You are on page 1of 59

Dra. Yulia Trisna, Apt., M.

Pharm
Pendidikan:
 Apoteker (Universitas Indonesia), Master Farmasi Klinik (Universiti Sains Malaysia)

Jabatan Sekarang:
 Koordinator Produksi, Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Instalasi Farmasi,
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
 Surveior Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)

Pengalaman Kerja:
 Kepala Instalasi Farmasi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (2007-2015)
 Sekretaris Panitia Farmasi dan Terapi RSCM (1999-2017)
 Ketua Pokja MPO/MMU RSCM (2011-2016)
 Pengajar pada: Program Apoteker UI, Unand, Magister Farmasi UI, Magister Farmasi
Klinik UGM, Program CPD HISFARSI, IAI

Pengalaman Organisasi:
 Ketua Bidang Diklit HISFARSI PP IAI (sejak 2015)
 Ketua Bidang Diklat HISFARSI PD IAI DKI Jakarta (sejak 2016)
 Anggota Kompartemen Manajemen Farmasi Rumah Sakit PP PERSI (sejak 2009)
• IGD, atau
ADMISI • Poliklinik

• Ruang Rawat Inap


• +/- ICU/HCU
RAWAT • +/- OK
INAP

• Pulang
DISCHARGE
Dokter

Perawat Pasien Apoteker

Nakes
lain
Profesional Pemberi Asuhan Clinical
PPA Team Leader
Dalam SNARS Ed 1
DPJP

PPJA
Apoteker

PPA
Profesional Pemberi Asuhan :
• Mereka yg secara langsung
Tugas Mandiri,
memberikan asuhan kpd pasien, Lainnya Dietisien Tugas Kolaboratif,
a.l. DPJP, PPJA, Dietisien, Tugas Delegatif
Apoteker, dan Lainnya.
• Kompetensi Profesi & Kolaborasi
Interprofesional
• Tugas Mandiri, Tugas Kolaboratif, (KARS, 2018)
Tugas Delegatif/Mandat
Proses Asuhan Pasien Diagram
IAR
Patient Care

1
Asesmen Pasien Pencatatan:
(Skrining, “Periksa Pasien”)
1. Informasi dikumpulkan : Asesmen
I Awal
Anamnesa, pemeriksaan, pemeriksaan lain /
penunjang, dsb
PPA : 2. Analisis informasi : A Asesmen
Dokter Menetapkan Diagnosis / Masalah / Kondisi Ulang
Perawat Untuk mengidentifikasi Kebutuhan Yan SOAP
Apoteker
Pasien
R
Dietisien 3. Rencana Asuhan/Plan of Care :
Lainnya Merumuskan rencana dan sasaran terukur
Untuk memenuhi Kebutuhan Yan Pasien

2 Pemberian Asuhan/Pelayanan,
Implementasi Rencana,
Intervensi, Monitoring
Asesmen Ulang
(Nico Lumenta, KARS)
ALUR PERAWATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT TERKAIT OBAT DALAM SNARS EDISI 1

Instruksi
Asesmen Pengobatan Pemberian Obat Monitoring Follow Up
Pasien Penyiapan Obat (PKPO 6; 6.1; 6.2) (PAP 2 EP 4)
(AP 2)
(AP 1.1) (PAP 2.2; PKPO 4 EP 1;
PKPO 4.1; 4.2; 4.3)

Farmasi Manajemen
Farmasi Klinik
Seleksi (PKPO 2) Farmasi Klinik:
Penelusuran Riwayat Penggunaan
Obat (PKPO 4 EP 4) Pengadaan Pemantauan Terapi Obat
(PKPO 2.1; 2.1.1; TKRS 7.1) (AP 2 EP 4; PKPO 7 EP 2)
Rekonsiliasi Obat (PKPO 4 EP 3)
Penyimpanan Monitoring Efek Samping Obat (PKPO 7 EP 3)
Visite (AP 2 EP 4) (PKPO 3; 3.1 s/d 3.5)
Konseling dan
Pengkajian Resep (PKPO 5.1 EP 2) Distribusi/Dispensing (PKPO 5; Informasi Obat (MKE 10 EP 1)
PKPO 5.1)

PELAYANAN KEFARMASIAN
• Manajemen persediaan/ inventory control
• Pelayanan farmasi klinik (Asuhan Kefarmasian/
Pharmaceutical Care)
Sumber: Institute for Safe Medication Practice 9
1
8
2
Rekonsiliasi Obat
saat admisi
Penelusuran riwayat
Konseling Obat Pulang penggunaan obat
pasien sebelum
admisi 3

7 Rekonsiliasi Obat Pengkajian Resep


pasien akan dipulangkan

Pemantauan
Rekonsiliasi Obat Edukasi Obat Terapi Obat
5 dan Visite
6 saat transfer 4
Asuhan kefarmasian selama pasien dirawat mencakup:

1. Penelusuran riwayat penggunaan obat pasien sebelum masuk RS (the


best possible medication history/BPMH= wawancara langsung dengan
pasien/keluarga, catatan dokter/perawat pada asesmen awal tentang
riwayat penggunaan obat, riwayat pengambilan obat terakhir dari
satelit/apotek)
2. Rekonsiliasi obat saat admisi: membandingkan obat pasien sebelum
admisi dengan resep/instruksi pengobatan pertama saat admisi
3. Pengkajian resep/instruksi pengobatan selama pasien dirawat
4. Pemantauan terapi obat (Efektifitas obat dan efek samping obat)
5. Pemberian Informasi obat/ Edukasi Obat
6. Rekonsiliasi obat saat transfer antar ruang rawat: membandingkan
terapi obat pada formulir instruksi pengobatan di ruang sebelumnya vs
resep/instruksi pengobatan di ruang rawat sekarang vs obat pasien
sebelum admisi
7. Rekonsiliasi obat pasien akan dipulangkan: membandingkan obat
pasien sebelum admisi vs obat 24 jam terakhir vs resep obat pulang
8. Konseling obat pulang (discharge counseling)
Joint Commission of Pharmacy Practitioners, 2014
1
8
2
Rekonsiliasi Obat
saat admisi
Penelusuran riwayat
Konseling Obat Pulang penggunaan obat
pasien sebelum
admisi 3

7 Pengkajian Resep
Rekonsiliasi Obat
pasien akan dipulangkan
Pemantauan
Rekonsiliasi Obat Edukasi Obat Terapi Obat
saat transfer 5 dan Visite
6
4
1

X
8

X
2

X
Rekonsiliasi Obat
Penelusuran riwayat saat admisi
penggunaan obat
Konseling Obat Pulang pasien sebelum
admisi
3

X X
7 Pengkajian Resep
Rekonsiliasi Obat
pasien akan dipulangkan
Pemantauan
Rekonsiliasi Obat Edukasi Obat Terapi Obat
saat transfer 5 dan Visite
6

X X
4

X
FORMULIR INSTRUKSI PENGOBATAN FORMULIR PEMBERIAN OBAT
FORMULIR INSTRUKSI PENGOBATAN FORMULIR PEMBERIAN OBAT

X X
REVIEW &
VERIFIKASI
HASIL ASESMEN PASIEN DAN PEMBERIAN DPJP
PELAYANAN Instruksi PPA (Tulis Nama, beri
Profesional
Termasuk Pasca Bedah Paraf, Tgl, Jam)
Tgl, Jam Pemberi
(Tulis dengan format SOAP/ADIME, disertai (Instruksi ditulis dgn (DPJP harus
Asuhan
Sasaran. Tulis Nama, beri Paraf pada akhir rinci dan jelas) membaca/merevi
catatan) ew seluruh
Rencana
Asuhan)
2/2/2015 Perawat S : Nyeri akut lutut kiri sejak 1-2 jam • Monitoring nyeri tiap 30’
Jm 8.00 O : skala nyeri VAS : 7 • Lapor DPJP
TD 165/90, N 115/m, Frek Nafas : 30/m • Kolaborasi pemberian
A : Nyeri akut arthritis gout anti inlamasi & analgesic
P : Mengatasi nyeri dalam 2 jam dgn target VAS <4
Paraf..
*Lapor 2 jam lagi skala
nyeri
*Foto Ro Lutut hari ini bila
2/2/2015 Dokter S : Nyeri lutut kiri akut sejak pagi nyeri mereda/toleransi
Jm 8.30 O : Lutut kiri agak merah, nyeri tekan, skala NRS 7-8, cukup
hangat pd palpasi.
A : Gouty Arthritis - flare Genu Sinistra
P : inj steroid xx mg , tab colchicine 2 X 0,6 mg/hari.
Paraf …
Dst….
REVIEW &
VERIFIKASI
HASIL ASESMEN PASIEN DAN PEMBERIAN DPJP
PELAYANAN Instruksi PPA (Tulis Nama, beri
Profesional
Termasuk Pasca Bedah Paraf, Tgl, Jam)
Tgl, Jam Pemberi
(Tulis dengan format SOAP/ADIME, disertai (Instruksi ditulis dgn (DPJP harus
Asuhan
Sasaran. Tulis Nama, beri Paraf pada akhir rinci dan jelas) membaca/merevi
catatan) ew seluruh

X
Rencana
Asuhan)
2/2/2015 Perawat S : Nyeri akut lutut kiri sejak 1-2 jam • Monitoring nyeri tiap 30’
Jm 8.00 O : skala nyeri VAS : 7 • Lapor DPJP
TD 165/90, N 115/m, Frek Nafas : 30/m • Kolaborasi pemberian
A : Nyeri akut arthritis gout anti inlamasi & analgesic
P : Mengatasi nyeri dalam 2 jam dgn target VAS <4
Paraf..
*Lapor 2 jam lagi skala
nyeri
*Foto Ro Lutut hari ini bila
2/2/2015 Dokter S : Nyeri lutut kiri akut sejak pagi nyeri mereda/toleransi
Jm 8.30 O : Lutut kiri agak merah, nyeri tekan, skala NRS 7-8, cukup
hangat pd palpasi.
A : Gouty Arthritis - flare Genu Sinistra
P : inj steroid xx mg , tab colchicine 2 X 0,6 mg/hari.
Paraf …
Dst….
• Obat-obat yang pernah dan sedang digunakan
pasien sebelum dirawat di RS
• Riwayat alergi
• Efek samping
• Medication error (ketidakpatuhan,
mismanajemen obat di rumah)
• Cek silang dengan sumber informasi lain
 the best possible medication history
• Data obat diambil dari database sehingga tata
nama dan ejaan obat dan penulisan rejimen obat
konsisten, efisien waktu
• “click” pilihan dari opsi yang ada di layar
• Jika tidak tersedia dalam database maka dapat
diketik (nama obat, kekuatan, dosis, interval
waktu, instruksi khusus)
• Data terkait:
- Riwayat alergi
- Riwayat pengambilan obat di satelit pada admisi
sebelumnya/ pada kunjungan terakhir
• Rekonsiliasi obat saat admisi

Penelusuran riwayat penggunaan obat sebelum admisi

• Rekonsiliasi obat saat transfer

• Rekonsiliasi obat saat pasien akan pulang


Standar
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO)

Standar 4:
• EP 3:
Ada bukti pelaksanaan apoteker melakukan rekonsiliasi
obat pada saat pasien masuk, pindah unit pelayanan, dan
sebelum pulang. (D,W)
LANGKAH-LANGKAH REKONSILIASI OBAT

•Dapatkan riwayat penggunaan obat


1 (Best Possible Medication History)

•Konfirmasi akurasi riwayat penggunaan


obat dengan cara memverifikasi
beberapa sumber data (rekam medis
2 admisi sebelumnya, catatan
pengambilan obat di apotek, obat yang
dibawa pasien)
•Bandingkan (Rekonsiliasi) riwayat
penggunaan obat dengan
resep/instruksi pengobatan
3 •Jika ada diskrepansi, lakukan klarifikasi
dengan penulis resep
•Catat hasil klarifikasi

•Komunikasikan ke Profesional
Pemberi Asuhan (PPA) terkait
4 •Berikan informasi obat yang akurat
ke pasien
FORMULIR REKONSILIASI OBAT SAAT ADMISI
• Apoteker membandingkan resep pertama dokter
dengan obat-obat yang tercantum dalam daftar
riwayat penggunaan obat pasien sebelum admisi
• Jika terdapat ketidaksesuaian, maka apoteker
menghubungi dokter untuk klarifikasi
• Apoteker mendokumentasikan hasil komunikasi
dengan dokter
• Data terkait:
- Resep/instruksi pengobatan pertama setelah admisi
- Formulir riwayat penggunaan obat pasien sebelum admisi
FORMULIR REKONSILIASI OBAT SAAT TRANSFER
REKONSILIASI OBAT SAAT TRANSFER
OBAT YANG SEDANG DIGUNAKAN TINDAK LANJUT OLEH PERUBAHAN ATURAN
CARA
No. NAMA OBAT DOSIS FREKUENSI DOKTER PENERIMA PAKAI
PEMBERIAN
□ Lanjut aturan pakai sama
1 □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop
□ Lanjut aturan pakai sama
2 □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop
□ Lanjut aturan pakai sama
3 □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop
□ Lanjut aturan pakai sama
4 □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop
□ Lanjut aturan pakai sama
5 □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop
□ Lanjut aturan pakai sama
6 □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop
□ Lanjut aturan pakai sama
7 □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop
□ Lanjut aturan pakai sama
8 □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop
□ Lanjut aturan pakai sama
9 □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop
□ Lanjut aturan pakai sama
10 □ Lanjut aturan pakai berubah
□ Stop

Tanggal/Pukul: Rekonsiliasi obat saat transfer:


Yang Melakukan Rekonsiliasi Obat : Membandingkan antara:
- Daftar Penggunaan Obat sebelum admisi
- Daftar Penggunaan Obat dari Ruang Rawat Sebelumnya
- Resep/Instruksi Pengobatan di Ruang Rawat Sekarang
(Nama Jelas dan Tanda tangan)
• Apoteker membandingkan daftar instruksi pengobatan di ruang
rawat sebelumnya vs resep/instruksi pengobatan di ruang rawat
sekarang vs obat pasien sebelum admisi
• Jika terdapat ketidaksesuaian, maka apoteker menghubungi
dokter untuk klarifikasi
• Apoteker mendokumentasikan hasil komunikasi dengan dokter
• Data terkait:
- Riwayat alergi
- Formulir rekonsiliasi obat saat admisi
- Formulir instruksi pengobatan dari ruang rawat sebelumnya
- Resep/instruksi pengobatan di ruang rawat sekarang
FORMULIR REKONSILIASI OBAT SAAT DISCHARGE
• Apoteker membandingkan daftar instruksi pengobatan di ruang
rawat 24 jam terakhir vs resep pulang vs obat yang pernah
digunakan pasien sebelum admisi
• Jika terdapat ketidaksesuaian, maka apoteker menghubungi
dokter untuk klarifikasi
• Apoteker mendokumentasikan hasil komunikasi dengan dokter
• Data terkait:
- Riwayat alergi
- Formulir rekonsiliasi obat saat admisi
- Formulir instruksi pengobatan 24 jam terakhir di ruang rawat
terakhir
- Resep pulang
Peresepan Elektronik
untuk meningkatkan
mutu dan keselamatan
pasien

 Riwayat penggunaan obat


tersimpan dalam sistem
 Tidak perlu input data oleh
farmasi
 Link dengan manajemen
persediaan/stok
 Memfasilitasi kegiatan
administrasi keuangan
• Menghilangkan masalah tulisan tidak dapat dibaca
• Meminimalkan kesalahan transkripsi
• Mempercepat pelayanan
• Meningkatkan akurasi dan kelengkapan resep
• Meningkatkan koordinasi antara dokter dan
apoteker/Tenaga Teknis Kefarmasian
• Mencegah kesalahan dengan “alert system”: dosis,
alergi, kontraindikasi, interaksi obat

Easier to do the right thing


Harder to do the wrong thing
Pengkajian yang dilakukan sebelum
penyiapan obat untuk memastikan bahwa
resep benar/legal, akurat, lengkap dan
rasional.
 Aspek administratif
 Aspek farmasetik
 Aspek klinik
Standar PKPO 5.1:
Rumah sakit menetapkan regulasi yang
mengatur semua resep/ permintaan obat dan
instruksi pengobatan ditelaah ketepatannya
EP 2:
Ada bukti pelaksanaan proses pengkajian
resep yang meliputi butir a) sampai dengan g)
pada maksud dan tujuan. (D,W)

Telusur:
D: Bukti kajian resep yang meliputi a s/d g

W: Kepala Instalasi Farmasi, Apoteker/


Farmasi klinis, Staf farmasi
 Aspek administratif:
- Identitas pasien :
nama lengkap, Nomor Rekam
Medik, tanggal lahir,
- Tempat dan tanggal resep/instruksi pengobatan
dibuat
- Nama dokter penulis resep, SIP
- Persyaratanadministratif lain disesuaikan dengan
ketentuan rumah sakit (contoh: kelengkapan berkas
pasien JKN/asuransi)
 Aspek farmasetik:
- nama obat (nama generik/nama dagang)
- bentuk sediaan, rute pemberian, dosis
- jumlah obat yang harus disiapkan
- cara pembuatan (jika diperlukan peracikan).
 Aspek klinik:
- kelengkapan data berat badan (untuk pasien anak,
pasien kemoterapi), tinggi badan (untuk pasien
kemoterapi)
- indikasi, kontraindikasi, duplikasi obat, dosis,
interaksi obat
Untuk menilai aspek ini diperlukan data profil
penyakit dan semua obat yang sedang digunakan
pasien.
Standar Pelayanan dan Asuhan Pasien (PAP)
Standar 2.2:

Rumah sakit menetapkan regulasi yang mengatur metoda


pemberian instruksi.

Standar
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO)
Standar 4:

Rumah sakit memiliki regulasi peresepan/permintaan obat


serta instruksi pengobatan dengan benar, lengkap, dan
terbaca tulisannya.
FORMULIR INSTRUKSI PENGOBATAN

INSTRUKSI PENGOBATAN
• Dilakukan oleh dokter pada Formulir Instruksi
Pengobatan
• Apoteker melakukan pengkajian resep/instruksi
pengobatan dari formulir ini
• Pada saat pemantauan terapi obat apoteker juga
memeriksa formulir ini

• Data terkait:
- Riwayat alergi
- SOAP dokter, perawat, dietisien
- Hasil pemeriksaan laboratorium, diagnostik, dll
• Apoteker melakukan pengkajian resep
• Jika ada pilihan centang “Tidak”, maka
apoteker harus melakukan tindak
lanjut dengan cara menghubungi
dokter
• Hasil komunikasi dengan dokter diketik
di kolom “Catatan”
• Klik “simpan”
• Jika dari hasil komunikasi dengan
dokter diperlukan modifikasi rejimen
obat, maka apoteker dapat melakukan
editing (lihat slide selanjutnya)
FORMULIR PEMBERIAN OBAT
• Dilakukan oleh perawat berdasarkan instruksi
pengobatan yang ditulis dokter
• Perawat meng”klik” waktu pemberian sesuai
instruksi dokter
• Ada pilihan di layar untuk “jam pemberian obat”
• Jika pasien tidak mendapatkan obat, maka
dimasukkan data penyebab pasien tidak
mendapatkan obat: pasien menolak, kondisi klinis,
alergi, ESO, obat tidak tersedia
• Apoteker memeriksa formulir ini ketika melakukan
pemantauan terapi obat
• Medication review
• Identifikasi DRP (Drug
Related Problem)
• Rekomendasi
Standar PKPO 7
Efek obat dan efek samping obat terhadap pasien
dipantau.

EP R D W
1. Ada regulasi pemantauan Regulasi tentang
efek obat dan efek samping pemantauan dan
obat serta dicatat dalam pencatatan efek obat
status pasien. (lihat juga AP 2 dan ESO.
EP 1). (R)
2. Ada bukti pelaksanaan Bukti Perawat,
pemantauan terapi obat. pelaksanaan apoteker farmasi
(D,W) PTO klinis
3. Ada bukti pemantauan Bukti TFT, KaIF,
efek samping obat dan monitoring ESO Apoteker, Staf
pelaporannya sesuai dengan dan laporannya Farmasi
peraturan perundang-
undangan. (D,W)
Pemantauan (Monitoring) … lanjutan

Link dengan standar Asesmen Pasien (AP) EP 1:


Ada regulasi tentang asesmen ulang oleh dokter
penanggung jawab pemberi pelayanan (DPJP), perawat dan
profesional pemberi asuhan (PPA) lainnya untuk evaluasi
respons pasien terhadap asuhan yang diberikan sebagai
tindak lanjut. (R)

Kolaboratif
• Pengisian CPPT dengan format SOAP oleh apoteker dibuat
setelah melakukan pengumpulan data S dan O
• Pilihan default untuk A :
- Pasien memerlukan terapi obat
- Pasien memerlukan penggantian obat
- Pasien memerlukan dosis yang lebih tinggi
- Pasien memerlukan dosis yang lebih rendah
- Pasien tidak memerlukan obat lagi
- Ada interaksi obat
- Pasien mengalami efek samping obat
- Pasien tidak menggunakan obat
A dilengkapi dengan narasi yang diberi nomor jika poin
asesmen lebih dari satu, tiap nomor terkait dengan nomor di
Plan (P)
• Pilihan default untuk Plan (berupa rekomendasi):
- Disarankan untuk mengganti obat ……. (nama obat diambil dari database)
- Disarankan untuk menaikkan dosis obat menjadi (dari database)
- Disarankan untuk menurunkan dosis obat menjadi (dari database)
- Disarankan untuk mengubah rute pemberian …(dari database)
- Disarankan untuk mengubah waktu pemberian menjadi….
- Disarankan untuk menghentikan obat……
- Pasien dimonitor …… (parameter monitoring)
- Pasien diedukasi …… (poin edukasi, link dengan formulir edukasi
terintegrasi)
• Memastikan pasien
memahami tentang obat-
obat yang digunakannya.
• Pasien mau dan mampu
menggunakan obat
sesuai rejimen yang telah
ditetapkan.
Standar
Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE)

Standar 10:

Edukasi pasien dan keluarga termasuk topik berikut ini,


terkait dengan pelayanan pasien: penggunaan obat yang
aman, penggunaan peralatan medis yang aman, potensi
interaksi antara obat dan makanan, pedoman nutrisi,
manajemen nyeri, dan teknik rehabilitasi
NAMA DOKTER :
• Formulir ini diisi oleh apoteker, dengan bantuan IT maka daftar
obat + aturan pakai + tanggal kadaluarsa (terhubung dengan
sistem inventory)
• Instruksi khusus
Contoh: sebelum makan, sesudah makan, kocok dahulu
• Apoteker memberikan catatan tambahan yang diperlukan (jika
tidak ada dalam pilihan di layar)
• Data terkait:
- Database obat
- Resep obat pulang
• Data PPA (dokter, perawat, apoteker, dietisien)
• Data ruangan
• Data pasien
• Data perbekalan farmasi (obat, alat kesehatan/BMHP)
nama barang, spesifikasi, satuan, harga, status (obat
fornas/non fornas, formularium RS/non formularium
RS, restriksi
• Data distributor
• Jenis masalah terkait obat
• Jenis rekomendasi apoteker

You might also like