You are on page 1of 67
MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA, NOMOR: PER/{7 /M.PAN/4/2006 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS MUTU HASIL PERTANIAN DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA, Menimbang a b. Mengingat 1 2 3. bahwa dalam rangka pengembangan karier dan peningkatan kualitas profesionalisme Pegawai Negeri Sipil yang menjafankan tugas pengawasan mutu hasil pertanian, dipandang perlu ‘menetapkan jabatan fungsional Pengawas Mutu Hasil Pertanian dan Angka Kreditnya; bahwa penetapan jabatan fungsional Pengawas Mutu Hasil Pertanian dan Angka Kreditnya sebagaimana dimaksud di atas, ditetapkan dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara; Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gafi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3098), sebagaimana telah beberapa kal dliubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahn 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 200 Nomer 151); ‘4 Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara. Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawal Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nemor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4015), sebagaimana telah diubah Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4332); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik hdonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4017), sebagaimana telah diccoh dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4193); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Rengangkatan, Pemindahan, dan Pembethentian Pegawal Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263); 8. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 9. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara, Memperhatikan : 1, Usul Menteri Pertanian dengan suratnya Nomor 212/KP.460/M/9/2005 tanggal 8 September 2005; 2. Pertinbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara dengan suratnya Nomor: MEMUTUSKAN: Menetapkan —: ~PERATURAN MENTERI—_NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS MUTU HASIL PERTANIAN DAN ANGKA KREDITNYA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Pengawas Mutu Hasil Pertanian, adalah Pegawai Negeri Sip yang dlberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh “pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pengawasan mutu hasil pertanian; 2. Pengawas Mutu Hasil Pertanian Terampil, adalah Pengawas Mutu Hasil Pertanian yang mempunyai kualifkasi teknis atau penunjang Profesional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkar Penguasaan pengetahuan teknis di bidang hasil pertanian; 3. Pengawas Mutu Hasil Pertanian Ahii, adalah Pengawas Mutu Hasi Pertanian yang _mempunyai kualfkasi profesional yang elaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan engetahuan, metodolgi dan teknis analisis di bidang hacil pertanian; 4 Panen, adalah pemungutan hasil budidaya tanaman, yang cltujukan untuk memperoleh hasil yang optimal dengan menekac kehilangan dan kerusakan hasil serta menjamin terpenuhinya Standar mutu, tepat waktu, tepat kondisi, tepat cara, tepat sarane, sehingga mencegah timbulnya Kerugian bagi masyarakat ateo kerusakan sumberdaya alam/lingkungan hidup; 5. Pasca panen, adalah mefiputi kegiatan Pembersihan, pengupasan, sortasi, pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi ‘mutu dan transportasi hasil produksi budidaya tanaman; bbarang jadi; 7. Kegiatan pengawasan mutu hasil pertanian meliput) pengawasan an ‘pengujian mutu hasi! pertanian dan/atau pengembangan metode sistem pengawasan dan pengujian mutu hasil pertanian, 8. Temak, adalah hewan piaraan yang kehidupannya yakni ‘mengenai tempat, perkembangbiakannya serta manfaatnya diatur’ dan diawasi oleh manusia serta dipelihara khusus sebagai Penghasil baham-bahan dan jasa-jasa yang berguna bagh kepentingan ‘manusia,

You might also like