You are on page 1of 3

Analisis kualitas soal secara teoritis

meliputi:
 Materi : Bertujuan untuk mengetahui apakah materi harus sesuai dengan kompetensi
atau hasil belajar yang ditetapkan, sesuai dengan jenjang kemampuan berpikir peserta
tes,dan jawaban harus sesuai denagn isi pokoksoal
 Kontruksi : bertujuan untuk mengisi teknik penulisan butir-butir soal sudah merujuk
kepada kaidah-kaidah penulisan yang baik
 Bahasa : bertujuan untuk mengetahui apakah bahasa itu cukup jelas Dan mudsh
dimengerti,tidak menimbulkan multiinterprestasi, sesuai dengan penggunaan
bahasa yang bebas
Secara teoritis, kualitas soal tes bentuk objektif dapat ditelaah dengan memperhatikan hal-
hal sebagai berikut:
1. Materi:
a. Butir harus sesuai dengan indicator yang ditetapkan
b. Hanya ada satu jawaban yang benar
c. Pengecoh homogin, dan berfungsi.
2. Konstruksi
a. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas.
b. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang
diperlukan saja.
c. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban benar.
d. Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
e. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjaudari segi materi.
f. Panjang rumusan pilihan jawaban relatif sama.
g. Pilihan jawaban yang berbentu angka atau waktu disusun berdasarkan urutan
besar kecilnya angka atau kronologis waktunya.
h. Gambar/grafik/tabel/diagaram dan sejenisnya harusn jelas dan berfungsi.
i. Butir tes tidak tergantung pada jawaban sebelumnya.
3. Bahasa
a. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indoensia.
b. Menggunakan bahasa yang komunikatif
c. dan mudah dimengerti.
d. Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu
kesatuan
e. pengertian.
f. Menggunakan istilah baku
Prosedur Pelaksanaan
1. Melakukan pensekoran. Alat bantu berupa kunci jawaban, kunci persekoran
atau pedoman pengangkaan.
2. Mengkonvensi skor mentah menjadi skor standar.
3. Mengkonvensi skor standar kedalam skor nilai.
Analisis Kualitas Tes Bentuk Objektif secara Empiris
 Analisis empiris adalah telaah soal berdasarkan data lapangan (uji coba).
 Mencakup analisis parameter kuantitatif dan
kualitatif butir soal.
 Analisis parameter kualitatif didasarkan pada expert judgement (pertimbangan ahli)
sedangkan analisis parameter kuantitatif berdasarkan 6 hal.

Analisis Parameter Kuantitatif

1. Tingkat Kesukaran
 Angka yang menunjukkan besarnya proporsi peserta tes yang menjawab
betul pada suatu butir
 Rentang acuannya :
- <3,00= sukar
0,30-0,80= cukup/sedang
>0,80= mudah
2. Daya Beda
 Indeks yang menggambarkan tingkat kemampuan butir soal untuk
membedakan kelompok yang pandai dari kelompok yang kurang
pandai.
 Tergantung pada kemampuan kelompok
3. Keberfungsian Alternatif Pilihan Jawaban
 Alternatif pilihan jawaban yang salah disebut dengan istilah pengecoh
(distractror).
 Alternatif pilihan jawaban dikatakan berfungsi jika semua pilihan
jawaban tersebut dipilih oleh peserta tes dengan jawaban benar lebih
banyak dipilih ketimbang alternatif pilihan jawaban yang lain.

Analisis Parameter Kuantitatif


4. Omit
 Angka yang menunjukkan besarnya proporsi peserta tes yang menjawab
betul pada suatu butir
 Rentan acuannya
- <3,00= sukar
0,30-0,80= cukup/sedang
>0,80= mudah
5. Daya Beda
 Indeks yang menggambarkan tingkat kemampuan butir soal untuk
membedakan kelompok yang pandai dari kelompok yang kurang
pandai.
 Tergantung pada kemampuan kelompok
6. Keberfungsian Alternatif pilihan Jawaban
 Alternatif pilihan jawaban yang salah disebut dengan istilah pengecoh
(distractror).
 Alternatif pilihan jawaban dikatakan berfungsi jika semua pilihan
jawaban tersebut dipilih oleh peserta tes dengan jawaban benar lebih
banyak dipilih ketimbang alternatif pilihan jawaban yang lain.

Pada prinsipnya nilai akhir suatu mata pelajaran adalah gabungan dari seluruh
pencapaian KD yang ditargetkan. Dengan demikian, pendidik harus membuat
tabel spesifikasi yang memuat macam KD dan pencapaian hasil setiap KD,
termasuk aspek yang dinilai dalam setiap KD.

You might also like