Professional Documents
Culture Documents
Panduan Perenacaan SDM KKS1 EP 2
Panduan Perenacaan SDM KKS1 EP 2
A. KETENTUAN UMUM
Maksud dan tujuan dari RS. menerbitkan Peraturan Pokok Pegawai RS. agar
pegawai dapat mengetahui hak dan kewajibannya sehingga terwujud hubungan
kerja yang serasi, selaras dan seimbang. Dengan demikian diharapkan tercipta
ketenangan kerja dan kepuasan kerja dalam Rumah Sakit guna
mengoptimalkan produktivitas kerja serta terwujudnya kemajuan Rumah Sakit.
RS. memberikan kesempatan yang sama kepada setiap pegawai untuk maju
dan mengembangkan diri serta karirnya, tanpa membedakan golongan, agama
dan suku bangsa, sesuai dengan kemampuan dan keahliannya.
Setiap pegawai diharapkan memberikan tenaga dan pikirannya untuk
melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya secara
optimal. Di lain pihak Rumah Sakit akan selalu memperhatikan kesejahteraan
pegawai sesuai dengan kemampuan dan kondisi Rumah Sakit.
2. Pengertian
Yang dimaksud dengan :
a. RS. ialah suatu Badan Usaha yang bergerak dibidang jasa pelayanan
kesehatan (Rumah Sakit) yang beralamat di Jalan Kunang 15 Kauman,
Metro Lampung.
b. Pegawai ialah pegawai dan karyawati yang mempunyai hubungan kerja
dengan Rumah Sakit dengan menerima upah.
c. Pegawai Tetap ialah pegawai yang terikat hubungan kerja dengan Rumah
Sakit untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
d. Pegawai Kontrak adalah pegawai yang terikat perjanjian hubungan kerja
dengan Rumah Sakit untuk jangka waktu tertentu.
e. Pegawai Training ialah pegawai yang diterima dengan masa 3 (tiga) bulan
masa percobaan.
f. Gaji ialah Gaji Pokok ditambah tunjangan-tunjangan berupa uang dan
dibayarkan pada tiap-tiap awal bulan berikutnya.
g. Hari Kerja ialah hari-hari yang ditetapkan oleh Rumah Sakit dimana
seseorang pegawai harus tetap aktif melakukan pekerjaannya.
h. Jam Kerja ialah waktu yang telah ditetapkan oleh Rumah Sakit dimana
seorang, pegawai harus tetap aktif melakukan pekerjaannya.
i. Kerja Bergilir (shift) ialah kerja yang dilakukan secara bergilir dengan
pengaturan waktu tugas pagi, sore dan malam.
j. Panggil Kerja (call out) ialah panggilan kepada pegawai tertentu untuk
melaksanakan pekerjaan yang sangat mendesak diluar jam kerjanya.
k. Kerja Lembur ialah kerja yang dijalankan diluar jam kerja guna
melaksanakan pekerjaan yang harus diselesaikan segera atas perintah
Rumah Sakit.
l. Hari Istirahat (day off) ialah hari yang ditentukan untuk tidak bekerja bagi
pegawai shift.
m. Hari Libur ialah hari yang ditentukan untuk tidak bekerja oleh Rumah
Sakit berdasarkan ketentuan dari Pemerintah.
n. Cuti ialah dibebaskannya seseorang pegawai dari segala aktivitas
menjalankan tugas pekerjaan dalam jabatannya selama waktu tertentu.
o. Keluarga ialah istri dan anak kandung sebanyak 2 (dua) orang yang sah
dan terdaftar di Rumah Sakit.
p. Uang Pesangon ialah pemberian berupa uang dari Rumah Sakit kepada
pegawai sesuai dengan peraturan UU yang berlaku.
q. Uang Penghargaan Masa Kerja ialah pemberian berupa uang dari Rumah
Sakit kepada pegawai sebagai penghargaan masa kerja akibat adartya
pengakhiran hubungan kerja.
r. Formasi Jabatan adalah jabatan-jabatan yang tersedia sesuai dengan
kebutuhan organisasi Rumah Sakit.
1. Penerimaan Pegawai
Penerimaan Pegawai dilakukan apabila dibutuhkan oleh Rumah Sakit dengan
cara :
a. Memasang iklan melalui media masa
b. Menghubungi dan mencari informasi dari kantor DISNAKER
c. Menghubungi sekolah-sekolah, akademi-akademi, perguruan tinggi atau
lembagalembaga pendidikan lainnya.
d. Arsip lamaran yang telah masuk.
Untuk memenuhi persyaratan lamaran kerja, pelamar harus melengkapi
surat lamaran kerjanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Rumah
Sakit.
a. Departemen Medis :
Shift :
1) 07.00 s/d 14.30 WIB
2) 14.30 s/d 20.00 WIB
3) 20.00 s/d 07.00 W1B
2. Lembur
2.1 Apabila ada pekerjaan yang sifatnya penting dan
mendesak maka pegawai diwajibkan bekerja lembur
sesuai dengan tingkat kebutuhan untuk mendukung
kelancaran tugas operasional Rumah Sakit.
2.2 Pegawai yang bekerja melebihi 8 (delapan) jam sehari
atau 40 (empat puluh) jam seminggu pada hari kerja
biasa atau pada hari libur resmi yang ditetapkan
pemerintah atau bekerja pada hari istirahat mingguan,
dibayar upah lembur dengan tetap memperhatikan
waktu kerja dan waktu istirahat yang diatur sesuai
dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit.
3. Giliran Kerja
1. Cuti Tahunan
1. Pegawai yang telah bekerja selama 12 (dua belas) bulan
berturut-turut berhak mendapat cuti tahunan selama 12
(dua belas) hari kerja dengan mendapat upah penuh.
2. Pelaksanaan cuti tahunan diajukan oleh pegawai dan
diatur oleh Rumah Sakit dengan memperhatikan
kepentingan Rumah Sakit.
3. Untuk kepentingan Rumah Sakit dengan tidak
merugikan pihak pegawai, pelaksanaan cuti dapat
ditunda paling lama 1 (satu) bulan semenjak hak cuti
tahunan tiba.
4. Hak atas cuti tahunan gugur apabila dalam waktu 1 (satu)
bulan sejak lahirnya hak cuti tersebut tidak digunakan oleh
pegawai.
1. Penggolongan Pegawai
Penggolongan pegawai berdasarkan Skala, Strata Pendidikan dan
Pengalaman Kerja.
2. Penggajian
Rumah Sakit menerapkan sistem penggajian dengan
ketentuan sebagai berikut :
H. PERLINDUNGAN PEGAWAI
1. Perlindungan Bagi Pegawai Wanita
1.1 Rumah Sakit memberikan perlindungan kepada pegawai
wanita sesuai dengan kodrat, harkat dan martabatnya,
termasuk dalam memberikan perlindungan tersebut diatas
adalah tidak memberhentikan pegawai wanita yang
disebabkan menikah dan atau melahirkan.
1.2 Pegawai wanita yang akan menikah harus memberitahukan
rencana pernikahannya maksimal 2 minggu sebelum acara
pernikahan kepada Manager SDM & Umum dengan
diketahui oteh Manager yang bersangkutan.
2 Rumah Sakit merencanakan dan melaksanakan pengalihan tugas
yang sesuai bagi pegawai wanita hamil tanpa mengurangi hak-
haknya sebagai pegawai.
3. Pegawai wanita yang telah selesai menjalani cuti hamil dan
melahirkan atau cuti diluar tanggungan karena hamil dan melahirkan,
kembali pada tempatnya semula tanpa dikurangi hak-haknya pada
waktu sebelumnya.
c. Pelanggaran Berat.
1) Meminta dan atau menerima pemberian atau janji baik
langsung atau tidak langsung dalam bentuk apapun dan dari
siapapun yang berhubungan dengan tugas atau jabatannya untuk
kepentingan pribadi, baik dilakukan didalam maupun diluar
lingkungan Rumah Sakit yang dapat merugikan dan atau
merusak nama baik dan "CITRA" Rumah Sakit.
2) Membongkar rahasia Rumah Sakit atau mencemarkan nama
baik Rumah Sakit dan keluarganya kecuali untuk kepentingan
negara.
3) Membawa / menggunakan barang-barang / alat-alat / dokumen
mifik Rumah Sakit keluar dari lingkungan Rumah Sakit tanpa
izin atasan, baik untuk mendapatkan keuntungan pribadi
maupun tidak.
4) Secara perorangan atau bersama-sama melakukan usaha atau
perbuatan yang merongrong kebijakan Pimpinan dan
operasionatisasi Rumah Sakit.
PANDUAN PERENCANAAN SDM