You are on page 1of 10

MANAJEMEN KEPERAWATAN

“Klasifikasi Biaya Kesehatan Dan Fungsi Pembiayaan Kesehatan”

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 2 :

1. ANNISA FARIDA NOOR 16.156.01.11.005


2. DESMERI ELIESER 16.156.01.11.010
3. DEVI APRILIYANTI 16.156.01.11.012
4. JULI YANTI SITUMORANG 16.156.01.11.018
5. M. AKBAR RAMDHANI 16.156.01.11. 021
6. NIA PAGUSTYA 16.156.01.11.024
7. RAHMAH HIDAYATI 16.156.01.11.029
8. RIFKA TIFANI DEWI 16.156.01.11.032
9. SYAFIINATUNNAJAH 16.156.01.11.037

3A ILMU KEPERAWATAN

STIKES MEDISTRA INDONESIA


Jl. CUT MEUTIA RAYA NO. 88A BEKASI, JAWA BARAT INDONESIA
TAHUN PELAJARAN 2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat
dan Karunia-Nya, penulis sebagai tim penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan
sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya. Makalah hasil diskusi kelompok 2 yang berjudul
"Klasifikasi biaya kesehatan dan Fungsi pembiayaan kesehatan", untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah manajemen keperawatan. Selain itu juga,
makalah ini diharapkan mampu menjadi sumber pembelajaran bagi kita semua untuk mengerti
tentang klasifikasi dan fungsi pembiayaan kesehatan.

Makalah ini dibuat dengan meninjau beberapa sumber dan menghimpunnya menjadi
kesatuan yang sistematis. Terimakasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang menjadi
sumber referensi. Terimakasih juga kepada dosen pembimbing dan semua pihak yang terkait
dalam pembuatan makalah ini.Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca sekalian.
Penulis dari tim penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Bekasi, 4 April 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

Bab I Pendahuluan ..................................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ............................................................................................................. 4

B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 5


C. Tujuan .......................................................................................................................... 5

Bab II Pembahasan ................................................................................................................... 6

A. Klasifikasi Pembiayaan Kesehatan .................................................................................. 6

B. Fungsi Pembiayaan Kesehatan ......................................................................................... 6

Bab III Penutup ......................................................................................................................... 9

A. Kesimpulan ................................................................................................................... 9

Daftar Pustaka ......................................................................................................................... 10

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah unsur vital dan merupakan elemen konstitutif dalam proses
kehidupan seseorang. Tanpa adanya kesehatan yang baik maka tidak akan ada
masyarakat yang produktif. Dalam kehidupan berbangsa, pembangunan kesehatan
merupakan suatu hal yang bernilai sangat insentif. Di Indonesia sendiri tak bisa
dipungkiri bahwa trend pembangunan kesehatan bergulir mengikuti pola rezim
penguasa. Ketika pemerintah negeri ini hanya memandang sebelah mata pada
pembangunan kesehatan, maka kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakat akan
menjadi sangat memprihatinkan.
Salah satu sub sistem kesehatan nasional adalah subsistem pembiayaan
kesehatan. Ditinjau akhir akhir ini, dengan makin kompleksnya pelayanan kesehatan
serta makin langkanya sumber dana yang tersedia, maka perhatian terhadap sub sistem
pembiayaan kesehatan makin meningkat.
Dahulu manajemen keperawatan memiliki peran terbatas dalam menentukan
alokasi sumber daya di institusi pelayanan kesehatan. Perawat manajer menyusun
anggaran tanpa ada alasan dan membatasi masukan. Selain itu, karena keperawatan di
klasifikasikan sebagai pelayanan yang tidak menghasilkan, masukan ke keperawatan
kurang di pertimbangkan. Seharusnya manajer unit dapat memantau dan mengevaluasi
dengan sangat baik semua aspek pengawasan anggaran unit. Manajer unit juga
mempunyai tanggung jawab mengkomunikasikan tujuan, rencana penganggaran
kepada staf seperti perencanaan lain. Semakin staff memahami tujuan anggaran dan
rencana pencapaian tujuan, semakin memungkinkan pencapaian tujuan tersebut.
Sayangnya banyak staff keperawatan memiliki sedikit pengetahuan tentang model
penganggaran keperawatan yang diterapkan oleh sistem rumah sakit. Maka dari itu
penulis membahas tentang klasifikasi pembiayaan kesehatan di keperawatan sebagai
bahan pengetahuan bagi teman-teman sejawat penulis agar lebih memahami klasifikasi
pembiayaan kesehatan dan Fungsi pembiayaan kesehatan merupakan sebuah fungsi
penting dalam sebuah sistem kesehatan, dalam fungsi pembiayaan kesehatan

4
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu klasifikasi pembiayaan kesehatan dalam manajemen keperawatan?
2. Bagaimana pembagian dari pembiayaan kesehatan?
3. Apa saja fungsi pembiayaan kesehatan?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu klasifikasi pembiayaan kesehatan dalam manajemen
keperawatan
2. Untuk mengetahui bagaimana pembagian dari pembiayaan kesehatan
3. Untuk mengetahui apa saja fungsi dari pembiayaan kesehatan

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. KLASIFIKASI PEMBIAYAAN KESEHATAN


Biaya kesehatan banyak macamnya karena semuanya tergantung dari jenis dan
kompleksitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dan atau diamnfaatkan.
Hanya saja disesuaikan dengan pembagian kesehatan, maka biaya kesehatan tersebut
secara umum dapat dibedakan menjadi 2 macam yakni :
1. Biaya Kedokteran
Biaya yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan
pelayanan kedokteran, yakni yang bertujuan utamanya untuk mengobati penyakit
(kuratif) serta memulihkan kesehatan penderita (rehabilitative). Di bayarkan
secara tunai atau pre paid (asuransi kesehatan)
2. Biaya pelayanan masyarakat
Biaya yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan
pelayanan masyarakat yang tujuan utama nya untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan (promosi kesehatan) dan mencegah penyakit (preventif).
Di bayarkan oleh pemerintah

Sama hal nya dengan biaya kesehatan secara keseluruhan, maka masing masing
biaya kesehatan ini dapat pula ditinjau dari 2 sudut, yakni dari sudut penyelenggara
kesehatan (health provider) dan dari sudut pemakai jasa pelayanan (health consumer)

B. FUNGSI PEMBIAYAAN KESEHATAN


Revenue Collection
Revenue collection atau sumber pembiayaan dapat didefinisikan sebagai proses
dimana sebuah sistem kesehatan menerima uang baik dari rumah tangga, perusahaan,
pemerintah dan organisasi lainnya, dalam hal ini termasuk donor. Hal ini tidak hanya
terkait dengan menjamin ketersediaan sumber daya (dana), namun juga bagaimana
target dari aksesibilitas keuangan universal dari pelayanan kesehatan tercapai. Hal ini
karena cara pendapatan, dikumpulkan mempengaruhi aksesibilitas keuangan. Masalah
desain utama pada pengumpulan pendapatan adalah cakupan populasi dan metode
pembiayaan. (Norman & Weber, 2009). Berikut Komponen Metode Pembiayaan :

6
a. Level dan Jenis Pendanaan, Jenis Pendanaan harus menghasilkan sumber dana
yang memadai dan berkelanjutan, sehingga sistem pembiayaan dapat beroperasi
dengan efektif.

b. Progresivitas dan solidaritas, Pilar Penting dari sistem pembiayaan kesehatan


terutama bagi skema social health insurance yaitu pada aspek progresivitas dan
solidaritas, aspek ini berkaitan dengan kontribusi berdasarkan kemampuan
membayar (Ability to pay) masyarakat/peserta, dan hal ini dapat dicapai dengan
sistem pembayaran berdasarkan income/pendapatan, bukan berdasarkan
premi flat yang regresif.

c. Risk Protection, Untuk meningkatkan dalam sistem pembiayaan kesehatan, harus


memastikan metode pembiayaan yang memiliki perlindungan finansial yang
memadai terhadap biaya pelayanan kesehatan. Tingkat prepayment harus tinggi
dan jumlah rumah tangga yang mengalami pengeluaran kesehatan katastrofik
harus mendekati nol (0).
d. Cakupan Populasi, Jika suatu Negara telah memilih sistem Social Health
Insurance dalam mencapai universal health coverage. Isu permasalahannya
terletak pada bagaimana cakupan populasi pada asuransi kesehatan sosial tersebut.
Kenaikan persentase cakupan yang lebih besar akan terjadi seiring dengan
berjalannya waktu dengan semakin baik kinerja pelayanan dan terciptanya
kesetaraan (equity) dalam pelayanan kesehatan.

Pooling (sharing the risk)


Pooling atau penyebaran risiko merupakan akumulasi dan manajemen sumber
pendanaan untuk membatasi pembayaran oleh individu pada pelayanan kesehatan.
Diharapkan dengan adanya mekanisme pooling yang baik dan luas sehingga individu tidak
lagi menanggung risiko mereka sendiri.

Purchasing
Purchasing merupakan sebuah proses dimana kontribusi yang telah dikumpulkan
digunakan untuk membayar penyedia pelayanan kesehatan berdasarkan satu set pelayanan
kesehatan yang diberikan. Purchasing bisa secara pasif atau strategik, pembelian pasif
hanya mengikuti anggaran yang telah ditentukan atau membayar tagihan ketika tagihan
diberikan. Pembelian strategik lebih menjadi pilihan, karena melibatkan pencarian yang

7
terus menerus untuk mendapatkan metode pembelian dan penyedia pelayanan kesehatan
terbaik. Masalah desain utama dalam pembelian adalah pada paket manfaat, organisasi
penyedia jasa, mekanisme pembayaran penyedia pelayanan dan efisiensi
operasional/administrasi. (Norman & Weber, 2009)

8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Biaya kesehatan dibagi menjadi 2 macam yaitu biaya pelayanan kedokteran yang
memiliki tujuan utama untuk kuratif dan rehabilitative yang dapat dibayarkan melalui
asuransi kesehatan sedangkan biaya pelayanan masyarakat adalah pelayanan yang sifatnya
promosi dan preventif. Fungsi pembiayaan kesehatan merupakan sebuah fungsi penting
dalam sebuah sistem kesehatan, dalam fungsi pembiayaan kesehatan ada 3 fungsi penting
yang berperan yaitu: revenue collection, pooling dan purchasing.
1. Revenue Collection
Revenue collection atau sumber pembiayaan dapat didefinisikan sebagai proses
dimana sebuah sistem kesehatan menerima uang baik dari rumah tangga, perusahaan,
pemerintah dan organisasi lainnya, dalam hal ini termasuk donor. Berikut Komponen
Metode Pembiayaan : Level dan Jenis Pendanaan, Progresivitas dan solidaritas, Risk
Protection, Cakupan Populasi
2. Pooling (sharing the risk)
Pooling atau penyebaran risiko merupakan akumulasi dan manajemen sumber
pendanaan untuk membatasi pembayaran oleh individu pada pelayanan kesehatan.
3. Purchasing
Purchasing merupakan sebuah proses dimana kontribusi yang telah
dikumpulkan digunakan untuk membayar penyedia pelayanan kesehatan berdasarkan
satu set pelayanan kesehatan yang diberikan

9
DAFTAR PUSTAKA

Huston, J Carol. 2016. Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan Teori dan Applikasi.
Jakarta:EGC

Muninjaya, A Gde. 2011. Manajemen Kesehatan. Jakarta: EGC

10

You might also like