You are on page 1of 9

JURNAL MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

VOLUME 15 No. 03 September  2012 Halaman 115 - 123


Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan
Artikel Penelitian

KETERLEKATAN DOKTER SPESIALIS


DI EKA HOSPITAL BSD-CITY DAN PEKANBARU
PHYSICIANS ENGAGEMENT
AT EKA HOSPITAL BSD-CITY AND PEKANBARU

Lipin Tjung1, Andreasta Meliala2, Laksono Trisnantoro2


1
Eka Hospital, Tangerang
2
Minat Magister Manajemen Rumah Sakit, FK UGM, Yogyakarta

ABSTRACT ABSTRAK
Background: Physicians engagement to the hospital is more Latar belakang: Keterlekatan spesialis terhadap RS dirasakan
important due to the growth and development of hospital as semakin penting akibat pertumbuhan dan perkembangan RS,
well as tighter competition. Eka Hospital management attempted serta persaingan yang semakin ketat. Pengelola Eka Hospital
to change the strategy for designing remuneration system and berupaya mengubah strategi merancang suatu sistem remune-
physician partnership patterns so that physicians as the main rasi dan pola kemitraan agar spesialis sebagai pemeran utama
actors in medical service have high engagement to the hospi- pemberi layanan medis mempunyai keterlekatan yang tinggi.
tal. Tujuan: Menganalisis hubungan antara sistem remunerasi dan
Objective: To analyse the correlation between remuneration pola kemitraan yang diterapkan dengan keterlekatan spesialis
system, physician partnership patterns and physicians en- di Eka Hospital dan faktor lain yang berhubungan dengan
gagement at Eka Hospital, and to analyse other related factor keterlekatan spesialis.
influencing physicians engagement to the Eka Hospital. Metode: Jenis penelitian ini adalah cross- sectional survey,
Method: This study used a cross-sectional survey, supple- didukung oleh pengumpulan data kualitatif. Analisis data kuan-
mented by qualitative data collection. Data were analysed us- titatif digunakan untuk mengukur korelasi antara sistem remu-
ing correlation between remuneration system, physician part- nerasi, status kemitraan dokter spesialis dengan keterlekatan
nership patterns and physicians engagement.The instruments dokter spesialis. Instrumen menggunakan kuesioner mengenai
applied in this study were questionnaires concerning percep- persepsi terhadap sistem remunerasi yang telah teruji validitas
tions of the remuneration system that have been tested for its dan reliabilitasnya serta diadaptasi dari instrumen keterlekatan
validity and reliability, adopted from the Utrecht Work Engage- dari Utrecht Work Engagement Scale.
ment Scale. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah dokter spe-
Result and discussion: The study showed that only 30% of sialis yang mempunyai keterlekatan kuat terhadap Eka Hos-
physicians at Eka Hospital had strong engagement. Most phy- pital hanya 30%. Sebagian besar dokter spesialis yang berper-
sicians with positive perception toward remuneration system sepsi baik mengenai sistem remunerasi mempunyai keterlekatan
had strong engagement to Eka Hospital. While those with low yang kuat pula terhadap Eka Hospital. Adapun dokter spesialis
engagement also had negative perception toward the remu- yang mempunyai keterlekatan lemah, sebagian besar berper-
neration system. Most physicians with strong engagement sepsi kurang baik mengenai sistem remunerasi. Sebagian besar
were part-time specialists. Likewise, those with weak en- dokter spesialis yang mempunyai keterlekatan kuat adalah dok-
gagement were also part-time specialists. Engagement was ter spesialis purna waktu, namun dokter spesialis yang mempu-
not only related to material or income they received but also nyai keterlekatan lemah juga sebagian besar dokter spesialis
other non-material forms of reward and recognition. There purna waktu. Keterlekatan tidak semata-mata karena material
was a correlation between physicians engagement with work- atau income yang diperoleh, tetapi juga adanya faktor penghar-
ing location. BSD-City physicians had stronger engagement gaan dan pengakuan dalam bentuk immaterial. Lokasi kerja
than Pekanbaru physicians. By specialization, non surgery berhubungan secara signifikan dengan keterlekatan spesialis.
physicians had higher engagement than surgery physicians. Spesialis yang bekerja di BSD City mempunyai keterlekatan
Another related factors to physician engagement were moti- yang lebih kuat. Berdasarkan spesialisasi, dokter spesialis yang
vations of working at Eka Hospital, such complete facility to berketerlekatan kuat sebagian besar spesialis non-bedah.
enable them to develop their skill and professionalism, and Faktor lain yang berhubungan dengan keterlekatan spesialis
similar vision and mission with Eka Hospitals. dengan Eka Hospital adalah motivasi spesialis bergabung ke
Conclusion: There was no correlation between remunera- Eka Hospital, seperti kelengkapan fasilitas sehingga dapat
tion system and part time or full time physician engagement. mengembangkan keilmuannya, serta kesamaan visi dan misi
Physician engagement was related to hospital perception sup- spesialis dengan Eka Hospital.
port like completeness of the facility and staff support, vision Kesimpulan: Keterlekatan spesialis terhadap rumah sakit tidak
and mission of the hospitals and prospect for development of dipengaruhi sistem remunerasi dan pola kemitraan, namun
skills and professionalism. dipengaruhi oleh persepsi dokter spesialis mengenai dukungan
RS berupa kelengkapan fasilitias dan staf pendukung, visi misi
Key words: physicians engagement, remuneration, private rumah sakit, serta peluang karir.
hospital
Kata kunci: keterlekatan dokter, remunerasi, rumah sakit swasta

Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 15, No. 3 September 2012  115
Lipin Tjung, dkk.: Keterlekatan Dokter Spesialis

PENGANTAR Sebagai RS yang sedang berkembang, mana-


Keberadaan rumah sakit (RS) swasta memberi jemen Eka Hospital belum pernah melakukan eva-
peluang bagi tenaga medis, khususnya pada dokter luasi mengenai keterlekatan dokter spesialis terha-
spesialis untuk bermitra. Hal tersebut berkaitan de- dap RS dan pengaruh sistem remunerasi terhadap
ngan tuntutan RS untuk meningkatkan pemanfaatan keterlekatan dokter spesialis terhadap RS. Hingga
masyarakat agar memperoleh surplus yang tinggi, kini, manajemen Eka Hospital masih mencari sistem
sehingga dapat digunakan sebagai modal pengem- remunerasi yang baku untuk meningkatkan keterle-
bangannya. Salah satu faktor yang mempengaruhi katan dokter spesialis terhadap rumah sakit. Gua-
pemanfaatan masyarakat terhadap RS adalah keber- ranteed income merupakan sistem remunerasi yang
adaan dokter spesialis. Pandangan ini memposisi- diterapkan Eka Hospital sejak beroperasi. Penelitian
kan dokter spesialis sebagai pemegang peran pen- ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara
ting dalam pelayanan medis di RS. Dokter spesialis sistem remunerasi yang diterapkan dengan keterle-
tenaga purna waktu bersedia bekerja sebagai tenaga katan dokter spesialis dan faktor lain yang berhu-
paruh waktu di RS lain karena faktor waktu dan spe- bungan dengan keterlekatan dokter spesialis dengan
sialisasinya.1 Hal tersebut mendorong model kemi- Eka Hospital.
traan dokter spesialis dengan RS swasta yang ber-
sifat tailor made, yaitu hubungan yang menyesuai- BAHAN DAN CARA PENELITIAN
kan kebutuhan RS. Penelitian ini menggunakan rancangan cross-
Kemitraan antara dokter spesialis dengan RS sectional survey, didukung oleh pengumpulan data
menarik dikaji karena pada hakekatnya RS dengan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Eka Hospi-
dokter spesialis saling membutuhkan. Jumlah dokter tal (BSD-City dan Pekanbaru), dengan subjek peneli-
spesialis di Indonesia terbatas, namun di sisi lain tian ini adalah dokter spesialis yang bekerja di Eka
jumlah RS semakin banyak. Kemampuan RS swasta Hospital (BSD-City dan Pekanbaru) dan memenuhi
mempekerjakan dokter spesialis berbeda, sehingga kriteria inklusi yaitu yang berkenan menjadi respon-
RS swasta berupaya mempertahankan keterlekatan den penelitian dan yang bersangkutan tidak sedang
dokter spesialis sebagai upaya mempertahankan cuti atau mengambil pendidikan di luar negeri.
kelangsungannya untuk memenangkan persaingan. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas
Keterlekatan dokter spesialis adalah perasaan yaitu sistem remunerasi dan status kemitraan dokter
seorang dokter spesialis terhadap RS tempatnya spesialis, variabel terikat yaitu keterlekatan dokter
bekerja yang mencakup: vigor (tinggi energi dan spesialis, serta variabel luar yaitu lokasi kerja (BSD-
ketahanan mental, kerelaan untuk memberikan usa- City atau Pekanbaru). Instrumen penelitian berupa
hanya walau menghadapi kesulitan), dedikasi (keter- kuesioner dan pedoman wawancara. Instrumen
libatan yang tinggi, antusiasme, inspirasi dan ada mengenai remunerasi disusun oleh peneliti dan diuji
kebanggaan), dan absorpsi (penuh konsentrasi dan coba pada 25 orang dokter di Eka Hospital di BSD-
bahagia dalam bekerja). Hal tersebut mendorong pe- City (Tangerang Selatan) dengan hasil valid (r > 0,4)
ngelola RS untuk mengubah strategi dalam meran- dan reliabel (alpha cronbach > 0,6). Instrumen keter-
cang sistem untuk menjaga keterlekatan dokter lekatan diadaptasi dari instrumen penelitian Utrecht
spesialis dengan RS. Work Engagement Scale.2
Eka Hospital merupakan RS swasta yang baru
berkembang di dua lokasi perkotaan, yaitu Eka Hos- HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
pital Bumi Serpong Damai -Tangerang dan Eka Hos- Karakteristik Dokter Spesialis yang Bermitra
pital Pekanbaru - Riau. Kedua RS mempekerjakan dengan Eka Hospital
cukup banyak dokter spesialis karena kedua RS Penelitian ini berhasil melibatkan 63 dokter spe-
tersebut merupakan RS tipe B dan telah terakredi- sialis yang telah memenuhi kriteria inklusi penelitian,
tasi penuh. Dokter spesialis yang bekerja di RS ter- terdiri dari 38 spesialis yang bekerja di Eka Hospital
sebut menerima kompensasi berupa guaranteed in- BSD-City dan 25 yang bekerja di Eka Hospital
come. Pihak manajemen menggunakan istilah guar- Pekanbaru. Dokter spesialis yang tidak menjadi
anteed income karena kompensasi tersebut merupa- responden sebanyak 49 orang dikarenakan tidak
kan garansi pendapatan bagi dokter dengan tujuan berkenan menjadi responden penelitian dan ketika
untuk mengikat dokter spesialis agar tidak bekerja di penelitian ini sedang dilakukan dokter spesialis yang
tempat lain untuk mencari tambahan pendapatan. Be- bersangkutan sedang cuti.
saran guaranteed income ditetapkan dengan sistem
remunerasi berdasarkan kebijakan Eka Hospital.

116  Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 15, No. 3 September 2012
Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan

Tabel 1. Karakteristik responden dokter spesialis


di Eka Hospital BSD dan Pekanbaru (PKU)
BSD (n 38) PKU (n 25) Total (n 63)
Karakteristik
n % n % n %
Jenis kelamin
- Laki-laki 27 71,1 17 68,0 44 69,8
- Perempuan 11 28,9 8 32,0 19 30,2
Umur
- 40 th 16 42,1 18 72,0 34 54,0
- > 40 tahun 22 57,9 7 28,0 29 46,0
Lama menjadi spesialis
- < 2 tahun 2 5,3 10 40,0 12 19,0
- 2-5 tahun 23 60,5 11 44,0 34 54,0
- > 5 tahun 13 34,2 4 16,0 17 27,0
Spesialis
- Bedah 15 39,5 10 40,0 25 39,7
- Non bedah 23 60,5 15 60,0 38 60,3
Tanggungan anak
- Tidak punya 2 5,3 7 28,0 9 14,3
- Punya 36 94,7 15 72,0 63 85,7

Sebagian besar spesialis berjenis kelamin laki- melakukan kesibukan melayani pasien sehingga sulit
laki (69,8%), sedangkan dokter spesialis perempuan meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner.
hanya sekitar 30%. Seluruh dokter spesialis berusia Sebagian besar (65%) responden penelitian ini
kurang dari atau sama dengan 40 tahun (54%). Masa bermitra dengan Eka Hospital sebagai tenaga purna
kerja menjadi spesialis umumnya kurang dari lima waktu A, yaitu hanya bekerja di Eka Hospital. Dokter
tahun dan dengan spesialisasi non-bedah. Sekitar spesialis dengan kemitraaan purna waktu B (yaitu
86% dokter spesialis yang bermitra dengan Eka dokter spesialis PNS yang bekerja di rumah sakit
Hospital telah mempunyai tanggungan anak. pemerintah dan atau pengajar, serta pada sore hari
Sebagian besar dokter spesialis yang bekerja hanya berpraktik di Eka Hospital adalah sebanyak
di BSD City maupun Pekanbaru adalah laki-laki. 17,5%. Adapun dokter spesialis yang bermitra
Dokter spesialis yang berusia muda kebanyakan ber- dengan Eka Hospital sebagai paruh waktu adalah
tugas di Pekanbaru, sedangkan berusia tua bekerja 17,5%. Proporsi dokter purna waktu A yang bekerja
di BSD-City (57,9%). Masa kerja dokter spesialis di di BSD lebih kecil dibanding Pekanbaru. Hal tersebut
Pekanbaru umumnya kurang dari 5 tahun dan hanya menunjukkan bahwa adanya kebijakan organisasi
16% yang mempunyai masa kerja sebagai spesialis Eka Hospital mengupayakan merekrut dokter purna
selama lebih dari 5 tahun. Di BSD City, proporsi waktu A, yang artinya dokter spesialis tersebut
antara dokter spesialis yang mempunyai masa kerja merupakan dokter purna waktu yang hanya bekerja
spesialis kurang dari 5 tahun lebih dari 60% dibanding di Eka Hospital.
dengan dokter spesialis yang mempunyai masa kerja Motivasi dokter spesialis bekerja di Eka Hospi-
5 tahun lebih (34,2%). Dokter spesialis yang bekerja tal tercermin dari alasan mereka memilih bekerja di
di BSD City maupun Pekanbaru yang menjadi res- Eka Hospital (Tabel 2). Alasan yang paling menonjol
ponden ini kebanyakan memiliki spesialisi non-bedah adalah dokter spesialis termotivasi oleh fasilitas yang
(60%), sedangkan 40% lainnya berspesialisasi dimiliki Eka Hospital (71,4%). Hasil wawancara de-
bedah. Dokter spesialis di BSD City dan Pekanbaru ngan dokter spesialis juga menunjukkan alasan yang
yang belum mempunyai tanggungan adalah 5% dan serupa. Kelengkapan fasilitas di Eka Hospital men-
28%, berturutan. dorong dokter spesialis dapat mengembangkan ke-
ilmuannya. Persaingan kelengkapan fasilitas di BSD
Pola Kemitraan Dokter Spesialis dengan Eka lebih ketat karena di sekitar wilayah BSD terdapat
Hospital beberapa rumah sakit yang mempunyai kelengkapan
Eka Hospital menerapkan empat jenis pola ke- fasilitas seperti pada Eka Hospital. Berbeda dengan
mitraan dengan dokter spesialis, yaitu purna waktu di Pekanbaru yang merupakan RS dengan fasilitas
A, purna waktu B, paruh waktu, dan visiting. Pada yang terlengkap di Sumatera. Pendapat yang serupa
penelitian ini tidak ada responden yang berstatus juga dikemukakan oleh pihak manajemen Eka Hos-
visiting dikarenakan kebanyakan berpraktik hanya pital di Pekanbaru yang mengatakan bahwa keleng-
di hari tertentu atau jika ada pasien, dan langsung kapan fasilitas ditengarai sebagai salah satu moti-

Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 15, No. 3 September 2012  117
Lipin Tjung, dkk.: Keterlekatan Dokter Spesialis

Tabel 2. Motivasi dokter spesialis bekerja di Eka Hospital


BSD (n 38) PKU (n 25) Total (n 63)
Alasan
n % n % n %
- Saya tidak perlu kuatir mengenai pendapatan bulanan saya
10 26,3 7 28,0 17 27,0
karena ada guaranteed income.
- Kelengkapan fasilitas di Eka Hospital sehingga saya merasa
26 68,4 19 76,0 45 71,4
dapat mengembangkan keilmuan saya
- Visi dan misi Eka Hospital membuat saya tertar ik 17 44,7 9 36,0 26 41,3
- Saya merasa didukung dalam karir sebagai spesialis 12 31,6 8 32,0 20 31,7
- Lokasi Eka Hospital dekat dengan tempat tinggal saya,
13 34,2 3 12,0 16 25,4
sehingga terhindar dari kemacetan

vator kuat bagi dokter spesialis untuk bekerja sama ngembangkan keilmuan dokter umum, serta menya-
dengan Eka Hospital. makan persepsi dalam memberikan pelayanan ke
Masalah yang menyebabkan ketidaknyamanan pasien dengan dokter spesialis yang terkait secara
para dokter spesialis yang bekerja di Eka Hospital kolaborasi. Kesediaan dan antusiasme dokter spe-
Pekanbaru karena lokasi yang tidak sesuai harapan. sialis untuk hadir dan terlibat sangat besar. Program
Sebagian besar dokter spesialis yang ditempatkan tersebut juga bertujuan membangun kebersamaan
di Pekanbaru umumnya berasal dari luar daerah. Me- antarsesama dokter spesialis, dokter spesialis de-
reka harus meninggalkan keluarganya untuk bekerja ngan manajemen dalam membangun komunikasi.
di Eka Hospital Pekanbaru atau mereka membawa
keluarganya yang belum pernah ke Pekanbaru untuk Persepsi Dokter Spesialis terhadap Sistem
pindah ke lokasi dan kondisi yang baru. Remunerasi
Motivasi kedua dokter spesialis bergabung de- Sistem remunerasi dokter spesialis di Eka Hos-
ngan Eka Hospital adalah kesamaan visi dan misi pital disusun berdasarkan kriteria status kemitraan
(41,3%). Spesialis mengungkapkan bahwa visi dan (yaitu purna waktu A, purna waktu B dan paruh wak-
misi Eka Hospital memotivasi mereka untuk berga- tu). Dokter spesialis purna waktu A dan B mendapat-
bung dengan Eka Hospital. Visi, misi, serta tujuan kan guaranteed income dari Eka Hospital. Selain
yang jelas membuat dokter spesialis merasa dilibat- pertimbangan status kemitraan, sistem remunerasi
kan untuk mencapai visi dan misi tersebut. disusun dengan mempertimbangkan pengalaman,
Visi dan misi Eka Hospital tersebut dituangkan keterampilan khusus seperti mampu melakukan
menjadi langkah nyata dalam merekrut tenaga yang endoskopi, jenis pelayanan yang bersifat bedah atau
berkualitas. Sebagai contoh, untuk mendapatkan te- bukan bedah, jumlah pasien, serta jenis spesialisasi.
naga perawat yang berkualitas, manajemen Eka Spesialis dokter purna waktu A diberlakukan bagi
Hospital harus berkeliling ke beberapa daerah untuk dokter yang baru lulus sampai dengan yang telah
mendatangi sekolah perawat yang dianggap ber- berpengalaman dan hanya berpraktik di Eka Hospi-
kualitas dan menawarkan kesempatan kerja kepada tal dengan guaranteed income sebagai kompensa-
lulusan terbaik. Para perawat lulusan terbaik yang si. Adapun untuk spesialis purna waktu B adalah
terpilih menjalani tes kelayakan, kemudian menjalani spesialis konsultan atau pengajar di universitas swas-
pelatihan selama tiga bulan. ta/pemerintah dan berpraktik sore hanya di Eka Hos-
Komitmen manajemen Eka Hospital untuk mem- pital, bekerja di dua instansi (pemerintah dan swas-
bangun SDM pendukung yang berkualitas sesuai ta), dan dokter spesialis purna waktu B juga menda-
dengan visi dan misi organisasi menyebabkan dokter pat guaranteed income. Guaranteed income merupa-
spesialis merasa nyaman bekerja di Eka Hospital. kan bentuk pengikat kerja dokter spesialis. Dokter
Seorang spesialis senior non-bedah mengatakan: spesialis tidak dibebani oleh target memberikan
dalam upaya mengembangkan SDM yang berkuali- pelayanan pasien, namun tidak ada batas optimal
tas manajemen Eka Hospital membuat program pela- bagi spesialis untuk mendapatkan lebih dari guar-
tihan yang berkesinambungan baik secara internal antee income dari fee for service.
ataupun pelatihan eksternal. Sistem remunerasi yang diterapkan untuk dok-
Untuk dokter umum yang merupakan mitra ker- ter paruh waktu berdasarkan kesepakatan bagi hasil
ja dalam pelayanan ke pasien dengan dokter spe- antara RS dengan dokter spesialis. Pendapatan dari
sialis diadakan morning meeting setiap pagi, presen- pasien yang dilayani setelah dikurangi bagian rumah
tasi kasus sulit dan bermasalah, sehingga dapat me- sakit merupakan pendapatan yang dihasilkan oleh
dokter spesialis paruh waktu tersebut.

118  Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 15, No. 3 September 2012
Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan

Proporsi dokter spesialis yang berpersepsi baik Hubungan Persepsi Mengenai Sistem
terhadap sistem remunerasi hampir seimbang de- Remunerasi dengan Keterlekatan
ngan dokter spesialis yang berpersepsi kurang baik. Persepsi mengenai sistem remunerasi, status
Di Eka Hospital BSD dan Pekanbaru, 47,4% dan kemitraan, lokasi kerja dan bidang spesialisasi didu-
49,2% spesialis mempunyai persepsi baik secara ga berpengaruh terhadap keterlekatan dokter spe-
berturutan. Proporsi dokter spesialis yang berper- sialis terhadap Eka Hospital.
sepsi kurang baik terhadap sistem remunerasi di Dari 19 dokter spesialis yang mempunyai keter-
BSD lebih banyak dibandingkan di Pekanbaru. Dok- lekatan kuat dengan persepsi baik mengenai sistem
ter spesialis belum memahami sistem remunerasi remunerasi sekitar 53%, sedangkan yang mempunyai
yang diterapkan, walaupun telah mendapatkan pen- keterlekatan terhadap Eka Hospital yang kuat de-
jelasan sebelum bergabung. Mereka hanya melihat ngan persepsi kurang baik mengenai sistem remu-
pendapatan yang diterima tiap bulan dan jumlah pa- nerasi adalah 47%. Sebaliknya 42% dokter spesialis
sien yang dilayani. Kekurangpahaman dokter spe- yang mempunyai keterlekatan lemah memiliki per-
sialis terutama terkait dengan pasien asuransi. Pem- sepsi yang baik mengenai sistem remunerasi, se-
bayaran klaim asuransi dilakukan setelah verifikasi dangkan yang mempunyai persepsi kurang baik
pihak asuransi dilakukan. Klaim asuransi dibayarkan terhadap sistem remunerasi adalah 58%. Hal yang
30 – 45 hari setelah pasien mendapatkan pelayanan menarik bahwa dokter spesialis yang keterlekatan
kesehatan di Eka Hospital. lemah mempunyai persepsi kurang baik terhadap
sistem remunerasi, sedangkan yang berketerlekatan
Keterlekatan Dokter Spesialis sedang atau kuat mempunyai persepsi baik terhadap
Keterlekatan dokter spesialis terhadap Eka Hos- sistem remunerasi lebih banyak. Hal tersebut dapat
pital diukur dengan kuesioner yang diadopsi dari dipahami bahwa sebagian besar dokter spesialis
Utrech Work Engagement Scale. Hasilnya menun- yang mempunyai keterlekatan kuat dipengaruhi per-
jukkan bahwa sebagian besar dokter spesialis mem- sepsi yang baik terhadap sistem remunerasi yang
punyai keterlekatan dengan Eka Hospital dalam kate- diterapkan.
gori sedang (25 spesialis, 39,7%). Adapun yang Sebagian besar dokter spesialis yang mempu-
mempunyai keterlekatan dalam kategori lemah dan nyai keterlekatan kuat adalah dokter spesialis de-
kuat masing-masing 19 spesialis (30.2%). ngan pola kemitraan purna waktu A (13 orang). Dokter

Tabel 4. Persepsi dokter spesialis tentang sistem remunerasi di Eka Hospital


Persepsi tentang sistem BSD (n 38) PKU (n 25) Total (n 63)
remunerasi n % n % n %
- Kurang Baik 20 52,6 11 44,0 32 50,8
- Baik 18 47,4 14 56,0 31 49, 2
Total 38 100,0 25 100,0 63 100,0

Tabel 5. Faktor-faktor yang mempengaruhi keterlekatan dokter spesialis dengan Eka Hospital
Tingkat keterlekatan dokter spesialis
Lemah % Sedang % Kuat %
Persepsi sistem remunerasi:
- Baik 8 12.7 14 22.2 10 15.9
- Kurang baik 11 17.5 11 17.5 9 14.2
Status kemitraan
- Purna waktu A 12 19.1 16 25.4 13 20.6
- Purna waktu B 3 4.8 6 9.5 2 3.2
- Paruh waktu 4 6.3 3 4.8 4 6.3
Lokasi kerja:
- Pekanbaru 11 17.5 5 7.9 9 14.2
- BSD 8 12.7 20 31.8 10 15.9
Bidang spesialisasi
- Non beda 9 14.2 15 23.9 14 22.2
- Bedah 10 15.9 10 15.9 5 7.9

Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 15, No. 3 September 2012  119
Lipin Tjung, dkk.: Keterlekatan Dokter Spesialis

spesialis purna waktu B yang mempunyai keterlekat- Hasil penelitian ini menemukan bahwa sebagian
an kuat hanya 2 orang dan dokter spesialis paruh besar dokter spesialis yang berpersepsi baik menge-
waktu yang mempunyai keterlekatan kuat hanya 4 nai sistem remunerasi mempunyai keterlekatan
orang. Dokter spesialis dengan pola kemitraan purna kuat. Dokter spesialis yang berketerlekatan lemah,
waktu A yang mempunyai keterlekatan kuat paling sebagian besar berpersepsi kurang baik. Keterlekat-
besar, namun jumlah dokter spesialis yang mempu- an karyawan dengan organisasi membuat mereka
nyai keterlekatan lemah sebagian besar juga dokter memiliki komitmen yang kuat terhadap perusahaan
spesialis purna waktu A, yaitu sebanyak 12 orang. sehingga mendapat kepuasan bekerja di perusahaan
Hasil di atas menunjukkan bahwa dokter spe- tersebut.4 Monetary award dokter dalam bentuk kom-
sialis yang mempunyai keterlekatan kuat sebagian pensasi memiliki 90% kontribusi dalam kepuasan
besar bekerja di BSD City. Keterlekatan dokter kerja dokter.4
spesialis di Eka Hospital Pekanbaru lebih lemah ka- Walaupun dokter spesialis yang mempunyai ke-
rena mereka kebanyakan spesialis fresh graduate, terlekatan kuat adalah dokter spesialis yang ber-
umumnya bukan berasal dari Pekanbaru dan sekitar- persepsi baik, namun sistem remunerasi guarantee
nya. Spesialis tersebut mempunyai keinginan untuk income belum mempengaruhi keterlekatan dokter
melanjutkan karirnya terutama karir spesialisasinya. spesialis. Hal tersebut dibuktikan dokter spesialis
Jumlah dokter spesialis yang mempunyai keter- yang mempunyai keterlekatan kuat kebanyakan
lekatan terhadap Eka Hospital yang tergolong kuat dokter spesialis purna waktu A, namun dokter spe-
lebih banyak dokter spesialis non-bedah. Sebalik- sialis yang mempunyai keterlekatan lemah juga se-
nya, jumlah dokter spesialis yang mempunyai keter- bagian besar dokter spesialis purna waktu A. Fakta
lekatan tergolong lemah lebih banyak dokter spe- ini dapat dimaknai bahwa keterlekatan tidak semata-
sialis bedah. Hal tersebut berarti bahwa bahwa dokter mata karena income yang didapat. Ada faktor peng-
spesialis non-bedah mempunyai keterlekatan yang hargaan dan pengakuan dalam bentuk immaterial
lebih kuat dibandingkan dokter spesialis bedah. yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan keter-
lekatan dokter spesialisnya. Sistem remunerasi yang
PEMBAHASAN merupakan faktor pengakuan dan penghargaan kepa-
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah dok- da dokter spesialis untuk memberikan jaminan pen-
ter spesialis yang mempunyai keterlekatan kuat ter- dapatan khususnya bagi dokter spesialis yang baru
hadap Eka Hospital hanya 30%. Hasil ini berarti bah- lulus atau dokter spesialis yang belum banyak pa-
wa sebagian besar dokter spesialis belum mempu- siennya. Hasil wawancara menunjukkan bahwa
nyai keterlekatan yang kuat. Hal ini menjadi masalah motivasi bergabung hanya mencari pengalaman
bagi manajemen untuk memenangkan persaingan. karena ingin berkarir dalam spesalisasinya.
Engagement merupakan kekuatan yang mengikat Fenomena ini disinyalir sebagai akibat masih
antara perusahaan dan karyawan baik secara emo- relatif langkanya dokter spesialis, padahal kebutuhan
sional, rasional maupun motivasional yang mampu semakin tinggi seiring perkembangan jumlah RS.6
mendorong kinerja optimal individu, sehingga mem- Jumlah spesialis terbatas sehingga menempatkan
buat perusahaan mampu mencapai tujuannya dan posisi dokter spesialis sebagai kelompok profesional
memiliki keunggulan bersaing.3 yang independen akhirnya enggan terikat dengan satu
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi RS.7 Di Amerika Serikat dan Belanda, keinginan
keterlekatan adalah pengakuan dan penghargaan.4 mempunyai waktu luang yang lebih lama dan tidak
Penghargaan yang diberikan oleh Eka Hospital mau terikat pada suatu RS mendorong dokter me-
terhadap dokter spesialis di antaranya penghargaan milih bekerja sebagai karyawan paruh waktu.8 Faktor
material yang diatur oleh suatu sistem remunerasi. pendorong lain dokter memilih bekerja sebagai kar-
Sistem remunerasi yang dikembangkan Eka Hospi- yawan paruh waktu adalah dapat keluar sewaktu-wak-
tal disusun berdasarkan kriteria status kemitraan dan tu bila suasana kerja tidak memberikan kepuasan.
pengalaman, keterampilan khusus yang dimiliki, Dokter spesialis yang berketerlekatan kuat
jumlah pasien, serta jenis spesialisasi. Eka Hospi- sebagian besar bekerja di BSD City, sedangkan yang
tal menerapkan sistem remunerasi yang berbeda berketerlekatan lemah kebanyakan bekerja di
menurut jenis pola kemitraan. Guaranteed income Pekanbaru. Berdasarkan karakteristik dokter spe-
hanya diberikan kepada dokter spesialis purna waktu sialis yang bekerja di BSD City kebanyakan laki-
A dan B. Pemberian guarantee income bertujuan untuk laki, berusia > 40 tahun, serta berpengalaman
membuat dokter spesialis agar lebih betah dan fokus sebagai dokter spesialis > 5 tahun. Karakteristik
memberikan pelayanan kepada pasien Eka Hospital. dokter spesilis yang bekerja di Eka Hospital

120  Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 15, No. 3 September 2012
Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan

Pekanbaru kebanyakan laki-laki, berusia < 40 tahun, diakui oleh dokter spesialis, sehingga memberikan
serta berpengalaman sebagai dokter spesialis < 5 kenyamanan tersendiri dalam bekerja. Fasilitas dan
tahun. dukungan staf yang memadai merupakan pengeja-
Perbedaan karakteristik merupakan kebijakan wantahan dari visi dan misi Eka Hospital. Dukungan
manajemen menempatkan dokter spesialis muda di organisasi merupakan salah satu faktor antesenden
Pekanbaru. Kebijakan itulah yang menyebabkan dari keterlekatan karyawan pada organisasi.4
dokter spesialis di Eka Hospilal Pekanbaru mempu- Persepsi yang baik mengenai dukungan orga-
nyai keterlekatan lebih lemah. Alasan keluarga dan nisasi dalam bentuk staf pendukung yang berkualitas
ingin melanjutkan pendidikan merupakan faktor harus dipertahankan untuk semakin melekatkan dok-
penyebab keterlekatan lemah. Penempatan kembali ter spesialis terhadap Eka Hospital. Mempertahan-
dokter-dokter di daerah terpencil terhambat oleh faktor kan staf pendukung yang berkualitas merupakan pro-
nonpekerjaan yang berkaitan dengan kebutuhan blema lain yang perlu diperhatikan oleh manajemen
keluarga (pendidikan anak), dan kondisi masyarakat Eka Hospital. Fakta menunjukkan bahwa beberapa
setempat (sosial budaya).9 perawat Eka Hospital “dibajak’ oleh RS lain. Oleh
Life-cycle dokter spesialis menunjukkan masa karenanya manajemen juga harus memperhatikan
kerja spesialis dimulai relatif agak lambat, yaitu pada karyawan lain selain dokter spesialis. Penelitian
umur di atas 35 tahun. Pada usia ini kebutuhan mengenai keterlekatan karyawan dapat dilakukan
hidup sudah tinggi. Akibat pendidikan yang panjang oleh manajemen secara berkala.
dan masa mulai bekerja sebagai spesialis dalam Manajemen Eka Hospital perlu memperhatikan
usia lebih tua, maka unsur mencari tambahan penda- dukungan karir bagi spesialis sebagai dukungan or-
patan di luar gaji menjadi penting.10 Mengenai pen- ganisasi maupun penghargaan bagi dokter spesialis
dapatan dari rumah sakit swasta, dokter spesialis dalam ektrinsik. Dukungan karir merupakan alasan
mendapat jasa fee-for service. Besaran jasa fee-for ketiga tertinggi dokter spesialis bergabung dengan
service sangat bervariasi dari yang rendah sampai Eka Hospital. Pengembangan karir merupakan
tidak ada batasnya. Spesialis bedah adalah spesialis penghargaan ekstrinsik dari Eka Hospital bagi dokter
yang mempunyai pendapatan dari jasa fee-for ser- spesialis. Model motivasi Porter-Lawler12 menjelas-
vice tanpa batas. kan bahwa nilai penghargaan yang diharapkan karya-
Berdasarkan spesialisasi, dokter spesialis yang wan dikombinasikan dengan persepsi karyawan ten-
berketerlekatan kuat sebagian besar spesialis non- tang usaha yang mencakup probabilitas dari penca-
bedah, sedangkan yang berketerlekatan lemah paian penghargaan untuk menimbulkan suatu tingkat
sebagian besar dokter spesialis bedah. Pelayanan usaha tertentu yang dikombinasikan dengan kemam-
bedah merupakan produk unggulan yang dikembang- puan, sifat-sifat karyawan, dan persepsinya menge-
kan oleh manajemen Eka Hospital. Fakta penelitian nai kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk menca-
ini menjadi masalah yang harus dipecahkan oleh pai prestasi yang diperlukan atau disyaratkan untuk
manajemen Eka Hospital. Manajemen Eka Hospi- menerima penghargaan-penghargaan intrinsik yang
tal sebaiknya melakukan komunikasi dengan pen- melekat pada penyelesaian tugas dan penghargaan-
dekatan personal yang lebih intens kepada para dok- penghargaan ekstrinsik dari manajemen bagi penca-
ter spesialis bedah untuk mengetahui harapan paian prestasi yang diinginkan. Persepsi individu me-
mereka terhadap pengembangan karirnya. ngenai “keadilan” dari penghargaan ekstrinsik yang
Alasan terbanyak dokter spesialis bergabung diterima, ditambah perasaan yang dihasilkan dari
dengan Eka Hospital adalah kelengkapan fasilitas prestasinya akan menghasilkan tingkat kepuasan
(70%). Dari segi peralatan diagnostik maupun sistem yang dialami karyawan. Pengalaman ini kemudian
teknologi, fasilitas yang dimiliki Eka Hospital mem- akan diterapkan pada penilaian individu di masa
berikan kemungkinan dokter spesialis untuk bisa mendatang terhadap nilai penghargaan dan itu akan
mengapresiasikan keterampilan dan keilmuan yang mempengaruhi pencapaian tugas dan kepuasan di
dimiliki dan memberikan keleluasaan mengembang- waktu yang akan datang.
kan keilmuannya, terutama dokter spesialis bedah. Problematika dalam manajemen karir karyawan
Dukungan fasilitas merupakan salah satu faktor yang dalam perusahaan adalah konflik kepentingan antara
mempengaruhi keterlekatan spesialis terhadap unit keinginan individu dengan kebutuhan organisasi.
pelayanan.11 Pada perencanaan karir terdapat dua sudut pandang,
Alasan tersebut merupakan persepsi dokter spe- yaitu karir yang terpusat pada organisasi dan karir
sialis mengenai dukungan organisasi dalam bekerja. yang terpusat pada individu atau pada keduanya.13
Dukungan lain dari Eka Hospital adalah menyediakan Perencanaan karir yang terpusat pada organisasi
staf pendukung yang berkualitas. Hal tersebut juga memfokuskan pada pekerjaan dan pembangunan

Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 15, No. 3 September 2012  121
Lipin Tjung, dkk.: Keterlekatan Dokter Spesialis

jalur karir yang menyediakan tempat bagi kemajuan BSD City dan mempunyai spesialisasi non-bedah.
logis dari karyawan di antara berbagai pekerjaan yang Dokter yang mempunyai keterlekatan lemah dengan
ada dalam organisasi. Jalur-jalur tersebut adalah jalur Eka Hospital adalah yang mempunyai persepsi
yang dapat dilalui karyawan untuk mendapatkan pro- kurang baik terhadap sistem remunerasi, purna
mosi dalam organisasi. Perencanaan karir yang ter- waktu A, bekerja di Eka Hospital Pekanbaru dan
pusat pada individu lebih memfokuskan pada karir mempunyai spesialisasi bedah.
individual daripada organisasional. Faktor situasi Faktor lain yang berhubungan dengan keterle-
internal maupun eksternal organisasi dapat mempe- katan dokter spesialis adalah persepsi dokter spe-
ngaruhi pengembangan karir para karyawan. Oleh sialis mengenai dukungan organisasi, berupa keleng-
karenanya diperlukan sistem pengembangan karir kapan fasilitas dan staf pendukung yang berkualitas.
yang merupakan usaha secara formal dan terorga- Dukungan organisasi yang perlu diperhatikan
nisir serta terencana untuk mencapai keseimbangan dukungan karir.
antara kepentingan karir individu dengan kebutuhan
organisasi.14 SARAN
Manajemen Eka Hospital dituntut untuk mem- Penelitian ini menyarankan bahwa manajemen
buat perencanaan stratejik untuk pengembangan Eka Hospital perlu mengembangkan manajemen karir
karir spesialis. Penyusunan perencanaan karir spe- bagi dokter spesialis purna waktu A dengan memper-
sialis khususnya dan pengembangan Eka Hospital hatikan keinginan individu dan tanpa mengesamping-
secara umum sebaiknya melibatkan para spesialis kan kepentingan organisasi. Selain itu, manajemen
sebagai upaya melekatkan spesialis terhadap Eka perlu menciptakan komunikasi dialogis untuk me-
Hospital. Keterlibatan adalah suatu proses partisi- nampung aspirasi dokter spesialis yang berkaitan
pasi yang menggunakan seluruh kapasitas karyawan dengan pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi
yang dirancang untuk meningkatkan komitmen bagi sehingga dokter spesialis merasa dilibatkan dalam
keberhasilan suatu organisasi.15 Keterlibatan atau pengambilan keputusan.
partisipasi pegawai dalam aktivitas-aktivitas kerja
penting untuk diperhatikan karena adanya keterlibat- REFERENSI
an pegawai menyebabkan mereka akan mau dan 1. de Jong JD, Heiligers P, Groenewegen PP, dan
senang bekerja sama baik dengan pimpinan ataupun Hingstman L. Why are some medical special-
dengan sesama teman kerja dan menggambarkan ists working part-time, while others work full-
keterlekatan sebagai melibatkan dua arah antara time? Health Policy,2006; 78: 235–48.
dokter spesialis dengan manajemen RS dan keterle- 2. Schaufeli, W and Bakker A. Utrecht work en-
katan itu mempengaruhi pembuat keputusan.16 Meli- gagement scale, preliminary Manual, Occupa-
batkan diri dimulai dan menjadi bagian integrasi dari tional Health Psychology Unit Utrecht Univer-
proses pengambilan keputusan, bukan hanya me- sity, 2003;1(November).
nambah atau memilih salah satu atau dari pilihan 3. Macey WH, Schneider B, Barbera KM. em-
yang diberikan. Kuncinya adalah proses dua arah ployee engagement, tools for analysis, practice,
dan berlangsung terus, serta bersifat aktif. and competitive advantage, John Wiley and
Sons Ltd, United Kingdom, 2009.
KESIMPULAN 4. Saks AM. Antecedents and consequences of
Hanya sepertiga dokter spesialis yang mempu- employee engagement, Journal of Managerial
nyai keterlekatan kuat dengan Eka Hospital (BSD Psychology, 2006;21(7):601-619.
City dan Pekanbaru). Persepsi mengenai sistem 5. Sparks, M. Medical practice surveying in the
remunerasi juga relatif baik, khususnya dokter midst of organizational transformation. Journal
spesialis yang bekerja di Eka Hospital Pekanbaru. of Satisfaction Monitor,2004; 5(17) October:1-12.
Hal ini karena kebanyakan spesialis di Eka Hospi- 6. Azhary, ME.Potret bisnis rumah sakit Indonesia,
tal di Pekanbaru adalah spesialis fresh graduate yang Economic Review .2009;218 (December):1-8.
belum banyak pasiennya. 7. Sulastomo. Manajemen kesehatan, PT Grame-
Sistem remunerasi guaranteed income belum dia Pustaka Utama, Jakarta, 2005.
memberikan pengaruh terhadap keterlekatan dokter 8. McMurray JE, Heiligers PJM, Shugerman RP,
spesialis. Dokter spesialis yang mempunyai keterle- Douglas JA, Gangnon RE, Voss C, Costa ST.
katan kuat dengan Eka Hospital adalah dokter and Linzer, Mark, Part-time medical practice:
spesialis yang berpersepsi baik terhadap sistem where is it headed?, The American Journal of
remunerasi, purna waktu A, bekerja di Eka Hospital Medicine, 2005;118(1):87-92.

122  Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 15, No. 3 September 2012
Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan

9. Thommasen, HV, van der Weyde MP, Michalos 12. Handoko TH. Manajemen personalia dan sum-
AC, Zumbo BD, and Hagn CA Satisfaction with ber daya manusia, BPFE, Yogyakarta. 2001.
work and quality of life among British Columbia’s 13. Mathis RL dan Jackson JH. Manajemen sumber
physicians, BC Medical Journal, 2002;44 (4): daya manusia (terjemahan), Edisi pertama.
188-95. Salemba Empat, Jakarta, 2002.
10. Trisnatoro L. Memahami penggunaan ilmu eko- 14. Sulistyani AT. dan Rosidah. Manajemen sumber
nomi dalam manajemen rumah sakit, Gadjah daya manusia, Graha Ilmu, Yogyakarta.2002.
Mada University Press, Yogyakarta. 2005. 15. Robbin RP. Perilaku organisasi, edisi kesepu-
11. Hogan H I. Basnett, MM. Consultants’ attitudes luh. PT Indeks, Jakarta, 2006.
to clinical governance: Barriers and incentives 16. Ham, Chris & Dickinson, Helen. Engaging doc-
to engagement, Public Health, 2007;121, 614– tors in leadership: what can we learn from inter-
22. national experience and research evidence?,
University of Birmingham, London, UK, 2008.

Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 15, No. 3 September 2012  123

You might also like