Professional Documents
Culture Documents
USULAN PENELITIAN
OLEH:
USULAN PENELITIAN
OLEH:
Usulan Penelitian sebagai Salah Satu Syarat untuk dapat Melakukan Penelitian di Program
Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara
Disetujui Oleh:
Komisi Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Program Studi Agroteknologi
(Dr.Ir.Sarifuddin.MP.)
NIP. 19650903 199303 1 014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
Penggunaan Mulsa Organik dan Anorganik” yang merupakan sebagai salah satu
orang tua penulis yang telah berjuang dalam membimbing dan mengajarkan
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada : Dr. Ir. Marheni, MP.,
selaku dosen ketua komisi pembimbing dan, Prof. Dr. Ir. Darma Bakti, MS selaku
dosen anggota komisi pembimbing yang telah banyak membatu penulis dalam
penelitian ini.
kekurangan. Oleh karena itu, penulis menerima saran dan kritik yang bersifat
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
PENDAHULUAN
Latar Belakang ........................................................................................... 4
Tujuan Penelitian........................................................................................ 6
Hipotesis Penelitian .................................................................................... 6
Kegunaan Penelitian ................................................................................... 7
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Cabai ............................................................................................... 7
Syarat tumbuh ............................................................................................ 8
Iklim ................................................................................................ 8
Tanah ............................................................................................... 9
Mulsa organik ............................................................................................. 9
Mulsa anorganik ........................................................................................ 11
Serangga Makrofauna ................................................................................ 12
PELAKSANAAN PENELITIAN
Persiapan Alat dan Bahan ......................................................................... 14
Pembiakan Bakteri .................................................................................... 14
Aplikasi Bakteri ke Tandan Kosong Kelapa Sawit ................................... 15
Aplikasi Mulsa organik dan anorganik pada tanaman Cabai ................... 15
Persiapan Lahan ........................................................................................ 15
Persiapan Bahan Tanam ............................................................................ 15
Pembuatan Guludan ................................................................................. 15
Penanaman................................................................................................ 15
Desain Penelitian ....................................................................................... 15
Pemeliharaan ............................................................................................. 16
Penyiraman .................................................................................... 16
Penyulaman ................................................................................... 16
Penyiangan ................................................................................... 16
Panen ......................................................................................................... 16
Parameter Pengamatan .............................................................................. 16
Jenis Serangga Dekomposer .......................................................... 17
Jumlah Individu Serangga ............................................................ 17
Produksi tanaman cabai ....................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................
LAMPIRAN
4
PENDAHULUAN
Latar Belakang
yang sudah menjadi bagian dari budaya makanan masyarakat Indonesia. Selain itu
buahan semusim. Tahun 2017, lima komoditas sayuran semusim dengan produksi
terbesar secara berurutan adalah bawang merah, kubis, cabai besar, kentang, dan
cabai rawit. Produksi bawang merah, cabai besar, dan cabai rawit pada tahun 2017
Sejak tahun 2011 hingga 2017, pola produksi cabai besar terus meningkat.
Kecuali pada tahun 2015 produksi cabai besar mengalami penurunan sebesar 2,59
persen dibandingkan tahun 2014. Pada tahun 2017 terjadi kenaikan produksi cabai
diperlukan adanya teknik budidaya yang baik, salah satunya adalah dengan
penggunaan mulsa. Mulsa adalah bahan penutup tanah disekitar tanaman untuk
perkembangan dan peningkatan hasil tanaman. Secara umum terdapat dua macam
jenis mulsa yaitu mulsa anorganik dan mulsa organik. Mulsa organik dapat berupa
limbah hasil panen seperti seresah daun, batang tanaman, jerami padi, dan lain
5
sebagainya. Mulsa anorganik berasal dari bahan sintesis, contoh mulsa anorganik
adalah mulsa plastik. Pengaruh aplikasi mulsa ditentukan oleh jenis bahan mulsa
Tandan kosong kelapa sawit merupakan salah satu jenis mulsa organik.
Tandan kosong mempunyai kadar C/N yang tinggi yaitu 45-55. Hal ini dapat
perombakan bahan organik oleh mikroba tanah. Usaha menurunkan kadar C/N
dapat dilakukan dengan proses pengomposan sampai kadar C/N mendekati kadar
tinggi dengan kadar C/N sekitar 15. Selain kandungan hara relative tinggi seperti
Mulsa plastik yang berwarna perak merupakan salah satu komponen yang
tanah dan rumput rumputan, meningkatkan kualitas dan hasil panen, serta
(Utama, 2015).
ekosistem, yaitu sebagai perombak dan penyubur tanah, serta masih relatif
tanah sehingga proses perombakan di dalam tanah akan berjalan lebih cepat
dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan antara lain faktor mikro dan faktor
kesuburan, jenis tanah, kepadatan tanah, dan kelembaban tanah, Sedangkan faktor
makro adalah geologi, iklim, ketinggian tempat, jenis tumbuhan, dan penggunaan
Tujuan Penulisan
anorganik.
Hipotesis Penelitian
Kegunaan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Tubiflorae
Keluarga : Solanaceae
Genus : Capsicum
Akar tanaman cabai menyebar, tetapi dangkal. Cabang dan rambut akar
berkurang. Ujung akar tanaman cabai hanya dapat menembus tanah sedalam 3040
cm (Tjahjadi, 1993).
Batang cabai dibedakan menjadi dua macam yaitu batang utama dan
batang sekunder. Batang utama berwarna coklat hijau, berkayu panjang antara 20-
batang utama dengan cabang membentuk 1350 sehingga menyerupai huruf “Y”.
Daun cabai ditopang oleh tangki daun dan memiliki tulang daun menyirip. Daun
cabai umumnya berbentuk bulat telur, lonjong dan oval dengan ujung meruncing,
terbentuk ranting yang ujungnya juga terbentuk bunga lain dan seterusnya
demikian. Bunga seakan-akan terbentuk pada ketiak daun. Pada umumnya bunga
hanya satu, menggantung, kadang-kadang juga ada yang berdiri, warna mahkota
bunga putih, berbentuk seperti bintang bersudut 5-6. Benang sari 5-6 buah, kepala
benang sari berwarna kebiruan bentuknya memanjang. Putik berwarna putih atau
Buah cabai memanjang dengan ukuran 1-30 cm. Cabai merah keriting
panjang 5-25 cm. cabai merah besar panjangnya 10-38 cm, buah cabai muda
berwarna hijau tua, setelah masak berwarna merah kecoklatan hingga merah tua
menyala. Bentuk buah bervariasi mulai dari yang panjang lurus, mata kail (lurus
Syarat Tumbuh
Iklim
10
cabai besar, suhu rata-rata yang optimal antara 21 - 25°C, untuk fase pembungaan
dibutuhkan suhu udara antara 18,3 – 26,7°C. Curah hujan yang tinggi pada saat
buah pun berkurang. Meskipun tidak menyukai curah hujan yang tinggi, tanaman
cabai akan tumbuh dengan baik di daerah dengan kelembapan udara yang tinggi
(Widodo, 2006).
Tanah
Derajat keasaman tanahnya (pH tanah) antara 6,0-7,0, tetapi akan lebih
baik kalau pH tanahnya 6,5. Tanah harus berstruktur remah atau gembur.
Walaupun demikian, cabai masih dapat ditanam di tanah lempung, tanah agak liat,
tanah merah, maupun tanah hitam. Tanah yang demikian memang harus diolah
terlebih dahulu sebelum ditanami. Jenis tanah yang baik untuk bertanam cabai
adalah tanah yang mengandung pasir, keadaan tanah subur, gembur dan banyak
Mulsa Organik
Ketebalan lapisan mulsa organik yang dianjurkan adalah antara 5-10 cm.
Mulsa organik lebih disukai terutama pada sistem pertanian organik. Pemberian
kelembaban tanah dapat terjaga, sehingga tanaman dapat menyerap air dan unsur
Kompos tandan kosong sawit plus (TKS plus) adalah kompos yang berasal
dari bahan organik (bahan bakunya) berupa tandan kosong kelapa sawit yang
bakteri, aktinomisetes maupun protozoa (Rao, 1982). Salah satu alternatif untuk
meningkatkan nilai nutrisi dari tandan kosong kelapa sawit (Gusmawartati, 2008).
tanpa penambahan starter dan bahan kimia, memperkaya unsur hara yang ada di
dalam tanah, dan mampu memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi. Selain itu
kompos TKKS memiliki beberapa sifat yang menguntungkan antara lain: (1)
memperbaiki struktur tanah yang padat menjadi lebih longgar; (2) membantu
bersifat homogen dan mengurangi resiko sebagai pembawa hama tanaman; (4)
merupakan pupuk yang tidak mudah tercuci oleh air yang meresap dalam tanah
sawit diperlukan waktu yang lama kurang lebih 9 bulan dikarenakan kandungan
penyusun tandan kosong kelapa sawit ini sukar untuk terdekomposisi. Kandungan
penyusunnya yaitu 45,9% Selulosa, 46,5% hemiselulosa, dan 22,8% lignin. Oleh
Mulsa Anorganik
12
Mulsa plastik hitam perak membuat suhu tanah tetap hangat, sehingga
proses penguraian unsur hara oleh mikroorganisme juga menjadi lebih baik.
baik, sehingga mampu menyerap unsur hara dan air dengan lebih optimal maka
plastik hitam perak dalam mengurangi populasi aphid pada dedaunan tanaman
permukaan mulsa plastik perak memantulkan cahaya near ultra violet (Fahrurrozi
dan Stewart, 1994), gelombang cahaya yang disukai oleh kebanyakan serangga
yang menggunakan mulsa plastik perak adalah thrips (Vos et al., 1991 ;Soetiarso,
dkk, 2006).
di daerah tropis juga diperoleh dari kemampuan fisik mulsa plastik melindungi
Secara umum tanah bagi serangga tanah berfungsi sebagai tempat hidup,
peranan terpenting dari serangga tanah dalam ekosistem adalah sebagai perombak
dengan lingkungan yang ekstrim, misalnya daerah kering, tanah miskin, dan
oleh kondisi tanah, salah satunya adalah adanya bahan organik dalam tanah.
Keberadaan fauna dapat dijadikan parameter dari kualitas tanah, fauna tanah yang
dalam tanah contohnya adalah cacing tanah yang berperan dalam (1) pencernaan
penggalian tanah dan transportasi tanah bawah ke atas atau sebaliknya, (3)
Sumatera Utara.
Bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah Bibit cabai Varietas
Lokal, bakteri simbion larva, medis NA dan media cair NB, media PDB,
Alat yang digunakan untuk penelitian ini adalah Petridish, jarum ose,
Metode Penelitian
T0 = Kontrol
Jamur Trichoderma
(t-1)(r-1) ≥ 15
(4-1)(r-1) ≥ 15
4r-1 ≥ 15
3r ≥ 18
r ≥6
r =6
Jumlah guludan : 6
Jumlah tanaman/guludan : 4
Pelaksanaan penelitian
Persiapan ini bertujuan untuk mempersiapkan semua alat dan bahan yang
aplikasikan pada tandan kosong kelapa sawit yang telah di cacah menjadi lebih
16
kecil dan di tunggu selama 8 minggu untuk proses pengomposan. Dosis yang
diaplikasikan pada tandan kosong kelapa sawit yang telah di cacah dan
perlakuan bakteri.
e. Persiapan Lahan
dahulu dibersihkan dari gulma. Kemudian lahan tersebut diolah dan digemburkan
cm dan jarak antar guludan 50 cm. Pada sekeliling daerah dibuat drainase dengan
penelitian.
f. Pembuatan Guludan
guludan siap digunakan baru dilakukan pindah tanam dari bak perkecambahan ke
lahan.
Mulsa diaplikasikan pada tanaman cabai sejak awal bibit pindah tanam
masing-masing.
i. Pemeliharaan Tanaman
Penyiraman
Penyulaman
Penyulaman dilakukan apabila ada tanaman cabai yang rusak atau tidak
Penyiangan
Panen
perubahan warna dari buah yang belum matang berwarna hijau menjadi berwarna
merah. Pemanenan dilakukan pada pagi hari dengan cara memetik buah cabai
beserta tangkainya. Panen hanya 2 x pemanenan dan interval panen 4 hari sekali.
Parameter Pengamatan
serangga tersebut.
H ′ = − ∑ 𝑝𝑖 𝐿𝑛 𝑝𝑖
Keterangan:
pi = ni/N
DAFTAR PUSTAKA
Fahrurrozi, 2009. Fakta Ilmiah Dibalik Penggunaan Mulsa Plastik Hitam Perak
dalam Produksi Tanaman Sayuran. Orasi Ilmiah pada Diesi Natalis &
Wisuda Sarjana I, STIPER Rejang Lebong, Bengkulu.
Tambunan Sri Wahyuni, Fauzi, P.Marpaung, 2013. Kajian Sifat Kimia Tanah,
Pertumbuhan Dan Produksi Padi Pada Tanah Sulfat Masam Potensial
Akibat Pemberian Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit Dan Pupuk Sp-
36. J. Agro. 4. No. 2337- 6597.
Utama Kadek Dwi, I Gusti Ngurah Bagus,I Ketut Siadi, I Dewa Nyoman Nyana
Gede Suastika, 2015. Pengaruh Penggunaan Mulsa Plastik Terhadap
Kelimpahan Serangga Myzus persicae pada Tanaman Cabai Rawit
(Capsicum frutescens L.). J. Agro Trop 4(1): 2301-6515.
21
Desain Penelitian
U1 U2 U3 U4 U5 U6
T1 50cm T0 T1 T1 T2 T3
50cm
T0 T0 T3 T0 T3 T3
3m T3 T3 T1 T2 T2 T2
T1 T0 T0 T2 T1 T2
40cm
5,9 m
Keterangan :
22
= Kontrol (T0)