You are on page 1of 5

KHUTBAH PERTAMA – KHUTBAH JUMAT RAMADHAN:

KEBAHAGIAAN ORANG YANG BERPUASA

‫ور‬ّ ‫ش ُر‬ ُ ‫ َونَعُوذُ ّباهللّ ّم ْن‬،ُ‫َـح َمدُهُ َونَ ْست َ ّع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغ ّف ُره‬ ْ ‫إن الـ َح ْمدَ ّ هلِلّ ن‬َّ
‫ َو َم ْن‬،ُ‫ض َّل لَه‬ ّ ‫ َم ْن يَ ْه ّد ّه هللاُ فَ ََل ُم‬،‫ت أَ ْع َما ّلنَا‬ ّ ‫س ّيهئَا‬ َ ‫أ َ ْنفُ ّسنَا َو ّم ْن‬
‫ َوأ َ ْش َهدُ أَن الَّ ّإلَهَ ّإالَّ هللا َو ْحدَهُ َال ش َّري َْك‬،ُ‫ّي لَه‬ َ ‫ض ّل ْل فَ ََل َهاد‬ ْ ُ‫ي‬
‫سولُه‬ ُ ‫ع ْبدُهُ َو َر‬ َ ً ‫لَهُ َوأ َ ْش َهدُ أَ َّن ُمـ َح َّمدا‬
‫َّللاَ َح َّق‬ َّ ‫ يَا أَيُّ َها الَّذّينَ آ َمنُوا اتَّقُوا‬،‫قال هللا تعالى فى كتابه الكريم‬
َ‫تُقَاتّ ّه َو َال تَ ُموت ُ َّن ّإ َّال َوأَ ْنت ُ ْم ُم ْس ّل ُمون‬
‫سدّيدًا‬ َّ ‫ يَا أَيُّ َها الَّذّينَ آ َمنُوا اتَّقُوا‬،‫وقال تعالى‬
َ ‫َّللاَ َوقُولُوا قَ ْو ًال‬
‫سولَهُ فَقَ ْد‬ َّ ‫ص ّل ْح لَ ُك ْم أ َ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغ ّف ْر لَ ُك ْم ذُنُوبَ ُك ْم َو َم ْن يُ ّط ّع‬
ُ ‫َّللاَ َو َر‬ ْ ُ‫ي‬
‫ع ّظي ًما‬ َ ‫فَازَ فَ ْو ًزا‬
ُ ‫سنَ ْال َه ْدي ّ َه ْد‬
‫ي‬ َ ‫ َوأَ ْح‬، ّ‫َّللا‬
َّ ‫اب‬ ُ َ ‫ث ّكت‬ ّ ‫صدَقَ ْال َحدّي‬ َ َ ‫ فإّ َّن أ‬،ُ‫أ َ َّما بَ ْعد‬
‫ َو ُك َّل‬، ‫ور ُم ْحدَثَات ُ َها‬ّ ‫ َوش ََّر األ ُ ُم‬، ‫سلَّ َم‬ َ ‫علَ ْي ّه َو‬ َ ُ‫َّللا‬ َّ ‫صلَّى‬ َ ‫ُم َح َّم ٍد‬
‫ار‬ َ ‫ َو ُك َّل‬، ٌ‫ضَللَة‬
ّ َّ‫ضَللَ ٍة ّفي الن‬ َ ‫ َو ُك َّل ّب ْد‬، ٌ‫عة‬
َ ‫ع ٍة‬ َ ‫ُم ْحدَث َ ٍة ّب ْد‬
Ummatal Islam,

Dalam hadits Abu Hurairah yang dikeluarkan Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

َ ‫سنَةُ ّبع ْشر أَ ْمثَا ّل َها ّإلى‬


‫س ْب ّع ّمائة‬ َ ‫اعف الح‬ ُ ‫ض‬ َ ُ‫ابن آدَ َم ي‬ّ ‫عم ّل‬ َ ‫ُك ُّل‬
ُ ‫ يد‬:‫ص ْو َم فَإّنَّهُ ّلي وأَنا أَ ْجزي ّب ّه‬
‫ع‬ َّ ‫ ّإالَّ ال‬:‫َّللا تَعَالَى‬
َّ ‫ قَا َل‬. ٍ‫ض ْعف‬ ّ
ْ ‫ فَ ْر َحةٌ ّع ْندَ ّف‬:‫ان‬
،‫ط ّر ّه‬ ّ َ ‫صائم فَ ْرحت‬ َّ ‫ ّلل‬.‫طعا َمهُ ّم ْن أ َ ْجلي‬ َ ‫ش ْهوتَهُ َو‬ َ
‫الم ْس ّك‬ّ ‫ريح‬ َّ َ‫ب ّع ْند‬
‫َّللاّ ّم ْن‬ ْ َ ‫وف في ّه أ‬
ُ َ ‫طي‬ ُ ُ‫ ولَ ُخل‬.‫فَ ْرحةٌ ّع ْندَ لقَاء َر ّبه ّه‬
ّ
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan
sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman
(yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku
sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan
makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan
yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan
Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada
bau minyak kasturi.” (HR. Muslim)

Penjelasan:
‫اعف‬
ُ ‫ض‬ َ ُ‫ابن آدَ َم ي‬ َ ‫ُك ُّل‬
ّ ‫عم ّل‬
“Setiap amalan anak Adam itu pasti dilipatgandakan oleh Allah.”

‫سنَةُ ّبع ْشر أ َ ْمثَا ّل َها‬


َ ‫الح‬
“satu kebaikan dilipatgandakan 10 kali lipat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.”

ٍ‫ض ْعف‬
ّ ‫س ْب ّع ّمائة‬
َ ‫ّإلى‬
“sampai 700 kali lipat” Subhanallah

Sungguh besar kasih sayang Allah kepada hamba-hambaNya. Dimana amalan shalih
dilipatgandakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala 10 sampai 700 kali lipat, bahkan lebih
dari itu. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, Allah Ta’ala
berfirman:

‫طعا َمهُ ّم ْن أَ ْجلي‬


َ ‫ش ْهوتَهُ َو‬ ُ ‫ يد‬:‫ص ْو َم فَإّنَّهُ ّلي وأَنا أ َ ْجزي ّب ّه‬
َ ‫ع‬ َّ ‫ّإالَّ ال‬
“Kecuali puasa karena sesungguhnya puasa itu adalah untukKu dan Aku yang langsung
memberikan balasan kepadanya. Dia tinggalkan syahwatnya, dia tinggalkan
makanannya, semua karena Aku.”

Subhanallah, Allah mengkhususkan ibadah shaum. Bahwasanya ibadah shaum itu


adalah khusus untuk Allah saja. Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan
bahwasanya amalan-amalan hamba dilipatgandakan 10 sampai 700 kali lipat kecuali
shaum. Ia dilipatgandakan lebih dari 700 kali lipat.
Ini menunjukkan besarnya pahala orang yang berpuasa, saudaraku sekalian. Lalu Allah
menyebutkan, “Sesungguhnya shaum itu untukKu. Dia tinggalkan syahwatnya, dia
tinggalkan makan dan minumnya, semua karena Allah.” Seseorang bisa saja pura-pura
di hadapan manusia ia berpuasa. Karena memang puasa itu disebut ulama sebagai
ibadah yang rahasia. Karena seseorang bisa saja mengaku-ngaku dirinya berpuasa
padahal tidak.

Maka sesungguhnya orang yang berpuasa itu benar-benar ia tinggalkan syahwatnya.


Disaat ia sendirian, tidak tak ada orang yang mengetahui pun ia tidak ingin
membatalkan puasanya. Karena ia takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah
mengatakan, “kecuali shaum, sesungguh shaum itu ibadah untukKu. Dia tinggalkan
syahwat dan makanannya karena Akau”

Maka sangat pantas orang yang berpuasa diberikan oleh Allah pahala yang berlipat
ganda. Karena sesungguhnya didalam shaum itu terdapat padanya kesabaran untuk
meninggalkan semua yang dilarang untuk dimakan. Sementara sabar itu sendiri
padahalanya berlipat ganda. Allah Ta’ala berfirman:

﴾١٠﴿ ‫ب‬ َ ‫صا ّب ُرونَ أَ ْج َر ُهم ّبغَي ّْر ّح‬


ٍ ‫سا‬ َّ ‫ّإنَّ َما يُ َوفَّى ال‬
“Sesungguhnya orang-orang yang sabar itu diberikan pahala dengan tanpa
hitungan.” (QS. Az-Zumar[39]: 10)
Sangat banyak sekali, saudaraku sekalian. Bagaimana kalau ternyata dia sabar untuk
melaksanakan perintah Allah tersebut?

Ia sabar meninggalkan perkara-perkara yang bisa membatalkan puasanya. Bahkan ia


sabar meninggalkan semua perkara yang bisa mengurangi pahalanya, berupa dosa.
Demikian pula hal-hal yang tidak ada manfaatnya ketika ia sedang berpuasa.
Sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda dalam riwayat
Tirmidzi:
ّ َ‫الرف‬
‫ث‬ َّ ‫الصيَا ُم ّمنَ اللَّ ْغ ّو َو‬
‫ ّإنَّ َما ّ ه‬، ‫ب‬ّ ‫ش َر‬ َّ ‫الصيَا ُم ّمنَ األ َ ْك ّل َوال‬‫ْس ّ ه‬ َ ‫لَي‬
‫صائّ ٌم‬َ ‫ ّإنّهي‬، ‫صائّ ٌم‬ َ ‫ ّإنّهي‬: ‫ساب ََّك أ َ َحدٌ أ َ ْو َج ُه َل َعلَي َْك فَ ْلتَقُ ْل‬َ ‫ فَإّ ْن‬،
“Bukankah puasa itu sebatas meninggalkan makan dan minum saja, akan tetapi hakikat
puasa adalah meninggalkan perkara yang sia-sia dan ucapan-ucapan yang tidak baik..
Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya,
‘Aku sedang puasa, aku sedang puasa’.” (HR. Tirmidzi)

Sampai-sampai ketika sedang berpuasa kita dianjurkan untuk meninggalkan perkara


yang sia-sia, ucapan-ucapan yang sia-sia, perbuatan yang tak berguna dan ia berusaha
untuk sabar diatas itu semuanya. Bagaimana tidak orang seperti ini diberikan balasan
yang sangat besar di sisi Allah? Karena sesungguhnya itu ibadah memang khusus untuk
Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

‫اء َر ّبه ّه‬ ْ ‫ان فَ ْر َحةٌ ّع ْندَ ّف‬


ّ َ‫ط ّر ّه َوفَ ْر َحةٌ ّع ْندَ ّلق‬ ّ َ ‫صا ّئ ّم فَ ْر َحت‬
َّ ‫ّلل‬
“orang yang berpuasa ada dua kegembiraan; kegembiraan ketika berbuka dan
kegembiraan ketika bertemu dengan Rabb-nya”

Orang yang berpuasa diberikan dua kegembiraan yang ia akan bergembira dengannya.
Yaitu yang pertama adalah bergembira ia ketika berbuka puasa. Disaat berbuka, itulah
sesuatu saat yang sangat ia nanti-nantikan. Dia begitu gembira dengan nikmat yang
Allah berikan saat ia berbuka puasa. Kegembiraan yang terbesar tentunya adalah yang
kedua. Yaitu kegembiraan ketika bertemu dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Membawa pahala besar. Disebutkan dalam riwayat Tirmidzi, bahwa Nabi Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam bersabda:

‫عا يَ ْو َم ْال ّقيَا َم ّة أَ ْكثَ ُر ُك ْم ّشبَعًا فّي دَ ّار الدُّ ْنيَا‬ ْ َ‫أ‬
ً ‫ط َولَ ُك ْم ُجو‬
“Orang yang paling panjang laparnya pada hari kiamat adalah orang yang paling
kenyang di dunia.” (HR. Tirmidzi)

Maka orang yang berpuasa diberikan oleh Allah pahala yang besar, diberikan oleh Allah
janji yang luar biasa, bahkan shaum itu sendiri akan memberikan syafaat dengan izin
Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana Imam Tirmidzi juga meriwayatkan,
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

‫ي‬ ‫ يَقُو ُل ّ ه‬، ‫ان ّل ْلعَ ْب ّد يَ ْو َم ْال ّقيَا َم ّة‬


ْ َ‫ أ‬: ‫الصيَا ُم‬ ّ َ‫آن يَ ْشفَع‬ ُ ‫الصيَا ُم َو ْالقُ ْر‬‫ّه‬
ُ ‫ َويَقُو ُل ْالقُ ْر‬. ‫ش ّفه ْعنّي فّي ّه‬
‫آن‬ ّ ‫ت بّالنَّ َه‬
َ َ‫ار ف‬ ّ ‫ش َه َوا‬ َّ ‫ام َوال‬َ َ‫الطع‬ َّ ُ‫ب َمنَ ْعتُه‬ ّ ‫َر ه‬
ّ َ‫شفَّع‬
‫ان‬ َ ُ‫ فَي‬: ‫ قَا َل‬. ‫ش ّفه ْع ّني ّفي ّه‬ َ َ‫ َمنَ ْعتُهُ النَّ ْو َم ّباللَّ ْي ّل ف‬:
“Puasa dan Al-Qur’an memberikan syafaat kepada pelakunya di hari kiamat. Shaum
akan berkata nanti pada hari kiamat: Ya Allah, aku telah mencegah ia dari makan dan
syahwatnya, tolong berikan syafaat untukku padanya. Dan Al-Qur’an berkata: Aku
menahannya dari tidur di waktu malam, maka izinkanlah aku memberi syafa’at
kepadanya, maka keduanya pun diizinkan memberi syafa’at.”

Puasa meminta kepada Allah pada hari kiamat agar Allah memberikan kepada dirinya
hak untuk memberikan syafaat kepada orang yang berpuasa. Luar biasa saudara-
saudaraku sekalian.
Kata Rasulullah, orang yang berpuasa itu diberikan dua kegembiraan. Kegembiraan
ketika ia berbuka puasa dan kegembiraan disaat ia bertemu dengan Allah Jalla wa Ala
dengan membawa pahala yang berlipat ganda yang menyelamatkan ia dari api neraka.
Rasulullah kemudian bersabda:

‫الم ْس ّك‬
ّ ‫ريح‬ َّ َ‫ب ّع ْند‬
‫َّللاّ ّم ْن‬ ْ َ ‫وف في ّه أ‬
ُ َ ‫طي‬ ُ ُ‫ولَ ُخل‬
ّ
“Sungguh bau mulutnya orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada minyak
kasturi.” (HR. Muslim)

Ketika orang yang berpuasa tercium baunya tidak enak. Dan tidak enak itu akibat
daripada ia menahan semuanya karena Allah, maka Allah gantikan dengan yang lebih
baik, Allah jadikan nanti pada hari kiamat bau mulutnya lebih wangi daripada minyak
kasturi. Subhanallah, kabar gembira apa lagi yang lebih besar dari ini saudaraku?

Lalu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

‫الصــوم جنــة‬
“puasa adalah perisai”

Dalam riwayat lain:

ّ َّ‫صيَا ُم ُجنَّةٌ يَ ْست َ ّج ُّن ّب َها ْالعَ ْبدُ ّمنَ الن‬


‫ار‬ ‫ال ّ ه‬
“Puasa adalah perisai, yang dengannya seorang hamba membentengi diri dari api
neraka” (HR. Ahmad)

Subhanallah, ketika dihari kiamat kita membutuhkan sesuatu untuk melindungi diri
kita dari api neraka, maka shaum menjadi perisai kita nanti pada hari kiamat. Betapa
besarnya ibadah shaum.

Maka inilah dia, di depan kita bulan Ramadhan. Berhak sekali kita bergembira dengan
kedatangan bulan yang agung ini, saudaraku. Karena dengan bulan ini Allah ingin
mengampuni dosa-dosa kita.

‫أقول قولي هذا واستغفر هللا لي ولكم‬


KHUTBAH KEDUA – KHUTBAH JUMAT RAMADHAN: KEBAHAGIAAN
ORANG YANG BERPUASA

‫ نبينا محمد و آله‬،‫الحمد هلل والصَلة والسَلم على رسول هللا‬


‫ وأشهد أن ال إله إال هللا وحده ال شريك‬،‫وصحبه ومن وااله‬
ُ‫أن مح همدا ً عبده ورسوله‬
َّ ‫ وأشهد‬،‫له‬
Ummatal Islam,

Kedatangan bulan Ramadhan adalah sesuatu yang merupakan kegembiraan bagi orang-
orang yang beriman. Karena sesungguhnya bulan Ramadhan telah Allah sediakan
pahala-pahala yang besar. Sebagaimana yang telah kita jelaskan. Maka dari itulah
saudaraku, setiap kita harus mempunyai tekad yang bulat. Bahwa bulan Ramadhan kali
ini saya harus bersungguh-sungguh beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Saya
tidak ingin keluar dari bulan Ramadhan dalam keadaan tidak mendapatkan ampunan
Allah Subhanahu wa Ta’ala. Saya tidak ingin melewatkan bulan yang mulia ini, karena
saya tidak tahu apakah umur saya masih ada setelah itu atau tidak. Maka anggaplah
‫‪saudaraku, bulan Ramadhan kali ini sebagai bulan Ramadhan terakhir kita. Dimana‬‬
‫‪kita bersungguh-sungguh beribadah kepada Allah, kita berusaha untuk menggunakan‬‬
‫‪waktu-waktunya untuk membaca Al-Qur’an, kita gunakan waktu-waktunya untuk‬‬
‫‪beramal shalih, mendekatkan diri kita kepada Allah.‬‬

‫‪Maka sesungguhnya sesuatu yang sangat luar biasa ketika seorang hamba‬‬
‫‪menggunakan bulan Ramadhan ini sebagai kesempatan untuk masuk ke dalam surga.‬‬

‫علَى ّإب َْرا ّهي َْم‬ ‫ْت َ‬ ‫صلَّي َ‬‫علَى آ ّل ُم َح َّم ٍد َك َما َ‬ ‫ص ّهل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َ‬ ‫اَللَّ ُه َّم َ‬
‫علَى آ ّل‬ ‫علَى ُم َح َّم ٍد َو َ‬ ‫ار ْك َ‬ ‫علَى آ ّل ّإب َْرا ّهي َْم‪ّ ،‬إنَّ َك َح ّم ْيدٌ َم ّج ْيدٌ‪َ .‬وبَ ّ‬ ‫َو َ‬
‫علَى آ ّل ّإب َْرا ّهي َْم‪ّ ،‬إنَّ َك َح ّم ْيدٌ‬‫علَى ّإب َْرا ّهي َْم َو َ‬ ‫ت َ‬ ‫ار ْك َ‬
‫ُم َح َّم ٍد َك َما بَ َ‬
‫َم ّج ْيدٌ‬

‫ت األ َ ْحيَ ّ‬
‫اء‬ ‫ت َوالمؤْ ّمنّيْنَ َوالمؤْ ّمنَا ّ‬ ‫الل ُه َّم ا ْغ ّف ْر ّل ْل ُم ْس ّل ّميْنَ َوالم ْس ّل َما ّ‬
‫ت‬‫ّم ْن ُه ْم َواأل َ ْم َوا ّ‬
‫اجعَلنَا ّمن الت َّ َّوا ّبين‬ ‫الل ُه َّم ْ‬
‫اجعَلنَا ّمن المت َّ ّقين‬ ‫الل ُه َّم ْ‬
‫الر ّحيم‬ ‫ت الت َّ ُ‬
‫واب َّ‬ ‫علَ ْينَا ّانَّ َك ا َ ْن َ‬
‫الل ُه َّم َوتُبْ َ‬
‫ش ْك ّر َك َو ُح ْس ّن ّعبَادَتّ َك‬ ‫علَى ّذ ْك ّر َك َو ُ‬ ‫اللَّ ُه َّم أ َ ّع ّنهي َ‬
‫عباد هللا‪:‬‬

‫اء ذّي ْالقُ ْربَ ٰى َويَ ْن َه ٰى َ‬


‫ع ّن‬ ‫ان َو ّإيت َ ّ‬
‫س ّ‬‫اْل ْح َ‬ ‫ّإ َّن اللَّـهَ يَأ ْ ُم ُر ّب ْالعَ ْد ّل َو ْ ّ‬
‫ظ ُك ْم لَعَلَّ ُك ْم تَذَ َّك ُرونَ ﴿‪﴾٩٠‬‬‫َاء َو ْال ُمن َك ّر َو ْالبَ ْغي ّ ۚ يَ ّع ُ‬ ‫ْالفَ ْحش ّ‬
‫علَى نّعَ ّم ّه يَ ّز ْد ُكم‪ ،‬ولذ ُ‬
‫ّكر‬ ‫فَا ْذ ُك ُروا هللا العَ ّظي َْم يَ ْذ ُك ْر ُكم‪َ ،‬وا ْش ُك ُروهُ َ‬
‫هللا أكبَر‬

You might also like