You are on page 1of 3

PERCOBAAN 5

MPPT CHARGE CONTROLLER

I. TUJUAN
1. Mahasiswa diharapkan dapat memahami konsep dari MPPT untuk control charging battery
2. Mahasiswa diharapkan membedakan kelebihan dan kekurangan antara penggunaan MPPT
charge controller dengan PWM charge controller
3. Mahasiswa diharapkan dapat menganalisis dan membuat kesimpulan dari percobaan yang
dilakukan

II. DASAR TEORI


Solar Charge Controller (SCC) adalah peralatan elektronik yang digunakan untuk
mengatur arus pengisian ke baterai. Solar Charge Controller berfungsi mengatur overcharging
(kelebihan pengisian - karena baterai sudah penuh) dan kelebihan voltase dari panel surya
atau solar cell. Kelebihan pengisian akan mengurangi umur baterai.
SCC yang banyak digunakan sekarang ini, memiliki 2 tipe utama, yaitu tipe pulse width
modulation (PWM) dan tipe Maximum Power Point Tracking (MPPT). Berikut merupakan
penjelasann tentang kedua teknologi tersebut :
1) MPPT Charge Controller
Solar Charge Controller MPPT lebih efisien konversi DC to DC (Direct Current). MPPT dapat
mengambil maximun daya dari panel surya atau solar cell. MPPT charge controller dapat
menyimpan kelebihan daya yang tidak digunakan oleh beban ke dalam baterai, dan apabila
daya yang dibutuhkan beban lebih besar dari daya yang dihasilkan oleh panel surya, maka daya
dapat diambil dari baterai.

Gambar 1. MPPT Charge Controller


III. ALAT DAN BAHAN
1. Battery 1 buah
2. PV module 2 buah
3. MPPT charge controller 1 buah
4. Amperemeter DC 2 buah
5. Voltmeter DC 2 buah
6. Beban Lampu secukupnya

IV. GAMBAR RANGKAIAN


V. LANGKAH – LANGKAH PERCOBAAN
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Rangkai 2 PV terhubung paralel, kemudian hubungkan dengan SCC tipe MPPT dengan
beban battery dan beban lampu, catat nilai tegangan dan arus. Hitung daya maksimum
yang di hasilkan
3. Bandingkan dengan percobaan SCC tipe PWM controller.
4. Buat analisa dan kesimpulan berdasarkan hasil percobaan

VI. DATA HASIL PERCOBAAN


Keterangan V (volt) I (ampere) P (watt)
PV
Battery
Lampu

VII. ANALISA
VIII. KESIMPULAN

You might also like