You are on page 1of 3

Pendekatan Miller dengan Adanya Pajak Penghasilan Perusahaan dan Pajak

Pendapatan Perseorangan
Pada tahun 1976 Merton Miller memperkenalkan model tentang pengaruh
leverage terhadap nilai perusahaan jika terdapat pajak perusahaan dan pajak
perseorangan. Perhatikan jika,
Tc adalah Pajak Perusahaan
Tp adalah Pajak Pendapatan peraseorangan dari saham
Td adalah Pajak Pendapatan dari utang
Nilai Perusahaan yang tidak memiliki laverage :
EBIT (1−Tc)(1−Tp)
Vu=
keU
Nilai Perusahaan yang memiliki laverage :
( 1−Tc )( 1−Tp )
Vl=vu+(1− )D
( 1−Td )

Contoh :

Pendapatan
Utang Modal Sendiri
Pendapatan sebelum pajak Rp. 100.000 Rp. 100.000
Pajak Perusahaan Tc = 34% 34.000
Pendapatan setelah Tc Rp . 100.000 Rp. 66.000
Pajak Perseorangan Tp = Td = 28% 28.000 18.480
Pendapatan setelah pajak Rp. 72.000 Rp. 47.520

Beberapa titik terhadap pendekatan Modigliani Miller adalah jika semua


asumsi dipenuhi, maka cenderung akan membaiknya apabila menggunakan utang
semakin besar. Dalam kenyataanya tentu hal semacam ini tidak terjadi. Karena
pendekatan ini memiliki beberapa kelemahan :
1. Pendekatan Modigliani Miller mengonsumsi bahwa tidak ada biaya
transaksi, maka proses arbitrase boleh tanpa biaya. Sedangkan dalam
kenyataanya komisi broker ini cukup besar
2. Modigliani Miller pada awalnya mengonsumsi bahwa investor dan
perusahaan memiliki akses yang sama terhadap lembaga keuangan.
Artinya, Kedua pihak dapat meminjam dengan tingkat bunga sebesar
tingkat keuntungan bebas risiko. Dalam kenyataanya investor besar
dapat meminjam utang dengan bunga yang lebih rendah, sedangkan
individu akan mendapat utang dengan bunga yang lebih tinggi.
3. Modigliani Miller juga mengonsumsi bahwa tidak ada konflik antarpihak
dalam perusahaan atau agency problem yang dapat menimbulkan biaya
yang sangat besar.
4. Tidak mempertimbangkan financial distress yang mungkin dihadapi
perusahaan. Akibatnya semakin besar financial distress, maka tingkat
keuntungan yang disyaratkan oleh pemilik utang akan semakin besar.
Akhirnya semakin besar proporsi utang yang digunakan, berarti semakin
besar risiko perusahaan.

Nilai Perusahaan, Biaya Modal dan Agency Costs


Jika Modigliani Miller dalam kondisi ada pajak penghasilan perusahaan
benar, maka nilai perusahaan akan meningkat terus menerus karena Penggunaan
utang yang semakin besar. Tapi perlu diketahui jika nilai sekarang financial distress
dan nilai sekarang agency costs dapat mengakibatkan menurunya nilai perusahaan
yang memiliki leverage.
Struktur modal yang maksimal dapat dicapai dengan menyeimbangkan
keuntungan perlindungan pajak dengan beban biaya sebagai akibat penggunaan
utang yang semakin besar. Semakin besar proporsi utang akan semakin besar
perlindungan pajak yang diperoleh tetapi semakin besar pula biaya kerugian yang
mungkin akan muncul.
Faktor penting untuk menentukan struktur modal secara optimal yaitu :
1. Tingkat Penjualan, Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil maka
akan meiliki aliran kas yang juga stabil. Contohnya, perusahaan yang
bergerak dibidang agrobisnis yang harga produknya sangat tidak stabil
sehingga sebaiknya tidak dibiayai dengan utang yang berjumlah besar.
2. Struktur asset, Perusahaan yang memiliki asset tetap dalam jumlah banyak
maka dapat menghutang dalam jumlah besar. Karena besarnya asset tetap
dapat dijadikan jaminan dalam utang.
3. Tingkat Pertumbuhan perusahaan, semakin cepat pertumbuhan
perusahaan maka semakin besar kebutuhan dana untuk pembiayaan
ekspansi.
4. Profitabilitas, Dengan laba ditahan yang besar, perusahaan akan lebih
senang menggunakan laba ditahan sebelum menggunakan utang.
5. Variabel laba dan perlindungan pajak, Jika laba perusahaan kecil maka
perusahaan mempunyai kemampuan yang lebih besar untuk menanggung
beban tetap dari utang.
6. Kondisi intern perusahaan dan ekonomi makro, perusahaan perlu
mengetahui waktu yang tepat untuk menjual saham dan obligasi.

You might also like