Professional Documents
Culture Documents
Semarang, 2019
Mengetahui,
Asisten Pengampu
ii
RINGKASAN
Asam sitrat merupakan salah satu produk komersial yang penting di dunia
maupun di Indonesia. Asam sitrat dapat diproduksi melalui ekstraksi sederhana,
proses fermentasi menggunakan mikroorganisme, dan proses sintesa secara kimia.
Asam sitrat dapat diproduksi dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme
melalui proses fermentasi, alah satunya adalah Aspergillus niger. Aspergillus niger
merupakan mikroorganisme utama yang digunakan di industri untuk produksi asam
sitrat karena menghasilkan lebih banyak asam sitrat. Tujuan praktikum ini adalah
untuk membuat asam sitrat dari karbohidrat dengan cara fermentasi, untuk
mempelajari pengaruh perbedaan variabel terhadap asam sitrat yang dihasilkan,
dan untuk mempelajari pengaruh waktu terhadap pH.
Asam sitrat merupakan senyawa intermediet dari asam organik yang
berbentuk kristal atau serbuk. Pemecahan karbohidrat dengan cara fermentasi dapat
menghasilkan berbagai macam senyawa organik diantaranya adalah asam sitrat.
Kondisi spora pada Aspergillus niger licin, tidak berwarna atau kuning kecoklatan,
lemak atau merupakan campuran tiga warna atau lebih, konidia berkepala hitam
coklat/ungu coklat besar dan berbentuk bola. Hal-hal yang berpengaruh pada
pembuatan asam sitrat adalah waktu fermentasi, mikroba, konsentrasi gula awal,
pH, pemberian oksigen, dan suhu.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sumber karbohidrat,
bekatul, sekam padi, urea, KH2PO4, MgSO4.7H2O, Aspergillus niger, Ca(OH)2,
H2SO4, NaOH, dan aquadest. Alat yang digunakan adalah petridish, beaker glass,
erlenmeyer, gelas ukur, buret, statif, klem, pipet, inkubator untuk fase semi padat,
inkubator untuk fase cair, dan oven. Cara kerjanya adalah sterilisasi, menyiapkan
media yang terdiri dari fermentasi pada media semi padat dan media cair, kemudian
analisa hasil.
iii
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan
nikmat iman dan kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Praktikum Mikrobiologi Industri Teknik Kimia berjudul Asam Sitrat ini dengan tepat
waktu.
Dalam menyusun laporan ini, tentunya banyak sekali hambatan yang telah
penulis rasakan, oleh sebab itu, penulis berterimakasih kepada :
1. Dr. Ing. Silviana, S.T., M.T. selaku dosen penanggung jawab Laboratorium
Mikrobiologi Industri Teknik Kimia Universitas Diponegoro,
2. Jufriyah, S.T. selaku Laboran Laboratorium Mikrobiologi Industri Teknik
Kimia Universitas Diponegoro,
3. Diny Dwi Anugrainy selaku koordinator asisten Laboratorium
Mikrobiologi Industri Teknik Kimia Universitas Diponegoro,
4. Pratika Febrianti dan Dita Baeti Pridiana, selaku asisten pembimbing materi
Asam Sitrat Laboratorium Mikrobiologi Industri Teknik Kimia Universitas
Diponegoro,
5. Asisten-asisten Laboratorium Mikrobiologi Industri Teknik Kimia
Universitas Diponegoro,
6. Teman-teman yang telah membantu baik dalam segi waktu maupun
motivasi.
Selain itu, penulis juga sadar bahwa pada laporan ini dapat ditemukan banyak
sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis benar-benar
mengharapkan kritik dan saran yang membangun, Dan semoga laporan percobaan ini
dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkan.
Semarang, 2019
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Percobaan
1. Untuk membuat asam sitrat dari singkong dengan cara fermentasi
2. Untuk mempelajari pengaruh perbedaan kuantitas penambahan MgSO4,
KH2PO4, dan urea terhadap asam sitrat yang dihasilkan
3. Untuk mempelajari pengaruh waktu terhadap pH
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
b. Reaksi Pemurnian
(C6H8O7)(s) + 3(Ca(OH)2)(l) → (Ca3(C6H5O7)2)(s) + 6(H2O)(l)
Ca. Sitrat
4
f) Suhu
Suhu yang baik adalah 28 – 30oC. Jika lebih dari 30oC, keasaman naik dan
5
Singkong memiliki kandungan 34,70 gram karbohidrat.
6
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.2.2 Alat
1. Petridish 2. Beaker glass
7
3. Erlenmeyer 6. Pipet
4. Gelas ukur 7. Inkubator untuk fase semi padat
5. Buret, statif, dan klem 8. Inkubator untuk fase cair
9. Oven
Gambar 3.5 Gelas Ukur Gambar 3.6 Buret, statif, klem Gambar 3.7 Pipet Tetes
2. Penyiapan Media
Pada percobaan ini dilakukan fermentasi media semi padat :
8
a. Siapkan singkong yang akan digunakan. Singkong direbus kenusian
dihaluskan.
b. Timbang singkong 20 gram tiap variabel dan kedalamnya ditambahkan
nutrient – nutrient (urea, sekam padi, bekatul, MgSO4.7H2O, KH2PO4)
sesuai variabel. Aduk sampai homogen di dalam erlenmeyer.
c. Tambahkan aquadest hingga media menjadi lembab (sampai becek).
d. Atur pH 3.
e. Tutup menggunakan alumunium foil dan panaskan hingga mencapai suhu
70oC.
f. Biarkan dingin pada suhu kamar. Setelah dingin tanami media dengan
Aspergillus niger di dalam ruang aseptik. Aduk yang baik agar Aspergillus
niger dapat tersebar merata dalam media, lalu tutup kembali dengan
alumunium foil.
g. Cara penanaman suspensi spora :
Menyiapkan kawat osse, bunsen, alkohol, dan HCl
Semprot ruang aseptik dengan menggunakan alkohol dan diamkan
selama ± 1 menit. Lalu bisa dilakukan penanaman Aspergillus niger.
Penanaman Aspergillus niger dilakukan dengan cara mensterilkan
kawat osse : Panaskan kawat osse menggunakan bunsen, kemudian
memasukkan ke larutan HCl, kemudian panaskan kawat osse lagi.
Ambil beberapa kawat osse Aspergillus niger dari biakan murni yang
telah disediakan dan masukkan ke dalam sampel yang sudah di
autoclave, lalu siap di inkubasikan.
h. Inkubasikan selama 7 hari pada 28 – 300C (dalam inkubator untuk media
semi padat).
i. Setelah selesai inkubasi, tambahkan aquadest ke dalam erlenmeyer sedikit
demi sedikit dan lumat semua isi erlenmeyer hingga tercampur merata.
Volume aquadest yang ditambahkan maksimal 50 mL.
j. Saring dengan kertas saring atau pompa vakum dan filtratnya ditest untuk
asam sitratnya.
Analisa Hasil
Panaskan filtrat yang diperoleh dari percobaan di atas sampai 70oC.
Tambahkan larutan Ca(OH)2 sebanyak 10 mL. Buat larutan Ca(OH)2 dengan
melarutkan 5 gr Ca(OH)2 dengan aquadest sampai 50 mL (jaga temperatur
konstan).
9
Endapan yang timbul cepat-cepat disaring (dalam keadaan panas 70oC),
kemudian dicuci dengan air panas 70oC. Endapan tersebut adalah kalsium
sitrat.
Keringkan endapan di oven kemudian timbang beratnya. Catat beratnya.
Endapan tersebut dilarutkan dengan H2SO4 encer, sesuai perhitungan, saring
dengan kertas saring. Filtratnya merupakan asam sitrat dan endapannya
adalah kalsium sulfat.
Untuk mengetahui berat asam sitrat yang diperoleh pada percobaan, encerkan
1 mL filtrat menjadi 10 mL dengan aquadest, lalu titrasi dengan NaOH 0,1 N.
Catat kebutuhan titran.
Menghitung kebutuhan H2SO4 encer
Ca3(C6H5O7)2(s) + 3H2SO4(l) →3CaSO4(s) +2C6H8O7(s)
𝑋 𝑔𝑟
= 𝐴 𝑚𝑜𝑙 3𝐴 𝑚𝑜𝑙
𝐵𝑀 𝐶𝑎 𝑆𝑖𝑡𝑟𝑎𝑡
= 0,92 M
Molar H2SO4 = 𝑚𝑜𝑙⁄𝑉
3𝐴 𝑚𝑜𝑙
0,92 M = 𝑉
V = .............. L = .................. mL
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
11
DAFTAR PUSTAKA
12