Professional Documents
Culture Documents
Judul Kti Mariani PDF
Judul Kti Mariani PDF
Nurfadhilah
Perkumpulan Promotor dan Pendidikan Kesehatan Masyrakat Indonesia (PPPKMI)
Abstrak
Tesis ini membahas tentang kelengkapan pengisian resume medis (diagnosis utama, diagnosis
sekunder, prosedur utama) terhadap kesesuaian standar Tarif INA-CBGs di Instalasi rawat inap
Teratai Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan
kualitatif dengan desain studi cross sectional. Hasil penelitian masih ditemukannya
ketidaklengkapan pengisian resume medis terkait variabel diagnosis utama, diagnosis sekunder, dan
prosedur utama, sehingga menyebabkan potensi ketidaksesuaian standar tarif INA-CBGs.
Ketidaklengkapan pengisian resume medis disebabkan banyak faktor dan hasil peneltian ini
menyarankan agar dilakukan evaluasi dan sosialisasi Standar Prosedur Operasional (SPO),
diberlakukannya system reward dan punishment, Monitoring dan Evaluasi tentang formulir rekam
medik, ditambahkan buku atau daftar kode diagnosis dan pemutakhiran software INA-CBGs.
Abstract
This research discussed on the completeness of medical resume (primary diagnostic, secondary
diagnostic and major procedure) in consistency with INA-CBGs costing at Teratai Inpatient
Instalation Central General Hospital (RSUP). This research used mix methods approach with cross
sectional design. This research found that there is still incompleteness in filling medical records
especially for primary diagnostic, secondary diagnostic and major procedure that potentially may
cause inconsistency with INA-CBSs costing. The incompleteness were caused by many factors, and
this research suggest to conduct evaluation and socialization of the Standard Procedure Operational
(SPO), the implementation of reward and punishment system, monitoring and evaluation on medical
record forms, addition of book or list of diagnostic code, upgrading of INA-CBGs software.
Korespondensi: Nurfadhilah, Perkumpulan Promotor dan Pendidikan Kesehatan Masyrakat Indonesia (PPPKMI),
Gedung Depkes Lantai 6 Blok C Jl. HR Rasuna Said Kuningan Jakarta Selatan, mobile 085210801464, e-mail:
nurfadhilah.nf@yahoo.com
Nurfadhilah, Analisis Hubungan Kelengkapan Pengisian Resume Medis Terhadap Kesesuaian Standar Tarif
INA-CBG’S Instalasi Rawat Inap Teratai
91
Nurfadhilah, Analisis Hubungan Kelengkapan Pengisian Resume Medis Terhadap Kesesuaian Standar Tarif
INA-CBG’S Instalasi Rawat Inap Teratai
93
“Ada juga dilakukan tindakan tapi 82.165.400 yaitu pada kasus-kasus yang
tindakan itu tidak sesuai dengan banyak dilakukan tindakan.
penyakitnya....”. (4)
Hasil wawancara dikatakan bahwa tarif
Pada tabel 2 diketahui bahwa tarif INA- INA-CBGs akan dikeluarkan setelah pengisian
CBGs di Rumah Sakit Umum Pusat resume medis yang lengkap meliputi diganosa
Fatmawati tarif Minimum berdasarkan Tarif primer, sekunder dan prosedur utama, jika
Nominal Rp 0 dan Tarif Maksimal Rp tidak disi dengan lengkap atau tidak sesuai
82.165.400. Dengan standar devitation Rp maka resume medis tersebut akan
12.377.964. Tarif Rp 0 yang ditemukan dikembalikan ke IRMIK untuk diperbaiki,
berasal dari 2 data pasien yang tidak ada berikut pernyataan informan terkait hal tesebut
diagnosa utamanya, sehingga jika penulisan : “Kita menempatkan verifikator internal jadi
resume medis pada diagnosa utama tidak untuk meminimalisir koding-koding yang
dicatat maka pada proses CBG Grouper tarif salah atau diagnosa yang salah atau
akan keluar tapi akan menghasilkan tarif INA- seandainya ada yang kurang tidak sesuai kita
CBGs 0 rupiah. Dan tarif tertinggi yaitu Rp kembalikan ke IRMIK harus diperbaiki baru
nanti kita finalin”.
Tabel 2. Gambaran Tarif INA-CBGs Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta Bulan
Maret 2015
Tarif Mean SD Minimal – Mode Range Median
INA-CBGs Maksimal
Tarif 1,17 ,428 0–2 1 2 1,00
INA-CBG
Tarif Rp.8.639.493 Rp.12.377.964 Rp.0.- Rp.2.165.900 Rp.82.165.400 Rp.5.237.900
INA-CBG Rp.82.165.400
Nominal
Nurfadhilah, Analisis Hubungan Kelengkapan Pengisian Resume Medis Terhadap Kesesuaian Standar Tarif
INA-CBG’S Instalasi Rawat Inap Teratai
95
CBGs tidak sesuai standar dan menyebabkan Uji Hipotesis Menggunakan Uji
ketidaksesuaian tarif sebesar Rp Chisquare, Untuk mengetahui bagaimana
136.937.200,- dan resume medis tidak lengkap hubungan antara kelengkapan pengisian
sebesar 15 resume medis yang mempunyai resume medis variable Prosedur Utama
tarif INA-CBGs sesuai standar. Sehingga terhadap tarif INA-CBGs di Rumah Sakit
dapat disimpulkan bahwa diagnosa sekunder Umum Pusat Fatmawati Jakarta pada Bulan
tidak selalu menyebabkan standar tarif INA- Maret 2015. Dari Hasil Ujistatistik, diperoleh
CBGs tidak sesuai hal ini dipengaruhi oleh nilai P = 0.282. Dimana angka ini lebih besar
penyakit komplikasi yang dideritanya seberapa dari P = 0.05 sehingga dapat disimpulkan
besar tingkat keparahannya. Jika penyakitnya Tidak ada hubungan yang signifikan antara
semakin membahayakan nyawanya / tingkat variabel Prosedur Utama terhadap tarif INA-
keparahannya makin besar maka diagnosa CBGs di Rumah Sakit Umum Pusat
sekunder akan berpengaruh pada standar tarif Fatmawati Jakarta.
INA-CBGs. Sehingga kelengkapan pengisian Prosedur utama yang pengisiannya
diagnosa sekunder yang tepat sangat tidaklengkap tapi tarif sesuai standar sebanyak
mempengaruhi standar tarif INA-CBGs. 3 resume medis, dan pengisian prosedur utama
tidaklengkap dan tarif tidak sesuai standar
Kelengkapan diagnosa sekunder akan
sebanyak 2 berkas resume medis hal ini terkait
berpengaruh pada tarif sesuai Permenkes no.
dengan diagnosa utama yang tidak tercatat
27 tahun 2014, yang mengatakan bahwa faktor
sehingga prosedur utama/tindakanpun tidak
yang mempengaruhi besarnya tarif diantaranya
keluar yang mengakibatkan ketidaksesuaian
diagnosa sekunder.4 Pernyataan tersebut sesuai
standar tarif INA-CBGs sebesar Rp
dengan pernyataan dari informan yang
5.093.700,00. Pencatatan prosedur
mengatakan bahwa kelengkapan resume medis
utama/tindakan di RSUP Fatmawati
sangat penting karena akan berpengaruh
menggunakan sistem software yaitu sistem
terhadap tarif. Berikut kutipan wawancaranya :
medysis untuk menginfut semua tindakan
medis sangat penting. Dari resume medis dengan wawancara untuk mengetahui
INA-CBGs. Sesuai dengan kutipan hasil kepada pihak rumah sakit untuk dilengkapi
wawancara sebagai berikut : dan diverifikasi oleh pihak BPJS untuk
dibayarkan.
“Hasil pemeriksaan lab seharusnya
ditulis hasil lab yang abnormal tapi disini Berbeda hal dengan resume medis yang
ditulis hasil lab yang normal, hal ini tentu tidak layak, tidak akan dibayarkan oleh BPJS
saja bisa berakibat pada codingnya”. (1) seperti kosmetik yang tidak dijamin.
Pernyataan yang berbeda disebutkan bahwa
5. Alasan Ketidaklengkapan Resume
ketidaklengkapan itu akan dikonfirmasi ulang
Medis
yang kemudian akan diverifikasi kembali,
Potensi ketidaksesuaian besaran tarif berikut kutipannya:
INA-CBGs karena disebabkan diagnosa
“Kita bayar sesuai paket mba....,
utama, diagnosa sekunder dan prosedur utama
kalau ndak lengkap paling kan mereka
yang tidak lengkap di Rumah Sakit Umum
lengkapi, nanti kita verifikasi. Paling yang
Pusat Fatmawati sangat mungkin terjadi, hal
ndak kita bayar itu benar-benar tidak layak
ini sesuai dengan pernyataan informan
...”. (5)
sebagai berikut:
Dari uraian informan tersebut bahwa
“Tentunya, misalnya resume yang nggak
klaim akan dibayarkan sesuai paket yang telah
lengkap ini rugi sekian”. (1)
dikoding oleh rumah sakit. Jika ada
“Ada, untuk potensi kerugian ada
ketidaksesuaian paket karena kesalahan
karena masih ada resume medik yang tidak
pengkodingan maka akan dilakukan verifikasi
lengkap, ada laporannya mengenai itu. tapi
ulang dengan cara melengkapi kekurangan
efeknya tidak begitu tinggi”. Kurang lebih
tersebut dan yang benar-benar tidak
10% masih selisih”. (2)
dibayarkan adalah yang tidak layak
Ketidaksesuaian tarif terjadi dengan diklaimkan kepihak pembayar. Sehingga
selisih masih cukup tinggi yaitu 10%. Hal ini diharapkan rumah sakit tidak mengalami
disebabkan karena resume medik yang tidak ketidaksesuaian tarif dalam hal ini selisih
lengkap. Dengan diberlakukannya tarif paket klaim yang besar, karena masih ada selisih
INA-CBGs merupakan dokumen yang sangat klaim sebesar 10%.
berpengaruh terhadap tarif yang akan
Secara umum alasan ketidaklengkapan
dibayarkan karena resume medik merupakan
pengisian resume medis dan potensi
dasar dari perhitungan tarif tersebut. Resume
ketidaksesuaian besaran tarif INA-CBGs di
medis yang tidak lengkap akan dikembalikan
Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati
Nurfadhilah, Analisis Hubungan Kelengkapan Pengisian Resume Medis Terhadap Kesesuaian Standar Tarif
INA-CBG’S Instalasi Rawat Inap Teratai
97
Hasil penelitian dari 3 variabel (diagnose Menurut Ika dan Sugiarsi (2013),
utama dan sekunder serta prosedur utama) ketepatan pengodean diagnosa utama akan
dapat disimpulkan bahwa dokumen resume mempengaruhi ketepatan tarif INA-CBGs
medis yang lengkap sebanyak 94%. Dari hasil yang muncul. Sedangkan ketepatan pengodean
wawancara mendalam didapatkan 3 Informan diagnosis sangat dipengaruhi oleh ketepatan
mengatakan bahwa resume medis belum diisi dan kelengkapan penulisan diagnosis oleh
dengan lengkap, kalaupun diisi , isinya tidak dokter pada berkas klaim.
sesuai dengan apa yang ada di dalam rekam
Hasil penelitian ini mengenai
medik itu sendiri.
ketidaklengkapan diagnosa utama sesuai
dengan penelitian yang dilakukan peneliti
sebelumnya diantaranya penelitian yang sedang diinvestigasi, data belum ditulis saat
dilakukan oleh Sarwanti (2014) menyebutkan investigasi dilakukan (Karen., 2001).
sebesar 71% resume medis diisi lengkap,
Bagian kelengkapan resume medis yang
Indikator kelengkapan pengisian resume
penting selanjutnya dalam menentukan
medik oleh Dokter Spesialis Surgical
besaran tarif INA-CBGs adalah diagnosa
diketahui bahwa responden mengisi lengkap
sekunder. Walaupun bukan penyebab utama
100% pada lima (5) indikator, yaitu Indikasi,
pasien masuk ke rumah sakit tetapi tidak bisa
Diagnosa, Pemeriksaan Laboratorium,
diabaikan kepentingan pengisian diagnosa
Prosedur tindakan dan pengobatan. sekunder pada resume medis. Pada diagnosa
Sedangkan indikator yang tidak lengkap yaitu sekunder tidak ada informan yang mengatakan
70% pada indikator kondisi pulang, instruksi diagnosa sekunder tidak terisi, tapi ada
pulang dan kolom tanggal sampai dengan informan yang mengatakan bahwa penulisan
tanda-tangan dokter (Sarwanti, 2014). Dan antara diagnosa utama dan diagnosa sekunder
menurut Vania (2009) menyatakan sering ada kesalahan penempatan. Sebaiknya
ketidaklengkapan Rekam Medik terutama petugas yang bertanggung jawab dibidang itu
pada resume medis sebesar 40%. Hal ini dapat diberikan arahan untuk mengisi dengan
dilihat masih banyaknya dokter yang belum lengkap diagnosa sekunder tersebut.
melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga
Dari pemeriksaan kelengkapan dokumen
hal ini dapat mempengaruhi dari mutu suatu
masih banyak penulisan diagnosa sekunder
rekam medik. Penelitian lain di RSUD KRT
yang tidak lengkap, sehingga hal ini dapat
Setjonegoro Wonosobo menunjukkan bahwa
menyebabkan tarif yang akan diklaimkan tidak
ketidaklengkapan pencatatan resume medis
sesuai dengan apa yang telah dilakukan
masih tinggi yaitu 55%. Bahkan, untuk kasus
terhadap pasien tersebut. Karena sesuai
section caesaria seluruhnya tidak memiliki
dengan Permenkes No. 27 tahun 2014 tentang
kelengkapan resume medis (Hasanah U,
INA-CBGs, faktor-faktor yang mempengaruhi
Mahawati E, Ernawati D, 2013).
tarif salah satunya adalah pengisian diagnosa
Hal serupa banyak terjadi di Negara lain. sekunder, disamping faktor yang lainnya yaitu
Salah satu contoh di Irlandia, Komite faktor diagnosa utama yang telah diulas
Ombudsman menemukan bahwa ada indikasi sebelumnya (Kementerian Kesehatan, 2014).
para dokter dan konsultan di beberapa rumah
Data dari Instalasi Rawat Inap tahun
sakit menulis data rekam medis beberapa lama
2014 menunjukkan bahwa 46,38% resume
setelah kejadian. Bahkan para investigator
medis pasien pulang tidak lengkap, hal ini
mempersangkakan dalam kasus-kasus yang
Nurfadhilah, Analisis Hubungan Kelengkapan Pengisian Resume Medis Terhadap Kesesuaian Standar Tarif
INA-CBG’S Instalasi Rawat Inap Teratai
99
salah satunya penulisan diagnosa yang tidak utama termasuk bagian dari resume medik
lengkap. Dan data bulan Januari-Februari 2015 yang ditulis tidak lengkap. Data yang
masih terdapat sebesar 30%-40% resume diperoleh peneliti ketidaklengkapan prosedur
medis pasien pulang tidak ditulis lengkap oleh utama tidak menyebabkan ketidaksesuaian
dokter. Penelitian Indriwanto (2014) untuk standar tarif INA-CBGs dikarenakan peneliti
diagnosis sekunder 82% terisi sebagian, dokter mengambil data di ruangan yang pada
dalam menentukan diagnosis sekunder belum dasarnya tidak banyak menggunakan sumber
jelas kriterianya sehingga tidak dimasukkan daya dan menyebabkan hari rawat lama yaitu
dalam diagnosis sekunder, menurut Sukawan gedung rawat inap Teratai yang klasifikasi
(2014) diagnosa sekunder diisi lengkap perawatan terdiri dari perawatan anak, bayi,
sebesar 59,7% dan sisanya diisi tidak lengkap. Obstetri Ginekologi, Saraf, Jantung dan
Komponen pengisian resume medis Penyakit Dalam. Perawatan pasiennya tidak
selanjutnya prosedur utama, walaupun memerlukan prosedur yang tingkat
ketidaklengkapan pengisian prosedur utama kesulitannya tinggi, dari data yang diperoleh
tidak sebanyak diagnosa sekunder tetapi ini peneliti tindakan-tindakan yang sering
merupakan salah satu kelengkapan data dilakukan seperti Pemeriksaan fisik,
resume medis yang sangat penting. Seiring laboratorium, radiologi, USG, dan tindakan
dengan peningkatan mutu rumah sakit penunjang lainnya dan menimbulkan biaya
diharapkan pengisian kelengkapan resume yang besar, kecuali pada kasus-kasus Obgyn
medis dapat ditingkatkan oleh pihak rumah yang memerlukan tindakan operatif. Hasil ini
sakit. sama dengan Sukawan (2014), yang
mengatakan bahwa tidak ada hubungan antara
Hasil wawancara menyebutkan bahwa
kelengkapan prosedur utama terhadap tarif
prosedur tindakan masih banyak yang belum
INA-CBGs. Hasil penelitian ini tidak sesuai
masuk dan kadang tidak sesuai, hal ini sangat
dengan Permenkes No. 27 tahun 2014,
berpengaruh terhadap tarif yang akan
dijelaskan bahwa Faktor – faktor yang
diklaimkan karena salah satu faktor yang
mempengaruhi tarif INA-CBG diantaranya
mempengaruhi tarif yaitu penulisan prosedur
Kelengkapan data resume medis yaitu salah
utama (Kementeri Kesehatan, 2014).
satunya Prosedur Utama.
Penelitian Indriwanto (2014) untuk prosedur
Prosedur utama merupakan prosedur
utama 89,3% terisi sebagian. Menurut
yang paling banyak menghabiskan sumber
Sukawan (2014) prosedur utama diisi lengkap
daya atau yang menyebabkan lama rawatan
sebesar 51,6%. Hal ini sesuai dengan hasil
paling lama dan biasanya berhubungan erat
wawancara yang mengatakan bahwa prosedur
dengan diagnosis utama. Mungkin lain halnya
jika peneliti mengambil sampel penelitian di tentang data yang telah diperoleh melalui
ruangan yang banyak menggunakan prosedur wawancara terhadap informan-informan yang
tingkat tinggi misal ruangan bedah, ruangan dapat memberikan informasi yang akurat dan
yang tindakannya paling besar dilakukan dapat menjawab penelitian yang peneliti
tindakan operatif maka hasilnya akan berbeda, lakukan sehingga diketahui alasan
karena tindakan operatif, tindakan yang ketidaklengkapan resume medis.
menghabiskan sumber daya yang banyak dan
Pengisian rekam medik dilaksanakan
menyebabkan hari rawatan paling lama.
dimulai sejak diterimanya seorang pasien
Walaupun tidak terdapat hubungan yang rumah sakit di bagian pendaftaran selanjutnya
bermakna antara kelengkapan resume medis dilakukan pencatatan data selama pasien
variabel prosedur utama terhadap kesesuaian mendapakan pelayanan atau tindakan medis
tarif INA-CBGs. Prosedur utama masih dan proses pengobatan. Ketidaklengkapan
menjadi permasalahan resume medis, karena pengisian resume medis akan berakibat pada
masih terdapat ketidaklengkapan pengisian coding dan besaran tarif INA-CBGs itu
data. Masalah ini dapat menurunkan mutu sendiri. Berikut ialah data-data kualitatif yang
pelayanan kesehatan di rumah sakit. Dalam berhasil dikumpulkan setelah dilakukan
mempelancar administrasi resume medis wawancara mendalam mengenai ketidak
sebaiknya prosedur utama diisi dengan lengkapan resume medis. Beberapa informan
lengkap agar tidak terhambat dalam proses mengatakan masih banyak resume medis yang
klaim BPJS. Peneliti melakukan telusur tidak lengkap disebabkan oleh banyak hal.
Nurfadhilah, Analisis Hubungan Kelengkapan Pengisian Resume Medis Terhadap Kesesuaian Standar Tarif
INA-CBG’S Instalasi Rawat Inap Teratai
101
Nurfadhilah, Analisis Hubungan Kelengkapan Pengisian Resume Medis Terhadap Kesesuaian Standar Tarif
INA-CBG’S Instalasi Rawat Inap Teratai
103