Professional Documents
Culture Documents
Bhs Indo Jurna PDF
Bhs Indo Jurna PDF
Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako
ABSTRACT
ABSTRAK
36
Natural Science: Journal of Science and Technology ISSN-p: 2338-0950
Vol 7 (1) : 36 – 43 (Maret 2018) ISSN-e: 2541-1969
Dalam ilmu Fisika dan geologi ada bahan dengan vektor magnetisasi M, yang
atau purba. Paleotsunami berarti tsunami Magnetisasi yang dimiliki pada suatu
purba atau tsunami yang terjadi pada bahan pada umumnya bergantung pada
zaman dahulu. Provinsi Sulawesi Tengah medan magnetik, namun demikian ada
hingga tahun 2000 telah dilanda tsunami sebagian kecil bahan yang memiliki
sebanyak 24 kali, meskipun tidak semua magnitisasi secara spontan tanpa kehadiran
kejadian gempabumi, hanya ada 7 data vektor medan magnetik dan magnetisasi
kejadian tsunami yang benar-benar pada suatu bahan tersebut diberikan oleh
(Daryono, 2011)
Dimana M adalah momen magnetik
Penelitian paleotsunami ini bertujuan
per satuan volume (A/m), H adalah kuat
untuk mengetahui tsunami yang pernah
medan magnetik (A/m) dan k adalah
terjadi dimasa-masa lalu berdasarkan
pembanding yang dikenal dengan
bukti-bukti fisik. Bukti-bukti yang
suseptibilitas magnetik per satuan volume.
dimaksud umumnya berupa endapan-
Untuk bahan isotripi, berupa skala biasa.
endapan tsunami. Material endapan
Tetapi bahan anisotropi, M tidak selalu
tsunami yang perlu diteliti untuk
searah dengan H sehingga k biasanya
mengetahui sifat-sifat magnetik dan
dinyatakan dengan sebuah tensor orde dua
nonmagnetik endapan tsunami.
(Tauxe, 1998).
Pengukuran magnetik yang dilakukan
Granulometri adalah metode analisis
dengan metode suseptibilitas,
batuan sedimen menggunakan analisis
memungkinkan untuk mengetahui
pada ukuran batuan sedimen. Menurut
mineralogi dari mineral–mineral magnetik
Friedman (1979) analisis besar butir dapat
pada endapan tsunami. Pengukuran non
dipakai untuk mengetahui proses–proses
magnetik dengan menggunakan metode
selama sedimentasi dan dapat digunakan
granulometri akan mencerminkan proses
untuk menginterpretasikan lingkungan
transportasi serta deposisi material
pengendapan bahkan analisis besar butir
sedimen.
sama pentingnya dengan metode–metode
Suseptibilitas magnetik merupakan
lainnya. Analisis ini bertujuan untuk
kesebandingan antara vektor medan
menentukn harga rata-rata, pemilahan,
penelitian ini adalah pasir yang terdapat di dari bibir bibir pantai.
magnetik. 8
m3/kg merupakan suseptibilitas bersifat
Dalam pengambilan sampel dilkukan paramagnetik. Pada daerah penelitian di
dengan menggunakan 2 metode, yaitu; Desa Tonggolobib ini lebih didominasi
1. Dengan membuat parit sampel pada dengan aluvium dan endapan pantai yang
menyimpan sedimen tsunami. Parit daerah ini yang merupakan sedimen yang
sampel dibuat dengan ukuran 1/2 m x terbentuk dari aktivitas pada laut dangkal
Terpilah
04 A 0,00Φ 1,00 0,92 0,1 Halus 1,54 Runcing
Sedang
Terpilah Sangat
04 B -0,45Φ 1,35 0,79 -0,44 0,88 Datar
Sedang kasar
Terpilah Sangat
04 C -0,55Φ 1,51 0,66 -0,54 0,85 Datar
Baik kasar
Terpilah Sangat
11 A 0,18Φ 0,88 0,95 0,07 Halus 1,51
Sedang Runcing
Terpilah Sangat Sangat
11 B 0,08Φ 0,58 0,89 2,13 1,72
Sedang halus Runcing
Terpilah Sangat
11 C 0,00Φ 1,00 0,95 0,15 Halus 1,84
Sedang Runcing
yaitu runcing, yang memiliki sedimen dilakukan di Desa Tonggolobibi dan Kota
yang terpilah baik. Palu didapatkan karakteristik dengan
Skweness memberkan informasi metode granulometri didapatkan bahwa di
terhadap kecenderungan sebaran butiran daerah Tonggolobibi pada sampel 03 B, 06
sedimen. Jika kemiringan postif maka C dan 09 B ditemukan endapan tsunami
sebaran butiran cenderung didominasi oleh sedangkan untuk kota Palu ditemukan
partikel-partikel halus dan sebaliknya nilai endapan tsunami titik 10.
kemiringan negatif sebaran butiran
UCAPAN TERIMAKASIH
sedimen cenderung didominasi oleh
Terimakasih untuk : Bapak Moh.
partikel-partikel kasar. Kecenderungan ini
Rusli yang membantu mengukur sampel
secara langsung menggambarkan dominasi
batuan di Lab. ITB, Tim yang membantu
kekuatan energi yang bekerja (Rifardi,
dalam pengambilan sampel endapan
2012). Rata-rata nilai kemiringan pada
tsunami.
sampel ini berada pada kisaran -1,00
hingga -0,1 kecual pada titik sampel 03A, DAFTAR PUSTAKA
04A, 05A, 06A, 07A dan 09 A yang Daryono (2011). Tataan Tektonik Dan
Sejarah Kegempaan Palu, Sulawesi
bernilai positif sedangkan sampel 01A dan Tengah, Badan Meteorologi
03B yang memiliki nilai yang mendekati Klimatologi Dan Geofisika
(BMKG)
simetris. Nilai negatif pada sampel
Dayer, K. (1986). Coastal and Estuarine
menunjukkan bahwa pada titik sampel Sedminet Dynamics. John wiley
tersebut didominasi oleh partikel yang and sons. Chichester.
berukuran lebih kasar. Menurut Rifardi Friedman GM. (1979). Differences in size
distribution of population of
(2012) kapasitas dan kompetensi arus dan particles among sands of various
gelombang lebih besar dibandingkan origins. Sedimentologi. 26:3-32.
dengan titik sampel lainnya, seiring Rifardi. (2012). Ekologi Sedimen Laut
Modern, UR PRESS, Pekanbaru.
dengan peningkatan energi dan kecepatan
Tauxe, L., Gee, J.S., dan Staudigel, H.
aliran gelombang sehingga dapat (1998). Flow Direction in Dikes
mengangkut material sedimen yang from Anisotropy of Magnetic
Susceptibilitas Data: The
berukuran lebih besar. Begitupun Bootstrap Way, Journal Of
sebaliknya pada nilai positif yang lebih Geophysical Research.Volume 103
Tjia, HD. dan TH, Zakaria. (1974). Palu-
dominan membawa partikel dengan
Koro strike-slip fault zone, Central
ukuran butir yang halus karena kapasitas Sulawesi. Sains Malaysia. 3. 67-
88.
arus dan gelombang yang kecil.
Berdasarkan penelitan yang telah
Karakteristik Endapan Tsunami Berdasarkan Metode Granulometri dan Metode Suseptibilitas
di Sulawesi Tengah
(Mutiara Kusumawardani dkk)
43