You are on page 1of 12

MOTOR FAILURE ANALYSIS

Faktor-faktor gangguan
2

Faktor-faktor yang menyebabkan gangguan pada motor listrik antaralain :


a. Berasal dari alat yang digerakkan:
- kopel yang terlalu besar
- kopel yang berubah-ubah
- pengasutan dan pereman yang terlalu sering
b. Jaringan suplay :
- tegangan yang terlalu rendah atau terlalu tinggi
- tegangan fasa yang tidak sama ( untuk 3 fasa)
- putusnya salah satu fasa
c. Keadaan sekeliling :
- suhu yang terlalu tinggi
- kurangnya udara pendingin
- getaran-getaran

1
Pemeliharaan ?
3

 Fakta:
 Mesin/alat dibeli dan digunakan oleh perusahaan
karena adanya keinginan agar mesin/alat tersebut
bisa melakukan atau memenuhi fungsi tertentu.
 Pemeliharaan adalah kegiatan untuk menjamin
mesin/alat mampu untuk terus melakukan apa yang
diinginkan oleh pemakainya

Tujuan Pemeliharaan
4

Menjamin:
1. Mesin/alat tersedia dalam kondisi menguntungkan
2. Kesiapan peralatan cadangan dalam kondisi
darurat
3. Keselamatan manusia dan lingkungan
4. Usia pakai mesin/alat lebih panjang

2
Perkembangan Manajemen
5
Pemeliharaan
• Breakdown maintenance
• Preventive maintenance
– mengandalkan inspeksi sebagai senjata ampuh untuk
menekan breakdown
– melaksanakan kegiatan inspeksi berdasarkan periode
waktu tertentu, pelaksanaan menjadi mudah karena
dengan mengacu pada kalender inspeksi dilaksanakan
untuk melihat gejala kerusakan yang ada

Sistem Pemeliharaan
6

 Time-based maintenance (TBM)


 Condition-based maintenance (CBM)
 Breakdown maintenance (BM)

3
Time-based maintenance (TBM)
7

 TBM : inspeksi dan perbaikan periodik,


membersihkan dan mengganti sukucadang. TBM
dilaksanakan dalam kegiatan pemeliharaan
mandiri maupun pemeliharaan spesial

Condition-based maintenance (CBM)


8

 CBM : menggunakan alat-alat diagnostik untuk


memonitor dan mendiagnosa kondisi mesin saat
mesin beroperasi. Kegiatan pemeliharaan dalam
CBM ditentukan oleh kondisi aktual alat bukan oleh
jadwal pemeliharaan

4
Preventive maintenance ? (lanj.)
9

PM meliputi:
1. Maintenance rutin harian
2. Inspeksi periodik
3. Perbaikkan terencana sebagai hasil inspeksi
Bagian-bagian utama PM:
• Rencana Pemeliharaan
• Paper Work
– Standar Pemeliharaan
– Maintenance Record
– Pengendalian spare part
• Pengendalian Pelumasaan
• Pengendalian Anggaran Pemeliharaan

Pemeliharaan Motor Listrik


10

 Bagian yang terpenting dalam pemeliharaan motor


listrik adalah perencanaan yang matang terhadap
langkah‐langkah pemeriksaan dan benar-benar
dilaksanakan.
 Perencanaan yang baik selalu berpedoman pada
segi ekonomis, praktis dan mempunyai efek ganda.

5
Pemeriksaan Awal
11

• Sebelum mesin dijalankan (start), perhatikan setiap


unit kelengkapan mesin apakah sudah siap secara
sistematis.
• Pemeriksaan semua hubungan pengkawatan untuk
menjamin arah putaran yang sesuai.
• Tegangan jala-jala sudah sesuai dengan tegangan
pada plat nama motor.
• Putarlah rotor dengan tangan untuk meyakinkan ia
dapat berputar.

12

• Bantalan-bantalan geser diberi minyak pelumas sampai


level yang cukup, dan lihatlah bahwa ring minyak
berada pada alurnya dan mengitari poros.
• Hidupkanlah motor pada kecepatan tanpa beban untuk
melihat bahwa ring minyak telah membawa minyak dan
apakah mesin telah berputar tanpa menimbulkan suara
gaduh, getaran atau panas yang berlebihan.
• Periksalah sikat-sikat apakah bergerak bebas dalam
pegangannya dan membuat kontak dengan komutator
atau slip ring.
• Pemegang sikat disetel untuk memberikan tekanan
yang sesuai.

6
Pengecekan Panas Pada Mesin
13

• Temperatur mesin yang berlebihan dapat merusak


isolasi lilitan. Penambahan panas mesin dapat
dirasakan dengan tangan pada kerangka mesin.
• Isolasi lilitan motor dalam ruang terbuka
mempunyai suhu maximum 90° C (194° F).
• Biasanya yang tertera pada plat nama motor atau
generator adalah temperatur rise, yaitu selisih dari
temperatur maximum pada mesin dengan
temperatur kamar dimana mesin itu berada.

PERALATAN PERAWATAN
14

1. Voltmeter
2. Ampermeter
3. Megahommeter
4. Hand revolution counter (penghitung putaran)
5. Thermometer
6. Beberapa kabel dengan penjepit.
7. Portable recording voltmeter
8. Portable recording ammeter
9. Hand tachometer
10. Phase rotation indicator
11. Millivoltmeter
12. Wattmeter
13. Kunci-kunci dengan berbagai macam ukuran.

7
BAGIAN MESIN YANG PERLU
15
PERAWATAN
1. Bantalan (bearing)
2. Kumparan stator (winding stator)
3. Kumparan rotor (rotor sangkar dan rotor lilit)
4. Komutator
5. Sikat (brush)
6. Poros.

Jadwal Pemeliharaan Rutin dan


16
Periodik.
1. Pemeliharaan Mingguan
a. Pemeriksaan keadaan sekeliling motor.
– Apakah ada terdapat. tetesan air, air asam atau alkohol,
dan juga apakah ada debu atau kotoran-kotoran yang
lain. Bila ditemukan, lakukan pembersihan.
b. Pemeriksaan pada blok bantalan motor
– Lakukan pemeriksaan minyak dengan benar dan bila
ternyata kurang tambah minyak pelumas secukupnya.
c. Kondisi mekanis
– Gangguan motor sering menunjukkan suara yang tak biasa,
bisa diakibatkan oleh kontak antara metal dengan metal
mesin dan harus segera dimatikan.

8
17

d. Blok bantalan
– Periksa getaran pada rumah-rumah blok bantalan, serta adanya
suarasuara yang tidak biasa pada blok-blok bantalan. Bila ada
kejadian.tersebut tidak seperti biasanya, matikanlah mesin.
e. Sikat-sikat dan komutator (cincin geser)
– Lihat apakah ada bunga api listrik pada sikat. Periksalah
apakah semua sikat-sikat bekerja menurut semestinya Bila sikat-
sikat dalam semestinya. keadaan kotor, harus dibersihkan.
f. Rotor atau armature
– Lihat apakah ada bunga api listrik pada sikat. Periksalah
apakah semua sikat-sikat bekerja menurut semestinya. Bila sikat-
sikat dalam keadaan kotor harus dibersihkan

18

g. Kumparan (winding).
– Periksa kumparan, bila terdapat debu atau kotoran, bersihkan dengan
pengisap atau peniup (blower), dalam hal ini mesin harus keadaan tidak
berjalan.
– Gosoklah debu dengan kain halus yang kering, bila debu dan kotoran tidak
bisa tertiup karena ada minyak pada kumparan, bersihkan dengan carbon
tetrachloride.
h. Plat mekanis.
1. Periksalah belt apakah kendor, bila perlu kencangkan sesuai dengan
keadaan (pada mesin pakai belt) belt).
2. Periksa pula roda-roda gigi, bila hubungan telah sesuai maka tidak akan
timbul suara yang gaduh.
3. Periksalah housing (rumah) motor dan pelumasannya 3. motor, pelumasannya.
4. Periksa starting motor, untuk melihat apakah kecepatannya sesuai dengan
tenaga yang diberikan pada beban motor tersebut.

9
Pemeliharaan Bulanan
19

a. Kumparan (winding).
– Periksa semua hubungan kumparan. Kencangkan hubungan
yang kendor
b. Sikat-sikat untuk mesin AC dan DC.
– Periksa pemegang sikat-sikat apakah cocok dan bebas
sikat sikat, bergerak. Periksa tekanan pegas dari sikat, bila
perlu ganti sikatsikat yang tak dapat dipakai lagi (karena
habis).
c. Komutator.
– Periksa kerataan permukaan komutator serta ketinggian
kolektor dan mika (penyekat kolektor). Bila gesekannya
kasar bersihkan dengan amplas yang halus.

20

d. Blok bantalan.
– Bersihkan pelumas yang lama lewat lubang salurannya dan gantilah
dengan yang baru baru.
– Periksa apakah ada kebocoran pelumas yang keluar pada housing, bila
ada kebocoran perbaikilah sebelum operasi diteruskan.
– Bila ada kotoran-kotoran atau debu yang melekat pada blok bantalan,
bersihkan dengan minyak.
e. Roda-roda gigi yang tertutup.
– Periksa sumbat-sumbat saluran dan minyak yang ada dalam box roda-
roda gigi. Bila minyak telah kering, tambahlah secukupnya.
f. Kopling dan penggerak lain.
– Bila mesin menggunakan belt periksalah apakah belt belt, kencang dan
tepat pada pully dari motor.
– Bersihkan bagian dalam dari housing, dan periksalah rantai serta sistem
pelumasan.

10
Pemeliharaan Tahunan
21

a. Kumparan (winding).
– Periksa tahanan isolasi kumparan.
– Bersihkan permukaan isolasi bila ada debu yang tersimpan atau
kotoran serta saluran ventilasi pada motor.
b. Celah udara dan blok bantalan.
– Periksa celah udara dengan kaliper untuk menyakinkan besarnya celah
udara rata-rata dalam 10 persen, atau lebih kecil dari 20 mil. Bila
tidak sesuai dengan ketentuan maka blok bantalan peluru roll
sebaiknya diganti bantalan, peluru, roll sebaiknya diganti.
c. Rotor (armature)..
– 1. Rotor sangkar.
• Periksa batang konduktor rotor yang putus atau lepas dari cincin
sangkarnya, bila hal ini terjadi lakukan penyolderan atau pengelasan.
Periksa sirip pendingin apakah rusak atau lepas, carilah penyebab
kerusakannya dan lakukan perbaikan sirip pendingin tersebut.

22

2. Rotor lilitan.
– Bersihkan cincin kolektor (cincin geser) dengan kain yang halus.
Bila permukaan cincin kasar, berbintik-bintik atau excentrik,
lakukan pembetulan dan bila perlu diganti.

d. Bagian-bagian mekanik.
– Periksa belts rantai atau roda-roda gigi yang mungkin belts,
roda diperlukan. Bersihkan bagian luar dan dalam dari
kerangka alat mekanis tersebut.
e. Beban motor..
– Periksalah arus beban motor dengan menggunakan instrumen
ukur dalam keadaan tanpa beban dan berbeban penuh (± 10%
dari beban nominal). Harga arus beban harus sesuai yang
tercantum pada pelat nama motor.

11
Test Daya Isolasi Motor Listrik
23

Standar bahan isolasi motor dan generator :


1. Isolasi kelas A (105° C), Katun, Sutra, Kertas yang dicelupkan
dengan varnis atau kedalam minyak, misalnya kain divarnis, pipa
varnis, bakelit, formal.
2. Isolasi kelas E (120° C), Bahan yang tahan terhadap suhu
maksimum yang diizinkan, misalnya Poliester (Mylar), Urethan,
Epoksi, Melamin dan Resin Fenol.
3. Isolasi kelas B (130° C), Mika, Asbestos, Serat Gelas dan
sebagainya ditambah dengan bahan pengikat, misalnya Asbestor,
Epoksi dst
4. Isolasi kelas F (155° C), Mika, Asbestos, Serat Gelas dicampur
dengan zat pengikat seperti, Silikon, Resin Alkad, misalnya Kain
gelas varnis, Asbestor varnis Polimid (Kapton. Nomeks) dan
sebagainya.

Terimakasih
24

12

You might also like