You are on page 1of 6

SOCIETA IV - 2 : 105 – 110, Desember 2015 ISSN 2301- 4180

KENDALA PENYULUH DALAM MELAKSANAKAN AKTIVITAS PENYULUHAN PADA USAHATANI KOPI


DI KECAMATAN DEMPO UTARA KOTA PAGAR ALAM

Heru Friatama Allen, Mustopa Marli Batubara, Harniatun Iswarini


Program Studidi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Palembang

ABSTRACT

Extension Constrains In Implementing Education Activities In Coffe Farming In Dempo Utara District
Pagar Alam City. This study aims to determine the constraints of agricultural extension in implementing
education activities on a coffee farm in Dempo Utara District Pagar Alam City. The location of this research
discovered accidentally by the consideration that at the location of the target area of Dempo Utara
agricultural extension centers and the majority of people seeking coffee farming. Field data collection was
carried out from June to July 2015. The method used is a survey method, wherein the method is carried out
to obtain the facts and phenomena that exist and these results can be represented on all the existing
population and can apply in other regions. Methods of sampling done using census method. Respondents
were taken is 6 agricultural extension of all the population extension. The results showed under the
constraints faced in implementing agricultural extension education activities at the coffee farm is within a
residence with the location of activities, participation of farmers, and the extension means so very influential
on education activities on a coffee farm in Dempo Utara District Pagar Alam City. Distance of residence to a
location extension activities greatly affect the implementation of activities education on coffee farming, farmer
participation is still lacking so difficult to gather farmer extension and counseling facilities that are still
incomplete so that the delivery of material less than the maximum in education activities at the coffee farm in
Dempo Utara Pagar Alam City.

Key word : coffe farming,education activities, dempo utara

I. PENDAHULUAN Penyuluhan sebagai proses pembelajaran


(pendidikan nonformal) yang ditujukan untuk
A. Latar Belakang petani dan keluarganya memiliki peran penting di
Indonesia merupakan negara yang kaya dalam pencapaian tujuan pembangunan bidang
akan keragaman flora. Iklimnya sangat cocok pertanian. Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)
untuk tumbuh berbagai jenis tanaman. Salah satu sebagai komunikator pembangunan diharapkan
tanaman yang dinilai berprospek cerah adalah dapat bermain multiperan, sebagai guru,
komoditas perkebunan. Tanaman perkebunan pembimbing, penasehat, penyampai informasi
mempunyai peranan penting dalam dan mitrapetani. Karena itu, peningkatan kinerja
pembangunan perekonomian di Indonesia. PPL sangat penting di dalam mempertahankan
Pengusaha berbagai komoditas tanaman ini telah kelangsungan program penyuluhan di tingkat
mampu mendatangkan devisa bagi negara, lapangan (Aida Vitayala S. Hubeis, 2007).
membuka lapangan kerja, dan menjadi sumber Kota Pagaralam yang terdiri dari lima
pendapatan penduduk, serta berkontribusi dalam kecamatan yaitu, Dempo Selatan, Dempo
upaya melestarikan lingkungan. Budi daya Tengah, Dempo Utara, Pagaralam Selatan dan
perkebunan sudah merupakan kegiatan usaha Pagaralam Utara. Dimana satu kecamatan terdiri
yang hasilnya untuk diekspor atau bahan baku dari 5-7 kelurahan, untuk kecamatan Dempo
industri (Suwarto dan Octavianty, 2010). Utara terdiri dari 6 kelurahan yang dibina oleh
Menurut Suhardiyono dalam Gina (2002), tujuh penyuluh pertanian. Setiap penyuluh
sasaran utama dari pembangunan pertanian pertanian membina 10-20 kelompok tani per
adalah pembangunan manusia karena tanpa kelurahan, dimana satu kelompok tani terdiri dari
adanya perubahan yang terjadi dalam diri 10-15 orang. Dari 105ocial awal yang dilakukan
manusia, maka akan sulit untuk mencapai kebeberapa kecamatan, tidak semua kegiatan
perbaikan-perbaikan kondisi masyarakat, penyuluhan pertanian berjalan lancar. Seperti di
sehingga pembangunan fisik dan ekonomi Kecamatan Dempo Utara, kegiatan penyuluhan
menjadi kurang jika tidak diimbangi dengan pertaniannya tidak berjalan dengan lancar dimana
keberhasilan manusianya. Perubahan pada diri penyuluh pertanian yang ditugaskan untuk
manusia yang diharapkan dapat terjadi karena memberikan penyuluhan terhadap petani hanya
adanya salah satu kegiatan yaitu penyuluh datang 1-2 kali dalam seminggu. Berbeda dengan
pertanian. Adapun sasaran yang ingin dicapai kecamatan lain dimana penyuluh pertanian
adalah meningkatkan pengetahuan, sikap dan datang kelokasi penyuluhan bisa sampai 4 kali
keterampilan petani sehingga mereka mampu dalam seminggu.
untuk mandiri. Masyarakat desa masih mempunyai
105ocial budaya yang sangat kental. Oleh karena

105
SOCIETA IV - 2 : 105 – 110, Desember 2015 ISSN 2301- 4180

itu pada aktivitas sehari hari mereka selalu bahan bacaaan petani dan tempat kegiatan pun
berkomunikasi dengan baik karena mereka sering menggunakan rumah masyarakat dan
adalah kumpulan manusia yang saling kebun petani. Dari proses yang sudah dijelaskan
membutuhkan satu sama lainnya. Masyarakat maka akan mempengaruhi petani untuk mengikuti
desa kebanyakan berprofesi sebagai petani. Baik kegiatan penyuluhan.
petani yang mengolah lahannya sendiri maupun
sebagai petani buruh. Keadaan inilah yang Dari penjelasan verbal diatas makan
membuat mereka selalu mempunyai hubungan dapat digambarkan model pendekatan secara
yang erat karena seprofesi. Interaksi antar petani diagramatik sebagai berikut.
sering terjadi diantara mereka. Ketika mereka
sedang melakukan kegiatan usahatani, banyak Penyuluh
sekali informasi-informasi yang saling mereka Kendala-Kendala
Pertanian - Jarak
tukar, baik informasi mengenai pertanian maupun
non-pertanian. Maka dari itu, dari latar belakang - Partisipasi
yang telah dikemukakan peneliti tertarik Petani
Penyuluhan - Sarana dan
mengambil judul, “Kendala Penyuluh Pertanian Pertanian pada
Dalam Melaksanakan Aktivitas Penyuluhan Pada prasarana
Uasahatani kopi Penyuluhan
Usahatani Kopi Di Dusun Tanjung Keling
Kelurahan Burung Dinang Kecamatan Dempo
Utara Pagaralam”. Keterangan :
: Proses
B. Rumusan Masalah - - - - - - - - - : Mempengaruhi
Berdasarkan uraian latar belakang yang
telah dikemukakan timbul permasalahan yang Gambar 1. Diagramatik Kendala Penyuluhan Pertanian
menarik untuk diteliti yaitu apa kendala yang Pada Usahatani Kopi.
dihadapi penyuluh pertanian dalam memberikan
penyuluhan pertanian pada petani yang E. Operasional Variabel
mengusahakan usahatani kopi Di Kecamatan
Dempo Utara Kota Pagaralam? 1. Informan yaitu orang yang dapat memberikan
keterangan tentang informasi yang diperlukan
C. Tujuan dan Kegunaan oleh peneliti (penyuluh pertanian).
Berdasarkan latar belakang dan rumusan 2. Jarak adalah jarak tempuh yang dilalui
masalah, maka penelitian ini bertujuan Untuk penyuluh dalam melakukan penyuluhan
mengetahui kendala yang dihadapi penyuluh pertanian (km).
dalam memberikan penyuluhan pada petani yang 3. Transportasi adalah kendaraan yang
mengusahakan usahatani kopi Di Kecamatan digunakan punyuluh pertanian dalam
Dempo Utara Kota Pagaralam. melaksanakan punyuluhan (motor/mobil).
Sedangkan kegunaan dari penelitian ini adalah : 4. Sarana penyuluhan adalah fasilitas–fasilitas
1. Untuk menambah pengetahuan dan bahan yang mendukung kegiatan penyuluhan
masukan serta informasi bagi para pihak yang pertanian (materi, alat bantu, dan alat
berwenang dalam mengambil dan peraga,)
menentukan keputusan kebijaksanaan 5. Partisipasi petani adalah keikutsertaan petani
pembinaan petani di Kota Pagaralam. pada kegiatan penyuluhan pertanian (tingkat
2. Sebagai bahan tambahan kepustakaan bagi kehadiran).
peneliti selanjutnya
II. METODELOGI PENELITIAN
D. Model Pendekatan
Penyuluh pertanian adalah orang yang A. Tempat dan Waktu
bekerja di bidang penyuluhan pertanian. Dalam Penelitian ini telah dilaksanakan di
penyelenggaraan kegiatan penyuluhan pertanian Kecamatan Dempo Utara Kota Pagaralam.
pada usahatani kopi tidak selalu berjalan dengan Dengan pertimbangan bahwa Kecamatan
apa yang direncanakan sebelumnya. Dimana tersebut mayoritas penduduknya adalah petani
terdapat kendala yang dihadapi oleh penyuluh, kopi dan merupakan salah satu Wilayah Binaan
seperti jarak tempat tinggal dengan lokasi Balai Penyuluhan Pertanian Dempo Utara.
kegiatan penyuluhan yang harus ditempuh Sedangkan penelitian ini telah dilaksanakan pada
penyuluh dari rumah ke lokasi penyuluhan sejauh Bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2015.
5-30 km dan jalan yang dilalui pun banyak yang
berlobang/rusak sehingga menghambat B. Metode Penelitian
perjalanan penyuluh pertanian. Sarana Metode penelitian yang digunakan dalam
penyuluhan pun masih kurang dimana belum penelitian ini adalah 106ocial. Menurut
adanya gedung pertemuan, sarana penyuluhan Singarimbun dan Sofian (1989), metode 106ocial
yang masih kurang dan proses penyampaian adalah penelitian yang dilakukan untuk
materi pun hanya menggunakan fotocopy sebagai memperoleh fakta-fakta dan gejala-gejala yang

106
SOCIETA IV - 2 : 105 – 110, Desember 2015 ISSN 2301- 4180

ada dan mencari keterangan secara factual dari E. Metode Analisis Data
kelompok daerah dari populasi dan menggunakan Untuk menjawab pertanyaan yang ada
kuisioner sebagai alat pengeumpulan data pokok digunakan analisis deskriptif, yaitu data yang
dimana hasil penelitian dapat digeneralisasi dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar,
(berlaku untuk daerah setempat atau tempat dan bukan angka-angka. Hal itu disebabkan
penelitian). adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu,
Selanjutnya, menurut Sugiyono (2014) semua yang dikumpulkan berkemungkinan
survey merupakan rancangan penelitian yang menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.
dilakukan pada populasi besar maupun kecil Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi
tetapi data yang dipelajari adalah data dari kutipan-kutipan data untuk member gambaran
sampel yang diambil dari populasi tersebut penyajian laporan tersebut (Meleong, 2014).
sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, Selanjutnya menurut Bungin, (2007),
distribusi dan hubungan antar variable sosiologis penggunaan analisis dengan pendekatan kualitatif
maupun psiologis. yaitu yang bertujuan menggali atau membangun
suatu preporsisi atau menjelaskan makna dibalik
C. Metode Penarikan Contoh realita. Peneliti berpijak dari realita atau peristiwa
Metode penarikan contoh yang digunakan yang berlangsung dilapangan. Metode analisis
dalam penelitian ini adalah metode Sensus. deskriftif merupakan satu-satunya andalan dan
Sensus adalah tehnik penentuan sampel bila releven untuk bisa memahami fenomena 107ocial
semua anggota populasi digunakan sebagai atau tindakan manusia.
sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah
populasi 107ocial107e kecil, kurang dari 30 orang, III. HASIL DAN PEMBAHASAN
atau penelitian ingin membuat generalisasi
dengan kesalahan yang sangat kecil, dimana A. Kendala Penyuluh Pertanian Dalam
semua anggota populasi dijadikan sampel. Dari Melakukan Aktivitas Penyuluhan Pada
pernyataan diatas maka sampel dari penelitian ini Usahatani Kopi Di Kelurahan Agung
yaitu penyuluh pertanian yang ada di Kecamatan Lawangan
Dempo Utara sebanyak 6 orang (Sugiyono,
2014). Selanjutnya, semua anggota populasi 1. Partisipasi Petani
penyuluh pertanian yang ada di kecamatan Dari hasil wawancara dengan penyuluh
Dempo Utara adalah responden, tujuannya pertanian Kelurahan Agung Lawangan, bahwa
adalah untuk mendapatkan keterangan- kendala yang dihadapi oleh penyuluh adalah
keterangan lebih rinci tentang suatu objek serta partisipasi petani yang masih kurang dimana
untuk mendapatkan gambaran dan data yang setiap ada kunjungan lapangan petani yang hadir
tetap dari objek (Susilawati, 2004). hanya 50% - 60%. Lalu dalam melakukan
penyuluhan waktu yang dibutuhkan pun tidak
D. Metode Pengumpulan Data tentu karena sesuai materi yang disampaikan oleh
Metode pengumpulan data yang penyuluh pertanian. Dan penyuluh pertanian
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan harus siap kapan pun dibutuhkan petani baik itu
metode wawancara dan Observasi. Wawancara pagi, siang, sore ataupun malam karena penyuluh
merupakan suatu metode yang dipergunakan bekerja 24 jam untuk petani. Lalu, kegiatan
untuk mengumpulkan data guna untuk informasi penyuluhan pun dilaksanakan di rumah petani
dengan tanya jawab sepihak, dikerjakan secara dan kebun petani. Kegiatan yang dilakukan di
sistemik dan berlandaskan pada tujuan rumah petani bila materi yang disampaikan
penyeledikan . Data yang akan dikumpulkan berupa teori-teori pengetahuan dan kegiatan
adalah data primer dan data sekunder. penyuluhan akan dilakukan di kebun petani bila
Pengumpulan data primer melalui wawancara materi yang disampaikan membutuhkan
langsung dengan penyuluh pertanian dengan contoh/proses pelaksanaannya.
menggunakan kuisioner sedangkan data
sekunder diperoleh dari sumber-sumber yang 2. Sarana dan Prasarana Penyuluhan
telah ada misalnya dari perpustakaan atau dari Sarana dan prasarana sangat perlu
laporan-laporan penelitian terdahulu (Soekidjo, dalam melakukan kegiatan penyuluhan usahatani
2002). kopi. Karena bila sarana dan prasarana tidak
Observasi merupakan pengumpulan data mendukung maka proses kegiatan penyluhan pun
dengan cara melakukan pengamatan dan akan terhambat. Seperti ATK, alat peraga, brosur-
pencatatan dilokasi penelitian mengenai ha-hal brosur untuk penyampaian materi dan kendaraan
yang ada kaitannya dengan penelitian, Dalam yang digunakan penyuluh. Kendaraan yang
melakukan pengamatan dilakukan strategi non digunakan penyuluh untuk kelokasi kegiatan
intervensi. Oleh karena itu, pemakaian alat bantu penyuluhan adalah motor dinas. Lalu sarana dan
rekam hanya dilakukan pada acara-acara tertentu prasarana yang dimiliki penyuluh saat ini sudah
yang melibatkan banyak orang bukan pada memperlanjar kegaiatan penyuluhan walaupun
aktivitas individual (Bungin, 2001). masih belum lengkap.

107
SOCIETA IV - 2 : 105 – 110, Desember 2015 ISSN 2301- 4180

B. Kendala Penyuluh Pertanian Dalam sesekali datang ke kebun petani untuk melihat
Melakukan Aktivitas Penyuluhan Pada perkembangan. Lalu kurangnya sarana
Usahatani Kopi Di Kelurahan Bumi Agung penyuluhan yang membuat kegiatan penyuluhan
kurang maksimal karana keterbatasan sarana,
1. Partisipasi Petani disamping itu jarak yang harus ditempuh untuk
Dari hasil wawancara dengan penyuluh kekebun petani sejauh 30 km dari tempat tinggal
pertanian di Kelurahan Bumi Agung bahwa penyuluh.
kendala yang dihadapi penyuluh pertanian
adalah partisipasi petani dalam kegiatan 2. Sarana dan Prasarana Penyuluhan
penyuluhan yang masih kurang. Dimana petani Penyuluh pertanian Kelurahan Pagar
ingin bukti yang nyata terhadap apa yang telah Wangi mengatakan bahwa sarana dan prasarana
penyuluh sampaikan kepada petani. Karena sangat penting dalam melakukan kegiatan
petani belum langsung menerapkan apa yang penyuluhan usahatani kopi. Karena bila sarana
penyuluh berikan. Mereka masih dan prasarana tidak ada maka kegiatan
mempertimbangkan materi atau temuan-temuan penyuluhan akan terhambat dan tidak berjalan
baru yang diberikan oleh penyuluh pertanian. seperti apa yang diharapkan. Penyuluh pertanian
Kelurahan Pagar Wangi juga mengatakan bahwa
2. Sarana dan Prasarana Penyuluhan belum puas dengan sarana dan prasarana yang
Untuk sarana dan prasarana dalam dimiliki saat ini karena masih kurang lengkap.
melakukan penyuluhan Sahoni mengatakan Lalu dalam seminggu secara jadwal penyuluh
bahwa sarana dan prasarana sangat penting. melakukan penyuluhan sebanyak 4 kali. Akan
Karena bila sarana dan prasarana tidak tetapi kenyataan dilapangan sangat berbeda
mendukung maka kegiatan penyuluhan akan sulit dimana penyuluh hanya 2 kali dalam seminggu
dilaksanakan dan tidak berjalan dengan apa yang melakukan penyuluhan dikareanakan halangan
diharapkan. Sedangkan untuk kelokasi kegiatan, yang dihadapi oleh petani seperti waktu dan
penyuluh menggunakan motor sebagai alat keterbatasan tenaga kerja. Walaupun penyuluh
transportasi dan jalan yang dilalui banyak yang jarang kelokasi kegiatan, penyuluh masih
rusak sehingga menghambat penyuluh dalam melakukan komunikasi dengan petani lewat
melakukan aktivitasnya. Akan tetapi penyuluh handphone untuk melihat perkembangan yang
sudah puas dengan sarana dan prasarana yang dialami petani.
punyuluh milikkii saat ini walaupun masih belum
lengkap. E. Kendala Penyuluh Pertanian Dalam
Melakukan Aktivitas Penyuluhan Pada
C. Kendala Penyuluh Pertanian Dalam Usahatani Kopi Di Kelurahan Muara Siban
Melakukan Aktivitas Penyuluhan Pada
Usahatani Kopi Di Kelurahan Burung 1. Jarak
Dinang Dari hasil wawancara dengan penyuluh
pertanian Kelurahan Muara Siban, mengatakan
1. Sarana dan Prasarana Penyuluhan bahwa kendala yang dihadapi dalam
Kelurahan Burung dinang menunjukan melaksanakana aktivitas penyuluhan pada
bahwa tingkat partisipasi petani dalam kegiatan usahatani kopi adalah jarak yang harus ditempuh.
penyuluhan pertanian mencapai 90%. Lalu dalam Diamana jarak yang harus ditempuh penyuluh
melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian, untuk kelokasi kegiatan 20 km dari tempat tinggal
penyuluh Kelurahan Burung Dinang mengatakan penyuluh dan jalan yang dilalui naik turun bukit.
jadwal kegiatan hanya sebagai bahan acuan. Sehingga efisiensi waktu sangat sulit dalam
Dimana kenyataanya dalam melakukan melakukan aktivitas penyuluhan pada usahatani
penyuluhan, jadwalnya tidak tentu sesuai dengan kopi. Selanjutanya penyuluh lebih sering
kebutuhan petani. Baik itu pagi, siang, atau melakukan kegiatan di kebun petani untuk teknis
malam. Sehingga penyuluh harus siap kapan budidaya dan sesekali melaksanakan kegiatan di
saja dibutuhkan petani. rumah petani bila materi yang disampaikan
berupa teori atau membahas tentang agribisnis.
D. Kendala Penyuluh Pertanian Dalam
Melakukan Aktivitas Penyuluhan Pada 2. Sarana dan Prasarana Penyuluhan
Usahatani Kopi Di Kelurahan Pagar Wangi Menurut Mirza penyuluh Kelurahan Muara
Siban, sarana dan prasarana sangat perlu dalam
1. Jarak melaksanakan kegiatan penyuluhan. Karena bila
Dari hasil wawancara dengan Dian Anom sarana dan prasarana tidak mendukung maka
penyuluh pertanian Kelurahan Pagar Wangi, kegiatan penyuluhan akan terhambat dan tidak
kendala yang dihadapi penyuluh saat berjalan seperti apa yang diharapkan. Salah satu
melaksanakan aktivitas penyuluhan pada sarana yang digunakan oleh penyuluh pertanian
usahatani kopi meliputi jarak, lokasi kebun yang adalah kendaraan bermotor dan dilihat dari hasil
terpencar-pencar dan sarana penyuluhan yang lapangan para penyuluh biasanya sulit
masih belum lengkap. Sehingga penyulu hanya menjalankan tugasnya karena luasnya wilayah

108
SOCIETA IV - 2 : 105 – 110, Desember 2015 ISSN 2301- 4180
binaan kareana itulah sangat menghambat usahatani kopi di Kecamatan Dempo utara adalah
kegiatan penyuluhan pertanian. Lalu alat bantu sebagai berikut :
yang penyuluh gunakan dalam kegiatan 1. Jarak yang harus ditempuh penyuluh
penyuluhan usahatani kopi adalah alat tulis, pertanian dalam melaksanakan tugasnya
pamplet, domplet, dan alat peraga. Dari semua adalah 3 – 18 km untuk lokasi kegiatan di
fasilitas yang penyuluh miliki saat ini sudah rumah petani dan 15 – 30 km untuk lokasi
memperlancar kegiatan penyuluhan di Kelurahan kebun petani.
Muara Siban akan tetapi penyuluh masih belum 2. Sarana penyuluhan pertanian yang
puas karena fasilitas yang dimiliki masih kurang digunakan penyuluh adalah sepeda
seperti belum adanya infokus dan jalan yang motor, pamplet, alat bantu, dan alat
dilalui masih terbilang buruk. peraga. Prasarana yang belum
mendukung adalah belum semua
F. Kendala Penyuluh Pertanian Dalam penyuluh mendapatkan motor dinas.
Melakukan Aktivitas Penyuluhan Pada 3. Partisipasi petani pada pertemuan dan
Usahatani Kopi Di Kelurahan Jangkar Mas kegiatan masih rendah hanya mencapai
50% - 60% disebabkan karena kesibukan
1. Partisipasi Petani pribadi dan bekerja sebagai harian lebih
Dari hasil wawancara dengan Mudo diutamakan oleh anggota kelompok
Fahrudin penyuluh pertanian Kelurahan Jangkar binaan penyuluh.
Mas bahwa kendala yang dihadapi penyuluh
dalam melaksanakan aktivitas penyuluhan pada B. Saran
usahatani kopi adalah partisipasi petani. Dimana 1. Untuk memperlancar proses penyuluhan
setiap kegiatan penyuluhan petani yang hadir perlu adanya upaya peningkatan
hanya 60% disini menunjukkan bahwa partisipasi hubungan antara penyuluh pertanian
pada pertemuan dan kegiatan masih dalam dengan petani dengan cara meningkatkan
katergori rendah disebabkan, Karena kesibukan frekuensi kunjungan dan kegiatan,
pribadi dan bekerja sebagai harian lebih peningkatan kemanfaatan materi
diutamakan oleh anggota kelompok binaan penyuluhan seperti teknis budidaya
penyuluh. Hal ini desebabkan karena mayoritas tanaman kopi, pengendalian hama
masyarakat bekerja dibidang pertanian. terpadu dan peningkatan produksi.
2. Perlu adanya perhatian lebih dari dinas
2. Sarana dan Prasarana Penyuluhan terkait guna mengatasi permasalahan
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan di yang dihadapi penyuluh pertanian,
Kelurahan jangkat Mas sudah mengikuti program terutama masalah fasilitas penyuluhan
yang disusun dan alat bantu yang penuyuluh yang masih kurang lengkap seperti
dalam kegiatan penyuluhan usahatani kopi adalah sepeda motor yang belum semua
alat tulis, pamplet, demplot, dan alat peraga. penyuluh pertanian mendapatkannya dan
Salah satu sarana yang digunakan penyuluh alat peraga yang masih belum lengkap
pertanian adalak kendaraan bermotor. Dan jarak seperti projector dan aula pertemuan di
yang harus ditempuh penyuluh untuk kelokasi Kecamatan Dempo Utara, dengan
kegiatan adalah 5 km untuk lokasi rumah petani harapan mampu meningkatkan kinerja
dan 15 km untuk lokasi kebun petani. Lalu bila penyuluhan pertanian.
lokasi kegiatan jauh dari tempat tinggal penyuluh
yang penyuluh lakukan adalah dengan selalu DAFTAR PUSTAKA
melakukan kominikasi dengan kelompok binaan.
Penyuluh pertanian di Kelurahan Jangkar Mas Bungin, B. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif.
tidak mengutamakan lokasi yang dekat dengan PT. Raja Gafindo Persada. Jakarta.
tempat tinggal penyuluh karena semuanya sama- Bungin, B. 2007. Penelitian Kualitatif, Komunikasi,
sama membutuhkan penyuluhan pertanian. Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu
Untuk memperlancar kegiatan penyuluhan Sosial Lainnya. Prenada Media Group.
pertanian sarana dan prasarana sangat perlu Jakarta
karena bila sarana dan prasarana tidak Hubies, A.V.S. 2005. Motivasi, Kepuasan Kerja
mendukung maka kegiatan penyuluhan pun akan dan Produktivitas Penyuluh Pertanian
sulit dilaksanakan atau tidak sesuai dengan apa Lapangan. Jurnal Penyuluhan Volume 2
yang telah diharapkan. No.3:09-07.
Meleong, Lexy.J. 2014. Metodologi Penelitian
IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya.
Bandung.
A. Kesimpulan Primadona, G. 2002. Peranan Penyuluhan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat Pertanian Pada UsahaTani Pembibitan
disimpulkan bahwa Kendala penyuluh dalam Jeruk Siam Di Desa Sukaraja Baru
melaksanakan aktivitas penyuluhan pada Kecamatan Tanjung Raja Ogan Komering

109
SOCIETA IV - 2 : 105 – 110, Desember 2015 ISSN 2301- 4180

Ilir. Skripsi FP UMP. (tidak


dipublikasikan).
Singarimbun dan Sofian. 1989. Metode Penelitian
Survai. LP3ES. Jakarta.
Soekidjo, N. 2002. Metodelogi Penelitian
Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung.
Suwarto dan Yuke, O. 2010. Budi Daya 12
Tanaman Perkebunan Unggulan.
Penebar Swadaya. Jakarta.

110

You might also like