You are on page 1of 8
MODEL DIAGNOSTIK STROKE BERDASARKAN GEJALA KLINIS Mochammad Bahrudin* Abstract Background, Stroke can make the big problom caused by the disability and mortality Parpase objective, To determine clinical manifestation profile that can be astd to make diagnosic stroke models according the clinical manisfestation ‘Method: and materiah, Suiting in Haji General Hospital Surabaya , Jombang Gewral Hopital and dr. Soeoma General Hospital Surabaya. This analiie desriptoe study that sing cross sectional design. There vere 171 stroke pationis that conducted inthis study according t0 inclusion and exclusion criteria Result, We found 59.1 % Ischemic sirake and 40,9 % Hocrmorbagic stroke patients. Four dominance cinical manifestation (decrease of conctonnesseadachesstolic pressure above 180 somblg, and vomit ) tend to baemorbagic stroke with significant recat from chisguare est (90,000) Concussion, Stroke vith 4 and 3 dominance clinical manifestations close vordated to boeswrrbagic stroke. And none, one and to dominance clinicel manifestations clase coreaied 10 ischemis stroke Key word : Stroke, Diggnoic Stroke Models, Dominance Clinical manifestations Abstrak Litar belikangy Stoke meimbulkan masaleb inser karena meyebabhan ecacaton dan kematian Tajewan , Merged profi gyjale Hlnis dominan guna menentuban model dieguose stroke berdasarkan gjala bls. Meta, Peveltign dicerkas di RSU Haji Surabaya, RSU jombang dan RSU dr. Soctoma Surabaya, dilakukan scare ‘skit anabiik. dengan metde aos setonal dan didepaton compel peseltion 171 pendeita stroke cemai riteria inklusi— dan chs yang. dtetaphan Hasil peselion, Pasi sire ihe 59,19, stroke perdaraban 40,9%). 4 Grjola hlinik,dominan ( exadaran menarar, kit Lepale, tokanan darab stele >=180 dan mantab) momgarab pada stroke perdarabon, dengan test ChiSguare didapatcon basil yong significant’ P= 0,000 Kesimpalan, Pasion stroke dengan 43, agile Rlinik,dominan mergarab ke stroke pordaraban svdang tanpa, 1 dan 2 geile Aline dominan’ mengarah ke stroke Iikemik, Kata kunci + stoke, Model Diegnesir Stroks, Gejala Klinik dominan. Stef Peegiar Pade Fakslas Keitert Universtar Mebawmadiyah Malang PENDAHULUAN Stroke adalah suatw sindroma yang ditandsi dengan gangguan fungsi om, fokal atau global, yang timbul mendadak, berlangsung lebih dari 24 jam ataa Derakhir dengan kematian tanpa penyebab yang jelas sclain vaskuler. (WHO, 1998). Stroke atau serangan orak (iran attack) sampai saat ini masi merupakan masalah besar, sekaligus tantangan di bidang keschatan, Data cpidemiologik dari berbagai wilayah di selorah dunia saat ini menunjakkan babwa stroke menduduki pesingkat kkedua dalam urutan penyebab kematian. Berdasarkan lapotan WHO (World Hath Organisation), pada tahun 1999 diperkiakan 5,54 juta omng mening alibat stoke, Jrnlah ini merupaken 9,5% daci seluruh kematian di ‘dunia, Isiam,2004) Selain sering menyebabkan kematian, stroke juga ‘mengakibatkan kecacatan. Pada tahun 1999, sebanyak 50 ja orang telah mengalami kecacetan akibat stroke, Jul ini merupakan 35% dar seluruh pendecita cacat. Proyeksi ingga tahun 2020 nani menunjukkan, babwa setiap tabun sebayake 61 juta orang akan mengalami keeacatan akibat stroke. Dinyatakan pola bahwa sebagian besar (lta dai 80%) penderita yang mengalar kematian dan kecacatan akibat stroke terscbut tinggal di negara yang secang berkembang, Jka dtinja dati segi psikologik dan tosio ckonomi penyakit tersebut merupakan masalah besae. (Mardjono, 1998, Islam,2004) Penanganan pada pasien stroke seharusaya dilakukan dengan cepat dan tepat oleh karena stroke merupakan salah sau kegawatan di bidang ncurologi. ada pasion stroke (infak /perdarahan) akan menyebablan jskemia dan nekroxis yang permanea, akibatalirn darah esuatu area otk menurun atau teshend oleh karena suatu sumbatan baik trombus, emboli atau peaekanan leh hemacoma akibat perdarahan otake(Gilroy, 2000). ‘Kepastan penentuan jenis patlogis soke secara lebih dini sangat penting arinya apabila akan diberikan, ‘obat-obat antikoagulansia, antagregasi trombosit pada penderita stroke iskerik akut. Obat-obat tersebut tidak boleh diberikan kepada stroke perdarahan intrasesebral kearena akan makin mempermadah terjadinya perdarshan, dan akan memperburuk kondisi penderita. Saat ini tchrik pemesikstan nevrologi telah ‘mengalami kemajuaa, diantaranya dengan penggunaan CT-Scan, MRI, dan elektofisiolog yang sangat membants ‘dinist dalam menentakan Jokasi dan volume lesi otak scita untuk evaluasi, namon kadang keadaan pendetita tidak memungkinkan untuk dilakukan pemeriksaan tersebut schingga dibutubkan pemeriksaan yang dapat

You might also like