You are on page 1of 11

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI LOW

BACK PAIN SPONDILOSIS LUMBAL DENGAN MODALITAS


TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION
DAN WILLIAM FLEKSI EXERCISE DI RSUD BENDAN
KOTA PEKALONGAN

Martharina Friska Pasha, Nur Susanti (Prodi Fisioterapi FIK-UNIKAL)


susantiiomoto@yahoo.co.id

ABSTRACT

Low back pain is a syndrome characterized by major symptoms of pain or a feeling of discomfort
in the lower back region and the surrounding bone. Spondyloarthropathy derived from the Greek
word for spine. Lumbar spondylosis may imply changes in the spinal joints, characterized by
increasing degeneration of the intervertebral discfollowed by changes in bone and soft tissue, or it
can mean an overgrowth of bone (osteophytes), which are mainly located in the anterior aspect,
lateral, and posterior sometimes from the edge of the superior and inferior vertebrae centralis
(corpus).
To provide an effective and efficient treatment, then performed a physiotherapy
management. Implementation includes any action that checks physiotherapy pain with Sekala Five
Story, spasme examination by palpation, examination by range of motion with the midline, and
checks the value of muscle strength with Manual MuscleTesting (MMT).
In this case to overcome the problems above can be used modality Transcutaneous Electrical
Nerve Stimulation in the form of William Flexes And Exercise. After therapy six times, in getting
results in a decrease in tenderness, and pain of motion, increase muscle strength in the trunk
region, and increase range of motion in the trunk region. Evaluation on the sixth therapy for
functional activity using oswestryability disability index showed an increase infunctional activity.

Keywords : Low Back Pain Spondilosis Lumbal, Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation
and William Flexion Exercise.

atau mengangkat objek yang sangat


PENDAHULUAN
berat biasanya dapat menyebabkan
Daerah lumbal merupakan
terjadinya cidera pada lumbar spine.
daerah vertebra yang sangat peka
Low back pain (LBP) dapat
terhadap terjadinya low back pain
disebabkan oleh berbagai gejala.
karena daerah lumbal paling besar
Gejala - gejala yang umumnya
menerima beban saat tubuh bergerak
menyebabkan low back pain adalah
dan saat menumpu berat badan.
strain lumbar, iritasisaraf,
Disamping itu, gerakan membawa
radiculopathy lumbar, gangguan

61
pada tulang (stenosis spinal, lumbal strain/sprain memiliki

spondylolisthesis), kondisi-kondisi persentase terbanyak yaitu 70% dari

sendi dan tulang (spondylosis), dan low back pain mekanikal.

kondisi-kondisi tulang kongenital Spondylosislumbal merupa-

(spina bifida danskoliosis). kan penyakit degenerative pada

Berdasarkan gejala tersebut, sekitar corpus vertebra atau

90% pasien low back pain diskusintervertebralis. Kondisi ini

mengalami spondylosis lumbal. lebih banyak menyerang pada

Penyebab low back pain wanita. Faktor pencetus low back

dibagiatas 2 bagian yaitu low back pain spondylosislumbal adalah usia,

pain mekanikal dan low back pain obesitas, duduk dalam waktu yang

non-mekanikal. Low back pain lama dan kebiasaan postur yang

mekanikal terdiri dari lumbal jelek. Pada faktor usia menunjukkan

strain/sprain, spondylosislumbal, bahwa kondisi ini banyak dialami

piriformis syndrome, herniasidiskus, oleh orang yang berusia 40 tahun

spinal stenosis, fraktur keatas. Faktor obesitas juga berperan

kompresiosteoporotik, dalam menyebabkan perkembangan

spondylolisthesis, fraktur traumatik, spondylosis lumbar.

dan penyakit kongenital (skoliosis). Spondylosis lumbal merupa-

Diantara kondisi tersebut, kan kelompok kondisi Osteoarthritis

spondylosislumbal adalah peringkat yang menyebabkan perubahan

kedua dengan persentase 10% dari degenerative pada intervertebral joint

low back pain mekanikal sedangkan dan apophyseal joint (facet joint).

62
Kondisi ini terjadi pada usia 30 fisioterapi yang meliputi: assesment,

sampai 45 tahun tetapi paling banyak diagnosis, planning, intervensi dan

terjadi pada usia 45 tahun dan lebih evaluasi. Intervensi fisioterapi berupa

banyak terjadi pada wanita dari pada aspek: promotive, preventive,

laki-laki. Sedangkan faktor resiko curative, rehabilitative dan

terjadinya spondylosislumbal adalah maintenance dengan modalitas dasar

faktor kebiasaan postur yang jelek, fisioterapi.

stress mekanikal dalam aktivitas

pekerjaan. METODE PENELITIAN

Pada low back pain 1. Pendekatan

spondilosis lumbal ini merupakan Dalam penelitian ini penulis

perubahan degenerative pada lumbal menggunakan metode deskriptif

dapat bersifat asimptomatik analitik untuk mengetahui

(tanpagejala) dan simptomatik assesment dan perubahan yang

(munculgejala/keluhan). Gejala yang dapat diketahui. Rancangan

sering muncul adalah nyeri penelitian yang digunakan adalah

pinggang, spasmeotot, dan studi kasus.

keterbatasan gerak kesegala arah. 2. Desain Penelitian

Peran fisioterapi pada kondisi Penelitian ini dilakukan dengan cara

low back pain spondilosis lumbal melakukan interview dan

ditentukan oleh kondisi yang observasional pada seorang pasien

problemnya diidentifikasi dan keluarganya dengan kondisi low

berdasarkan hasil-hasil kajian back pain spondilosis lumbal.

63
Desain penelitian digambarkan punggung bawah untuk mengetahui

sebagai berikut : spasme, pemeriksaan nyeri dengan

Skala Lima Tingkat, pemeriksaan


X Y
kekuatan otot dengan skala MMT,

Z pemeriksaan lingkup gerak sendi

Keterangan : dengan midline danaktivitas


X : keadaan pasien sebelum
fungsional menggunakan index
diberikan program fisioterapi
Oswestry. Oleh fisioterapi diberikan
Y : keadaan pasien setelah
diberikan program fisioterapi modalitas Transcutaneous Electrical
Z : program fisioterapi
Nerve Stimulation and William
Permasalahan yang timbul
Flexion Exercise. Dengan demikian
sebelum pasien menjalani program
pemberian metode tersebut
terapi adalah nyeri, spasme,
diharapkan adanya peningkatan pada
penurunankekuatanotot,
kapasitas fisik dan kemampuan
keterbatasanlingkup gerak sendi dan
fungsional pasien.
penurunan aktivitas fungsional.
Instrumen penelitian
Kemudian pasien pergi ke fisioterapi
1. Spasme dengan palpasi
untuk menjalani terapi. Sebelumnya
Penilaian spasme dengan palpasi
dilakukan pemeriksaan fungsi gerak
adalah sebagai berikut :
dasar pada trunk, yang meliputi
0 : tidak ada spasme
gerak aktif, gerak pasif dan isometrik
1 : ada spasme
melawan tahanan lingkup gerak
2. Nyeri dengan Skala Lima
sendi dan koordinasi gerak.
Tingkat
Pemeriksaan palpasi pada otot-otot

64
Penilaian nyeri sebagai berikut : ekstensi hampir tidak ada/tidak

Derajat 0 : Tidak nyeri, tidak ada mampu.

rasa nyeri pada waktu istirahat 3. Lingkup gerak sendi dengan

dan aktivitas. midline

Derajat 1 : Minimal, istirahat Pada lingkup gerak sendi yang

tidak nyeri, rasa nyeri timbul pada diukur yaitu gerak aktif dan pasif

waktu bekerja lama dan berat, dari trunk, yang meliputi bidang

pada waktu penekanan kuat terasa sagital atau gerak fleksi-ekstensi

sakit/kemeng. trunk dan bidang transversal atau

Derajat 2 : Ringan, rasa sakit terus gerak lateral fleksi dekstra, lateral

menerus atau kadang-kadang fleksi sinistra. Logam pita

timbul tetapi masih dapat fleksibel atau sering disebut

diabaikan/tidak mengganggu. midline diposisikan dari jarak

LGS normal, pada penekanan kuat antara prosesus tulang belakang

terasa sakit, fleksi ekstensi sakit. C7 dan S1. Diukur dengan pasien

Derajat 3 : Sedang, seperti derajat dalam posisi tegak dan diambil

2 ditambah keluhan nyeri tersebut dalam gerak fleksi maupun

mengganggu aktivitas dan LGS ekstensi maksimal tulang

juga terganggu. belakang. Posisi pasien saat

Derajat 4 : Berat, nyeri melakukan gerak fleksi maupun

menyulitkan penderita, hampir ekstensi tulang belakang, jarak

tidak tertahankan, gerakan fleksi yang diukur akan meningkatkan

penyebaran prosesus sebagai

65
tulang belakang terpisah.Metode tetapi belum bisa melawan

lain yang berguna dan secara luas tahanan

diterapkan untuk pengukuran 4 : dapat bergerak penuh

fungsional tulang belakang adalah melawan gravitasi dan dapat

penentuan lateral fleksi dekstra melawan tahanan sub

dan lateral fleksi sinistra. Diukur maksimal (tahanan moderat)

dari ujung jari tengah tangan 5 : dapat penuh melawan

sampai jarak lantai. lutut pasien gravitasi dan mampu

harus diperpanjang selama tes. melawan tahanan maksimal.

4. Kekuatan otot dangan skala 5. Aktivitas fungsional dengan

MMT indeks Oswestry

Penilaian kekuatan otot dengan Kuesioner ini telah dirancang

skala MMT sebagai berikut : untuk memberikan informasi

0 : tidakadakontraksi mengenai bagaimana pinggang

1 : ada kontraksi otot namun atau sakit kaki mempengaruhi

tidak terjadi adanya kemampuan pasien untuk

gerakan, mengelola dalam kehidupan

2 : mampu bergerak namun sehari-hari. Dijawablahdengan

belum 66ias melawan melingkari dan memeriksa satu

gravitasi kotak di setiap bagian yang paling

3 : pasien mampu bergerak sesuai dengan kondisi pasien.

penuh melawan gravitasi

66
Prosedur pengambilan data untuk meningkatkan elastisitas

1. Pemeriksaan fisik otot dan rileksasi dari otot.

Bertujuan untuk mengetahui Setelah diberikan program terapi

keadaan fisik pasien. Pemeriksaan sebanyak 6 kali dihasilkan sebagai

ini terdiri : vital sign, inspeksi, berikut :

palpasi, pemeriksaan gerak dasar, Tabel 1 evaluasi spasme otot


dengan palpasi
kemampuan fungsional dan
T1 T2 T3 T4 T5 T6
lingkungan aktivitas.
1 1 1 1 1 1
2. Interview Dari evaluasi tersebut didapatkan

Metode ini digunakan untuk hasil tidak adanya penurunan

mengumpulkan data dengan jalan spasme.

tanya jawabantara terapis dengan 2. Nyeri

sumber data. Hasil evaluasi nyeri dengan Skala

3. Observasi Lima Tingkat dari terapi pertama

Dilakukan untuk mengamati (T1) sampai terapi keenam (T6).

perkembangan pasien sebelum Tabel 2 evaluasi nyeri dengan

terapi, selama terapi dan sesudah Skala Lima Tingkat

diberikan terapi. Jenis T1 T2 T3 T4 T5 T6

Hasil dan pembahasan nyeri


Diam 0 0 0 0 0 0
1. Spasme
Tekan 3 3 3 3 2 2
Spasme dapat dikurangi dengan Gerak 3 3 3 3 3 2
william fleksi exercise. Terutama

pada otot-otot punggung bawah

67
Dari evaluasi tersebut didapatkan
Gerakanan T1 T2 T3 T4 T5 T6

hasil adanya penurunan nyeri Fleksi trunk 4 5 5 5 6 6


Ekstensi trunk 3 3 3 3 3 3
pada nyeri tekan dan nyeri gerak. Lat. Fleksi
Dekstra 13 11 11 11 11 11
Lat. fleksi
3. Kekuatan otot sinistra 15 12 12 12 12 12
Dari evaluasi tersebut didapatkan
Penilaian kekuatan otot pada m.
hasil adanya peningkatan lingkup
fleksor trunk dan m. ekstensor
gerak sendi pada trunk.
trunk dengan skala MMT, dari
5. Aktivitas fungsional
terapi pertama (T1) sampai terapi
Edukasi yang diberikan dan terapi
keenam (T6).
latihan yang diberikan dari terapi
Tabel 3 evaluasi kekuatan otot
pertama (T1) sampai terapi
dengan skala MMT
keenam (T6). Adanya
Group otot T1 T2 T3 T4 T5 T6
peningkatan aktivitas fungsional
m.fleksor trunk 3 3 3 3 4 4
m.ekstensor trunk 3 3 3 3 4 4
dengan adanya penurunan nilai
Dari evaluasi tersebut didapatkan
indeks Oswestry.
hasil adanya peningkatan
Tabel 5 evaluasi kemampuan
kekuatan otot pada m. fleksor
aktivitas fungsional dengan indeks
trunk dan m. ekstensor trunk. oswestry
4. Lingkup gerak sendi T1 T2 T3 T4 T5 T6

Dari latihan yang diberikan dari 20 20 20 20 18 18

terapi pertama (T1) sampai terapi Dari evaluasi tersebut didapatkan

keenam(T6). hasil adanya peningkatan

Tabel 4 evaluasi lingkup gerak kemampuan aktivitas fungsional.

sendi dengan midline

68
KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

Setelah dilakukan tindakan terapi A.N.De Wolf, 1994 dikutip oleh


Astono 2005; Penatalaksana-
sebanyak 6 kali, didapatkan hasil an Fisioterapi Pada Low Back
Pain Karena Hernia Nucleus
untuk spasme menggunakan palpasi Pulposus, hal 46-48.
A.N.De Wolf, 1990; Pemeriksaan
dengan hasil belum adanya Alat Penggerak Tubuh
Diagnostik Fisis Dalam
penurunan spasme otot. Adanya Praktek Umum; Cetakan
kedua.
penurunan nyeri tekan dan nyeri Afik, 2010; William FleksiExercise
;Diaksestanggal 12/10/2010,
gerak. Adanya peningkatan kekuatan dari
http://www.artikel.indonesian
otot pada m. fleksor trunk dan m. rehabequipment.com/2011/01
/terapi-latihan-william-
ekstensor trunk dari (T1) nilai 3 fleksion.html
Alfi, Hamdi, 2013; Spondilosis;
menjadi (T6) nilai 4. Adanya Diakses tanggal 20/6/2010,
dari
peningkatan lingkup gerak http://fisioterapishamdialfin.b
logspot.com/
senditrunk pada gerakanfleksi trunk Anonim, 2013; TENS; Diakses
tanggal 15/10/2011, dari
(T1) nilai 4 menjadi (T6) nilai 6, http://fisioterapis-
banjarmasin.blogspot.com/20
ekstensi trunk belum ada perubahan, 11/10/salam-sejahtera-teman-
sejawat-semua.html
lateral fleksi dekstra (T1) nilai 13 Anonim, 2013; TENS; Diakses
tanggal 29/7/2013, dari
menjadi (T6) nilai 11, dan lateral http://adeputrasuma.blogspot.
com/2013/07/transcutaneous-
fleksi sinistra (T1) nilai 15 menjadi electrical-nerve.html
Basmajian, John V,
(T6) nilai 12. Dan adanya 1987;Therapeutic Exercise;
3rd Ed, The William and
peningkatan aktivitas fungsional Wilkins co
Baltimore, Ontario, hal 424-
pada (T1) nilai 20 menjadi (T6) nilai 483.
Bellenir K, 2008; Low Back Pain
18 dengan penilaian indeks Syndrome; Fourth Edition; F.
A Davis Company,
Oswestry. Philadelpia, hal. 82.

69
Borenstein, D.G and Wiesel, S.W, SoudersCompart, Philadelpia,
1989; LowBack Pain Medical hal. 34-39.
Diagnosis and IgSujatno, dkk, 2002; SumberFisis,
Comprehensive Management; Akfis, Solo
W.B Sounders Company, Jupiter Infomedia, 2008; History of
Philadelpia, hal. 78-79 dan Arthritis; India Netzone. Last
468-471. updated March 10, 2009.
Cailliet, Rene, 1981; Low Back Pain, Kapandji, I.A, 1990; The Physiology
second edition, F.A Davis Of The Joint; Volume Two;
Company Philadhelpia Churchill Living Stone,
Couper J, Fairbank JCT, Davies JB, USA, hal. 68-81.
et al. 1980; TheOswestry Low Kendall, F.P., E.K. McCreary, and
Back Pain Disability P.G. Provance, 1993;
Questionnaire. Muscles: Testing and
Physiotherapy. Function.Baltimore: Williams
Dang, Y.P., Dalal, R.C, Buck, S.R., & Wilkins.
Harms, B., Kelly, R., Keputusan
Hochman, Z. Etc al, 2010; MenteriKesehatanRepublik
Diagnosis, extent, impacts, Indonesia, 2001; Rencana
and management of subsoil Pembangunan
constraints in the northern KesehatanMenuju Indonesia
grains cropping region of Sehat; Jakarta.
Australia. Australia Journal Otto A,Russe,M.D and John
of Soil Research 48, 105-119. J.Gerhard, M.D, 1975;
Daniels, K. and C. Worthingham, International SFTR Method
1986; Muscle Testing of Measuring and Recording
Techniques of Manual Joint Motion. Huber, Hans
Examination. 5 ed, Publisher Bern Stuttgart
Philadelphia: WB Saunders. Vienna.
Fairbank JC and Pynsent PB,2000; Pujari Astrid, M. D and Schatz
TheOswestry Disability Nancy Alton, 2010; The
Index. The OswestryCacat Healty Knees Book; USA
Index.Spine;discussion R. Putz,Br. Pabst, 2002; Sobotta;
52.diskusi 52. Edisi ke 21, Jakarta.
Hertling Darlene and Kessler M. Regan Margaret, 2010; The Death Of
Radolph, 2006; Management Josseline, USA.
Of Common Musculoskeletal Richard S. Snell, M.D, Phd,
Disorders, Phisical Therapy 1997;Anatomi Klinik; Bagian
Principles And Methods; 3, Jakarta.
Edisi keempat; lippincott Rothschild Anthony J. MD, 2009;
williams and wilkins, USA. Clinical Manual For
Hislop, H.JK and Montgomery, Diagnosis And Treatment Of
1995; Muscle Testing of Psychotic Depression:
Manual Examination; Psychiatric Publishing, Inc.,
Edisikeenam; W.B American.

70
Russe, A. Otto and Gerhardt, J. John,
1975; International SFTR
Method Of Measuring And
Recording Joint Motion:
Hans Huber Publisher, Bern.
Sidharta, P, 1979; Neurologi Klinis
Dalam Praktek Umum; PT.
Dian Rakyat, Jakarta,
hal.246-247.
Sidharta, P, 1999; Tata
PemeriksaanKlinisDalamNeu
rologi; Cetakankeempat; PT.
Dian Rakyat, Jakarta
Hal.498-505.
Smith ST, Cramer KE, et al, 2009;
Early Complications In The
Operative Treatment Of
Patella Fractures: J Orthop
Trauma, hal 11-188.
Sujatno, dkk. 2002;Sumber
Fisis;Politeknik Kesehatan
Surakarta Jurusan Fisioterapi.
Thomson, Ann, Alison Skinner, and
Joan Piercy, 1991;Tidy’s
Physioterapy; Butterworth-
Heineman, 12th, London ,hal
113-121.
Tjokorda G.B. Mahadewa, M.Kes,
SpBS, and Sri Maliawan,
SpBS, 2008; Diagnosis dan
Tatalaksana Kegawat
Daruratan Tulang Belakang;
Sagung Seto, Denpasar Hal
88-101.
TrisnowiantoBambang, 2012.,
Instrument Pemeriksaan
Fisioterapi dan Penelitian
Kesehatan; NuhaMedika,
Yogyakarta Hal 52 - 58
Wall Patrick D, Melzack Ronald.
1999. Text Book of Pain,
Fourth Edition. Elsevier,
Chulchill Livingstone. USA.

71

You might also like