You are on page 1of 14

LAPORAN PRAKTIKUM TEORI RESPON

BUTIR
ANALISIS TARAF KESUKARAN DAN DAYA BEDA BUTIR SOAL DAN TES

Dosen Pengampu:
Didik Setyawarno, M.Pd

Dosen Pengampu:
Didik Setyawarno, M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN IPA, FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU


PENGETAHUAN ALAM
Kampus Pusat UNY, Jln Colombo No 1, Yogyakarta 55281
PRAKTIKUM 2
ANALISIS TARAF KESUKARAN DAN DAYA BEDA BUTIR SOAL DAN TES

A. Tujuan
Mahasiswa mampu untuk menganalisis butir soal pilihan ganda (data dikotomi)
untuk menentukan indek daya beda dan taraf kesukaran butir soal dan
instrumen.

B. Dasar Teori
1. Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran tes adalah kesulitan tes dipandang dari kemampuan peserta
didik untuk menjawab soal yang digunakan untuk tes; artinya, tes tersebut akan
lebih banyak dapat dijawab benar oleh peserta didik yang pandai dan lebih
banyak dijawab salah oleh peserta didik yang bodoh. Tingkat kesukaran butir tes
merupakan bilangan yang menunjukkan proporsi peserta ujian (testee) yang
dapat menjawab betul butir soal tersebut. Sedangkan tingkat kesukaran
perangkat tes adalah bilangan yang menunjukkan rata-rata proporsi testee yang
dapat menjawab seluruh (perangkat) tes tersebut. Rumus tingkat kesukaran
instrumen tes untuk soal bentuk pilihan ganda maupun uraian sebagai berikut.

P p=
∑ Pi
n
Keterangan :
Pp = tingkat kesukaran perangkat tes
P = tingkat kesukaran tiap butir
n = banyaknya butir tes

Tingkat kesukaran tiap butir soal berbentuk pilihan ganda, dihitung dengan
rumus :
n
Pi = B
n
Keterangan :
Pi = tingkat kesukaran butir tes pilihan ganda nomor i
nB = banyaknya subyek yang menjawab soal dengan betul
n = jumlah subyek (testee) seluruhnya

Pada tingkat kesukaran soal tes esai/uraian, dihitung dengan menggunakan


rumus:
x́ i
Pi =
sm

Keterangan :
Pi = tingkat kesukaran butir tes uraian nomor i
x́ i = rata-rata skor butir soal
sm = skor maksimal setiap butir yang ditetapkan

1
Kriteria tingkat kesukaran (P) :
0,00 – 0,30 = sukar
0,31 – 0,70 = sedang*
0,71 – 1,00 = mudah

Referesni lain ada yang menyatakan bahwa tes yang baik adalah tes yang
memiliki taraf kesukaran antara 0,25 – 0,75.

2. Daya Beda
Daya pembeda tes adalah kemampuan tes untuk membedakan antara peserta
didik yang pandai (kelompok atas) dan bodoh (kelompok bawah); artinya, jika tes
tersebut diberikan kepada anak yang tergolong pandai akan lebih banyak dapat
dijawab dengan benar, sedangkan jika diberikan kepada peserta didik yang
tergolong bodoh akan lebih banyak dijawab salah. Daya pembeda tes yang baik
adalah antara 20% - 80% atau antara 30% - 70%. Daya beda butir tes ialah
kemampuan butir tes tersebut membedakan antara testee kelompok atas
(pinter) dan testee kelompok bawah (lemah). Daya beda perangkat tes adalah
rata-rata kemampuan tiap butir tes membedakan antara testee kelompok atas
(pinter) dan testee kelompok bawah (lemah). Rumus untuk menghitung tingkat
daya beda tes berbentuk pilihan ganda atau uraian sebagai berikut.
P
∑ (¿ ¿ A−PB ) = ∑ Di
n n
D p=¿
Keterangan :
Dp = Daya beda instrumen tes
n = jumlah butir tes

Rumus untuk menghitung daya beda butir tes berbentuk pilihan ganda adalah
sebagai berikut :
n n
Di= BA − BB atau Di=P A −PB
nA nB
Keterangan:
Di = Daya beda butir soal nomor i
nBA = jumlah subyek yang menjawab betul pada kelompok atas
nBB = jumlah subyek yang menjawab betul pada kelompok bawah
nA = jumlah subyek kelompok atas
nB = jumlah subyek kelompok bawah

Rumus untuk menghitung daya beda butir tes berbentuk uraian adalah sebagai
berikut :
x́i A − x́ iB
Di=
sm
Keterangan:
Di = Daya beda butir soal nomor i

2
x́ iA = rata-rata skor kelompok atas pada butir soal nomor i
x́ iB = rata-rata skor kelompok bawah pada butir soal nomor i
sm = skor maksimal setiap butir yang ditetapkan

Kriteria Daya Beda (D) :


0,00 – 0,19 = kurang baik
0,20 – 0,39 = cukup baik
0,40 – 0,70 = baik
0,71 – 1,00 = sangat baik
* Jika “D” negatif, soal tersebut sangat buruk dan harus dibuang.

3
C. Data Butir Soal
1. Data jawaban dari soal objektif (pilihan ganda: benar 1, salah 0) yang terdiri
dari 10 nomor dan dikerjakan oleh 20 siswa
Nomor butir Tes Objektif
Respo
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
nden
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
5 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
7 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0
8 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
9 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
10 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1
11 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
12 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0
13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1
17 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1
20 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1

2. Data jawaban dari soal uraian dengan skor maksimal seragam (minimal 0 dan
maksimal 5) dari 10 butir soal uraian yang diisi oleh 20 peserta
Nomor Butir Uraian
Respon 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
den
1 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3
2 2 4 3 4 4 3 4 4 4 3
3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3
5 2 3 2 4 3 4 2 4 2 3
6 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5
7 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4
8 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5
9 3 4 3 4 5 4 3 3 4 4
10 2 4 4 2 3 3 2 3 4 3
11 2 3 4 3 2 4 2 2 4 2
12 3 2 1 4 5 4 3 3 4 4
13 4 3 2 5 4 4 4 3 2 4
14 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4
15 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4
16 4 4 4 4 4 4 3 4 5 3
17 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4
18 4 4 5 4 5 3 2 4 5 4
19 3 5 4 5 5 4 2 5 4 3
4
20 3 5 4 5 5 4 2 5 4 3

5
D. Prosedur Kerja dan Alat Bantu
1. Gunakan rumus yang berlaku pada teori test klasik untuk menentukan tingkat
kesukaran perangkat tes, tingkat kesukaran butir tes, daya beda perangkat
tes, dan daya beda butir tes yang sesuai dengan jenis data.
2. Gunakan bantuan aplikasi Ms. Excel untuk menghitungnya.
3. Buatlah tabel yang bisa membantu dalam menganalisisnya.
4. Bandingkan hasil hitungan dengan nilai tabel/ acuan untuk menentukan
status butir.

E. Analisis Data dengan Aplikasi Excel


1. Analisis tingkat kesukaran dan daya beda butir objektif/ PG
 Analisis Tingkat Kesukaran
Dengan menggunakan rumus tingkat kesukaran butir tes pilihan ganda
dan tingkat kesukaran perangkat tes sebagai berikut:
nB
Pi =
n

Keterangan :
Pi = tingkat kesukaran butir tes pilihan ganda nomor i
nB = banyaknya subyek yang menjawab soal dengan betul
n = jumlah subyek (testee) seluruhnya

P p=
∑ Pi
n
Keterangan :
Pp = tingkat kesukaran perangkat tes
P = tingkat kesukaran tiap butir
n = banyaknya butir tes

Diperoleh hasil analisis axcel sebagai berikut:

Respon 1 SKOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9
den 0 TOTAL
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
11 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
4 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8
8 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8
14 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8
10 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 7
16 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 7
20 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 6
17 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 5
7 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 4
19 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 4
6
5 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 3
12 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 3
9 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2
2 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pi 0.45 0.75 0.65 0.55 0.55 0.55 0.55 0.55 0.5 0.6

ΣPi 5.7
Pp 0.57

Kriteria tingkat kesukaran (P) :


0,00 – 0,30 = sukar
0,31 – 0,70 = sedang
0,71 – 1,00 = mudah

 Daya beda butir


Dengan menggunakan rumus Daya beda butir untuk soal pilihan ganda
seperti dibawah ini:
n n
Di= BA − BB atau Di=P A −PB
nA nB
Keterangan:
Di = Daya beda butir soal nomor i
nBA = jumlah subyek yang menjawab betul pada kelompok atas
nBB = jumlah subyek yang menjawab betul pada kelompok bawah
nA = jumlah subyek kelompok atas
nB = jumlah subyek kelompok bawah

Sehingga diperoleh hasil analisis axcel sebagai berikut:


- Kelompok atas
Res
po SKOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
nd TOTA
en L
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
11 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
4 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8
8 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8
14 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8
10 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 7
16 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 7
nBA 9 9 8 8 8 9 10 8 8 9
7
nA 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
PA 0.9 0.9 0.8 0.8 0.8 0.9 1 0.8 0.8 0.9

- Kelompok Bawah
Res
pon 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SKOR
den TOTAL
20 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 6
17 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 5
7 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 4
19 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 4
5 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 3
12 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 3
9 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2
2 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
nBB 0 6 5 3 3 2 1 3 2 3
nB 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
PB 0 0.6 0.5 0.3 0.3 0.2 0.1 0.3 0.2 0.3

Butir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Soal
Di 0.9 0.3 0.3 0.5 0.5 0.7 0.9 0.5 0.6 0.6
Rata
rata 0.58

2. Analisis tingkat kesukaran dan daya beda soal uraian


a. Tingkat Kesukaran soal uraian
skor
Responde Nomor Butir Uraian total
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
6 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 43
18 4 4 5 4 5 3 2 4 5 4 40
19 3 5 4 5 5 4 2 5 4 3 40
20 3 5 4 5 5 4 2 5 4 3 40
3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39
8 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5 39
16 4 4 4 4 4 4 3 4 5 3 39
14 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 38
9 3 4 3 4 5 4 3 3 4 4 37
15 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 36
17 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 36
2 2 4 3 4 4 3 4 4 4 3 35
7 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 35
13 4 3 2 5 4 4 4 3 2 4 35
12 3 2 1 4 5 4 3 3 4 4 33
4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 32
8
1 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 31
10 2 4 4 2 3 3 2 3 4 3 30
5 2 3 2 4 3 4 2 4 2 3 29
11 2 3 4 3 2 4 2 2 4 2 28
3.1 3.4 3.7 3.9 3.7
rata rata 5 3.7 5 5 5 3.7 3 5 3.7 3.6
tingkat 0.6 0.7 0.6 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7
kesukaran 3 4 9 5 9 4 0.6 5 4 0.72 0.715
b. daya beda soal uraian
- Kelompok Atas

Responde Nomor Butir Uraian


n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 skor total
6 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 43
18 4 4 5 4 5 3 2 4 5 4 40
19 3 5 4 5 5 4 2 5 4 3 40
20 3 5 4 5 5 4 2 5 4 3 40
3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39
8 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5 39
16 4 4 4 4 4 4 3 4 5 3 39
14 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 38
9 3 4 3 4 5 4 3 3 4 4 37
15 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 36
17 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 36
BA 39 44 42 44 47 43 34 46 45 43
JA 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
3.9
PA 3.5 4 3.82 4 4.3 3.91 3.1 4.2 4.09 1

- Kelompok Bawah
skor
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 total
2 2 4 3 4 4 3 4 4 4 3 35
7 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 35
13 4 3 2 5 4 4 4 3 2 4 35
12 3 2 1 4 5 4 3 3 4 4 33
4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 32
1 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 31
10 2 4 4 2 3 3 2 3 4 3 30
5 2 3 2 4 3 4 2 4 2 3 29
11 2 3 4 3 2 4 2 2 4 2 28
BB 24 30 27 31 32 31 26 29 29 29
JB 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9
2.6 3.3 3.4 2.8 3.2 3.2 3.2
PB 7 3 3 3.4 3.6 4 9 2 22 2

0. 0. 0.8 0.5 0. 0.4 0. 0.8 0.6


PA-PB 9 7 2 6 7 6 2 1 7 9
Sm 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Daya Beda 0. 0. 0.1 0.1 0. 0.0 0 0. 0.1 0.1

9
2 1 6 1 1 9 2 7 4

F. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis tersebut, tuliskan kesimpulan yang dapat diperoleh.
1. Analisis tingkat kesukaran dan daya beda butir objektif/ PG

- Tingkat Kesukaran
a. Butir 1 memiliki nilai tingkat kesukaran sebesar 0,45 terletak pada rentan
0,31 – 0,70 yang termasuk pada kriteria soal dengan tingkat
kesukaran sedang.
b. Butir 2 memiliki nilai tingkat kesukaran sebesar 0,75 terletak pada rentan
0,71 – 1,00 yang termasuk pada kriteria soal dengan tingkat
kesukaran mudah.
c. Butir 3 memiliki nilai tingkat kesukaran sebesar 0,65 terletak pada rentan
0,31 – 0,70 yang termasuk pada kriteria soal dengan tingkat
kesukaran sedang.
d. Butir 4 memiliki nilai tingkat kesukaran sebesar 0,55 terletak pada rentan
0,31 – 0,70 yang termasuk pada kriteria soal dengan tingkat
kesukaran sedang.
e. Butir 5 memiliki nilai tingkat kesukaran sebesar 0,55 terletak pada rentan
0,31 – 0,70 yang termasuk pada kriteria soal dengan tingkat
kesukaran sedang.
f. Butir 6 memiliki nilai tingkat kesukaran sebesar 0,55 terletak pada rentan
0,31 – 0,70 yang termasuk pada kriteria soal dengan tingkat
kesukaran sedang.
g. Butir 7 memiliki nilai tingkat kesukaran sebesar 0,55 terletak pada rentan
0,31 – 0,70 yang termasuk pada kriteria soal dengan tingkat
kesukaran sedang.
h. Butir 8 memiliki nilai tingkat kesukaran sebesar 0,55 terletak pada rentan
0,31 – 0,70 yang termasuk pada kriteria soal dengan tingkat
kesukaran sedang.
i. Butir 9 memiliki nilai tingkat kesukaran sebesar 0,5 terletak pada rentan
0,31 – 0,70 yang termasuk pada kriteria soal dengan tingkat
kesukaran sedang.
j. Butir 10 memiliki nilai tingkat kesukaran sebesar 0,6 terletak pada rentan
0,31 – 0,70 yang termasuk pada kriteria soal dengan tingkat
kesukaran sedang.

10
Dan tes memiliki nilai Pp (tingkat kesukaran perangkat tes) sebesar
0,57 yang terletak diantara rentan nilai 0,25 – 0,75 yang menyatakan bahwa
tes tersebut termasuk kategori tes yang baik.

- Daya Beda Butir


a. Soal nomor 1 memiliki Daya beda butir nilai sebesar 0.9 terletak pada
rentan 0,71 – 1,00 yang termasuk pada kriteria soal dengan daya beda
sangat baik.
b. Soal nomor 1 memiliki Daya beda butir nilai sebesar 0.3 terletak pada
rentan 0,20 – 0,39 yang termasuk pada kriteria soal dengan daya beda
cukup baik.
c. Soal nomor 1 memiliki Daya beda butir nilai sebesar 0.3 terletak pada
rentan 0,20 – 0,39 yang termasuk pada kriteria soal dengan daya beda
cukup baik.
d. Soal nomor 1 memiliki Daya beda butir nilai sebesar 0.5 terletak pada
rentan 0,40 – 0,70 yang termasuk pada kriteria soal dengan daya beda
baik.
e. Soal nomor 1 memiliki Daya beda butir nilai sebesar 0.5 terletak pada
rentan 0,40 – 0,70 yang termasuk pada kriteria soal dengan daya beda
baik.
f. Soal nomor 1 memiliki Daya beda butir nilai sebesar 0.7 terletak pada
rentan 0,40 – 0,70 yang termasuk pada kriteria soal dengan daya beda
baik.
g. Soal nomor 1 memiliki Daya beda butir nilai sebesar 0.9 terletak pada
rentan 0,71 – 1,00 yang termasuk pada kriteria soal dengan daya beda
sangat baik
h. Soal nomor 1 memiliki Daya beda butir nilai sebesar 0.5 terletak pada
rentan 0,40 – 0,70 yang termasuk pada kriteria soal dengan daya beda
baik.
i. Soal nomor 1 memiliki Daya beda butir nilai sebesar 0.6 terletak pada
rentan 0,40 – 0,70 yang termasuk pada kriteria soal dengan daya beda
baik.
j. Soal nomor 1 memiliki Daya beda butir nilai sebesar 0.6 terletak pada
rentan 0,40 – 0,70 yang termasuk pada kriteria soal dengan daya beda
baik.
Dan tes memiliki nilai daya beda tes sebesar 0,58 yang terletak diantara
rentan nilai 0,25 – 0,75 yang menyatakan bahwa tes tersebut memiliki daya
beda yang baik.

2. Analisis tingkat kesukaran dan daya beda soal uraian


- Tingkat Kesukaran
a. Butir 1 memiliki nilai tingkat kesukaran sebesar 0,63 terletak pada rentan
0,31 – 0,70 yang termasuk pada kriteria soal dengan tingkat
kesukaran sedang.
b. Butir 2 memiliki nilai tingkat kesukaran sebesar 0,74 terletak pada rentan
0,71 – 1,00 yang termasuk pada kriteria soal dengan tingkat
kesukaran mudah.
c. Butir 3 memiliki nilai tingkat kesukaran sebesar 0,69 terletak pada rentan
11
0,31 – 0,70 yang termasuk pada kriteria soal dengan tingkat
kesukaran sedang.
d. Butir 4 memiliki nilai tingkat kesukaran sebesar 0,75 terletak pada rentan
0,31 – 0,70 yang termasuk pada kriteria soal dengan tingkat
kesukaran sedang.
e. Butir 5 memiliki nilai tingkat kesukaran sebesar 0,79 terletak pada rentan
0,31 – 0,70 yang termasuk pada kriteria soal dengan tingkat
kesukaran sedang.
f. Butir 6 memiliki nilai tingkat kesukaran sebesar 0,74 terletak pada rentan
0,71 – 1,00 yang termasuk pada kriteria soal dengan tingkat
kesukaran mudah.
g. Butir 7 memiliki nilai tingkat kesukaran sebesar 0,6 terletak pada rentan
0,31 – 0,70 yang termasuk pada kriteria soal dengan tingkat
kesukaran sedang.
h. Butir 8 memiliki nilai tingkat kesukaran sebesar 0,75 terletak pada rentan
0,71 – 1,00 yang termasuk pada kriteria soal dengan tingkat
kesukaran mudah.
i. Butir 9 memiliki nilai tingkat kesukaran sebesar 0,74 terletak pada rentan
0,71 – 1,00 yang termasuk pada kriteria soal dengan tingkat
kesukaran mudah.
j. Butir 10 memiliki nilai tingkat kesukaran sebesar 0,72 terletak pada rentan
0,71 – 1,00 yang termasuk pada kriteria soal dengan tingkat
kesukaran mudah.

Dan tes memiliki nilai Pp (tingkat kesukaran perangkat tes) sebesar


0,715 yang terletak diantara rentan nilai 0,25 – 0,75 yang menyatakan
bahwa tes tersebut termasuk kategori tes yang baik.

- Daya Beda Butir


a. Soal nomor 1 memiliki Daya beda butir nilai sebesar 0.18 terletak pada
rentan 0,00 – 0,19 yang termasuk pada kriteria soal dengan daya beda
kurang baik.
b. Soal nomor 1 memiliki Daya beda butir nilai sebesar 0.13 terletak pada
rentan 0,00 – 0,19 yang termasuk pada kriteria soal dengan daya beda
kurang baik.
c. Soal nomor 1 memiliki Daya beda butir nilai sebesar 0.16 terletak pada
rentan 0,00 – 0,19 yang termasuk pada kriteria soal dengan daya beda
kurang baik.
d. Soal nomor 1 memiliki Daya beda butir nilai sebesar 0.11 terletak pada
rentan 0,00 – 0,19 yang termasuk pada kriteria soal dengan daya beda
kurang baik.
e. Soal nomor 1 memiliki Daya beda butir nilai sebesar 0.14 terletak pada
rentan 0,00 – 0,19 yang termasuk pada kriteria soal dengan daya beda
kurang baik.
f. Soal nomor 1 memiliki Daya beda butir nilai sebesar 0.09 terletak pada
rentan 0,00 – 0,19 yang termasuk pada kriteria soal dengan daya beda
kurang baik.
g. Soal nomor 1 memiliki Daya beda butir nilai sebesar 0.04 terletak pada
12
rentan 0,00 – 0,19 yang termasuk pada kriteria soal dengan daya beda
kurang baik
h. Soal nomor 1 memiliki Daya beda butir nilai sebesar 0.19 terletak pada
rentan 0,00 – 0,19 yang termasuk pada kriteria soal dengan daya beda
kurang baik.
i. Soal nomor 1 memiliki Daya beda butir nilai sebesar 0.17 terletak pada
rentan 0,00 – 0,19 yang termasuk pada kriteria soal dengan daya beda
kurang baik.
j. Soal nomor 1 memiliki Daya beda butir nilai sebesar 0.14 terletak pada
rentan 0,00 – 0,19 yang termasuk pada kriteria soal dengan daya beda
kurang baik.
Dan tes memiliki nilai daya beda tes sebesar 0,136 yang terletak diantara
rentan nilai 0,25 – 0,75 yang menyatakan bahwa tes tersebut memiliki daya
beda yang kurang baik.

13

You might also like