi pada lansia yang berobat di
populasi dewasa (WHO, 2013). Hasil Riset Puskesmas Motoboi Kecil Kecamatan
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 Kotamobagu Selatan menunjukkan bahwa
rata-rata prevalensi kejadian hipertensi pada 12 dari 30 responden berpengetahuan baik
umur ≥18 tahun di Indonesia sebanyak 25,8 namun masih mengalami komplikasi
persen. Provinsi Sulawesi Utara masuk disebabkan kurang mematuhi terapi
dalam delapan besar provinsi dengan kasus hipertensi yang dianjurkan.
hipertensi terbanyak. Angka prevalensi Perawat sebagai petugas kesehatan
kejadian hipertensi di Sulawesi Utara memiliki peran sebagai edukator atau
sebanyak 27,1 persen (Kementerian pendidik. Sebagai seorang pendidik,
Kesehatan, 2013). Pada tahun 2016 jumlah perawat membantu klien mengenal
penderita hipertensi yang terdata di kesehatan dan prosedur asuhan
Puskesmas Tahuna Timur sebanyak 704 keperawatan yang perlu mereka lakukan
dari 4954 penderita hipertensi di Kabupaten guna memulihkan atau memelihara
Kepulauan Sangihe (Dinas Kesehatan kesehatan tersebut (Kozier, 2010). Adanya
Kepulauan Sangihe, 2017). informasi yang benar dapat meningkatkan
Seseorang baru merasakan dampak pengetahuan penderita hipertensi untuk
gawatnya hipertensi ketika terjadi melaksanakan pola hidup sehat (Sustrani
komplikasi yang menyebabkan gangguan dalam Kurniapuri & Supadmi, 2015).
organ seperti gangguan fungsi jantung Penelitian yang dilakukan oleh Anggraeni
koroner dan stroke (Wibowo (2013) tentang peran perawat sebagai
&Wahyuningsih, 2011). Penurunan tekanan edukator dalam penurunan tekanan darah
darah dapat menurunkan risiko penyakit pada lansia dengan hipertensi di Puskesmas
jantung koroner sekitar 20-25 persen dan Basuki Rahmat Palempang tahun 2012
risiko stroke sekitar 35-40 persen (Pujasari, menunjukkan pengetahuan perawat dan
2015). Penatalaksanaan hipertensi pada pelaksanaannya sebagai edukator belum
dasarnya dapat dilakukan dengan cara optimal. Hasil penelitian Sutrisno (2013)
terapi farmakologi dan non farmakologi, pengaruh edukasi perawat terhadap
pada penelitian sebelumnya didapati bahwa penurunan tekanan darah pada lansia
faktor yang berpengaruh terhadap dengan hipertensi di wilayah kerja
penatalaksanaan hipertensi yaitu tingkat Puskesmas Purwodadi Kabupaten
pendidikan terakhir, lama menderita Grobogan menunjukkan edukasi perawat
hipertensi, tingkat pengetahuan tentang berpengaruh terhadap penurunan tekanan
hipertensi, dukungan keluarga, peran darah pada lansia dengan hipertensi.
petugas kesehatan serta motivasi berobat Studi pendahuluan yang dilakukan
(Puspita, 2016). Melaksanakan pola hidup di Puskesmas Tahuna Timur didapati
sehat telah banyak terbukti dapat bahwa jumlah penderita hipertensi yang
menurunkan tekanan darah serta dapat berobat selama bulan September-November

2
e-Journal Keperawatan (e-Kp) volume 6 Nomor 1, Mei 2018

2017 sebanyak 415 penderita yang HASIL dan PEMBAHASAN


merupakan peringkat kedua penyakit Tabel 1. Distribusi frekuensi berdasarakan
terbanyak setelah ISPA. Pemberian karakteristik responden di Puskesmas
pendidikan kesehatan tentang hipertensi Tahuna Timur.
diberikan oleh perawat kepada penderita
hipertensi pada saat dilakukannya posyandu Karakteristik
n (%)
lansia yang diadakan setiap bulan serta pada Responden
20-45 tahun 14 13,6
saat pemeriksaan kesehatan di Puskesmas. Umur
46-70 tahun 89 86,4
Berdasarkan latar belakang di atas, Total 103 100
kecenderungan penderita hipertensi yang Jenis Laki-laki 38 36,9
meningkat mendorong peneliti untuk kelamin Perempuan 65 63,1
melakukan penelitian tentang hubungan Total 103 100
peran perawat sebagai edukator dengan Sumber: data primer, 2018
kepatuhan penatalaksanaan hipertensi di
Puskesmas Tahuna Timur. Hasil penelitian ini mayoritas
responden berumur 46-70 tahun yaitu
METODE PENELITIAN dengan jumlah 89 responden dengan
Penelitian ini merupakan penelitian presentase 86,4 %. Hasil penelitian ini
kuantitatif analitik dengan rancangan sejalan dengan penelitian yang dilakukan
metode cross sectional. Penelitian ini oleh Runtukahu (2015) yang meneliti
dilaksanakan di Puskesmas Tahuna Timur tentang analisis faktor-faktor yang
Kabupaten Kepulauan Sangihe pada bulan berhubungan dengan kepatuhan
Desember 2017 sampai dengan Januari penatalaksanaan diet pada penderita
2018. Populasi peneitian ini berdasarkan hipertensi di wilayah kerja puskesmas
rata-rata kunjungan periode bulan Wolaang Kecamatan Langowan Timur,
September-November 2017 di puskesmas bahwa mayoritas karakteristik responden
Tahuna Timur sebanyak 138 kunjungan. pada hasil penelitiannya berumur lebih dari
Pengambilan sampel pada penelitian ini 60 tahun dengan jumlah sebanyak 17
menggunakan teknik consecutive sampling. responden dengan besaran presentase
Pengukuran peran perawat sebagai 27,4%. Pada penelitian yang serupa yang
edukator peneliti menggunakan kuesioner dilakukan oleh Mangendai (2017)
yang terdiri dari 20 item pertanyaan dan didapatkan hasil bahwa responden pada
kepatuhan penatalaksanaan terdiri dari 18 penelitiannya sebagain besar berumur
item pertanyaan yang sudah diuji validitas antara 46-55 tahun dengan jumlah 14
dan realibilitasnya oleh peneliti di responden dengan presentase 43,8%.
Puskesmas Tahuna terhadap 30 responden, Hasil riset kesehatan dasar menunjukan
dengan hasil validitas dinyatakan valid bahwa prevalensi hipertensi berdasarkan
dengan skor >0,3 dan uji releabilitas dengan diagnosis tenaga kesehatan menunjukkan
nilai cronbach alpha r hitung untuk peran terjadi peningkatan seiring bertambahnya
perawat sebagai edukator adalah 0,892 dan umur (Kemenkes, 2013). Pada umur lebih
kepatuhan penatalaksanaan hipertensi dari 40 tahun berisiko terkena hipertensi
adalah 0,916. (Sugiarto dalam Rosiana, 2014). Umur
berkaitan erat dengan hipertensi. Seiring
bertambahnya usia maka terjadi perubahan
fungsi organ tubuh termasuk jaringan arteri
yang lambat laun kehilangan elastisitasnya.
Hal ini menyebabkan terjadinya
peningkatan resistensi pembuluh darah
perifer sehingga dapat menimbulkan resiko
penyakit hipertensi (Haerunisa, 2014).

3
e-Journal Keperawatan (e-Kp) volume 6 Nomor 1, Mei 2018

Mayoritas responden berjenis kelamin melaksanakan peranannya sebagai edukator


perempuan yaitu sebanyak 65 responden pada pasien hipertensi. Hasil penelitian
dengan presentase sebesar 63,1% dan yang dilakukan oleh Sutrisno (2013) yang
sisanya sebanyak 38 responden atau 36,9% meneliti tentang pengaruh edukasi perawat
adalah responden laki-laki. Hasil penelitian terhadap penurunan tekanan darah pada
ini sejalan dengan penelitian yang lansia dengan hipertensi di wilayah kerja
dilakukan oleh Anisa (2013) yang meneliti puskesmas Purwodadi Kabupaten
tentang faktor yang berhubungan dengan Grobogan menunjukkan bahwa edukasi
kepatuhan berobat hipertensi pada lansia di perawat berpengaruh terhadap penurunan
puskesmas Pattingalloang Kota Makasar tekanan darah pada lansia penderita
dimana mayoritas karakteristik hipertensi dengan nilai p=0,000.
respondennya adalah perempuan yang Edukasi merupakan sistem aktivitas
berjumlah 84 responden dengan presentase yang bertujuan menghasilkan
64,6%. Pada penelitian yang serupa yang pembelajaran. Proses ini dirancang
dilakukan oleh Puspita (2016) yang sedemikian rupa untuk menghasilkan
meneliti tentang faktor-faktor yang pembelajaran yang spesifik (kozier, 2010).
berhubungan dengan kepatuhan penderita Perawat dalam menjalankan peran edukator
hipertensi dalam menjalani pengobatan membantu pasien untuk meningkatkan
menunjukkan mayoritas karakteristik kesehatannya melalui pemberian
responden pada penelitiannya merupakan pengetahuan terkait dengan keperawatan
perempuan yang berjumlah 55 responden dan tindakan medis yang diterima sehingga
dengan presentase 65,5%. pasien atau keluarga dapat menerima
Hasil riset kesehatan dasar tanggung jawab terhadap hal-hal yang
menunjukan bahwa prevalensi hipertensi diketahuinya (Doheny dalam Suryadi,
pada perempuan akan meningkat setelah 2013). Edukasi yang diberikan perawat
memasuki menopause (Kemenkes, 2013). akan menambah pengetahuan klien tentang
Hal ini disebabkan kadar hormon esterogen bagaimana perawatan dan pengobatan
pada perempuan usia lanjut akan terhadap penyakit yang diderita. Klien akan
mengalami penurunan yang menyebabkan mengetahui cara terbaik penatalaksanaan
terjadinya hipertensi (Kumar dkk, 2007 terhadap penyakit, sehingga kesadaran
dalam Haerunisa, 2014). untuk patuh terhadap perawatan dan
pengobatan akan meningkat (Hadidi, 2015).
Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan
peran perawat sebagai edukator di Tabel 3. Distribusi responden berdasarkan
Puskesmas Tahuna Timur kepatuhan penatalaksanaan hipertensi di
Puskesmas Tahuna Timur
Peran
n (%)
perawat Kepatuhan
Baik 77 74,8 penatalaksanaan n (%)
Kurang Baik 26 25,2 hipertensi
Total 103 100 Patuh 97 94.2
Sumber: data primer, 2018 Tidak patuh 6 5,8
Total 103 100
Hasil analisis pada variabel ini Sumber: data primer, 2018
menunjukan bahwa mayoritas responden
memersepsikan peran perawat sebagai Hasil uji analisis statistik didapati
edukator di Puskesmas Tahuna Timur bahwa kepatuhan penatalaksanaan
berada pada kategori baik dengan jumlah 77 hipertensi di Puskesmas Tahuna Timur
responden atau 74,8%. Hasil ini menunjukkan mayoritas responden
menunjukkan bahwa perawat telah dikategorikan patuh terhadap

4
e-Journal Keperawatan (e-Kp) volume 6 Nomor 1, Mei 2018

penatalaksanaan hipertensi dengan jumlah Hasil analisis yang dilakukan dengan


97 responden dengan presentase sebanyak menggunakan uji chi-square antara peran
94,2 %. Pada penelitian sebelumnya yang perawat sebagai edukator dengan kepatuhan
dilakukan oleh Koyongian dkk (2015) yang penatalaksanaan di Puskesmas Tahuna
meneliti tentang hubungan peran keluarga Timur di dapatkan bahwa peran perawat
dengan kepatuhan berobat pasien hipertensi dan kepatuhan penatalaksanaan
di desa Batu Kecamatan Likupang Selatan dikategorikan baik dan patuh dengan
Kabupaten Minahasa Utara, menunjukan presentase sebanyak 69 % atau 71
bahwa pasien yang berada di Desa Batu responden. Pada hasil analisis menunjukan
patuh berobat. Penelitian lain yang nilai p=0,166 (p>0,05) yang berarti
dilakukan oleh Ekarini (2011) menerima hipotesis nol bahwa pada
menunjukkan sebagian besar pasien penelitian ini tidak ada hubungan peran
hipertensi yang menjalani pengobatan di perawat sebagai edukator dengan kepatuhan
Puskesmas Gondangrejo Karanganyar penatalaksanaan hipertensi di Puskesmas
patuh dalam menjalani pengobatan. Tahuna Timur.
Kepatuhan menurut WHO adalah Hasil penelitian ini sejalan dengan
seberapa baik perilaku seseorang dalam penelitian yang dilakukan oleh Damayanti
menggunakan obat, mengikuti diet atau (2012) yang menunjukkan bahwa tidak ada
mengubah gaya hidup sesuai tata laksana hubungan antara komunikasi terapeutik
terapi (Sumantri, 2014). Kementerian perawat dengan kepatuhan pasien
Kesehatan (2014) merekomendasikan melaksanakan terapi di Bangsal Kelas 3
bahwa penatalaksanaan hipertensi dapat RSU PKU Muhammadiyah Bantul dengan
dilakukan dengan menggunakan obat- nilai p=0,641 (>0,05). Pada hasil penelitian
obatan ataupun dengan cara modifikasi ini berbeda dengan penelitian lain yang
gaya hidup. Modifikasi gaya hidup dapat dilakukan oleh Suryadi (2013) yang
dilakukan dengan membatasi asupan garam meneliti tentang hubungan peran educator
tidak lebih dari ¼-½ sendok teh (6 perawat dalam discharge planing dengan
gram/hari), menurunkan berat badan, tingkat kepatuhan pasien rawat inap untuk
menghindari minuman berkafein, rokok, kontrol di rumah sakit paru Kabupaten
minuman beralkohol, olah raga, cukup Jember, menunjukkan peran perawat
istirahat (6-8 jam) dan mengendalikan stres. sebagai edukator dapat membuat pasien
Menurut peneliti bahwa dengan adanya menjadi patuh karena pasien mengetahui
kebutuhan dari klien untuk sembuh dari tentang kondisi kesehatannya dengan nilai
sakitnya sehingga mendorong mereka untuk p=0,001.
mematuhi penatalaksanaan hipertensi. Hasil penelitian ini juga masih
terdapatnya responden yang tidak patuh
Tabel 4. Hubungan peran perawat sebagai terhadap anjuran perawat sebanyak 6 orang
edukator dengan kepatuhan responden dengan presentase sebesar 6 %.
penatalaksanaan hipertensi di Puskesmas Pada penelitian yang dilakukan oleh
Tahuna Timur Pratama dan Ariastuti (2014) yang meneliti
Kepatuhan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
penatalaksanaan
Peran hipertensi Jumlah P kepatuhan pengobatan hipertensi pada
perawat
Patuh
Tidak Value lansia binaan Puskesmas Klungkung 1
patuh
n % n % n % terhadap 97 responden, bahwa pada
Baik 71 69 6 6 77 75 penelitiannya didapati hasil sebesar 62
Kurang 0,166
baik
26 25 0 0 26 25 responden (63%) dikategorikan memiliki
Total 97 94 6 6 103 100 tingkat kepatuhan yang rendah terhadap
Sumber: data primer, 2018 pengobatan hipertensi, sedangkan sisanya
35 responden atau 36 % memiliki tingkat
kepatuhan yang tinggi.

5
e-Journal Keperawatan (e-Kp) volume 6 Nomor 1, Mei 2018

Penelitian lain yang dilakukan oleh kesembuhan pasien hipertensi pada


Annisa (2013) yang meneliti tentang faktor khususnya. Semakin baik perawat
yang berhubungan dengan berobat memberikan pendidikan kesehatan kepada
hipertensi di Puskesmas Patingtalloang kota pasien, maka kepatuhan akan anjuran akan
Makasar didapatkan hasil bahwa faktor semakin tinggi.
pengetahuan (p=0,003), faktor motivasi
(p=0,000), faktor dukungan petugas SIMPULAN
kesehatan (p=0,039) dan faktor dukungan Berdasarkan hasil penelitian yang
keluarga (p=0,000). Faktor-faktor yang dilakukan oleh peneliti di Puskesmas
sudah disebutkan tadi menjadi penentu Tahuna Timur dapat disimpulkan sebagai
terlaksananya kepatuhan penatalaksanaan beriku:
hipertensi. Selain faktor yang sudah di 1. Peran perawat sebagai edukator di
kemukakan tadi, pada penelitian yang puskesmas Tahuna Timur dipersepsikan
serupa yang dilakukan oleh Puspita (2016) baik.
bahwa pada hasil penelitiannya, ada 2. Kepatuhan penatalaksanaan hipertensi
beberapa faktor tambahan yang dikategorikan patuh.
berhubungan erat dengan kepatuhan dalam 3. Hasil analisis menunjukkan nilai p>0,05
penatalaksanaan hipertensi antara lain (0,166) yang berarti tidak ada hubungan
tingkat pendidikan responden (p=0,000) peran perawat sebagai edukator dengan
serta lamanya menderita hipertensi kepatuhan penatalaksanaan hipertensi di
(p=0,005). Puskesmas Tahuna Timur.
Faktor lain yang bisa mempengaruhi
kepatuhan antara lain gaya hidup, menganut DAFTAR PUSTAKA
budaya tertentu dalam pengobatan Anggraeni, R. P. (2013). Peran perawat
penyakit, pembiyayaan program terapi, sebagai edukator dalam penurunan
kerumitan program pengobatan atau terapi tekanan darah pada lansia dengan
yang dianjurkan serta adanya penyakit hipertensi di Puskesmas Basuki
penyerta yang dapat menyulitkan mematuhi Rahmat Palempang tahun 2012.
program pengobatan yang sudah ditetapkan Jurnal Harapan Bangsa, vol 1 no 1,
atau dianjurkan (kozier, 2010). Hasil hal 1-6.
penelitian ini juga ada sebanyak 25
responden atau 25 % yang mematuhi apa Annisa, A.F.N., Wahiduddin, Ansar, J.
yang di anjurkan oleh perawat. Hal ini (2013). Faktor Yang Berhubungan
kemungkinan faktor-faktor pendukung Dengan Kepatuhan Berobat
responden untuk menjalankan Hipertensi Pada Lansia Di
penatalaksanaan hipertensi berjalan Puskesmas Pattingalloang Kota
sebagaimana mestinya. seperti motivasi Makasar. Bagian Epidemiologi
uktuk sembuh yang tinggi, pengetahuannya Fakultas Kesehatan Masyarakat
tentang penyakit hipertensi yang sudah Universitas Hasanudin.
bagus ataupun dukungan keluarga yang http://repository.unhas.ac.id/bitstrea
tinggi terhadap kesembuhan responden m/handle/123456789/9370/A.%20Fit
sehingga mendorong pasien untuk bisa ria%20Nur%20Annisa_K11110020.
melaksanakan penatalaksanaan hipertensi pdf?sequence=1. Diakses 8 April
secara mandiri. 2018.
Menurut kesimpulan peneliti bahwa
peran perawat sebagai edukator sangat Damayanti, S. (2012). Hubungan
penting untuk dijalankan dengan sebaik- Komunikasi Terapeutik dengan
baiknya demi peningkatan derajat Kepatuhan Pasien Melaksanakan
kesehatan, mempertahankan dan ataupun Terapi di Bangsal Kelas 3 RSU PKU
kesembuhan pasien secara umum dan Muhammadiyah Bantul Yogyakarta.
Skripsi. Yogyakarta: Stikes Aisyiyah

6
e-Journal Keperawatan (e-Kp) volume 6 Nomor 1, Mei 2018

Dukomolamo, A. M. Dkk. (2015). Keperawatan Vol 3 No 3 Agustus


Hubungan Pengetahuan Tentang 2015. Hal 1-7.
Hipertensi Dengan Komplikasi Pada
Lansia Yang Berobat di Puskesmas
Motoboi Kecil Kecamatan Kozier, B., Erb, G., Berman, A., Snyder, S.
Kotamobagu Selatan. J. (2010). Buku Ajar Fundamental
http://download.portalgaruda.org/arti Keperawatan: Konsep, Proses, dan
cle.php?article=432912&val=5793.D Praktik. Jakarta; EGC.
iakses tanggal 11 Desember 2017. Kurniapuri, A. & Supadmi, W. (2015).
Ekarini, D. (2011). Faktor-Faktor Yang Pengaruh Pemberian Informasi Obat
Berhubungan Dengan Tingkat Antihipertensi Terhadap Kepatuhan
Kepatuhan Klien Hipertensi Dalam Pasien Hipertensi di Puskesmas
Menjalankan Pengobatan Di Umbulharjo Yogyakarta Periode
Puskesmas Gondanggrejo November 2014. Majalah
Karanganyar. Surakarta: Stikes Farmaseutik, Vol. 11 No. 1 Tahun
Kusuma Husada Surakarta. 2015. Hal 268-274.

Hadidi, K. (2015). Pengaruh Psikoedukasi Mangendai, Y., Rompas, S., Hamel, R. S.


Terhadap Pengetahuan, Kopling, (2017). Faktor-Faktor Yang
Kepatuhan dan Tekanan Darah Pada Berhubungan Dengan Kepatuhan
Lansia Dengan Hipertensi Berobat Pada Pasien Hipertensi Di
Menggunakan Pendekatan Teori Puskesmas Ranotana Weru.
Adaptasi Roy. Tesis. Surabaya: https://media.neliti.com/media/publ
Universitas Airlangga. ications/109214-ID-faktor-faktor-
yang-berhubungan-dengan-ke.pdf.
Hairunisa .(2014). Hubungan Tingkat diakses 8 April 2018
Kepatuhan Minum Obat Dan Diet
Dengan Tekanan Darah Terkontrol Novian, A. (2013). Faktor yang
Pada Penderita Hipertensi Lansia Di berhubungan dengan kepatuhan diit
Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas pasien hipertensi(studi pada pasien
I Kecamatan Pontianak Barat. rawat jalan di Rumah Sakit Islam
Program Studi Pendidikan Dokter Sultan Aga.ung Semarang Tahun
Universitas Tanjungpura Pontianak. 2013). Hal 26-60.
https://media.neliti.com/media/public
ations/189138-ID-hubungan-tingkat- Pratama, G.W. dan Ariastuti, N.L.P. (2014).
kepatuhan-minum-obat-da.pdf. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
diakses 8 April 2018. Kepatuhan Pengobatan Hipertensi
Pada Lansia Binaan Puskesmas
Kementerian Kesehatan. (2013). Riset Klungkung I. Fakultas Kedokteran
Kesehatan Dasar 2012. Jakarta. Universitas Andayana.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/
Kementerian Kesehatan. (2014). article/download/20900/13690
Hipertensi. Jakarta: Pusat Data dan diakses 1 Desember 2017.
Informasi Kementerian Kesehatan RI.

Koyongian, A, S., Kundre, R., Lolong, J. Pujasari A. (2015). Faktor-Faktor Internal


(2015). Hubungan Peran Keluarga Ketidakpatuhan Pengobatan
Dengan Kepatuhan Berobat Pasien Hipertensi Di Puskesmas
Hipertensi Di Desa Batu Kecamatan Kedungmundu Kota Semarang.
Likupang Selatan. E-journal Fakultas Kesehatan Masyarakat

7
e-Journal Keperawatan (e-Kp) volume 6 Nomor 1, Mei 2018

Universitas Diponegoro. Suryadi, R. F. 2013. Hubungan Peran


https://ejournal3.undip.ac.id/index.ph Educator Perawat Dalam Discharge
p/jkm/article/download/12098/11750 Planning Dengan Tingkat Kepatuhan
diakses 7 Desember 2017 Pasien Rawat Inap Untuk Kontrol Di
Rumah Sakit Paru Kabupaten
Puspita, E. (2016). Faktor-Faktor Yang Jember. Skripsi. Jember: Universitas
Berhubungan Dengan Kepatuhan Jember.
Penderita Hipertensi Dalam
Menjalani Pengobatan. Skripsi. Sutrisno. (2013).Pengaruh Edukasi
Jurusan Kesehatan Masyarakat Perawat Terhadap Penurunan
Fakultas Keolahragaan Universitas Tekanan Darah Pada Lansia Dengan
Negeri Semarang. Hipertensi Di Wilayah Kerja
http://lib.unnes.ac.id/23134/1/641141 Puskesmas Purwodadi Kabupaten
1036.pdf. diakses 7 Desember 2017 Grobogan. Tesis. Yogyakarta:
Universitas Muhammadiyah.
Rosiana, A. (2014). Pengaruh
pendampingan perilaku diet Wibowo, A &Wahyuningsih, A. (2011).
hipertensi terhadap kepatuhan diet Hubungan Kepatuhan Diet Dengan
pada penderita hipertensi di Kejadian Komplikasi Pada
Kampung Sanggrahan. Skripsi. Hipertensi Di Ruang Rawat Inap Di
Surakarta: Stikes Kusuma Husada. RS Baptis Kediri. Jurnal STIKES RS.
Baptis Kediri Volume 4, No. 1, Juli
Runtukahu, R. F., Rompas, S., Pondaag, L. 2011.hal 31-37.
(2015). Analisis Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kepatuhan WHO. (2013). A Global Brief on
Melaksanakan Diet Pada Penderita Hypertension.
Hipertensi Di Wilayah Kerja
Puskesmas Wolaang Kecamatan http://apps.who.int/iris/bitstream/106
Langowan Timur. 65/79059/1/WHO_DCO_WHD_201
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.ph 3.2_eng.pdf?ua=1. diakses pada
p/jkp/article/view/8135. diakses 8 tanggal 1 November 2017.
April 2018

Soenarta, A. A. (2015). Pedoman


Tatalaksana Pada Penyakit
Kardiovaskuler. Edisi pertama.
http://www.inaheart.org/upload/file/P
edoman_TataLaksna_hipertensi_pad
a_penyakit_Kardiovaskular_2015.pd
f. diakses tanggal 11 Desember 2017.
Sumantri, A. 2014. Pengaruh Pendidikan
Kesehatan Hipertensi Pada Keluarga
Terhadap Kepatuhan Diet Rendah
Garam Lansia Hipertensi Di
Kecamatan Sukolilo Kanupaten Pati.
Skripsi. Yogyakarta: STIKES
‘Aisyiyah.

You might also like