gastrik berlebihan. Kriteria Evaluasi: Klien menunjukkan hidrasi adekuat dibuktikan dengan: o tanda vital stabil o nadi perifer dapat diraba o turgor kulit dan pengisian kapiler baik o haluaran urin tepat secara individu o kadar elektrolit dalam batas normal
Tindakan/ intervensi Rasional
Mandiri Mendapatkan riwayat pasien/ orang terdekat Membantu dalam memperkirakan kekurangan volume total. sehubungan dengan lamanya/ intensitas muntah Adanya proses infeksi mengakibatkan demam dan keadaan atau pengeluaran urin yang berlebihan hipermetabolik yang meningkatkan kehilangan air tidak kasat mata. Pantau tanda-tanda vital, catat adanya Hipovolemia dapat dimanifestasikan oleh hipotensi dan perubahan TD ortostatik takikardia. Perkiraan berat ringannya hipovolemia dapat diketahui dari tekanan darah sistolik yang turun lebih dari 10 mmHg dari posisi berbaring ke posisi duduk. Pola nafas seperti adanya pernafasan Kusmaul Paru-paru mengeluarkan asam karbonat melalui pernafasan atau pernafasan yang berbau keton. yang menghasilkan kompensasi alkalosis respiratoris terhadap keadaan ketoasidosis. Pernafasan yang berbau aseton berhubungan dengan pemecahan asam aestoasetat. Frekusnsi dan kualitas pernafasan, penggunaan Koreksi hiperglikemia dan asidosis akan menyebabkan pola otot bantu nafas dan adanya periode apneu dan dan frekuensi pernafasan mendekati normal. Tetapi munculnya sianosis. peningkatan kerja pernafasan: pernafasan dangkal, cepat dan munculnya sianosis mungkin merupakan indikasi dari kelelahan pernafasan dan atau mungkin pasien itu kehilangan kemampuannya untuk melakukan kompensasi pada asidosis. Suhu, warna kulit atau kelembabannya. Meskipun demam, menggigil dan diaforesis merupakan hal umum yang terjadi pada proses infeksi, demam dengan kulit yang kemerahan, kering mungkin sebagai cerminan dari dehidrasi Kaji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit Merupakan indikator dari tingkat dehidrasi, atau volume dan membran mukosa sirkulasi yang adekuat Pantau masukan dan pengeluaran, catat berat Memberikan perkiraan akan kebutuhan akan cairan jenis urin pengganti, funsi ginjal, dan keefektifan dari terapi yang diberikan. Ukur berat badan setiap hari Memberikan hasill pengkajian yang terbaik dari status cairan yang sedang berlangsung dan selanjutnya dalam membrikan cairan pengganti. Pertahankan untuk memberikan cairan paling Mempertahankan hidrasi/ volume sirkulasi sedikitnya 2500 ml/ hari dalam batas yang bisa ditoleransi jantung jika pemasukan cairan melalui oral sudah diberikan Tingkatkan lingkungan yang dapat Menghindari pemanasan yang berlebihan terhadap pasien menimbulkan rasa nyaman. Selimuti pasien lebih lanjut akan dapat menimbulkan kehilangan cairan. dengan selimut tipis. Kaji adanya perubahan mental/ sensori perubahan mental dapat berhubungan dengan glukosa yang tinggi atau yang rendah, elektrolit yang abnormal, asidosis, penurunan perfusi serebral dan berkembangnya hipoksia. Penyebab yang tidak tertangani, gangguan kesadaran dapat menjadi presisposisi aspirasi pada pasien. Catat hal-hal lain yang dilaporkan seperti mual, Kekurangan cairan dan elektrolit mengubah motilitas nyeri abdomen, muntah dan distensi lambung. lambung, yangb seringkali akan menimbulkan muntah dan secara potensial akan menimbulkan kekurangan cairan dan elektrolit. Observasi adanya kelelahan yang meningkat, Pemberian cairan untuk perbaikan yang tepat mungkin sangat edema, peningkatan berat badan, nadi tidak berpontensi menimbulkan kelebihan beban cairan dan GJK teratur, dan adanya distensi pada vaskuler. Kolaborasi Berikan terapi cairan sesuai indikasi Tipe dan jumlah cairan tergantung pada derajat kekurangan NS atau setengah NS dengan atau tanpa cairan dan respon pasien secara individual. Dextrose Plasma pengganti kadang dibutuhkan jika kekurangan Albumin, plasma atau dekstran tersebut mengancam kehidupanatau tekanan darah sudah tidak dapat kembali normal dengan usaha-usaha rehidrasi yang telah dilakukan. Pasang/ pertahankan kateter urin tetap Memberikan penguikuran yang tepat/akurat terhadap terpasang pengukuran haluaran urin, terutama jika neuropati otonom menimulkan gangguan kantung kemih (retensi urin /inkontinensia). Pantau pemeriksaan laboratorium, seperti: Hematokrit Mengkaji tingkat hidrasi, meningkat akibat hemokonsentrasi yang terjadi setelah diuresis osmotik BUN/kreatinin Peningkatan mencerminkan kerusakan sel karena dihidrasi atau tanda awitan kegagalan ginjal. Natrium Penurunan mencerminkan perpindahan cairan dari intrasel (diuresis osmotik) Kadar natrium yang tinggi mencerminkan kehilanghan cairan atau dehidrasi berat atau reabsorpsi natrium dalam berespon dalam sekresi aldosteron. Kalium Awalnya akan terjadi hiperkalemia dalam berespon pada asidosis, namun selanjutnya kalium ini akan hilang melalui urin, kadar kalium absolut akan berkurang. Bila insulin diganti dan asidosis teratasi, kekuranganm kalium serum justru akan terlihat. Berikan kalium atau elektrolit yang lain melaui Kalium harus ditambahkan pada IV untuk mencegah IV dan atau melalui oral sesuai indikasi. hipokalemia. (Kalum fosfat dapat diberikan jika cairan IV mengandung NaCl untuk mencegah kelebihan klorida) Berikan Bikarbonat jika pH kurang dari 7,0 Diberikan dengan hari-hati umtuk membantu memperbaiki asidosis pada adanya hipotensi atau syok. Pasang selang NG dan lakukan pengisapan Mendekompresi lambung dan dapat menghilangkan muntah. sesuai dengan indikasi
Diagnosa Keperawatan : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
ketidakcukupan insulin, penurunan masukan oral, status hipermetabolisme dan proses infeksi Kriteria Evaluasi: o Mencerna jumlah kalori/ nutrien yang adekuat o Menunjukkan tingat energi biasanya o Mendemonstrasikan berat badan stabil atau penambahan kearah rentang biasanya/ yang diinginkan dengan nilai laboratorium normal.
Tindakan/ Intervensi Rasional
Mandiri Timbang berat badan setiap hari atau sesuai Mengkaji pemasukan makanan yang adekuat (termsuk dengan indikasi absorpsi dan utilisasinya) Tentukan program diet dan pola makan pasien Mengidentifikasi kekurangan dan penyimpangan dari dan bandingkan dengan makanan yang dapat kebutuhan terapeutik dihabiskan pasien Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri Hiperglikemia dan gangguan keseimbangan cairan dan abdomen/ perut kembung, mual, muntahan elektrolit dapat menurunkan motilitas/fungsi lambung makanan yang belum sempat dicerna, (distensi/ilueus paralitik) yang akan mempengaruhi pilihan pertahankan keadaan puasa sesuai dengan intervensi. indikasi Berikan makanan cair yang mengandung zat Pemberian makanan melalui oral lebih baik jika pasien makanan (nutrien) dan elektrolit dengan segera sadar dan fungsi GI baik. jika pasien sudah dapat mentoleransinya melaui pemberian cairan melalui oral. Dan selanjutnya terus mengupayakan pemberian makanan yang lebih padat sesuai dengan yang dapat ditoleransi. Identifikasi makanan yang disukai/ Jika makanan yang disukai pasien dapat dimasukkan dikehendaki termasuk kebutuhan etnik/ kultural dalam perencanaan makan, kerja sama ini dapat diupayakan setelah pulang. Libatkan keluarga pasien pada perencanaan Menigkatkan rasa keterlibatannya; memberikan informasi makan ini sesuai indikasi pada keluarga untuk memahami kebutuhan nutrisi pasien. Observasi tanda-tanda hipoglikemia. Seperti Karena metabolisme karbohidrat mulai terjadi (gula darah perubahan tingkat kesadaran, kulit lembab atau akan berkurang dan sementara tetap diberkan insulin maka dingian, denyut nadi cepat, lapar, peka hipoglikemia dapat terjadi. Jika pasien dalam keadan rangsang, cemas, sakit kepala, pusing, koma, hipoglikemia mungkin terjadi tanpa sempoyongan memperlihatkan perubahan tingkat kesadaran. Kolaborasi Lakukan pemeriksaan gula darah dengan Analisa ditempat tidur terhadap gula darah lebih akurat menggunakan ”finger stick” dari pada memantau gula dalam urn yang tidak cukup akuran untuk mendeteksi fluktuasi kadar gula darahdan dapat dipengat\ruhi oleh ambang ginjal pasien secara individual atau adanya retensi urin/ ggal ginjal. Pantau pemeriksaaan laboratorium seperti Gula darah akan menurun perlahan dengan penggantian glukosa darah, aseton, pH dan HCO3 cairan dan terapi insulin terkontrol. Dengan pemberian insulin dosis optimal, glukosa kemudian dapat masuk kedalam sel dan digunakan untuk sumber kalori. Ketika hal ini terjadi, kadar aseton akan menurun dan asidosis dapat dikoreksi. Berikan pengobatan insulin secara teratur Insulin reguler memiliki awitan cepat dan karenanya dengan metode IV secara intermiten atau dengan cepat pula dapat membantu memindahkan glukosa secara kontinu. Seperti bolus IV diikuti dengan ke dalam sel. Pemberian melalui IV merupakan rute tetesan yang kontinu melalui alat pompa kira- pilihan utama karena absorps dari jaringan subkutan kira 5-10 UI/jam sampai glukosa darah mungkin tidak mementu/ sangat lambat. mencapai 250 mg/dl Berikan larutan glukosa, misalnya D5 dan Larutan glukosa ditambahkan setelah insulin dan cairan setengah NS membawa gula darah kira-kira 250 mg/dl. Dengan metabolisme karbohidrat mendekati normal, perawatan harus diberikan untuk menghindari terjadinya hipoglikemia. Lakukan konsultasi dengan ahli diet Sangat bermanfaat dalam perhitungan dan penyesuaian diet untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien; menjawab pertanyaan dan dapat pula membantu pasien atau orang terdekat dalam mengembangkan perencanaan makan. Berikan diet kira-kira 60% karbohidrat, 20% Kompleks KH menurunkan kadar glukosa/ kebutuhan protein dan 20% lemak dalam penataan makan/ insulin. Menurunkan kadar kolesterol darah dan pemberian makanan tambahan meningkatkan rasa kenyang. Pemasukan makanan akan dijadwalkan sesuai karakteristik insulin yang spesifik dan respon pasien secara individual. Berikan obat metaklopramid (reglan); Dapat bermanfaat dalam mengatasi gejala yang tetrasiklin berhubungan dengan neuropati otonom yang mempengaruhi saluran cerna, yang selanjutnya meningkatkan pemasukan melalui oral dan absorpsi zat makanan (nutrien). Diagnosa Keperawatan: Resiko tinggi perubahan sensori-persepsi b.d perubahan kimia endogen (ketidakseimbangan glukosa/insulin, dan/ elektrolit). Kriteria hasil: o Mempertahankan tingkat mental biasanya o Mengenali dan mengkompensasi adanya kerusakan sensori
Tindakan/ Intervensi Rasional
Mandiri Pantau tanda-tanda vital dan status mental Sebagai dasar untuk membandingkan temuan abnormal, seperti suhu yang meningkat dapat mempengaruhi fungsi mental Panggil pasien dengan nama, orientasikan kembali Menurunkan kebingungan dan membantu untuk sesuai dengan kebutuhannya, misalnya terhadap mempertahankan kontak dengan realitas tempat, orang dan waktu. Berikan penjelsan yang singkat dengan bicara perlahan dan jelas Jadwalkan intervensi keperawatan agar tidak Meningkatkan tidur, menurnkan rasa letih, dan dapat mengganggu waktu istirahat pasien memperbaiki daya pikir. Pelihara aktivitas rutin pasien sekonsisten mungkin, Membantu memelihara pasien teap berhubungan dorong untuk melakukan kegiatan sehari-hari sesuai dengan realitas dan mempertahankan orientasi dengan kemampuannya dengan lingkungannya. Lindungi pasien dari cedera (gunakan pengikat) Pasien mengalami disorientasi merupakan awal ketika tingkat kesaradan pasien terganggu. Berikan kemungkinan timbulnya cedera , terutama malam bantalan lunak pada pagar tempat tidur dan berikan hari dan perlu pencegahan sesuai indiksi. Munculnya jalan nafas buatan yang lunak jika pasien kejang perlu diantisipasi untuk mencegah trauma kemungkinan mengalam kejang. fisik dan, aspirasi dsb. Evaluasi lapang pandang penglihatan sesuai dengan Edema/ lepasnya retina, hemoragis, katarak, atau indikasi paralisis otot ekstraokuler sementara mengganggu penglihatan yang memerlukan terapi korektif dan /perawatan penyokong. Selidki adanya keluhan parastesia, nyeri atau Neuropati perifer dapat mengakibatkan rasa tidak kehilangan sensori pada paha/ kaki. Lihat adanya nyaman yang berat, kehilangan sensasi sentuhan/ ulkus, daerah kemerahan, tempat-tempat tertekan, distorsi yang mempunyai resiko tinggi terhadap kehilangan denyut nadi perifer. kerusakan kulit dan gangguan keseimbangan Berikan tempat tidur yang lembut, pelihara Meningkatkan rasa nyaman dan menurunkan kehangatan kaki/tangan, hindari terpajan terhadap air kemungkinan kerusakan kulit karena panas. panas atau dingin atau penggunaan bantalan/pemanas Munculnya dingin yang tiba-tiba pada tangan/kaki dapat mencerminkan adanya hipoglikemia, yang perlu melakukan pemeriksaan terhadap kadar gula darah. Bantu pasien dalam ambulasi atau perubahan posisi Meningkatkan keamanan pasien terutama ketika rasa keseimbangan dipengaruhi. Kolaborasi Berikan pengobatan sesuai dengan obat yang Gangguan dalam proses pikir/potensial terhadap ditentukan untuk mengatasi KAD sesuai indikasi. aktivitas kejang biasanya hilang bila keadaan hiperosmolaritas teratasi Pantau nilai laboratorium, seperti glukosa dara, Ketidak seimbangan nilai laboratorium ini dapat osmolalitas darah, Hb/Ht, ureum kreatinin. menurunkan fungsi mental. Catatan: Jika cairan diganti dengan cepat, kelebihan cairan dapat masuk ke sel otak dan menyebabkan gangguan pada tingkat kesadaran (intoksikasi air) Bantu dengan memblok saraf setempat, Dapat memberikan rasa nyaman yang berhubungan mempertahankan unit TENS dengan neuropati.