You are on page 1of 7

PENGARUH BERAT BADAN TERHADAP GAYA GESEK DAN

TIMBULNYA OSTEOARTHRITIS PADA ORANG DI ATAS 45


TAHUN DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

1
Angela Sarah Sumual
2
Vennetia R Danes
2
Fransiska Lintong

1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Fisika Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: angelasarahsumual@yahoo.com

Abstract: The friction changes happened due to object weight increasement and friction
coefficient. This research purpose is to see body weight influence at friction count, and if
there is influence of body weight at friction count with osteoarthritis appearance in people
above 45 years old at Prof. Dr. R. D. Kandou General Hospital. The research method that used
is descriptive analytic with cross-sectional approach, samples were determined by consecutive
sampling that is taken from patients above 45 years old. Data were obtained by measuring
body weight and height scale 45 subjects who fulfilled inclusive criterias, then multiply
friction coefficient of synovial joint 0,003 with body weight (Newton). Data were analyzed
using SPSS 20.00 and Regresi Logistic test. Male (53,3%) more often suffer Osteoarthritis
than female (46,7%), with IMT overweight (82,2%) and friction 1,8 (22%). Regresi Logistic
test showed that there is a significant correlation between friction (p = 0,026) and
osteoarthritis appearance in people above 45 years old. But there was not significant
correlation between age which affect friction (p = 0,054) and appearance of
osteoarthritis.Conclusion: There was significant correlation between body weight toward
friction and osteoarthritis appearance in people above 45 years old.
Keywords: Body Weight, Friction, Osteoarthritis

Abstrak: Perubahan gaya gesekan disebabkan kenaikan berat objek dan koefisien gesekan.
Penelitian ini bertujuan membuktikan pengaruh berat badan terhadap gaya gesek, dan jika
terdapat pengaruh dari berat badan terhadap gaya gesek dengan timbulnya osteoarthritis pada
orang diatas 45 tahun di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou. Metode dalam penelitian ini yaitu
deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, sampel ditentukan secara konsekutive
sampling, diambil dari pasien berumur diatas 45 tahun. Data diperoleh dengan melakukan
pengukuran berat badan dan tinggi badan pada 45 subjek yang memenuhi kriteria inklusi,
kemudian mengalikan koefisien gesekan sendi synovial 0,003 dengan berat badan (Newton).
Data dianalisis menggunakan SPSS 20.00 dan uji Regresi Logistik. Pria (53,3%) lebih sering
menderita Osteoarthritis daripada wanita (46,7%), IMT overweight (82,2%) dan gaya gesekan
1,8 (22%). Hasil uji regresi logistik menunjukan bahwa ada hubungan bermakna antara berat
badan yang mempengaruhi gaya gesekan (p = 0,026) dan timbulnya osteoarthritis pada orang
diatas 45 tahun. Namun tidak didapatkan hubungan signifikan antara umur yang
mempengaruhi gaya gesek (p = 0,054) dan timbulnya osteoarthritis pada orang diatas 45
tahun. Simpulan: Ada hubungan bermakna antara berat badan terhadap gaya gesek dan
timbulnya osteoarthritis pada orang diatas 45 tahun.
Kata kunci: Berat Badan, Gaya Gesek, Osteoarthritis

140
Sumual, Danes, Lintong; Pengaruh Berat Badan terhadap Gaya Gesek ... 141

Pembangunan kesehatan sebagai salah satu tahun di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
upaya pembangunan nasional diarahkan Manado”.
guna terciptanya kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap
METODOLOGI
penduduk. Agar dapat mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal bagi masyarakat Jenis penelitian ini menggunakan pen-
maka diselenggarakan upaya kesehatan be- dekatan studi potong melintang. Desain
rupa pendekatan pemeliharaan peningkatan tersebut dipilih untuk mengetahui pengaruh
kesehatan (promotif), pencegahan penyakit gaya gesek terhadap osteoarthritis. Pene-
(preventif), penyembuhan penyakit (kura- litian ini dilaksanakan pada bulan Agustus
tif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) sampai Desember tahun 2012 yang ber-
sebagaimana tercantum dalam Undang- tempat di BLU RSUP Prof. Dr. R. D.
Undang Republik Indonesia Nomor 23 Kandou Manado. Populasi yang diambil
tahun 1992 tentang kesehatan (Departemen adalah semua orang yang berusia lanjut di
Kesehatan Republik Indonesia, 1992). RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado,
Osteoarthritis ditemukan oleh American dengan teknik pengambilan sampel yaitu
College of Rheumatology sebagai sekelom- secara konsekutif sampling dengan semua
pok kondisi heterogen yang mengarah sampel yang datang dan memenuhi kriteria
kepada tanda dan gejala sendi. Osteo- dijadikan sampel sampai jumlah sampel
arthritis merupakan penyakit degene-ratif terpenuhi. Orang yang berusia lanjut yang
dan progresif yang mengenai dua per tiga terdiagnosa osteoartritis di RSUP Prof. Dr.
orang yang berumur lebih dari 65 tahun, R. D. Kandou Manado yang memenuhi
dengan prevalensi 60,5% pada pria dan kriteria klinis dan radiologis berjumlah 30
70,5% pada wanita. Seiring bertambahnya orang dan penderita yang berobat di RSUP
jumlah kelahiran yang mencapai usia per- Prof. Dr. R. D. Kandou Manado bulan
tengahan dan obesitas serta peningkatannya (Agustus-Desember 2012) yang tidak ter-
dalam populasi masyarakat osteoarthritis diagnosa osteoarthritis berjumlah 15 orang,
akan berdampak lebih buruk di kemudian merupakan sampel yang diambil untuk
hari. Karena sifatnya yang kronik progresif, digunakan dalam penelitian ini. Subjek
osteoarthritis berdampak sosio-ekonomik penelitian adalah pasien yang terdiagnosa
yang besar di negara maju dan di negara osteoarthritis, berusia 45 tahun atau lebih
berkembang.1 yang memenuhi kriteria klinis dan radio-
Osteoarthritis adalah gangguan pada logis osteoarthritis. Pasien yang tidak diam-
sendi yang bergerak. Penyakit ini ditandai bil sebagai subjek penelitian adalah yang
oleh adanya abrasi rawan sendi dan adanya terdiagnosa penyakit penyerta sendi (Rheu-
pembentukan tulang baru yang irreguler matoid Arthritis dan Gout) dan post
pada permukaan persendian. Nyeri menjadi traumatik.
gejala utama terbesar pada sendi yang Osteoarthritis dijadikan sebagai varia-
mengalami osteoarthritis. Rasa nyeri di- bel terikat sedangkan besarnya gaya gesek
akibatkan setelah melakukan aktivitas de- sebagai variabel bebas. Hipotesis yang
ngan penggunaan sendi dan rasa nyeri diajukan yaitu, tidak adanya hubungan
dapat diringankan dengan istirahat. Trauma besar gaya gesekan terhadap osteoarthritis
dan obesitas dapat meningkatkan resiko pada usia lanjut di RSUP Prof. Dr. R. D.
osteoarthritis. Namun baik penyebab mau- Kandou Manado dan terdapatnya hubungan
pun pengobatannya belum sepenuhnya di- besar gaya gesek terhadap osteoarthritis
ketahui.1 pada usia lanjut di RSUP Prof. Dr. R. D.
Berdasarkan uraian di atas maka Kandou Manado. Definisi operasional
penulis merasa tertarik untuk melakukan dalam penelitian ini yaitu pasien yang
penelitian dengan judul “Pengaruh Berat terdiagnosa osteoarthritis sesuai hasil diag-
Badan terhadap Gaya Gesek dan Timbul- nosa dokter ahli dalam bagian tersebut dan
nya Osteoarthritis pada Orang Di atas 45 peningkatan berat badan yang tidak sesuai
142 Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 140-146

dengan tinggi badan, dengan rumus tik osteoarthritis, terdiri dari karakteristik
perhitungan IMT, berat badan (kg) dibagi subjek penelitian dan karakteristik faktor
tinggi badan (m)2. Pengkategorian hasil resiko. Dari data primer yang telah di-
IMT dibagi menjadi empat kategori yaitu, kumpulkan selama penelitian, ditabulasikan
underweight kecil dari 18.5, normal 18.5– dengan hasil sebagai berikut:
24.9, overweight 25–29,9 dan obese 30.00
atau lebih. Definisi operasional yang di-
Karakteristik Subjek Penelitian
gunakan juga meliputi maksimum kekuatan
F (gaya gesekan) biasanya dijelaskan oleh Karakteristik subjek penelitian dalam
Fƒ , koefisien gesekan (M) dikalikan berat penelitian ini meliputi umur dan jenis ke-
beban (N), kita dapat menerapkan gaya lamin. Dengan hasil sebagai berikut:
gesekan sebesar ƒ, koefisien gesekan
persendian tulang 0,003 (µ) dikalikan berat Umur
badan (N).2,3 Pengumpulan data primer
Distribusi data berdasarkan umur
diambil secara langsung dari responden
penderita dikelompokkan menjadi empat
dengan wawancara, mengobservasi lang-
kelompok, yaitu umur 45-59 tahun, 60-74
sung dan menimbang berat badan serta
tahun, 75-90 tahun dan lebih dari 90 tahun.
mengukur tinggi badan penderita, sedang-
Diperoleh data pada kelompok umur 45-59
kan data sekunder diperoleh dari data di
tahun sebanyak tujuh orang (15,6%),
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado,
diikuti kelompok umur 60-74 tahun se-
yang berhubungan dengan penelitian
banyak 30 orang (66,7%), kelompok umur
mengenai data pendahuluan yang ber-
75-90 tahun sebanyak delapan orang
hubungan dengan kasus Osteoartritis yang
(17,8%), dan yang paling sedikit atau tidak
ada. Dalam penelitian ini instrumen pe-
ditemukan pada kelompok umur lebih dari
nelitian yang digunakan adalah, timbangan
90 tahun (0%). Distribusi jumlah data
berat badan, pengukur tinggi badan, data
menurut umur pada penderita dapat dilihat
pasien osteoarthritis di RSUP Prof. Dr. R.
pada tabel 1.
D. Kandou Manado, lembar persetujuan
dan lembar observasi.
Tabel 1. Distribusi data berdasarkan umur pada
Data diolah dengan menggunakan pro- penderita Osteoarthritis di RSUP Prof. Dr. R.D.
gram Statistical Product and Service Kandou Manado
Solution (SPSS) versi.20.00. Data yang
diperoleh akan dianalisa dan diinterpretasi- Kelompok Jumlah Persentase
kan dengan tahapan awal analisis univariat Umur (n) (%)
dengan mengolah data dan dianalisa secara 45 – 59 tahun 7 15,6 %
deskriptif dengan menggunakan tabel 60 – 74 tahun 30 66,7 %
distribusi frekwensi dan analisis persentase, 75 – 90 tahun 8 17,8 %
kemudian analisis multivariat digunakan > 90 tahun 0 0%
untuk mengetahui pengaruh variabel bebas Total 45 100 %
yaitu besar gaya gesekan dan umur ter-
hadap variabel terikat yaitu osteoarthritis
dengan uji statistik yang akan digunakan Jenis Kelamin
adalah dengan uji regresi logistik. Uji Distribusi data berdasarkan jenis ke-
regresi logistik ini digunakan pada variabel lamin penderita dikategorikan menjadi dua
bebas berskala numerik, sedangkan varia- kategori yaitu pria dan wanita. Data yang
bel tergantungnya berskala nominal diko- diperoleh berdasarkan tabulasi data diper-
tom, sesuai kebutuhan penelitian ini. oleh yaitu sebanyak 24 orang (53,3%) pada
pria dan 21 orang (46,7%) pada wanita.
HASIL PENELITIAN Distribusi data berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada tabel 2.
Distribusi data berdasarkan karakteris-
Sumual, Danes, Lintong; Pengaruh Berat Badan terhadap Gaya Gesek ... 143

Tabel 2. Distribusi data menurut jenis kelamin Tabel 3. Distribusi data menurut kategori IMT
penderita Osteoarthritis di RSUP Prof. Dr. R. penderita Osteoarthritis di RSUP Prof. Dr. R.
D. Kandou Manado D. Kandou Manado
Jenis Kelamin Jumlah Persentase IMT Jumlah Persentase
(n) (%) (n) (%)
Pria 24 53,3 % Underweight 1 2,2 %
Wanita 21 46,7 % Normal 3 6,7 %
Total 45 100 % Overweight 37 82,2 %
Obese 4 8,9 %
Total 45 100 %
Karakteristik Faktor Resiko
Karakteristik faktor resiko pada Tabel 4. Distribusi data menurut penggunaan
penelitian ini yaitu berat badan dengan sendi pada penderita Osteoarthritis di RSUP
mengkategorikan ke dalam Indeks Masa Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Tubuh (IMT), penggunaan sendiri berle-
bihan dan lamanya penderita menderita Penggunaan Jumlah (n) Persentase
Sendi (%)
Osteoarthritis, dengan hasil sebagai berikut:
Ringan 37 82,2 %
Sedang 7 15,6 %
Berat Badan Berat 1 2,2 %
Distribusi data berdasarkan berat Total 45 100 %
badan berlebihan yang telah dihitung
berdasarkan kategori Indeks Massa Tubuh
(IMT) dikategorikan menjadi empat Lamanya Gejala
kelompok yaitu underweight, normal, Distribusi lamanya gejala yang telah
overweight dan obese. Data yang diperoleh dialami pasien dikategorikan menjadi tiga
yaitu pada penderita dengan IMT kelompok. Data yang diperoleh yaitu
underweight berjumlah satu orang (2,2%), kurang dari satu tahun berjumlah 25 orang
normal berjumlah tiga orang (6,7%), (55,6%), 1-3 tahun berjumlah 14 orang
overweight berjumlah 37 orang (82,2%), (31,1%), dan lebih dari tiga tahun berjum-
dan obese berjumlah empat orang (8,9%). lah enam orang (13,3%). Distribusi data
Distribusi data menurut kategori IMT dapat berdasarkan lamanya gejala pada penderita
dilihat pada tabel 3. osteoarthritis dapat dilihat pada tabel 5.
Penggunaan Sendi
Distribusi data berdasarkan pengguna- Tabel 5. Distribusi Lamanya Gejala penderita
an sendi berlebihan dikategorikan menjadi Osteoarthritis di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
tiga bagian yaitu ringan yang termasuk di Manado
dalamnya kegitan sehari-hari, sedang Lamanya Gejala Jumlah Persentase
dengan melakukan pengangkatan beban (n) (%)
berlebihan dan olahraga lari, dan berat < 1 tahun 25 55,6 %
yaitu pengangkatan beban berlebihan 1 – 3 tahun 14 31,1 %
dalam waktu lama secara terus menerus. > 3 tahun 6 13,3 %
Data yang diperoleh yaitu sebanyak 37 Total 45 100 %
orang (82,2%) dengan intensitas ringan, Distribusi Data Berdasarkan Gaya
sebanyak tujuh orang (15,6%) dengan Gesek
intensitas sedang dan sebanyak satu orang
(2,2%) pada intensitas berat. Distribusi data Berdasarkan besarnya gaya gesek yang
berdasarkan penggunaan sendi berlebihan diperoleh dari berat badan dalam satuan
dapat dilihat pada tabel 4. Newton kemudian dikalikan dengan
koefisien gesekan kinetik persendian
144 Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 140-146

synovial tulang sebesar 0,003 maka, data data karakteristik subjek penelitian, karak-
primer yang telah dikumpulkan selama teristik faktor resiko dan hasil analisis
penelitian ditabulasikan dengan hasil yang multivariat.
dapat dilihat pada tabel 6.
Karakteristik Subjek Penelitian
Setelah dilakukan pengolahan data
Tabel 6. Distribusi data berdasarkan besarnya
gaya gesek pada pasien di RSUP Prof. Dr. R.
diperoleh data menurut usia pada kelompok
D. Kandou Manado umur 60-74 tahun sebanyak 30 orang
(66,7%), diikuti kelompok umur 75-90
Besar Gaya Jumlah Persentase tahun sebanyak delapan orang (17,8%),
Gesek (n) (%) kelompok umur 45-59 tahun sebanyak
1,2 3 6,6 tujuh orang (15,6%) dan yang paling
1,3 2 4,4 sedikit tidak ditemukan pada kelompok
1,4 2 4,4 umur lebih dari 90 tahun (0%) dengan usia
1,5 1 2,2 terendah 51 tahun dan usia tertinggi 82
1,6 4 8,8 tahun. Pengelompokan usia dilakukan ber-
1,7 2 4,4 dasarkan pengkategorian usia lanjut menu-
1,8 10 22 rut WHO.4 Prevalensi osteoarthritis di
1,9 7 15,4 Indonesia cukup tinggi yaitu 5% pada usia
2,0 5 11 kurang dari 40 tahun, 30% pada usia 40-60
2,1 6 13,2 tahun dan 65% pada usia lebih dari 61
2,2 1 2,2 tahun.5
2,3 1 2,2 Distribusi data selanjutnya diperoleh
2,5 1 2,2 berdasarkan jenis kelamin penderita di-
Total 45 100 % kategorikan menjadi dua kategori yaitu pria
dan wanita. Data yang diperoleh ber-
dasarkan tabulasi data diperoleh yaitu
Tabel 7. Hasil analisis Multivariat Uji Regresi sebanyak 24 orang (53,3%) pada pria dan
Logistik 21 orang (46,7%) pada wanita. Pria ditemu-
Nilai p Hasil
kan lebih banyak dibandingkan wanita pada
value Analisis osteoarthritis. Namun menurut penelitian
Gaya Gesek (f) 0,026 Signifikan lain ditemukan bahwa setelah usia 50
tahun, wanita lebih sering menderita osteo-
Umur 0,054 Tidak
arthritis dibandingkan pria, dengan gejala
Signifikan
pertama kali timbul pada umur 40 tahun
dan perkembangannya perlahan.6 Wanita
ditemukan memiliki progresitivitas lebih
Hasil Analisis Data
cepat dan membutuhkan intervensi pembe-
Analisis multivariat dilakukan untuk dahan lebih tinggi daripada pria.7
dapat mengetahui hubungan antara
besarnya gaya gesekan dan umur terhadap Karakteristik Faktor Resiko
osteoarthritis. Analisis dilakukan dengan
Distribusi data berdasarkan faktor
menggunakan analisis regresi logistik.
resiko yang diteliti yaitu berat badan yang
Hasil dari analisis uji ini didapatkan bahwa
telah dihitung berdasarkan perhitungan
gaya gesek dengan nilai p = 0,026 dan
Indeks Massa Tubuh (IMT) dikategorikan
umur dengan nilai p = 0,054.
menjadi empat kelompok yaitu under-
BAHASAN weight, normal, overweight dan obese. Data
Pembahasan dalam penelitian ini yang diperoleh yaitu terbanyak pada
meliputi pembahasan distribusi frekwensi penderita dengan IMT overweight ber-
jumlah 37 orang (82,2%), kemudian obese
Sumual, Danes, Lintong; Pengaruh Berat Badan terhadap Gaya Gesek ... 145

berjumlah empat orang (8,9%), normal se- subjek penelitian 45 orang (100%). Juga di-
banyak tiga orang (6,7%) dan underweight temukan bahwa besar gaya gesekan rata-
sebanyak satu orang (2,2%). Bobot tubuh rata pada penderita adalah 1,801 dengan
rata-rata yaitu 61,20kg yang dalam hasil terendah 1,2 dan hasil tertinggi se-
Newton, 600 N. Berdasarkan perhitungan besar 2,5. Hal ini menjelaskan bahwa besar
hasil Indeks Masa Tubuh (IMT) rata-rata gaya gesekan yang dimiliki setiap individu
pasien yaitu 25,24 termasuk dalam kategori berbeda-beda satu dengan yang lainnya.
overweight. Kegemukan telah lama Pasien dengan beban tubuh besar maka
ditemukan sebagai faktor resiko yang akan besar pula gaya gesekan yang terjadi
terpenting dari penyebab dan progresi dari antar sendinya dan akan menimbulkan
OA lutut. Kegemukan mengarah ke OA nyeri pada penderita osteoarthritis. Pengu-
tidak hanya karena penyebab mekanik rangan berat badan setengah kilogram
tetapi juga efek metabolik.8 menghemat beban lutut 2 kg, dan ber-
Kemudian distribusi data berdasarkan kurangnya berat badan 2 kg menurunkan
penggunaan sendi dikategorikan menjadi resiko OA sendi lutut 50% pada wanita.6,9
tiga bagian yaitu ringan yang termasuk di Pernyataan bahwa makin kasar permukaan
dalamnya kegitan sehari-hari, sedang de- benda yang saling bersinggungan maka
ngan melakukan pengangkatan beban makin besar gaya gesekan juga berlaku
berlebihan dan olahraga lari, dan berat dengan penjelasan bahwa penipisan tulang
yaitu pengangkatan beban berlebihan kartilago dan pembentukan osteofit pada
dalam waktu lama secara terus menerus. pinggir-pinggir tulang menyebabkan per-
Data yang diperoleh yaitu sebanyak 37 mukaan tulang menjadi kasar sehingga
orang (82,2%) dengan intensitas ringan, dengan bersinggungannya antar tulang
sebanyak tujuh orang (15,6%) dengan menyebabkan nyeri yang hebat dan pem-
intensitas sedang dan sebanyak satu orang batasan dalam pergerakkan. Mengontrol
(2,2%) pada intensitas berat. Pada tahap besar gaya gesekan dilakukan dengan
awal penyakit ini, penderita mengalami mengontrol nilai koefisien gesekannya.1,10
rasa nyeri setelah menggunakan sendi, dan Koefisien gesekan dapat diperkecil dengan
rasa nyeri itu dapat bertambah parah memperhalus permukaan yang melakukan
sepanjang hari.1 Berdasarkan lamanya geja- kontak, contohnya cairan synovial pada
la yang telah dialami pasien dikategorikan sendi yang melumasi persendian tulang.11
menjadi tiga kelompok. Data yang diper- Hasil analisis pengaruh berat badan
oleh yaitu kurang dari satu tahun berjumlah terhadap gaya gesek menunjukkan bahwa
25 orang (55,6%), 1-3 tahun berjumlah 14 makin tinggi berat badan maka akan makin
orang (31,1%), dan lebih dari tahun ber- tinggi juga besar gaya gesek yang didapat-
jumlah enam orang (13,3%). Berdasarkan kan, sehingga tiap individu memiliki besar
penelitian lainnya ditemukan bahwa gejala gaya gesekan yang berbeda-beda. Hasil lain
pertama kali timbul pada umur 40 tahun yang didapatkan yaitu bahwa pada peneliti-
dan perkembangannya perlahan.6 an ini terdapat hubungan gaya gesek pada
sendi terhadap osteoartritis dengan analisis
Besar Gaya Gesekan pada Penderita regresi logistik diperoleh hasil yang se-
Osteoarthritis bagaimana dapat dilihat pada tabel 7,
sehingga dapat disimpulkan bahwa makin
Berdasarkan hasil penelitian dengan
tinggi gaya gesek pada persendian tulang,
melakukan penimbangan berat badan dan
maka makin tinggi peluang terjadinya
pengukuran tinggi badan pada pasien di
osteoarthritis. Dengan menjaga berat badan
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado,
agar proporsional dengan rutin berolahraga
didapatkan pasien dengan diagnosa osteo-
dan diet yang seimbang serta tidak meng-
arthritis sebanyak 30 orang (66,7%) dan
angkat beban berat dalam waktu lama
pasien dengan diagnosa non-osteoarthritis
secara terus menerus, dapat mencegah
berjumlah 15 orang (33,3%), dengan total
terjadinya osteoarthritis.6
146 Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 140-146

SIMPULAN 4. Muriel Skeet. Protecting the Health of the


Elderly. A Review of WHO activities.
Pada penelitian ini hasil simpulan yang Europe: Denmark, 1983; p.3.
didapatkan yaitu adanya pengaruh berat 5. Resty Dwi Handayani. Faktor Resiko yang
badan penderita terhadap besarnya gaya Mempengaruhi Terjadinya Osteoarthri-
gesek dan terdapat pula hubungan antara tis pada Lansia di Instalasi Rehabilitasi
gaya gesek dengan osteoarthritis pada Medik RSU Haji Surabaya Tahun 2008.
orang diatas 45 tahun di RSUP Prof. Dr. R. Surabaya: FKM UNAIR, 2008.
D. Kandou Manado. Diunduh dari: URL: http://adln.
fkm.unair.ac.id/gdl.php%3Fmod%brow
se&op%read&id%adlnfkm-adln-s2-
UCAPAN TERIMA KASIH 2009-restydwiha-1110
6. Soenarwo HBM. Osteoarthritis. Jakarta:
Ucapan terima kasih disampaikan Halimun Medical Centre dan Al-
kepada Drs. Bahrun M.Si selaku penguji I, Mawardi Prima, 2011; p.7-15.
dr. Jimmy Rumampuk M.Kes AIFO selaku 7. Rosemann T, Laux G, Szecsenyi J.
penguji II, dan kepada semua pihak yang Osteoarthritis: Quality of life, comor-
baik secara langsung maupun tidak lang- bidities, medication and health service
sung telah menumbuhkan ide atau gagasan utilizationassesed in a large sample of
dalam pemikiran penulis sehingga dapat primary care patients. Journal of Ortho-
pedic Surgery & Research. 2007; 2: 12.
menyelesaikan artikel ini.
8. Yusuf E. Metabolic Factors in Osteo-
arthritis: Obese People Do Not Walk on
DAFTAR PUSTAKA Their Hands. Arthritis Research &
Therapy. 2012; 14: 123.
1. Helmtrud I, Roach, Simon T. Bone and 9. Messier SP, Gutekunst DJ, Davis C,
Osteoarthritis. London: Springer, 2007; DeVita P. Weight loss reduces knee-
p.1-3. joint loads in overweight and obese
2. Cameron J, Skofronick J, Grant R. older adults with knee osteoarthritis.
Physics of the Body (Second Edition). Arthritis & Rheumatism. 2005; 52(7):
Medical Physics Publishing, 1999; 2026-2032.
p.39-41. Available at: http://medical- 10. Knudson Duane. Fundamentals of
physics.org/../ WebPOTB.pdf Biomechanics. California State
3. Serway, Raymond, Faughn J. College University: Springer, 2007; p.146.
Physics (Sixth Edition). Canada: 11. Popov Valentine. Contact Mechanics and
Brooks/ Cole-Thomson Learning, 2003; Friction. Berline University of
p.101. Available at: http:// Technology: Springer, 2010; p.134-
hypertextbook.com/../ ConnieQiu.shtml 140.

You might also like