You are on page 1of 11

BAGAIMANA PENGHARGAAN MAHASISWA TEKNIK

TERHADAP INTEGRASI NASIONAL

Disusun Oleh :

1. Ahmad Eko Kurniawan [17/413537/TK/45977]


2. Ahmad Rifqi [18/431225/TK/47818]
3. Arya Maha Yoga [18/431233/TK/47826]
4. Dimas Yoga Pratama [18/428858/TK/47360]
5. Febiolla Aulia Maharani Yunus [17/410242/TK/45599]
6. Nicolas Christianto [17/413565/TK/46005]
7. Nova Yoga Pradana [18/425163/TK/46858]
8. Risky Tri Nurani [17/410258/TK/45615]
9. Sutan Muhammad Fiqri [18/428900/TK/47402]
10. Veronika Nathania Maharani [18/425177/TK/46872]

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2018
Abstract

There are so many problem of national integration or national utility nowadays.


From so many problem on small things like not respecting and tolerating one another, it can
become a serious problem in the future. With many different tribes and cultures, integration
must be controlled from the smallest environment first. In faculty of engineering, from the
beginning, students from different regions and different departments will be taught about the
importance of existing integration. With the concept of “Bhineka Tunggal Ika”, all students
are expected to be an agent of unity. In this case, we took 8 random samples from students
any years which representing each department in faculty of engineering. Data collection
techniques used in this study using an interview system that aims to directly access the object
of interview related to integration issues in faculty of engineering and and how the students
in faculty of engineering solved the differences. The results showed that the problem of
integration in the faculty of engineering can be solved very well. In addition, each student
who’s part of faculty of engineering is aware that national unity begins with mutual
acceptance and respect. So from these feelings will create a sense of secure and peace

Keyword: Integration, Faculty of Engineering, Unity

Abstrak

Permasalahan integrasi bangsa atau persatuan bangsa saat ini sangat sering terjadi.
Dengan banyaknya kasus mulai dari hal kecil seperti tidak saling menghargai dan bertoleransi
dapat menjadi masalah yang cukup serius kedepannya. Dengan banyaknya suku dan budaya
yang berbeda, integrasi harus bisa dikendalikan dari lingkungan terkecil terlebih dahulu. Di
lingkungan fakultas teknik sendiri, sedari awal mahasiswa/i dari berbagai daerah dan
departemen yang berbeda akan diajarkan mengenai pentingnya integrasi yang ada. Dengan
konsep Bhineka Tunggal Ika, semua mahasiswa diharapkan dapat menjadi agen persatuan.
Pada penelitian kali ini, kami mengambil 8 sampel acak dari mahasiswa/i dari berbagai
angkatan yang mewakili setiap departemen yang ada di lingkungan fakultas teknik. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kali ini dengan menggunakan sistem
wawancara yang bertujuan untuk menilai secara langsung objek wawancara terkait
permasalahan integrasi di lingkungan fakultas teknik dan bagaimana cara mahasiswa/i yang
ada di fakultas teknik mengatasi perbedaan yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
permasalahan integrasi di lingkungan fakultas teknik dapat diatasi dengan sangat baik. Selain
itu, pada diri masing-masing mahasiswa/i yang menjadi bagian dari fakultas teknik
menyadari bahwa persatuan bangsa dimulai dengan rasa saling menerima dan menghormati.
Sehingga dari perasaan tersebut akan menciptakan rasa aman dan tentram.

Kata Kunci: Integrasi, Fakultas Teknik, Persatuan


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Integrasi bukanlah istilah dari bahasa indonesia, integrasi berasal dari bahasa
inggris integration yang berarti bergabung. Sedangkan berdasarkan KBBI integrasi
memiliki arti pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Integrasi
sosial merupakan penyatuan yang berkaitan dengan sosial kemasyarakatan.
Menurut Coleman dan Roseberg (1964), integrasi mengandung dimensi
vertikal dan horizontal. Integrasi vertikal bertujuan untuk menjembatani celah
perbedaan antara elite dan massa dalam rangka pengembangan suatu proses politik
terpadu dan masyarakat politik yang berpartisipasi. Dimensi vertikal dalam integrasi
nasional bertujuan mengintegrasikan persepsi dan perilaku elite dan massa dengan
cara menghilangkan, mengurangi perbedaan kesenjangan antara kelompok yang
berpengaruh dengan yang dipengaruhi. Integrasi horizontal berguna untuk
mengurangi diskontinuitas dan ketegangan antar-kelompok masyarakat dalam rangka
penciptaan suatu masyarakat politik yang memiliki persepsi sama (mendekati
homogen). Dimensi horizontal mengintegrasikan antara kelompok-kelompok dalam
masyarakat, dengan cara menjembatani perbedaan –perbedaan yang ditimbulkan oleh
faktor-faktor teritorial/ kultur dengan mengurangi kesenjangan yang ditimbulkan oleh
faktor-faktor tersebut.
Integrasi nasional merujuk pada definisi usaha dan proses yang
mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada pada suatu bangsa sehingga tercipta
keselarasan dan keserasian nasional. Sudah kita ketahui bersama, bahwa Indonesia
merupakan bangsa yang besar dan kaya akan berbagai macam kebudayaan dan adat
istiadat. Kebudayaan dan adat istiadat ini merupakan warisan turun temurun dari para
leluhur bangsa ini. Namun kekayaan ini justru menjadi dua mata pedang bagi rakyat
indonesia. Di satu sisi keberadaan mereka menambah keberagaman, mengisi
kekosongan yang tidak mungkin diisi oleh satu atau dua macam ragam budaya saja,
kita dapat mengelola kebudayaan yang melimpah ini untuk kesejahteraan rakyat.
Tapi dampak negatif dari kekayaan itu yakni muncul masalah-masalah baru
yang justru mengancam kesatuan nasional. Ketidakmampuan mengendalikan ego,
sifat ingin menang sendiri, rakus dan rela menghalalkan segala cara hanya demi
kepentingan golongannya saja, membuat integrasi nasional di wilayah Indonesia
menjadi terancam.
Sikap destruktif ini tidak hanya dimiliki oleh elit kepentingan negara saja. Kita
dapat melihat fenomena destruktif itu dari lingkungan terdekat kita. Di lingkungan
teknik masih banyak perilaku-perilaku mahasisawa yang mencerminkan sikap
diistegrasi nasional. Dan ini jelas lebih mencemaskan dan perlu dicegah, sebab sikap
destruktif yang sudah dipupuk di masa muda sama saja dengan menghacurkan masa
depan bangsa Indonesia.
Berangkat dari permasalahan tersebut kami coba mengupas problema
diistegrasi, khususnya di lingkungan teknik UGM, yang berpeluang menciptakan
masalah besar bagi bangsa Indonesia di kemudian hari. Metode pengambilan data
dilakukan dengan teknik wawancara dengan sampel satu mahasiwa dari tiap-tiap
jurusan yang ada di Fakultas Teknik UGM. Pertanyaan diajkuan mengacu pada
rumusan masalah yang sudah ditentukan sebelumnya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pendapat mahasiswa Fakultas Teknik UGM terhadap persatuan
nasional?
2. Bagaimana pendapat mahasiswa Fakultas Teknik UGM mengenai perbedaan
daerah yang ada?
3. Apa cara yang harus dilakukan untuk mengatasi perbedaan pendapat untuk
meningkatkan penghargaan/respect terhadap mahasiswa lain?
4. Apa manfaat yang didapatkan dari integrasi nasional?

C. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana sikap mahasiswa Fakultas Teknik UGM dalam menyikapi
cita-cita persatuan nasional.
2. Mengetahui bagaimana tanggapan mahasiswa Fakultas Teknik UGM terhadap
perbedaan aspek kedaerah masing-masing mahasiswanya di lingkungan teknik.
3. Mengetahui bagaimana cara atau usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi
perbedaan pendapat untuk meningkatkan respect terhadap mahasiswa lain.
4. Mengetahui manfaat yang didapatkan dari integrasi nasional
BAB II
METODE

Menurut Sugiyono (2009:2) menyatakan bahwa metode penelitian pada dasarnya


merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Sedangkan menurut Juliansyah Noor (2011:254) metode penelitian adalah anggapan dasar
tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berfikir dan bertindak dalam melaksanakan
penelitian. Dari kedua pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa metode pnelitian adalah
suatu cara atau hal yang digunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk penelitian
atau kegiatan tertentu. Oleh karena itu kami menggunakan dua metode dalam penelitian ini.
Metode yang kami gunakan yaitu :
A. Metode Literatur
Metode Literatur merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi
penelaah terhadap buku-buku, literature-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan
yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan (Nazir, 2013:93). Kami
menggunakan metode ini untuk mendapatkan data sekunder yang dapat kami gunakan
untuk membandingkan antara teori dengan fakta yang kami teliti. Data sekunder tersebut
berupa hasil penelitian terdahulu dan berbagai macam literature yang sesusai dengan
penelitian kami.
B. Metode Wawancara
Wawancara adalah suatu kegiatan dilakukan untuk mendapatkan informasi secara
langsung dengan mengungkapkan pertanyaanpertanyaan pada para responden. wawancara
bermakna berhadapan langsung antara interview dengan responden, dan kegiatannya
dilakukan secara lisan (P. Joko Subagyo, 2011:39). Kami menggunakan metode
wawancara ini untuk memperoleh fakta-fakta yang ada di dalam lapangan yang menjadi
data primer kami. Kemudian, kami akan membandingkan data primer tersebut dengan
data sekunder apakah fakta tersebut relevan atau tidak dengan teori.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Wawancara
Dalam melakukan penghimpunan data ialah melakukan wawancara dan diskusi
mengenai Penghargaan Mahasiswa Teknik Terhadap Integrasi Nasional yang pastinya
dilakukan kepada beberapa mahasiswa Fakultas Teknik, antara lain Ghifarri (Mahasiswa
Teknik Fisika 2017), Sayyid (Mahasiswa Teknologi Informasi 2018), Chika Laksita
(Mahasiswi Teknik Geodesi 2018), Jane Charane (Mahasiswi Teknik Kimia 2018), M.
Miftakhul Fianto (Mahasiswa Teknik Nuklir 2017), dan Rocky tirajean sembiring
(Mahasiswa Teknik Geologi 2017)
Berdasarkan hasil wawancara dan diskusi yang dilakukan kepada Mahasiswa Fakultas
Teknik Universitas Gadjah Mada, adapun hasil wawancara yang didapatkan dapat
digambarkan sebagai berikut:
Bagaimana Bagaimana Apa cara yang harus Apa manfaat
pendapat pendapat dilakukan untuk yang didapatkan
mahasiswa teknik mahasiswa mengatasi dari integrasi
terhadap teknik mengenai perbedaan pendapat Nasional?
persatuan perbedaan daerah untuk meningkatkan
Nasional? yang ada? penghargaan/respect
terhadap mahasiswa
lain?
Persatuan itu Keragaman budaya Bersikap lapang dada Merasa memiliki
penting, karena di indonesia dalam menerima identitas yang satu,
dengan adanya khusunya di teknik perbedaan pendapat, tdk dapat bekerja sama
persatuan seluruh itu baik, karena saling mencela, dan mencegah hal yang

Ghifarri ancaman dari luar keragaman itu kita saling menghormati. mengancam bangsa
dapat ditumpas. dapat mengenal dan negara.
(Teknik
Ancaman dari luar toleransi akibat dari
Fisika
seperti serangan perbedaan yang
2017) negara yang lebih datang dari masing"
kuat, kospirasi jahat mahasiswa. Jadi
yang masuk ke satu dengan mengenal
negara, dan masalah tolerasi kita dapat
lain. bersikap dan
bertindak dgn bijak
sehingga persatuan
indonesia
dimungkinkan
terwujud.
Persatuan itu Keragaman budaya Menerima dan Merasa memiliki
penting, karena itu baik, karena itu menghargai pendapat teman dan keluarga
dengan adanya merupakan ciri khas orang lain, saling dari berbagai
persatuan kita dapat bangsa Indonesia. menghormati sesama daerah sehingga
membangun Oleh karena itu, manusia, dan tidak dapat membantu
indonesia menjadi keragaman budaya mengejek orang lain kita dalam

Sayyid lebih baik lagi. Jika seharusnya menjadi menjalani


kita hanya bekerja alat untuk kehidupan
(Teknologi
sendiri dalam mempersatukan
Informasi
membangun NKRI, bangsa. Contohnya
2018) maka kita tidak akan di teknik, sehingga
bisa berhasil dalam seluruh mahasiswa
membangun negeri teknik dapat bersatu
ini dengan membawa
perbedaan
budayanya masing
masing.
Persatuan Nasional Menurut Saya Tentunya menanamkan Manfaatnya dapat
menurut Saya sangat perbedaan perbedaan rasa saling menghormati tercipta keselarasan
penting, persatuan daerah malah sesama dan menghargai satu sama lain dan
kan artinya utuh, yaa membuat kita setiap perbedaan. Jika menimbulkan rasa
pastinya dalam semakin merasa ada perbedaan pendapat aman tentram di
kehidupan bernegara bergantung satu dimusyawarahkan untuk dalam kehidupan
Chika terutama di sama lain, saling mencapai kesepakatan bernegara,
Indonesia sangat melengkapi, intinya masyarakat
Laksita
penting, contoh sesuai dengan
(Teknik
kecilnya di dalam semboyan bhineka
Geodesi lingkup fakultas tunggal ika, berbeda
2018) teknik sendiri, antara beda tapi tetap satu.
departemen yang Contohnya lagi di
satu bergantung universitas
kepada departemen mahasiswanya ada
yang lain, klu dari sabang sampai
bekerja sendiri merauke
sendiri pasti kan
nggabisa atau tidak
lengkap.
persatuan nasional di Kita berbeda tapi Memiliki pemikiran Bisa lebih saling
perlukan untuk menjadi satu atas yang lebih terbuka lagi memahami dan
Jane mempertahankan nama bangsa terhadap perbedaan menghormati
negara ini dan untuk Indonesia, perbedaan pendapat dan mencoba keragaman yang
Charane
memanjukan bangsa itu menjadikan untuk memecahkan dimiliki oleh
(Teknik
indonesia Indonesia ber aneka masalah perbedaan Indonesia
Kimia ragam secara bijaksana saling
2018) menghargai agar tidak
menimbulkan
perpecahan
Persatuan di Di fakultas teknik, Untuk meningkatkan Manfaat saling
Indonesia saat ini perbedaan di respek mahasiswa lain, menghormati
banyak dihadapkan kalangan mahasiswa dapat dilakukan dengan sangat banyak. Kita
dengan berbagai sangatlah banyak. menyuarakan lihat saja di negara-
masalah. Paling Hal ini dikarenakan pendapatnya sesuai negara maju, para
banyak terjadi akhir- para mahasiswa aturan/norma yang akademisi saling
M.
akhir ini adalah berasal dari berbagai berlaku. Katakanlah melakukan peer-
Miftakhul masalah SARA. daerah di Indonesia. berpendapat dengan review saat
Fianto suara yang tenang dan mempublikasikan
(Teknik tidak emosi, tidak suatu jurnal.
menggunakan kesalahan Mereka
Nuklir
berlogika (Logical berpendapat,
2017)
Fallacy), dan mencari kelebihan
menyampaikan solusi dan kelemahan
dari apa yang telah suatu jurnal untuk
dikemukakannya. menghasilkan
jurnal yang
berkualitas.
Rocky Sangat penting Mempunyai potensi Membiasakan sedari Dapat terhindar
terlebih indonesia positif dan negatif, dini dan penerapan dari potensi negatif
Tirajean
yang sangat beragam positif dalam dalam lingkungan keberagaman di
Sembiring
kekayaan budaya belajar maupun indonesia, sehingga
(Teknik dan negatif karena bermasyarakat dapat bersatu padu
Geologi perlu usaha lebih dengan baik
2017) menjaga persatuan
B. Pembahasan
Masalah persatuan dikalangan mahasiswa mungkin saat ini memang menjadi suatu
krisis baru yang marak terjadi. Masih ada masalah – masalah yang menitik beratkan
kepada masalah persatuan di Indonesia terutama dikalangan Mahasiswa. Banyak sekali
kejadian yang mungkin membuat persatuan negara kita ini sedikit demi sedikit semakin
terkikis. Hal ini tentu saja membuat kita kian khawatir dari hari ke hari tentang kondisi
negara kita ini. Tentu saja semua ini kita tujuankan untuk mengamalkan sila ketiga yakni
persatuan indonesia.
Namun setelah kita tinjau kembali dan melakukan wawancara kepada beberapa
sumber, ternyata anggapan ini kurang benar. Karena pada praktek nyatanya dilapangan
masih banyak orang yang peduli dengan persatuan disekitarnya. Banyak orang yang
masih sadar kondisi sekitarnya dan berusaha untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan
kita ini. Contohnya saja berbagai macam pandangan tentang persatuan nasional yang
tentu berujung pada hal positif. Hal ini sudah kita buktikan dengan melakukan
wawancara terutama di lingkungan teknik untuk membutikan hal ini. Banyak mahasiswa
teknik yang ternyata sangat peduli dengan persatuan nasional. Banyak juga yang
mengutamakan respect walaupun kita berasal dari daerah dan budaya yang berbeda –
beda, namun tidak menjadi halangan untuk bersatu dalam persatuan nasional negara kita.
Selain itu dapat juga kita lihat dari hasil wawancara diatas, ternyata masih banyak sekali
mahasiswa teknik yang bisa menilai masalah dalam persatuan nasional dan memiliki jalan
keluar terbaik akan hal itu. Dari hal ini bisa kita lihat juga bahwa rasa persatuan itu telah
kita miliki dalam diri kita. Namun yang susah adalah untuk kita bisa peka dan bersatu
dalam kesatuan nasional ini.
Dan hal lain yang paling penting adalah bisa dilihat dari seberapa menghargainya
mahasiswa teknik antar saudara sebangsa dan setanah air ini. Walaupun kita memiliki
pola pikir yang berbeda, asal berbeda, budaya berbeda, namun tetap kita masih memiliki
cita – cita yang sama yakni integrasi nasional Indonesia. Dan yang dapat dibuktikan lagi
adalah sampai kapanpun TEKNIK SATU, yakni saling memiliki rasa respect ke sesama,
rasa memiliki, dan juga menghargai. Kita bisa lihat dari diatas bahwa rasa menghargai
mahasiswa teknik sangatlah tinggi tanpa ada diskriminasi dan pembedaan dalam bentuk
apapun itu.
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa :


1. Sebagian besar mahasiswa teknik berpendapat bahwa persatuan nasional dianggap
sangat penting yang dapat menangkal ancaman dari luar, membangun Indonesia
menjadi lebih baik, dan memajukan negara. Persatuan nasional juga tercermin dalam
kehidupan fakultas teknik dimana setiap departemen yang ada saling terkait dan
bergantung membentuk satu kesatuan teknik.
2. Menurut mahasiswa teknik perbedaan yang ada merupakan corak bangsa Indonesia
yang selaras dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika yang dapat membuat kita dapat
saling bertoleransi. Hal ini tercermin dilingkungan fakultas teknik dimana seluruh
mahasiswa teknik dapat bersatu meski berasal dari daerah yang berbeda.
3. Dalam mengatasi perbedaan, sebagian mahasiswa menerima perbedaan yang ada
dengan lapang dada, mengutarakan pendapat dengan musyawarah dan tenang tanpa
emosi serta menghargai berbagai pendapat, saling menghormati dan menghargai satu
sama lain, serta tidak saling mengejek dan mencela.
4. Adapaun manfaat yang dirasakan mahasiswa teknik terkait persatuan nasional di
lingkungan teknik yaitu merasakan memiliki identitas persatuan, menumbuhkan rasa
kekeluargaan, menciptakan rasa aman dan tentram, serta dapat lebih saling
menghormati dan menghargai satu sama lain.
PUSTAKA

James S. Coleman, C. G. (1964). Political Partiens and National Integration in


Tropical Africa. USA: University of California.
Cann, Harriet. 2017 The Most Liberal Countries You Should Move to in 2017,
https://www.movehub.com/blog/the-most-liberal-countries-in-the-world/
[diakses Senin 29 November 2018]
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta. Halaman 38.

You might also like