Professional Documents
Culture Documents
DI SUSUN OLEH :
Kelas : I B
NIM : 201701071
2017/2018
KATA PENGANTAR
Kita patut ucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan karuniaNya
makalah tentang “SISTEM MOSKULOSKELETAL & ANATOMI PADA MANUSIA” dapat teselesaikan sesuai
ketentuan dan ketepatan waktu yang diberikan.
Banyak Penulis hanturkan terima kasih kepada keluarga, teman dan orang-orang yang telah
bersusah payah membantu dalam penyususnan makalah ini hingga dapat terselesaikan.
Dalam pembuatan makalah ini penulis juga tidak luput dari kesalahan maupun dalam penyusunan
makalah dan penepatan kata-kata oleh karena itu penulis memohon maaf sebesar besarnya dan
menerima segala saran dan kritik yang membangun dalam pembuatan makalah berikutnya. Akhir kata
penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Sekian dan terima Kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
kata pengantar
daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakangng
Sistem moskuloskeletal meliputi tulang, persendian, otot, tendon dan bursa untuk mempelajari
dan mengetahui perubahan yang terjadi pada tubuh manusia kita harus terlebih dahulu
mengetahui struktur dan fungsi tiap alat dari susuna tubuh manusia yang sehat dalam
kehidupan sehari hari. Pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi tubuh manusia atau yang
sering kita dengar dengan nama sistem moskuloskeletal manusia merupakan dasar yang penting
dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. Dengan mengetahuii struktur dan fungsi tubuh
manusia, seorang perawat profesional dapat makin jelas menafsirkan perubahan yang terdapat
pada alat tubuh tersebut.
Anatomi tubuh manusia saling berhubungan antara bagian satu dengan yang lainnya. Struktur
regional mempelajari letak geografis bagian tubuh dan setap region atau daerahnya misalnya
lengan, tungkai, kepala, dan seterusnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu sistem moskuloskeletal ?
2. Menjelaskan apa saja bagian dan pengertian dari tulang, persendian, otot, tendon dan
bursa!
3. Apa saja bagian dan pengertian serta fungsi alat reproduksi pria?
4. Apa saja bagian dan pengertian serta fungsi alat reproduksi wanita?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sistem moskuloskeletal.
2. Untuk mengetahui apa saja bagian dan pengertian dari tulang, persendian, otot, tendon, da
bursa.
3. Untuk mengetahui bagian dan pengertian serta fungsi alat reproduksi pria.
4. Untuk mengetahui bagian dan pengertian serta fungsi alat reproduksi wanita.
BAB II
PEMBAHASAN
Mempelajari Sistem Kerangka & Otot Kerangka. Osteologi : cabang ilmu anatomi yang
mempelajari tulang. Tulang atau rangka adalah penopang tubuh manusia. Tanpa tulang,
pasti tubuh kita tidak bisa tegak berdiri. Tulang mulai terbentuk sejak bayi dalam
kandungan, berlangsung terus sampai dekade kedua dalam susunan yang teratur.
Mengapa kita bisa bergerak? Manusia bisa bergerak karena ada rangka dan otot. Rangka
tersebut tidak dapat bergerak sendiri, melainkan dibantu oleh otot. Dengan adanya kerja
sama antara rangka dan otot, manusia dapat melompat, berjalan, bergoyang, berlari, dan
sebagainya. Berikut dijelaskan mengenai rangka tubuh manusia.
A. Tulang
Tulang adalah jaringan yang kuat dan tangguh yang memberi bentuk pada tubuh.
Tanpa tulang tubuh kita tidak akan dapat berdiri tegak. Tulang juga berfungsi dalam
system gerak. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu melakukan gerak.
System gerak pada manusia didukung oleh dua komponen utama, yaitu tulang dan
otot. Otot disebut alat gerak aktif dan tulang disebut alat gerak pasif. Tulang
merupakan alat gerak pasif karena tulang tidak bisa bergerak sendiri, namun harus
digerakkan oleh otot. Ada beberapa fungsi dari tulang sebagai berikut :
Penunjang dan pemberi bentuk tubuh
Pelindung alat-alat vital tubuh seperti otak, jantung, paru-paru dan
sebagainya
Penyusun rangka tubuh
Tempat melekatnya otot
Tempat pembentukan sel-sel darah
Tempat penyimpanan mineral (kalium dan fosfor)
Bila kalian memegang daun telinga atau ujung hidung, tentu terasa lentur. Mengapa
demikian? Daun telinga dan ujung hidung terasa lentur karena dibentuk dan di
tompang oleh tulang rawan. Rangka bayi dalam kandungan hamper seluruhnya
tersusun atas tulang rawan. Tulang rawan tersebut akan berkembang menjadi
tulang keras, meskipun tidak seluruhnya. Sehingga pada orang dewasa, tulang
rawan hanya terdapat pada tempat-tempat tertentu, yaitu daun telinga, ujung
hidung, laring, trakea, permukaan persendian tulang, antara tulang rusuk dan tulang
dada, dan antara ruas-ruas tulang belakang. Tulang rawan dibentuk oleh sel-sel
tulang rawan (kondrosit) dan matriks (bahan dasar yang keras pada tulang). Tulang
rawan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu tulang rawan hialin, tulang
rawan elastis, dan tulang rawan fibrosa.
a. Tulang rawan hialin, bersifat halus, transparan, dan memiliki matriks yang
homogen. Tulang rawan hialin terdapat pada permukaan persendian serta
dinding trakea.
b. Tulang rawan elastis, bersifat lentur dan matriks mengandung serabut elastis
yang bercabang-cabang. Tulang rawan elastis terdapat pada ujung hidung dan
daun telinga.
c. Tulang rawan fibrosa, bersifat kurang lentur dan matriks mengandung banyak
serabut kolagen. Tulang rawan fibrosa terdapat diantara ruas-ruas tulang
belakang dan tulang rawan pada lutut (tendon dan ligamentum).
Berbeda dengan tulang rawan, tulang keras merupakan kumplan dari sel-sel tulang
(osteosit). Sel-sel tulang mengeluarkan matriks yang mengandung zat kapur dan
fosfor sehingga tulang menjadi keras dan tidak lentur. Matriks tulang yang rapat dan
padat akan membentuk tulang kompak. Matriks tulang yang tidak padat dan
berongga-rongga akan membentuk tulang kosong (tulang spons). Sebagian besar
dari tulang keras ini akan menyusun rangka tubuh.
B. Otot-otot
Kedua bagian ini bisa menutup dan membukakan mata. Ada beberapa
serabut otot dari otot lingkar mata yang berpangkal di taju air mata dan di urat
di dekat kandung air mata itu diperlebar dan mengisap air mata yang ada
dimata.
3. Otot-otot hidung.
Otot hidung berpangkal di tulang rahang atas di dekat taring dan dari sana
menuju hidung.
4. Otot-otot pengunyah.
5. Otot-otot ini melekat pada rahang bawah. Diantaranya ialah :
a. Otot kunyah (musculus masseter) berpangkal di tulang lengkungpipi clan
menuju ke tulang rahang bawah. Dia dapat mengangkatrahang bawah pada
mulut yang terbuka.
b. Otot pelipis berpangkal di tulang pelipis dan menuju ketaju mahkota.-
Ototini menarik tulang rahang bawah ke atas dan kebelakang.
c. Otot-otot yang berpangkal di tulang baji bagian bawah dan menuju ke dekat
sendi rahang dan ke siku tulang rahang. Otot-otot ini menarik tulang rahang
bawah ke depan.
Longus capitis: Otot ini berasal dari tulang oksipital di dasar tengkorak dan
memasukkan ke proses transversus (ramping proyeksi lateral) dari 3, 4, 5, dan
tulang leher ke-6.
Longus colli: Otot ini berasal dari badan anterior dari tiga vertebra serviks dan
proses melintang 3, 4, 5, dan tulang leher ke-6. Ini memasukkan ke tubuh-5, 6, dan
tulang leher 7 dan 1, 2, dan 3 tulang dada dan proses melintang 3, 4, dan tulang
leher 5th.
Rektus capitis anterior: Otot ini berasal pada dasar tengkorak dan memasukkan ke
permukaan anterior dari vertebra serviks . Sisi tak sama panjang anterior: Otot ini
berasal pada proses melintang dari 3, 4, 5, dan tulang leher 6 dan menyisipkan ke
kosta ke-1. Otot-otot prevertebral lateralis berjalan lebih sepanjang sisi leher.
Mereka umumnya bekerja untuk melenturkan lateral leher (memiringkan kepala
ke satu sisi):
Splenius capitis: Otot ini berasal dari proses spinosus (benjolan Anda dapat
merasakan pada garis tengah bagian belakang) dari 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 vertebra
toraks dan ligamentum nuchae. Ini menyisipkan ke proses mastoid dari tulang
temporal.
Rektus lateralis capitis: Berasal dari tulang occipital, ini menyisipkan otot ke proses
transversus dari vertebra serviks 1st. Sisi tak sama panjang Tengah: otot ini
berasal pada proses melintang dari 4, 5, 6, dan tulang leher 7 dan menyisipkan ke
kosta ke-1. Posterior sisi tak sama panjang: otot ini berasal pada proses melintang
dari 4, 5, dan tulang leher 6 dan memasukkan ke-2 rusuk.
Otot dada terdiri dari 2 bagian utama: pectoralis mayor dan pectoralis minor. Fungsinya
sendiri dari kedua otot tersebut adalah sebagau berikut :
1. pectoralis mayor berfungsi memutar lengan ke dalam dan menegahkan lengan, menarik
lengan melalui dada, serta merapatkan dada ke dalam.
M. Trapezius
M. Romboideus Minor
Origo : Bagian bawah ligamentum nuchae dan Processus spinosus VC6 dan VTh1
Insersio : Spine scapula
Inervasi : Nervus VC5 dorsal scapular
Fungsi : Adduksiscapula dan Down ward rotasi scapula
M. RomboideusMajor
Ada empat kelompok utama otot perut yang digabungkan untuk benar-benar menutupi organ
internal:
1. transversus abdominus – lapisan otot terdalam. Peran utamanya adalah untuk
menstabilkan trunk dan menjaga tekanan perut internal.
2. rektus abdominus – tersampir antara tulang rusuk dan tulang kemaluan di bagian depan
panggul. Otot ini memiliki karakteristik benjolan atau tonjolan, ketika melakukan
kontraksi, yang umumnya disebut ‘six pack’. Fungsi utama dari abdominus rektus
adalah untuk bergerak tubuh antara tulang rusuk dan panggul.
3. otot oblik eksternal – ini adalah di setiap sisi abdominus rektus. Otot-otot oblik
eksternal memungkinkan trunk untuk memutar, tapi ke sisi berlawanan dari mana oblik
eksternal adalah kontraktor. Misalnya, kontrak miring eksternal yang tepat untuk
mengubah tubuh ke kiri.
4. otot oblik internal – ini mengapit abdominus rektus dan terletak di dalam tulang
pinggulnya. Mereka beroperasi dengan cara yang berlawanan dengan otot oblik
eksternal. Misalnya, memutar trunk ke kiri membutuhkan oblik internal sisi kiri dan
oblik eksternal sisi kanan berkontraksi bersama-sama.
g. otot bagian panggul
Glutes : Ini adalah otot pinggul utama anda yang mengisi bagian pantat anda
Hamstrings : Otot di bagian belakang paha anda.
Abdominal dan obliques : bagian dari otot pusat (perut), otot-otot ini bekerja untuk
menstabilkan rangka dan postur anda.
Sendi atau persendian adalah hubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lain.
Berdasarkan jaringan penyambungnya dan pergerakkannya, jenis-jenis sendi dibagi menjadi 3
yaitu:
1. Sinartrosis
Sendi sinartosis adalah suatu hubungan tulang yang tidak dapat digerakkan atau mempunyai
gerakan yang minimal, sesuai dengan jaringan penghubungnnya. Macam-macam sendi sinartosis
yakni:
a. Sinfibrosis adalah hubungan antar tulang dengan jaringan sabut-sabut kolagen dan jaringan ikat
diantaranya, sehingga tidak dapat digerakkan. Contoh sendi sinfibrosis adalah sutura-sutura di
tengkorak maupun tulang koksa (coxae).
b. Sinkondrosis adalah hubungan antar tulang dengan jaringan tulang rawan diantaranya, atau
adanya diskus. Contoh sendi sinkondrosis adalah tulang-tulang vertebrae, antara tulang dada
dengan tulang rusuk/iga.
2. Diartrosis
Sendi diartosis adalah suatu hubungan tulang yang dapat digerakkan dengan bebas, umumnya
diliputi oleh suatu selaput (capsula sinovia) dan diantaranya terdapat cairan sinovia. Berdasarkan
sumbu yang ada dan arah gerakkannya dibedakan menjadi
a. Sendi engsel adalah suatu hubungan antar tulang yang memiliki satu sumbu sehingga hanya
bergerak kesatu arah. Fungsi sendi engsel terdapat pada sendi siku dan sendi lutut.
b. Sendi peluru adalah jenis sendi ini merupakan hubungan antar pulang yang memiliki oagian
cekung dan bagian bulat, ada dua sumbu, sehingga bergerak meluncur ketiga arah. Fungsi sendi
peluru terdapat pada sendi gelang bahu dan sendi gelang panggul (sendi coxae).
c. Sendi putar adalah persendian yang memiliki sumbu yang lebih dari dua, sehingga seolah-olah
dapat berputar, bergerak bebas. Fungsi sendi putar terdapat pada sendi antara vertebra servikalis
1-2 dan tulang dasar tengkorak.
d. Sendi pelana adalah sendi yang mempunyai gerakkan yang menggeser saja, seperti kalau
menduduki pelana kuda. Fungsi sendi pelana terdapat pada persendian antar tulang pergelangan
tangan maupun kaki.
3. Amfiartrosis
Amfiartrosis (sendi kaku) adalah hubungan antar tulang yang hanya sangat sedikit memungkinkan
adanya gerakan. Contoh sendi Amfiartrosis yakni persendian yang terdapat pada tulang-tulang
pergelangan tangan, persendian tulang pergelangan kaki, serta persendian ruas-ruas tulang
belakang. Selain itu, jenis-jenis persendian juga dapat dibedakan berdasarkan gerakannya, yakni:
1. Sendi kaku adalah sendi yang terdiri dari ujung-ujung tulang rawan yang
menghasilkan gerakan terabatas dan bersifat kaku. Contoh sendi kaku adalah gerakan pada
pergelangan tangan dan pergelangan kaki.
2. Sendi mati adalah sendi yang tidak adanya gerakan. Contoh sendi mati adalah
sutura yang menghubungkan antar tulang pada tengkorak.
3. Sendi gerak adalah sendi yang gerakannya secara bebas. Contoh sendi gerak adalah
pada sendi diartosis seperti yang telah dijelaskan di atas.
Tendon adalah jaringan ikat yang menghubungkan tulang dengan otot. Tendon sering
juga disebut sebagai urat otot. Tendon bergungsi untuk menyeimbangkan tulang dan otot
sehingga memudahkan terjadinya gerakan. Tendon yang menempel pada tulang dan dapat
bergerak disebut insersio (insertian = sisipan), sedangkan tendon yang menempel pada tulang
dan tidak dapat bergerak disebut origo (origin = asal). Struktur tendon pada ujung otot terlihat
mengecil, liat dan keras.
B. FUNGSI TENDON
Seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya, Fungsi utama tendon adalah untuk membantu
terjadinya gerakan yang mudah, bebas, efektif, dan efisien. Saat terjadinya gerakan, tendon juga
akan menyesuaikan perubahan posisi tulang dengan otot sedemikian rupa sehingga gerakan
tersebut sempurna. Fungsi tendon sangat berhubungan dengan kontraksi (pemendekan) dan
relaksasi (pemanjangan ) otot. Saat otot melakukan kontraksi, maka tendon mentrasmisikan
energi dari kontraksi tersebut ke tulang dan sendi, demikian pula ketika terjadinya realaksasi
otot, tendon juga akan menyesuaikan keadaanya. Walaupun memiliki struktur yang sangat
kuat, tendon juga dapat rusak. Cedera pada tendon paling sering disebabkan karena dipakai
secara berlebihan atau karena kecelakaan.
C. STRUKTUR TENDON
Silahkan anda perhatikan gambar di atas agar lebih mudah untuk memahami penjelasan kami
Kami akan berusaha menjelaskan struktur tendon dari komponen penyusunnya yang paling
kecil hingga membentuk tendon secara sempurna. Struktur terkecil penyusun tendon
adalah fibril kolagen. fibril ini bersifat padat, kuat dan fleksibel. Sifat serat kolagen akan
membuatnya tahan terhadap tarikan dan dorongan antara tulang dengan otot. Jika ditinjau
lebih jauh maka masih kita dapatkan molekul dasar penyusun fibril kolagen, yaitu
beberapa tropokolagen yang bersatu membentuk mikrofibril, dan
gabungan mikrofibril kolagen yang bersatu membentuk subfibril kolagen, kemudian
barulah gabungan subfibril akan membentuk fibril kolagen . Selanjutnya sekelompok fibril
kolagen akan bergabung dan dilapisi lapisan pelindung membentuk untaian dalam satu
kesatuan yang disebut serat kolagen. Kemudian gabungan beberapa serat kolagen dan dilapisi
oleh lapisan endotendon akan membentuk Bundel Serat Kolagen Primer (Sub-fasicle). Serat
kolagen primer akan bergabung dan dilapisi oleh lapisan endotendon (lapisan yang berfungsi
melindungi dan menstabilkan tendon) membentuk Bundel Serat Kolagen Sekunder (fasicle).
Gabungan dari beberapa Bundel serat kolagen sekunder dan dilapisi oleh lapisan endotendon
(Lapisan yang berfungsi melindungi dan menstabilkan tendon) membentuk Bundel Serat
Kolagen Tersier. Nah kumpulan dari Bundel serat kolagen tersier ini bersama dengan lapisan
epitendon (lapisan luar tendon) akan membentuk struktur tendonyang sempuna.
E . Jaringan Manusia
Jaringan Merupakan kumpulan dari beberapa sel yang sejenis dan memiliki fungsi yang sama.
jaringan pada manusia dan tumbuhan berbeda. Apabila sel bergabung menjadi satu oleh karena itu
akan membentuk jaringan, untuk melakukan fungsi tertentu. Sel-sel epitel yang bergabung menjadi
satu membentuk jaringan epitel, sel-sel otot akan bergabung membentuk sebuah jaringan otot,
demikian seterusnya pada sel-sel yang lain.
Macam-Macam Jaringan
1. Jaringan Epitel
jaringan ini dibuat dari sel-sel memadat yang tersusun dalam lapisan pipih.
Jaringan ini melapisi berbagai macam rongga dan tabung pada suatu tubuh, dan
membentuk kulit yang membungkus tubuh.
Fungsi jaringan epitel adalah melindungi jaringan dibawahnya agar mencegahnya dari kerusakan
karena gesekan mekanis, radiasi UV, dan serangan bakteri, melapisi seluruh kelenjar didalam
pencernaan pada tubuh, tabung air, dan terakhir pada rongga paru-paru serta menghasilkan sel-sel
kelamin yang akan dilepaskan oleh tubuh.
2. Jaringan Konektif
Jaringan Konektif Penunjang, Berfungsi memberi kekuatan, bantuan, dan perlindungan
kepada bagian-bagian lemah pada tubuh, contoh tulang rawan.
Jaringan konektif Pengikat, berfungsi mengikat bagian-bagian tubuh. contoh : tendon
Jaringan Konektif Berserat, berfungsi sebagai bahan pengemas dan pengikat bagi sebagian
besar organ, dan jalan untuk pembuluh darah. Contoh : Selaput otot (fasia) merupakan
jaringan konektif berserat yang mengikat otot-otot untuk menjadi satu dan untuk mengikat
kulit pada bagian dibawahnya.
Jaringan Hematopoietik/sumsum tulang belakang merupakan suatu sumber dari semua
sel yang ada dalam darah, meliputi sel-sel darah merah, 5 macam sel darah putih, dan
palatelet.
3. Jaringan Otot
Jaringan otot memiliki fungsi untuk alat gerak aktif. Jaringan ini dibagi menjadi tiga macam yaitu :
Otot Polos/halus, Otot polos terdapat pada dinding alat-alat dalam, berfungsi melapisi
dinding organ berongga pada tubuh, contohnya usus dan pembuluh darah kontraksinya
menciutkan ukuran organ-organ tubuh yang berongga.
Otot Lurik, Otot lurik terdapat pada rangka, menimbulkan gerak pindah (locomotion) dan
juga terjadinya macam-macam gerak tubuh lainnya.
Otot Jantung, terdapat pada dinding jantung.
4. Jaringan Darah
Jaringan darah berfungsi untuk transportasi dan pelindung tubuh dari bibit penyakit. Sel darah
terdiri dari darah merah, darah putih, dan trombosit.
5. Jaringan Saraf
Jaringan saraf ini memiliki fungsi untuk mengalirkan rangsangan atau impuls. Jaringan ini terdiri
atas sel-sel saraf (neuron). Neuron tersusun atas badan sel saraf, dendrit, dan akson.
Selain dari fungsi utama, terdapat pula fungsi khusus jaringan epitel berdasarkan dari setiap letak
jaringan epitel. Fungsi khusus jaringan epitel adalah sebagai berikut..
Sebagai Perlindungan, sel epitel di kulit berfungsi dalam melindungi jaringan dibawahnya dari
jaringan mekanik, bahan kimia berbaya, bakteri yang masuk dan dari kehilangan air yang banyak
atau berlebihan
Sebagai Penerima Impuls, sel epitel khusus ditembus dari rangsangan sensorik dimana sel epitel
terdapat ujung saraf sensorik yang berada pada telinga, kulit, lidah, dan hidung.
Sebagai Alat Absorpsi, sel epitel yang melapisi usus kecil menyerap nutrisi dari pencernaan
makanan
Sebagai Alat Sekresi, Pada kelenjar, jaringan epitel khusus untuk mengeluarkan zat-zat kimia
tertentu seperti hormon, cairan pelumas dan enzim.
Sebagai Alat Penyaring atau Filtrasi, epitel bersilia membantu dalam menghilangkan partikel debu
dan benda asing yang masu ke saluran udara.
Sebagai Alat Ekskresi, jaringan epitel pada ginjal mengekskresikan produk limbah dari tubuh dan
menyerap bahan bahan yang diperlukan dari urin. Keringat juga dikeluarkan dari tubuh oleh sel-sel
epitel di kelenjar keringat.
Mengurangi Gesekan, sel-sel epitel yang halus, erat dan saling terkait melapisi seluruh sistem
peredaran darah mengurangi gesekan antara darah dan dinding pembuluh darah.
Sebagai Alat Difusi, epitel sederhana meningkatkan difusi gas, cairan dan nutrisi. Karena mereka
membentuk lapisan tipis, mereka ideal untuk difusi gas seperti pada dinding kapiler dan paru-paru.
- Transportasi (darah)
- Mengisolasi.
Jaringan tulang (Osteon). Tulang keras (osteon) adalah jaringan ikat bermineral. Osteoblas
merupakan sel pembentuk yang berfungsi mensekresi serat kolagen, kalsium, magnesium, dan
fosfor secara kimiawi untuk bersatu menjadi hidrosiapatit. Osteon dibungkus oleh selaput
periosteum. Osteoblas membentuk sel osteosit dan sel osteoklas. Struktur osteon terdiri atas sistem
Havers, berupa lamella yang konsentris (mengelilingi saluran havers) dengan lakuna yang bersifat
osteosit.
Antara saluran havers dengan lakuna terdapatkanalikuli yang memberi nutrisi ke osteosit. Saluran
havers dihubungkan oleh kanal/saluran Volkmann. Berdasarkan rongganya, osteon dibagi menjadi
:
Tulang kompak (compact bone). Yaitu tulang yang tidak mempunyai rongga tapi mempunyai sistem
Havers yang tersusun teratur.
Tulang spons. Yaitu tulang yang tidak mempunyai sistem Havers tetapi mempunyai rongga
dengan trabekula.
1. Pengangkutan
jaringan darah yang menyusun sistem pengangkutan pada tubuh hewan berfungsi mengangkut zat-
zat penting maupun limbah metabolisme dari tubuh hewan. zat – zat tersebut antara lain: nutrisi,
hormon, protein, garam, ion, urea, karbondioksida, oksigen, dan lain-lain.
2. Kekebalan tubuh
Sel – sel darah putih yang menyusun jaringan darah memiliki fungsi penting sebagai pertahanan
tubuh hewan melawan patogen. Sel – sel leukosit akan memakan atau mengeluarkan antibodi
untuk melawan patogen yang berhasil masuk ke dalam tubuh.
3. Pembekuan darah
Di dalam plasma darah terdapat protein yang akan merangsang trombosit ketika pembuluh darah
terluka. Mekanisme menutup pembuluh darah ini dilakukan untuk mencegah kehilangan darah
daam jumlah yang banyak
Jaringan otot yang menyusun rangka (tulang) disebut dengan otot rangka. Bersama-sama
menyusun sistem pergerakan yang mendukung lokomosi hewan dalam bergerak, berpindah dari
satu tempat ke tempat lain dalam berbagai tujuan, otot berfungsi sebagai alat gerak aktif. Artinya
ialah pergerakan yang terjadi ialah hasil dari kerja otot, sementar tulang membuat pergerakan itu
menjadi nyata. Dalam pengertian yang lebih mudah dapat dianalogikan dengan parade pertunjukan
boneka tali, pergerakan boneka yang terjadi karena disebabkan oleh tali yang menggerakkan
boneka tersebut. Otot rangka disebut juga otot lurik karena coraknya yang berlurik-lurik bekerja
dibawah pengaruh kesadaran (otak) atau kemauan kita.
Organ-organ pencernaan mulai dari kerongkongan sampai ke anus didukung dengan jaringan otot
polos. Berbeda dengan jaringan otot yang menyusun rangka, kontraksi yang dihasilkan oleh protein
aktin dan miosin yang dihasilkan oleh otot polos jauh lebih halus dan lambat. Oleh karena itu
pergerakan yang dihasilkan oleh otot polos selalu bertahap seperti gerakan peristaltik yakni
gerakan mendorong makanan yang terjadi pada saluran pencernaan. Perbedaan selanjutnya antara
otot rangka dan polos ialah cara kerja otot polos tidak dikontrol atas kemauan diri sendiri,
melainkan terjadi diluar kesadaran.
3. Menggerakan jantung
Jantung merupakan salah satu organ yang aktif bergerak. pergerakan jantung amat penting karena
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup organisme. jantung memompakan darah yang
membawa senyawa – senyawa penting bagi tubuh serta menngangkut limbah metabolisme untuk
di keluarkan. Pompa jantung tak lain terjadi atas kerja otot yang menyusun jantung, otot jantung.
sedikit berbeda dengan otot lurik dan polos, otot jantung memiliki karakter kontraksi yang cepat
dan diluar kesadaran tubuh.
4. Menahan tekanan
Tekanan yang dihasilkan dari pompa jantung cukup besar, otot polos yang elastis menyusun
saluran pembuluh darah mampu meredam tekanan jantung ini. dengan demikian darah yang
dipompakan dapat tetap mengalir sampai ke pelosok sel. Hal yang sama juga terjadi pada saluran
urine dan rahim yang tersusun atas otot polos, dengan kemampuan yang elastis, rahim dapat
melebar sampai 500x dari ukuran normal saat masa kehamilan. sementara kantung kemih yang
berfungsi menampung urin juga tersusun atas otot polos, dengan demikian kita dapat menahan
tekanan air urine karena kemampuannya mengembang
a) Saraf sebagai alat komunikasi antara tubuh dan dunia di luar tubuh. Hal ini dilakukan oleh alat
indera yang meliputi mata, hidung, telinga, lidah, dan kulit. Karena ada indera, dengan mudah kita
dapat mengetahui perubahan yang terjadi di luar tubuh kita.
b) Saraf sebagai pengendali atau pengatur kerja organ tubuh sehingga dapat bekerja serasi sesuai
dengan fungsi masing-masing.
c) Saraf sebagai pusat pengendali tanggapan atau reaksi tubuh terhadap perubahan keadaan di
sekitarnya. karena saraf sebagai pengendali kerja alat tubuh maka jaringan saraf terdapat pada
seluruh alat tubuh
7. Fungsi Jaringan Lemak. Jumlah lemak pada hewan sangat bervariasi, hal ini ditentukan oleh jenis
kelamin, usia, da aktivitas tubuh. Pada umumnya jumlah sel lemak lebih banyak terdapat pada
betina dibanding jantan. Fungsi jaringan lemak pada hewan ialah sebagai berikut:
1. Energi cadangan
Lemak merupakan sumber energi cadangan yang dapat dimetabolisme untuk menghasilkan
energi ketika tubuh kehabisan asupan glukosa (karbohidrat). Hal ini sangat membantu hewan –
hewan yang berhibernasi. Pada masa hibernasi atau masa tidur panjang, hewan tidak aktif
mencari makan namun hewan harus tetap menjaga panas tubuh dan menjalankan kestabilan
organ. Dengan tidak adanya asupan makanan yang masuk, maka tubuh akan merombak
simpanan lemak dalam sel –sel lemak untuk menghasilkan energi melalui respirasi sel.
Karakteristik lemak yang dapat menahan benturan, bermanfaat untuk melindungi organ – organ
tertentu dari efek guncangan yang mungkin dapat merubah letak atau struktur organ tersebut.
Seperti pada ovarium, ginjal, dan lainnya.
3. Isolator panas
Jaringan lemak paling banyak terletak pada lapisan hipodermis kulit. Semakin banyak lemak yang
disimpan maka lapisan ini semakin tebal. Lemak pada kulit ini berfungsi sebagai isolator atau
penahan panas tubuh. Hal ini berkaitan dengan suhu lingkungan, hewan – hewan yang hidup di
daerah dingin dapat bertahan hidup karena memiliki lapisan hipodermis yang cukup tebal dan
rambut yang lebat.
4. Penyusun tubuh
Lemak merupakan unsur penting bagi tubuh. Hal ini karena lemak berfungsi sebagai penyusun
tubuh. Lemak menyusun membran sel, sel – sel kelenjar, hormon, dan lain – lain
Masa awal yang menyusun sistem rangka pada masa perkembangan embrio vertebrata ialah
jajaran tulang rangka. Karakter tulang rawan yang lunak dan elastik ini menopang proses
pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam telur ataupun rahim induk betina. Kemudia,
kedudukan tulang rawan akan digantikan dengan rangkaian tulang sejati setelah embrio
menetas. Namun, beberapa hewan memiliki tulang rawan sebagai penyokong tubuh sampai
masa dewasanya, seperti pada hiu. Selain itu, tulang rawan masih ditemukan pada tubuh hewan
vertebrata dewasa sebagai penyokong organ / jaringan lunak seperti, telinga, hidung, dan
lainnya.
Sendi merupakan hubugan antar tulang sejati. Sendi tersusun atas tulang rawan dan cairan
sinovial. Struktur yang kenyal pada tulang rawan ini sangat menguntungkan bagi pergerakan
tulang sejati. Dalam melakukan pergerakan tulang – tulang ini akan mengalami gesekan satu
sama lain. Struktur yang kenyal dan elastik melindungi gesekan yang dapat menyebabkan
kerusakan mekanis dalam tulang.
Bagian ujung (epifisis) tulang sejati merupakan daerah tulang rawan. Pada bagian ini
berfungsi sebagai pertumbuhan proses pertumbuhan dan perkembangan vertebrata pada masa
anak – anak akan mengalami pertambahan tinggi, yang merupakan pertambahan tulang sejati
yang disebabkan oleh tulang rawan.
a.Organ eksterna
-Penis
-Scrotum
b.Organ interna
-Testis
-Epididimis
-Vas deferens
-Vesikula seminalis
-Kelenjar prostat
-Uretra/saluran kencing.
A.ORGAN EKSTERNA
1)Penis
§Korpus spongiosum membungkus uretra pars kavernosa dan berakhir pada gland penis.
2)Skrotum
§Dinding skrotum tidak mengandung lemak subkutan dan rambut tetapi mengandung sedikit otot.
§Otot ini bertindak sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil.
1)Testis
§Di testis, terdiri dari 200-300 lobulus dan setiap lobulus terdiri dari 3 tubulus seminiferus
§Testis dibungkus oleh tunika albuginea dan tunika vaginalis, yang memungkinkan masing-masing
testis dapat bergerak bebas di dalam skrotum
§Di dalam tubulus terdapat sel spermatogenik dan sel penunjang yaitu sel sertoli
2)Epididimis
§Panjangnya ± 7 - 10 m
3)Vas deferens
§Vas deferens merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari
epididimis
§Merupakan saluran yang dapat diikat dan dipotong pada saat vasektomi.
4)Vesikula seminalis
§Panjangnya 5 – 10 cm
§Saluran dari vesikula seminalis bergabung dengan vas deferens membentuk ductus ejaculatorius
5)Saluran ejakulasi
§Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra
6)Kelenjar prostat
§Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih
7)Uretra
4. epididimis = tempat maturasi spermatozoa berlangsung dan bergerak menuju ke vas deferens
5. vas deferens = sebagai tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen atau
kantung mani.
6. vesikula seminalis = menghasilkan cairan vesikal yang kaya fruktosa untuk memberi nutrisi
pada sperma..
9. uretra = sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung sementara saluran untuk
membuang urine dari kantung kemih.
a. Mons Veneris
Mons veneris adalah bagian yang sedikit menonjol dan bagian yang menutupi tulang kemaluan
(simfisis pubis). Bagian ini disusun oleh jaringan lemak dengan sedikit jaringan ikat. Mons Veneris
juga sering dikenal dengan nama gunung venus, ketika dewasa bagian mons veneris akan ditutupi
oleh rambut – rambut kemaluan dan membentuk pola seperti segitiga terbalik.
Seperti namanya, Bagian ini berbentuk seperti bibir. Labia Mayora merupakan bagian lanjutan dari
mons veneris yang berbentuk lonjok, menuju ke bawah dan bersatu membentuk perineum. Bagian
Luar dari Labia Mayor disusun oleh jaringan lemak, kelenjar keringat, dan saat dewasa biasanya
ditutupi oleh rambut – rambut kemaluan yang merupakan rambut dari mons veneris. Sedangkan
selaput lemak yang tidak berambut, namun memiliki banyak ujung – ujung saraf sehingga sensitif
Labia Minora merupakan organ berbentuk lipatan yang terdapat di dalam Labia Mayora. Alat ini
tidak memiliki rambut, tersusun atas jaringan lemak, dan memiliki banyak pembuluh darah
sehingga dapat membesar saat gairah seks bertambah. Bibir Kecil Kemaluan ini mengelilingi
Orifisium Vagina (lubang Kemaluan). Labia Minora analog dengan Kulit Skrotum pada Alat
Reproduksi Pria.
d. Klitoris
Klitoris adalah organ bersifat erektil yang sangat sensitif terhadap rangsangan saat hubungan
seksual. Klitoris memiliki banyak pembuluh darah dan terdapat banyak ujung saraf padanya, oleh
karena itu Organ ini sangat sensitif dan bersifat erektil. Klitoris Analog dengan Penis pada Alat
Reproduksi Pria.
e. Vestibulum
Vestibulum adalah rongga pada kemaluan yang dibatasi oleh labia minora pada sisi kiri dan kanan,
dibatasi oleh klitoris pada bagian atas, dan dibatasi oleh pertemuan dua labia minora pada bagian
Masing – Masing Dua Lubang Saluran Kelenjar Bartholini dan Skene (Kelenjar ini mengeluarkan
cairan seperti lendir saat pendahuluan hubungan untuk memudahkan masuknya penis)
Himen merupakan selaput membran tipis yang menutupi lubang vagina. Himen ini mudah robek
sehingga dapat dijadikan salah satu aspek untuk menilai keperawanan. Normalnya Himen memiliki
satu lubang agak besar yang berbentuk seperti lingkaran. Himen merupakan tempat keluarnya
cairan atau darah saat menstruasi. Saat Melakukan hubungan seks untuk pertama kalinya himen
biasanya akan robek dan mengeluarkan darah. Setelah melahirkan hanya akan tertinggal sisa – sisa
a. Vagina
Vagina adalah muskulo membranasea (Otot-Selaput) yang menghubungkan rahim dengan dunia
luar. Vagina memiliki panjang sekitar 8 – 10 cm, terletak antara kandung kemih dan rektum,
memiliki dinding yang berlipat – lipat, lapisan terluarnya merupakan selaput lendir, lapisan
tengahnya tersusun atas otot-otot, dan lapisan paling dalam berupa jaringan ikat yang berserat.
Vagina berfungsi sebagai jalan lahir, sebagai sarana dalam hubungan seksual dan sebagai saluran
Otot pada vagina merupakan otot yang berasal dari sphingter ani dan levator ani (Otot
anus/dubur), sehingga otot ini dapat dikendalikan dan dilatih. Vagina tidak mempunyai kelenjar
yang dapat menghasilkan cairan, tetapi cairan yang selalu membasahinya berasal dari kelenjar yang
Uterus adalah organ berongga yang berbentuk seperti buah pir dengan berat sekitar 30 gram, dan
tersusun atas lapisan – lapisan otot. Ruang pada rahim (Uterus) ini berbentuk segitiga dengan
bagian atas yang lebih lebar. Fungsinya adalah sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya janin.
Otot pada uterus bersifat elastis sehingga dapat menyesuaikan dan menjaga janin ketika proses
Pada bagian uterus terdapat Endometrium ( dinding rahim) yang terdiri dari sel –sel epitel dan
membatasi uterus. Lapisan endometrium ini akan menebal pada saat ovulasi dan akan meluruh
pada saat menstruasi. Untuk mempertahankan posisinya uterus disangga oleh ligamentum dan
jaringan ikat.
Korpus Uteri, yaitu bagian yang berbentuk seperti segitiga pada bagian atas
Serviks uteri, yaitu bagian yang berbentuk seperti silinder
Fundus Uteri, yaitu bagian korpus yang terletak di atas kedua pangkal tuba fallopi
Pada saat persalinan, rahim merupakan jalan lahir yang penting karena ototnya mampu mendorong
janin untuk keluar, serta otot uterus dapat menutupi pembuluh darah untuk mencegah terjadinya
perdarahan pasca persalinan. Setelah proses persalinan, rahim akan kembali ke bentuk semula
Tuba Fallopi (Oviduk) adalah organ yang menghubungkan Uterus (Rahim) dengan Indung Telur
(Ovarium). Tuba Fallopi (Oviduk) juga sering disebut saluran telur karena bentuknya seperti
saluran. Organ ini berjumlah dua buah dengan panjang 8 – 20 cm. Tuba Fallopi berfungsi untuk :
Infundibulum, yaitu bagian berbentuk seperti corong yang terletak di pangkal dan memiliki
Fimbriae. Fimbriae berfungsi untuk menangkap ovum
Pars ampularis, yaitu bagian agak lebar yang merupakan tempat bertemunya ovum dengan
sperma (Pembuahan/fertilisasi)
Pars Ismika, yaitu bagian tengah tuba yang sempit
Pars Interstitialis, yaitu bagian tuba yang letaknya dekat dengan uterus.
Ovarium adalah kelenjar reproduksi utama pada wanita yang berfungsi untuk menghasilkan ovum
(Sel telur) dan penghasil hormon seks utama. Ovarium berbentuk oval, dengan panjang 2,5 – 4 cm.
Terdapat sepasang Ovarium yang terletak di kanan dan kiri, dan dihubungkan dengan rahim oleh
tuba fallopi. Umumnya setiap Ovarium pada wanita yang telah pubertas memiliki 300.000-an, dan
sebagian besar sel telus ini mengalami kegagalan pematangan, rusak atau mati, sehingga benih
sehat yang ada sekitar 300 - 400-an benih telur dan 1 ovum dikeluarkan setiap 28 hari oleh
ovarium kiri dan kanan secara bergantian melalui proses menstruasi, sehingga saat benih telur
habis, terjadilah menopause . Ovarium juga menghasilkan hormon estrogen dan progesteron yang
PENUTUP
A. kesimpulan
B. Saran