You are on page 1of 6

Bionature Vol.

11 (1): Hlm: 1 - 6, April 2010 1


ISSN: 1411-4720

Pengaruh Fitosterol Tumbuhan Lamun ( Enhalus acoroides)


Terhadap Fertilitas Mencit (Mus musculus) ICR Jantan
(The Fitosterol Influnce of Sea Grass (Enhalus acoroides)
to Mencit Fertility (Mus musculus) Male ICR)

St. Fatmah Hiola, Adnan, dan Arsad Bahri


Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar

Abstract

In Indonesia, the high growth of population is special problem. Because of that, the government had
to done something to holding the rate population problem, that one of them is Planning Family (KB) in
national program. Increased of rate acceptor KB can give effect to contraception logistic crisis, so it can be
decreased logistic supply. By the way, the development of contraception from plant is one of alternative that
can do it. Indonesia is tropical country that have richness flora. More than 940 species that has planting and
used be herbal medicine or traditional medicine and from 75th family are more than 225th plant species that
used be contraception material. One of them is sea grass (Enhalus acoroides) because it’s contained steroid,
that’s can be isolated from all of body plant, like roots, rhizome, and leaf. Fitosterol on leaf sea grass is very
potential that it had to explore in biology aspect. It’s very important in supply steroid, to be contraception
material and or medicine. This research aimed to knows the influence fitosterol of sea grass (Enhalus
acoroides) to fertility of Mencit (Mus musculus) male ICR. There are four experiments (A0= control : just
give it to mencit is suspension of fitosterol sea grass and A1, A2, A3 : give it to mencit is dose of fitosterol
sea grass with each experiment are 25, 50 and 75 mg/kg per mencit). Rate of mencit in experiment are 60
mencit. The parameter of research are heavy of testis, epididimis and vesikula seminalis, rate and sperm
mortality, and so conception from male mencit. Based on the results of that research has been done shows
that the fitosterol of sea grass is making influence to mencit, like increasing of heavy of testis, epididimis and
vesikula seminalis, and mortality of mencit. But it can decrease of sperm rate and conception of mencit. It’s
meaning that the higher dose of fitosterol can make lower of result.

Keywords: Fitosterol, Sea grass (Enhalus acoroides), Fertility

A. Pendahuluan wanita dan pria dalam sebuah kelahiran adalah


sama. Oleh sebab itu pihak pria seyogyanya ikut
Di Indonesia, laju pertumbuhan penduduk terlibat secara aktif dalam melaksanakan program
yang tinggi merupakan masalah utama. Data keluarga berencana atau KB.
terakhir menunjukkan bahwa pada tanggal 4 Meningkatnya jumlah akseptor KB
februari 1997, jumlah penduduk Indonesia memberikan dampak terhadap krisis logistik
mencapai 200 juta jiwa. Diperkirakan jumlah kontrasepsi. Diperoleh data bahwa 25%
tersebut terus meningkat sekitar 3 juta jiwa Puskesmas sudah tidak mempunyai persediaan pil
pertahun atau rata-rata 8.128 jiwa setiap hari. KB. 50% Puskesmas sudah tidak mempunyai lagi
Tingkat pertumbuhannya sendiri sekitar 1,6% persediaan kontrasepsi injeksi. Persediaan di
pertahun dengan total fertility rate (TFR) rata- Puskesmas dan Rumah sakit rata-rata hanya
rata 2,5% (Soewondo, 1997). Dengan demikian tinggal 5-6 minggu dan bidan 4 minggu. 20-30 %
diperlukan adanya upaya strategis agar Zero dari mereka merasa injeksi KB sulit di dapat dan
Population Growth dapat terwujud sesegera 70% menyatakan pernah mengalami gangguan
mungkin. Upaya pemerintah yang telah dilakukan distribusi logistic. Terganggunya pasokan logistik
dalam rangka menangani masalah jumlah dan melemahnya keterjangkauan pelayanan
penduduk tidaklah sedikit, terutama melalui kontrasepsi dapat berakibat meningkatnya
program nasional Keluarga Berencana. Hanya kembali fertilitas, meningkatnya kematian ibu
sayangnya karena sebahagian besar akseptor KB karena kehamilan dan melahirkan serta
adalah wanita. Fenomena tersebut tentunya bertambahnya jumlah aborsi yang tidak aman
merupakan suatu hal yang ironis, karena peran (unsafe abortion) karena kehamilan yang tidak
Pengaruh Fitosterol Tumbuhan Lamun ( Enhalus acoroides) Terhadap Fertilitas Mencit (Mus musculus) 2

diinginkan (unwanted pregnancy) (Setiabudi, tumbuhan lamun yang paling banyak mengandung
dkk, 2000). fitosterol adalah bagian daunnya. -sitosterol,
Indonesia sebagai negara tropis sangat kaya merupakan bahan baku untuk pembuatan obat-
dengan flora. Lebih dari 940 jenis tumbuhan dari obat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan.
7000 jenis yang sudah dibudidayakan digunakan Fitosterol pada daun lamun merupakan sebuah
sebagai obat alam atau obat tradisional (Seno, potensi yang sangat besar yang perlu dikaji aspek-
1988). Kurang lebih 225 jenis tumbuhan dari 75 aspek biologisnya. Hal ini sangat penting dalam
famili dapat digunakan sebagai bahan kontrasepsi. upaya pemenuhan kebutuhan steroid, baik sebagai
Aktivitas yang ditimbulkannya dapat berupa bahan kontrasepsi maupun sebagai obat-obatan.
antigonadothrophin, anti implantasi, mengganggu
siklus estrus, mencegah terjadinya ovulasi, B. Metode Penelitian
mengganggu kehamilan dan mereduksi jumlah 1. Bahan dan Hewan Uji
anak sekelahiran (Farnsworth et al., 1975).
Upaya jangka panjang yang perlu dilakukan Daun tumbuhan lamun (E. acoroides)
adalah mengoptimalkan upaya-upaya penelitian diperoleh di perairan Pantai Barang Lompo
untuk mencari bahan-bahan kontrasepsi yang Sulawesi Selatan. Selanjutnya sampel dicuci
ideal. Suatu obat atau senyawa antifertilitas dapat dengan air tawar berulang kali untuk
dianggap ideal bila dapat memberikan menghilangkan garam-garam dan sedimen,
perlindungan terhadap fertilitas, bebas dari efek kemudian dikering anginkan selama beberapa hari
samping, dan bahan tersebut 100% efektif (tidak dikenai sinar matahari langsung). Setelah
menimbulkan sterilitas dalam jangka waktu yang kering, sampel dihaluskan dengan blender hingga
diharapkan, dan dapat kembali normal jika menjadi serbuk halus.
pemakaiannya dihentikan, tidak menurunkan Mencit yang digunakan dalam penelitian ini
libido, punya pengaruh yang cukup lama, dan adalah mencit betina berumur antara 10 - 11
tidak menimbulkan kerusakan genetis. Oleh minggu dengan berat badan berkisar antara 24-28
sebab itu pencarian dan pengembangan bahan g dan memiliki siklus estrus yang teratur, yaitu
kontrasepsi yang berasal dari tumbuhan berkisar 4 - 5 hari. Pengujian siklus estrus
merupakan salah satu alternatif yang dapat dilakukan dengan melakukan apusan vagina
dilakukan. Untuk itu dalam pengkajian tersebut selama 1 kali siklus yaitu 5 hari. Mencit betina
digunakan dua pendekatan yaitu pendekatan digunakan sebagai pasangan kawin dalam uji daya
fitoterapi dan pendekatan kemoterapi. Pendekatan konsepsi mencit jantan.
fitoterapi telah banyak diupayakan karena dapat
digunakan dalam waktu singkat., sedangkan 2. Uji Pendahuluan
aspek-aspek yang perlu mendapatkan prioritas Untuk mengetahui apakah serbuk rimpang,
adalah efektifitas, toksisitas, farmakologi, daun dan akar tumbuhan lamun mengandung
fitokimia dan teknologi produksi. Dari aspek steroid. Dilakukan dengan uji warna dengan
efektivitas, berbagai jenis tumbuhan yang telah menggunakan pereaksi Lieberman-Burchard.
didaftar mengandung bahan antifertilitas belum Pereaksi tersebut merupakan pereaksi yang
teruji secara ilmiah. Melalui pendekatan spesifik untuk steroid, dimana pengujian yang
kemoterapi menunjukkan bahwa berbagai jenis positif akan menghasilkan warna yang spesifik
senyawa bioaktif yang terkandung pada pula, yaitu hijau atau biru hijau (Tarigan, 1980).
tumbuhan, utamanya senyawa-senyawa yang Setengah gram serbuk kering contoh dimasukkan
berasal dari golongan steroid, alkaloid, ke dalam tabung reaksi, ditambahkan dengan 5
isoflavonoid, triterpenoid dan xanthon memiliki mL kloroform. Dipanaskan sebentar di atas
aktivitas sebagai bahan anti fertilitas. (Farnsworth pemanas air, lalu didinginkan. Diambil 1 mL
et al., 1975; Chattopadhyay et al., 1983; dan ekstrak kloroform dan dimasukkan ke dalam
Chattopadhyay et al., 1984). tabung reaksi yang lain. Ke dalam tabung
Salah satu tumbuhan yang telah dikenal ditambahkan pereaksi Lieberman-Burchard yang
mengandung steroid, yaitu tumbuhan lamun terdiri atas 20 tetes anhidrida asetat dan satu tetes
(Enhalus acoroides). Senyawa steroid dapat asam sulfat pekat. Warna merah atau ungu yang
diisolasi dari seluruh bagian tumbuhan, yaitu akar, timbul dan kemudian berubah secara perlahan-
rhizome, dan daun (Djangi, 1998). Lebih lanjut lahan menjadi hijau kebiru-biruan menunjukkan
dikemukakan bahwa lamun mengandung beberapa adanya steroid.
senyawa fistosterol, yaitu -sitosterol dan
stigmastanol Selanjutnya, dikatakan bahwa bagian
Pengaruh Fitosterol Tumbuhan Lamun ( Enhalus acoroides) Terhadap Fertilitas Mencit (Mus musculus) 3

3. Desain Penelitian hari dengan volume 0,5 ml permencit. Pemberian


Penelitian ini merupakan percobaan fitosterol dilakukan setiap hari antara pukul 08.00
eksperimen yang disusun dengan Rancangan s/d 10.00 .
Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari 4 Pada hari ke 18 perlakuan, 5 mencit dari
perlakuan, meliputi 1 kontrol disimbolkan (A0), masing-masing kelompok kontrol dan kelompok
yaitu mencit hanya diberi pensuspensi fitosterol perlakuan dimatikan dengan cara dislokasi leher
tumbuhan lamun, sedangkan 3 perlakuan lainnya dan selanjutnya dibedah dan diamati. Adapun
masing-masing disimbolkan (A1), (A2), dan (A3), parameter yang diamati adalah jumlah sperma,
yaitu mencit yang diberi fitosterol tumbuhan jumlah sperma yang mengalami kelainan, jenis
lamun dengan dosis masing-masing 25, 50 dan 75 kelainana pada sperma, berat testis, epididimis
mg per kilogram berat badan. Jumlah mencit dan vesikula seminalis. 5 mencit yang tersisa
yang digunakan pada setiap perlakuan masing- pada kelompok kontrol dan perlakuan selanjutnya
masing 10 jantan dan 5 betina. Jadi secara diuji daya konsepsinya dengan cara
keseluruhan, jumlah mencit yang digunakan mengawinkannya dengan mencit betina yang telah
sebanyak 60 ekor,. Terdiri atas 40 ekor mencit dewasa seksual. Mencit betina yang digunakan
jantan dan 20 ekor mencit betina. Mencit betina sebagai pasangan kawin adalah mencit betina
digunakan sebagai pasangan uji kawin bagi yang memiliki siklus estrus yang tetratur. Untuk
mencit jantan pada kelompok kontrol maupun mengetahui bahwa mencit tersebut memiliki
kelompok perlakuan. siklus estrus yang teratur, maka dilakukan
Data pengamatan dianalisis dengan sidik pemeriksaan apusan vagina selama 1 kali siklus
ragam pada taraf 5%, selanjutnya dilakukan uji estrus atau selama 5 hari.
lanjutan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) Pada waktu dilakukan uji kawin, mencit
pada taraf 5%. betina berada dalam fase proestrus dari siklus
estrusnya. Uji kawin dilakukan sore hari sekitar
4. Pengelompokan Hewan Uji pukul 17.00 s/d 18.00. Setiap satu mencit jantan
Mencit jantan yang digunakan dalam pada kelompok kontrol dan perlakuan dimasukkan
penelitian ini sebanyak 40 ekor yang dalam kandang yang terpisah dengan rasio 1
dikelompokkan secara acak menjadi 4 kelompok jantan :1 betina dan di satukandangkan selama
yaitu kelompok kontrol (A0), kelompok perlakuan satu malam. Keesokan harinya dilakukan
1 (A1), kelompok perlakuan 2 (A2), dan pemeriksaan . Adanya sumbat vagina ditetapkan
kelompok perlakuan 3 (A3). Setiap kelompok sebagai hari ke nol kehamilan. Mencit yang
ditempatkan dalam kandang yang terpisah. Selain belum berhasil kawin dibiarkan hingga satu
itu juga digunakan mencit betina sebanyak 20 malam lagi, dan pada pagi hari berikutnya
ekor yang digunakan pada uji kawin. Untuk uji dilakukan pemeriksaan sumbat vagina.
kawin digunakan 1 mencit jantan hasil perlakuan Mencit-mencit yang telah dikawinkan
dan satu mencit betina sebagai pasangannya. dipisahkan. Mencit betina dipelihara di dalam
kandang yang terpisah hingga mencapai umur
5. Cara Pemberian Fitosterol kehamilan hari ke 18. Pada hari ke 18 kehamilan,
Fitosterol tumbuhan lamun yang akan mencit-mencit betina pasangan uji kawin
diberikan pada mencit ditimbang, lalu dimatikan dengan cara dislokasi leher, selanjutnya
disuspensikan dalam CMC 0,5% sesuai dengan dibedah dan diamati . Adapun parameter yang
dosis yang telah ditentukan. Pemberian fitosterol diamati adalah jumlah korpus luteum, jumlah
dilakukan secara oral dengan cara implantasi, dan jumlah kematian intra uterus.
menghantarkannya langsung ke dalam lambung Sementara itu mencit jantan juga dipelihara dalam
mencit dengan menggunakan jarum gagave No 28 kandang yang terpisah hingga 18 hari lamanya.
dan syringe tuberkulin ukuran 1 ml. Volume Selama waktu tersebut mencit jantan tidak
ekstrak yang diberikan adalah 0,5 cc /mencit. diperlakukan lagi dengan fitosterol tumbuhan
lamun. Pada hari ke 18, mencit jantan dimatikan
6. Pelaksanaan Penelitian dengan cara dislokasi leher dan diamati berat
Mencit kontrol dalam penelitian ini hanya testis, epididimis, vesikula seminalis dan jumlah
diberikan pensuspensi fitosterol, yaitu CMC 0,5%, sperma yang dihasilkan.
sedangkan mencit perlakuan diberi fitosterol
tumbuhan lamun. Pemberian fitosterol pada
kelompok perlakuan dan CMC 0,5% pada mencit
kontrol dilakukan satu kali setiap hari selama 18
Pengaruh Fitosterol Tumbuhan Lamun ( Enhalus acoroides) Terhadap Fertilitas Mencit (Mus musculus) 4

C. Hasil dan Pembahasan mengalami penurunan bilamana dosis fitosterol


ditingkatkan hingga dosis 75 mg/kg berat badan.
Berdasarkan hasil peneliti yang telah Sedangkan pada epididimis adanya peningkatan
dilakukan menunjukkan bahwa pemberian berat setelah mendapatkan perlakuan dengan
fitosterol tumbuhan lamun menyebabkan fitosterol hingga dosis 75 mg/kg berat badan (lihat
terjadinya peningkatan berat testis dan epididmis. Tabel 1 dan 2). Sementara peningkatan berat
Untuk berat testis terjadi peningkatan sampai vesikula seminalis pada dosis 25 mg/kg berat
dosis 50 mg/kg berat badan, namun kemudian badan (Tabel 3).

Tabel 1. Rata-rata berat testis mencit yang diberikan perlakuan dengan fitosterol tumbuhan lamun selama 18
hari secara berturut-turut dengan volume 0,5 ml/mencit.
Dosis fitosterol (mg/kg berat Rata-rata berat testis/berat badan
BNT 0,05
badan) (g)
Kontrol 0,26a 0,36
25 0,40a
50 3,24b
75 2,86b
Keterangan: Rerata yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan Uji
Beda Nyata Terkecil (BNT) 5%

Tabel 2. Rata-rata berat epididimis mencit yang diberikan perlakuan dengan fitosterol tumbuhan lamun
selama 18 hari secara berturut-turut dengan volume 0,5 ml/mencit.
Dosis fitosterol (mg/kg berat Rata-rata berat epididimis/berat BNT 0,05
badan) badan (g)
Kontrol 0,27a 0,68
25 0,28ab
50 0,63abc
75 1,25c
Keterangan: Rerata yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan Uji
Beda Nyata Terkecil (BNT) 5%

Tabel 3. Rata-rata berat vesikula semkinalis mencit yang diberikan perlakuan dengan fitosterol tumbuhan
lamun selama 18 hari secara berturut-turut dengan volume 0,5 ml/mencit.
Dosis fitosterol (mg/kg berat Rata-rata berat v. seminalis /
BNT 0,05
badan) berat badan (g)
Kontrol 0,71ab 0,21
25 0,78b
50 0,54a
75 0,60ab
Keterangan: Rerata yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan Uji
Beda Nyata Terkecil (BNT) 5%

Hal tersebut kemungkinan disebabkan karena seks seperti estrogen, progesteron dan estradiol
fitosterol dapat memacu sintesis protein pada sel- akan menyebabkan sintesis protein meningkat.
sel testikular, sel-sel epididimis dan sel-sel Epididimis merupakan saluran reproduksi
vesikula seminalis. Menurut Johnson dan Everiit jantan yang berfungsi dalam maturasi sperma.
(1988), hormon-hormon steroid seks pada Kelebihan epididimis sebagai sasaran kontrasepsi
umumnya dibentuk dari kolesterol. Adanya adalah efek obat bekerja secara cepat, fertilitas
kolesterol yang diberikan secara eksogen akan pulih dengan cepat, tidak mengganggu poros
menyebabkan peningkatan steroidogenesis pada hipotala-mus, hipofisis dan testis, tidak
hewan uji, sehingga pada hewan tersebut akan mengganggu libido dan potensi seks, tidak
menghasilkan hormon-hormon steroid dalam merusak spermatosit dan spermatogonia, tidak
jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan mengganggu kelenjar assesoris, efek samping dan
normalnya. Peningkatan hormon-hormon steroid toksisitas ringan dan tidak mengganggu susunan
Pengaruh Fitosterol Tumbuhan Lamun ( Enhalus acoroides) Terhadap Fertilitas Mencit (Mus musculus) 5

genetis sperma (Yatim, 1988). Secara umum sintesis protein disebabkan karena meningkatnya
epididimis memiliki fungsi absorbsi, maturasi, sintesis mRNA pada sel-sel dan pada akhirnya
transpor, penyimpan dan eliminasi. Gangguan akan meningkatkan proses sintesis protein
terhadap sperma di dalam lumen epididimis (translasi) pada sel-sel organ target. Misalnya
memiliki implikasi akibat terganggunya maturasi. testis, epididimis dan vesikula seminalis.
Gangguana maturasi sperma pada epididimis akan Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
menyebabkan terjadinya kelainan bentuk sperma pemberian fitosterol tumbuhan lamun
sehingga sperma menjadi imotil (Yatim, 1988). menyebabkan terjadinya penurunan implantasi
Dalam menjalankan fungsinya sebagai tempat pada hewan hasil uji kawin (Tabel 4) dan
maturasi , sel-sel epitel epididimis melakukan penurunan jumlah fetus hidup (Tabel 7). Hal ini
transpor aktif elektrolit dan sekresi . Saat sejalan dengan hasil sejumlah penelitian yang
melakukan transpor aktif, air diabsorbsi dari mengungkapkan bahwa pada tumbuhan terdapat
lumen sehingga sekitar 98% cairan testis sejumlah senyawa-senyawa bioaktif yang dapat
terabsorbsi terutama pada bagian caput (Brooks, digunakan sebagai bahan antifertilitas. Umumnya
1983., Wong, 1979 dalam Yatim, 1988). Bahan senyawa-senyawa tersebut berasal dari golongan
yang disekresi sel epitel epididimis adalah protein, steroid, alkaloid, isoflavonoid, triterpenoid dan
glikoprotein, fosfolipid, gliserinfosfokolin, xanthon (Farnsworth et al., 1975; Chattopadhyay
karnitin, asam sialat dan inositol. Protein yang et al., 1983; dan Chattopadhyay et al, 1984).
disekresikan sangat menentukan dalam proses Aktivitas yang ditimbulkannya dapat berupa
maturasi agar spermatozoa menjadi motil dan stimulan uterus, antigonadotropin, anti implantasi,
fertil (Wong et al 1981 dalam Yatim, 1988). mengganggu siklus estrus, mencegah terjadinya
Kelenjar assesoris seperti vesikula seminalis ovulasi, mengganggu kehamilan, dan mereduksi
memegang peranan yang penting terhadap sekresi jumlah anak sekelahiran (Farnsworth et al., 1975
cairan sperma dalam ejakulat. Motilitas sperma ). Satu diantara sekian banyak tumbuhan yang
sangat dipengaruhi oleh sekresi kelenjar assesori , telah digunakan sebagai bahan kontrasepsi secara
khususnya vesikula seminalis. Sekresi kelenjar tradisional adalah tumbuhan pacing (Costus
vesikula seminalis bersama dengan kelenjar speciosus J. E. Smith) (Hembing, 1997).
koagulasi secara bersama-sama memelihara Rupanya fitosterol tumbuhan lamun berperan
motilitas sperma pada epididimis tikus. Hasil sebagai antiimplantasi (Tabel 4) pada hewan hasil
penelitian menunjukkan bahwa pelepasan kelenjar uji kawin. Hal ini dapat difahami karena
vesikula seminalis pada tikus menyebabkan pemberian fitostrol dapat meningkatkan titer
timbulnya infertilitas 100% (Queen et al., 1981 hormon steroid di dalam darah mencit.
dalam Yatim, 1988). Vesikula seminalis Peningkatan steroid melampaui batas yang
menghasilkan sekret berupa lendir yang kaya akan dinutuhkan justru dapat menghambat fertilitas.
fruktosa dan prostaglandin. Fruktosa berfungsi Dengan demikian pemberian fitosterol tumbuhan
sebagai sumber energi bagi spermatozoa. lamun dapat mengganggu fertilitas dengan
Pernyataan tersebut sejalan dengan hasil sasaran testis dimaksudkan untuk mengganggu
penelitian ini dimana pemberian fitosterol spermatogenesis. Gangguan terhadap
tumbuhan lamun meningkatkan berat vesikula spermatogenesis akan menyebabkan jumlah
seminalis, namun dari hasil uji kawin justru sperma yang dihasilkan menjadi sedikit
menurunkan jumlah implantasi dan fetus hidup. (oligozoospermia) atau tidak ada sama sekali
Fakta ini menunjukkan bahwa efek yang (azoospermia). Kedua hal tersebut akan
ditimbulkan pada hewan uji kawin merupakan menyebabkan kemampuan sperma untuk
efek yang tidak langsung, tapi pengaruhnya lebih melakukan pembuahan menjadi menurun ataui
kepada hewan jantan hasil perlakuan. Lebih lanjut tidak sama sekali. Hal ini memberikan dampat
dikemukakan bahwa hormon steroid seks terhadap hewan betina hasil uji kawin.
meningkatkan sintesis protein. Peningkatan
Pengaruh Fitosterol Tumbuhan Lamun ( Enhalus acoroides) Terhadap Fertilitas Mencit (Mus musculus) 6

Tabel 4. Rata-rata jumlah embrio resorbsi pada mencit betina hasil uji kawin dengan mencit jantan yang
telah mendapatkan perlakuan dengan fitosterol tumbuhan lamun selama 18 hari secara berturut-
turut dengan volume 0,5 ml/mencit.
Dosis fitosterol (mg/kg berat
Rata-rata persen implantasi BNT 0,05
badan)
Kontrol 100b 1,65
25 90,67b
50 90,50b
75 0,00a
Keterangan: Rerata yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) 5%

Pernyataan di atas sejalan dengan hasil Chattopadhyay, S. Chattopadhyay, U. Sukla, S. P.


penelitian yang menunjukkan bahwa Lamun and Ghosal, S. 1984. Effect of mangiferin
diduga mengandung senyawa metabolit sekunder a naturally occuring glucoxylxanthones on
yang umum ditemukan pada tumbuhan tinggi reproductive function of rats. J.
lainnya seperti sterol. Butler (1973) dalam Yatim Pharmaceut. Sci. 41: 279 - 282.
(1988), menyatakan bahwa sterol terjadi dalam Djangi, M. J. 1998. Senyawa Organik Fraksi
hampir semua jaringan tumbuhan tinggi pada Netral Lamun (Enhalus acoroides) Asal
semua tahap pertumbuhannya. Sterol yang umum Perairan Pantai Barang Lompo. Tesis.
dijumpai pada tumbuhan tinggi adalah sitosterol, Makassar: FMIPA UNHAS Makassar.
stigmasterol, dan kampesterol. Farnsworth, N. R. Bingel, A. S. Cordell, G. A.
Mihrawati (2003) melaporkan hasil Cane, F. A. and Fong, H. H. S. 1975 .
penelitiannya bahwa pada daun, rhizoma dan akar Potential value of plants as soueces of
lamun (E. acoroides) dijumpai adanya senyawa new antifertility agents I. J. Pharma-
fitosterol dalam bentuk stigmasterol dan - ceut. Sci. 64: 535 - 598.
sitosterol. Fitosterol paling banyak dijumpai Hembing, H.M. W . 1997. Tanaman berkhasiat
pada bagian daun. Fitosterol sekarang banyak obat Indonesia Jilid 2. Jakarta: Pustaka
digunakan sebagai bahan antifertilitas dan sebagai Kartini.
bahan baku obat-obat kontrasepsi. Johnson, M and Everitt, B 1988. Essential
Reproduction. London: Blackwell Sci.
D. Kesimpulan Pub: Oxford.
Seno, S. 1988. Obat Asli Indonesia. Jakarta: PT
1. Pemberian fitosterol tumbuhan lamun terhadap Dian Rakyat.
mencit memberikan pengaruh terhadap Setiabudy, R. Affandi, B. Wirawan, R.
peningkatan berat testis, epididimis dan Witjaksono, B. Hendratmo, M. dan
vesikula seminalis. Hidayat, E. M. 1990. Pengaruh
2. Pemberian fitosterol tumbuhan lamun Kontrasepsi Susuk Nortplant terhadap
memberikan pengaruh penurunan jumlah Beberapa Parameter Hemostasis pada
sperma dan peningkatan mortalitas sperma Wanita Indonesia. J. Medika. 16: 795-
mencit jantan. 804.
3. Pemberian fitosterol tumbuhan lamun Soewondo, S. W. 1985. Masalah Hukum dan
memberikan pengaruh penurunan daya Kontrasepsi Pria di Dunia dan
konsepsi mencit jantan. Indonesia. Jakarta: Mantap.
Yatim, W. 1988. Efek Fertilitas Gosipol dan
E. Daftar Pustaka Gula Berkhlor Terhadap Tikus Wistar
(Rattusnervegicus) dan Implikasi
Chattopadhyay, S. K.Mathur, P. P, Saini, K. S. Prospeknya Sebagai Kontrasepsi Pria.
and Ghosal. S. 1983. Effect of hippadine, Disertasi. Bandung: Fakultas Pasca
an amaryllidaceae alkaloid on testicular Sarjana Universitas Padjajaran.
function in rats. J. Planta. Med. 49: 252
- 254.

You might also like