You are on page 1of 7

TUGAS METALURGI MEKANIK 2

Alinda Latifah
2613161085
TMe-B

JURUSAN TEKNIK METALURGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2019
1. Contoh soal Elastic Plastic Fracture Mechanics (EPFM
1) Determine the Ƞ factor for the DENT configuration, assuming the load plastic
displacement curve follows a power law :
𝑃 = 𝐶∆𝑝𝑁
Solution:
The plastic energy absorbed by the specimen is given by:
∆𝑝
𝐶 ∆𝑝 𝑁 + 1 𝑃 ∆𝑝
𝑈𝑝 = 𝐶 ∫ ∆𝑝𝑁 d∆p = =
0 𝑁+1 𝑁+1
Ƞp gives
2
𝑝 ∆𝑝 (𝑛 + 1 . 1)
Ƞ𝑝 = = 1. 𝑁
𝑝∆𝑝
𝑛+1
For a non hardening material, N = 0 and Ƞp = 1
2. Contoh soal Linear Elastic Fracture Mechanics (LEFM)
1) Suatu pelat terbuat dari baja A514 mengandung retak sisi awal a =0.24 in. Fracture
toughness bahan 140 ksi 9in)0.5. Pelat dikenai tegangan tarik yang berfluktuasi sebesar
20 ksi minimum dan 50 ksi maksimum. Hitung jumlah siklus mulai retak awalhingga
patah.?

Perhitungan nilai stress intensity factor dengan formula

K1 = 1.12 ( ( ) 0.5 S (a) 0.5 atau K1 = 2 S (a)0.5

Panjang retak kritis adalah ;

acr = 0.25 ( K1c/S maks)2

= 0.25 (140/50)2

= 1.96 in ( 50 mm)

Range tegangan = S maks – S min = 50 -20 = 30 ksi (270)MPa

K1  s ( S ) (a avg) 0.5

= 60 (a avg)0.5
Laju perambatan retak persiklus diberikan dengan persamaan

da/dN = 0.66 x 10-8 ( K1) 2.25

0.12
dN =
0.66 x 10 8 (K1) 2.25

2) Hitung stress intensitas factor untuk campact tension specimen (CT)bila dengan
mengasumsi beban 3150 lb dan dimensi ketebalannya 1.37 in, lebar 2.0 in dengan
panjang retak 1.08 in. Solusi :
a/w = 1.08/2
= 0.54
f (a/w) = 11 dari Gambar 3.25 atau didapat dari pers empiris yang biasa didapat
P
K1 = . f ( a / w) (7)
B ( w) 0.5

3.150
= .x 11
1.37 x 2 0.5
= 17.9 ksi(in)0.5
= 19.7 MPa (in)0.5
3)
4)

5)
3. Manufaktur boiler
Boiler merupakan mesin kalor (thermal engineering) yang mentransfer energienergi kimia
atau energi otomis menjadi kerja (usaha) (Muin 1988 : 28). Boiler berfungsi sebagai
pesawat konversi energi yang mengkonversikan energi kimia (potensial) dari bahan bakar
menjadi energi panas. Boiler adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan uap air untuk
sumber tenaga atau untuk proses pemanasan (Chattopadhyay 2001:1).
Desain penelitian yang digunakan adalah Research and Development yaitu metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan sebuah perancangan, dimana dalam
perancangan tersebut mengetahui sebuah rancangan yang akan diuji. Secara umum proses
perancangan suatu produk melibatkan iterasi yang panjang dan berulang-ulang (Yamin dkk
2008:50). Pada penelitian ini yaitu rancang bangun boiler pada industri tahu meliputi
perancangan kontruksi boiler dengan standart ASME (American Society of Mechanical
Engineers), desain boiler pada software dan analisis struktur boiler sebagai obyek
penelitian dengan menekankan pada displacement dan stress pada kontruksi boiler
menggunakan software CATIA V5.
Desain struktur boiler dibuat sesuai dengan material-material yang akan digunakan. Desain
boiler menggunakan standard ASME (American Society of Mechanical Engineers).
Spesifikasi perancangan bangun boiler didapatkan data sebagai berikut:
a) Tipe boiler : Vertical fire tube boiler
b) Diameter dalam badan boiler : 750 mm
c) Diameter pipa api : 68 mm (jumlah pipa 21 buah)
d) Tekanan perancangan : 6 bar
e) Jenis uap : Uap jenuh
f) Temperatur operasi : 100 0C – 150 0C
g) Tekanan operasi : 2 bar
h) Bahan bakar : kayu
i) Volume air maksimal : 327,23 Liter
j) Volume ruang uap : 130,9 Liter
4. LBB Boiler
Leak-before-break (LBB) adalah istilah yang telah digunakan selama beberapa decade
sehubungan dengan metodologi yang berarti bahwa kebocoran akan ditemukan sebelum
fraktur terjadi dalam pelayanan. LBB telah diterapkan pada selubung rudal, pipa gas dan
minyak, bejana tekan, pipa nuklir, dll. LBB juga memiliki beberapa definisi
teknis. Misalnya, LBB dapat terjadi untuk cacat aksial dalam pipa di mana penetrasi
ketebalan dinding akan menghasilkan retak melalui dinding aksial yang stabil. Ini adalah
LBB dalam kondisi yang dikendalikan beban. LBB juga dapat terjadi untuk celah
melingkar dalam pipa dengan tekanan ekspansitermal yang tinggi. Ini mungkin LBB dalam
kondisi terkendali perpindahan yang sesuai. Akhirnya, LBB mungkin terjadi ketika cacat
stabil di bawah kondisi operasi normal dan tetap stabil ketika ada peristiwa dinamis yang
tiba-tiba (yaitu, pemuatan seismik). Ini mungkin merupakan analisis LBB inersia
tergantung waktu. Analisis ini bersifat deterministik, dan dapat diperluas ke evaluasi
probabilistic juga.

You might also like