You are on page 1of 14

ERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DESA SAMIR DALAM MENINGKATKAN

KESEHATAN MASYARAKAT Oleh : Dra. NUNUN NURHAJATI, M.Si. ABSTRAK Menciptakan hidup sehat
sebenarnya sangatlah mudah serta murah, apabila dibandingkan dengan biaya yang harus
dikeluarkan untuk pengobatan apabila mengalami gangguan kesehatan cukup mahal. Hidup sehat
merupakan hal yang seharusnya diterapkan oleh setiap orang, mengingat manfaat yang ditimbulkan
akan sangat banyak, mulai dari konsentrasi kerja, kesehatan dan kecerdasan anak sampai dengan
keharmonisan keluarga. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan
yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya
sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan – kegiatan kesehatan dan
berperan aktif dalam kegiatan–kegiatan kesehatan di masyarakat. Dari 10 indikator PHBS, hasil
penelitian pada masyarakat desa Samir diketahui bahwa ada 7 indikator yang telah memenuhi target
PHBS dan ada 3 indikator yang hasilnya berada dibawah target/dibawah 70%. Hasil selengkapnya: 1.
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (100%), 2. Bayi di beri ASI ekslusif (17%), 3.
Menimbang balita setiap bulan (100%), 4. Ketersediaan air bersih (84,1%), 5. Mencuci tangan
dengan air bersih dan sabun (100%), 6. Ketersediaan jamban sehat (82,3%), 7. Memberantas jentik
nyamuk (70,5%), 8. Makan buah dan sayur (52%), 9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari(100%),10.
Tidak merokok dalam rumah (40%) Adapun faktor yang mempengaruhi masyarakat melakukan PHBS
terutama yang menghambat adalah: Tingkat pendidikan, dan kurangnya sarana kesehatan. Kata
Kunci : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Kesehatan Masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar
Belakang Masalah kesehatan yang ada dimasyarakat sangatlah banyak dan beragam macamnya.
Penelusuran dari rumah ke rumah merupakan cara yang paling efektif untuk mengetahui secara
nyata masalah kesehatan yang sebenarnya sedang dihadapi oleh masyarakat. Sebagian masyarakat
ada yang menyadari bahwa ada masalah kesehatan yang sedang dialami dan sebagian masyarakat
juga ada yang tidak menyadari bahwa terdapat masalah kesehatan yang dialami. Hidup sehat
merupakan suatu hal yang seharusnya memang diterapkan oleh setiap orang, mengingat manfaat
kesehatan yang sangat penting bagi setiap manusia, mulai dari konsentrasi dalam bekerja dan
beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari tentu memerlukan kesahatan, baik kesehatan pribadi
maupun kesehatan anak serta keluargauntuk mencapai keharmonisan keluarga. Menciptakan hidup
sehat sebenarnya sangatlah mudah serta murah, dibandingkan biaya yang harus kita keluarkan
untuk pengobatan apabila mengalami gangguan kesehatan. Akan tetapi yang kebanyakan yang
terjadi sudah mengidap penyakit baru mengobati sehingga akan membuat kerugian tersendiri bagi
yang mengalaminya. Menteri Kesehatan Republik Indonesia telah membuat Pedoman Pembinaan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor: 2269/MENKES/PER/XI/2011 yang mengatur upaya peningkatan perilaku hidup
bersih dan sehat atau disingkat PHBS di seluruh Indonesia dengan mengacu kepada pola manajemen
PHBS, mulai dari tahap pengkajian, perencanaan, dan pelaksanaan serta pemantauan dan penilaian.
Upaya tersebut dilakukan untuk memberdayakan masyarakat dalam memelihara, meningkatkan dan
melindungi kesehatannya sehingga masyarakat sadar, mau, dan mampu secara mandiri ikut aktif
dalam meningkatkan status kesehatannya. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua
perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluargaatau keluarga dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan – kegiatan
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan–kegiatan kesehatan di masyarakat (Depkes RI, 2007).
Pemberdayaan masyarakat harus dimulai dari rumah tangga atau keluarga, karena rumah tangga
yang sehat merupakan asset atau modal pembangunan di masa depan yang perlu dijaga,
ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Beberapa anggota rumah tangga mempunyai masa rawan
terkena penyakit menular dan penyakit tidak menular, oleh karena itu untuk mencegah penyakit
tersebut, anggota rumah tangga perlu diberdayakan untuk melaksanakan PHBS (Depkes, 2013).
Dengan demikian dalam pelaksanaan program PHBS di seluruh kawasan Indonesia juga
menggunakan 10 indikator PHBS yang harus diperaktikan dirumah tangga karena dianggap mewakili
atau dapat mencerminkan keseluruhan perilaku hidup bersih dan sehat, indikator tersebut adalah: 1.
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan. 2. Bayi di beri ASI ekslusif. 3. Menimbang balita
setiap bulan. 4. Ketersediaan air bersih. 5. Ketersediaan jamban sehat. 6. Memberantas jentik
nyamuk. 7. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun. 8. Tidak merokok dalam rumah. 9.
Melakukan aktifitas fisik setiap hari. 10.Makan buah dan sayur. PHBS merupakan salah satu indikator
untuk menilai kinerja pemerintah daerah kabupaten/kota di bidang kesehatan, yaitu pencapaian
70% rumah tangga sehat. Menurut Laporan Akuntanbilitas Kinerja Kementrian Kesehatan RI tahun
2014 bahwa target rumah tangga ber-PBHS adalah 70%. Dari yang ditargetkan pemerintah sebesar
70% tersebut propinsi Jawa Timur capaiannya masih dibawah standar yaitu 48,3%. B. Perumusan
Masalah Dari Uraian di atas maka dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana perilaku hidup
bersih dan sehat masyarakat desa Samir kecamatan Ngunut kabupaten Tulungagung dalam
meningkatkan kesehatan? 2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat
di desa Samir kecamatan Ngunut kabupaten Tulungagung? C. Tujuan Adapun tujuan yang hendak
dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) masyarakat di desa Samir kecamatan Ngunut kabupaten Tulungagung dalam meningkatkan
kesehatan. 2. Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat
di desa Samir kecamatan Ngunut kabupaten Tulungagung. D. Manfaat Penelitian ini dilakukan di
Desa Samir kecamatan Ngunut kabupaten Tulungagung. Ada beberapa kegunaan yang bisa
diwujudkan, antara lain : a. Sebagai bahan informasi untuk penulisan-penulisan yang serupa. b.
Sebagai bahan informasi untuk memperbaiki kelemahan atau kekurangan dalam meningkatkan
kesehatan masyarakat. c. Penulisan ini merupakan kesempatan untuk mengembangkan keilmuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Perilaku kesehatan adalah suatu respons seseorang
(organisme) terhadap stimulus atau objek yangberkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem
pelayanan kesehatan, makanan dan minuman, serta lingkungan. Perilaku kesehatan dapat
diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yaitu : 1. Perilaku pemeliharaan kesehatan, yaitu perilaku atau
usaha-usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk
penyembuhan bilamana sakit. 2. Perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas pelayanan
kesehata, yaitu perilaku yang menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat menderita
penyakit dan atau kecelakaan. Perilaku ini dimulai dari mengobati sendiri sampai mencari
pengobatan keluar negeri. 3. Perilaku kesehatan lingkungan, yaitu bagaimana seseorang merespons
lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial budaya, dan sebagainya, sehingga lingkungan
tersebut tidak memengaruhi kesehatannya. B. Konsep Dasar Teori Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) Perilaku hidup bersih sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau
menciptakan suatu kondisi bagiperorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka
jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan,
sikap dan perilaku melalui pendekatan pimpinan (advocacy), bina suasana (social support) dan
pemberdayaan masyarakat (empowerment). Masyarakat dapat mengenali dan mengatasi
masalahnya sendiri, dan dapat menerapkan caracara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan
meningkatkan kesehatannya (Notoatmodjo, 2007). Menyadari bahwa perilaku adalah sesuatu yang
rumit. Perilaku tidak hanya menyangkut dimensi kultural yang berupa sistem nilai dan norma,
melainkan juga dimensi ekonomi, yaitu hal-hal yang mendukung perilaku, maka promosi kesehatan
dan PHBS diharapkan dapat melaksanakan strategi yang bersifat paripurna (komprehensif),
khususnya dalam menciptakan perilaku baru. 1. Pengertian Perilakuan Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran
sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam kegiatankegiatan kesehatan dimasyarakat(Departemen Pekerjaan Umum,
2007: 112) PHBS adalah upaya memberikan pengalaman belajar bagi perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan
melakukan edukasi, guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan
Advokasi, Bina Suasana (Social Support) dan Gerakan Masyarakat (Empowerment) sehingga dapat
menerapkan cara-cara hidup sehat, dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan
kesehatan masyarakat (Depkes RI 2011). 2. PHBS Di Rumah Tangga Pola Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) di rumah tangga adalah upaya untuk memperdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau
dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan
kesehatan di masyarakat. Pola Hidup Bersih dan Sehat PHBS di rumah tangga dilakukan untuk
mencapai rumah tangga BerPHBS. Rumah tangga Ber-PHBS adalah rumah tangga yang melakukan 10
PHBS di rumah tangga yaitu : a. Persalinan di tolong oleh tenaga kesehatanb. Memberi bayi asi
ekslusif c. Menimbang balita setiap bulan d. Menggunakan air bersih e. Mencuci tangan dengan air
bersih dan sabun f. Menggunakan jamban sehat g. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu h.
Makan buah dan sayur setiap hari i. Melakukan aktifitas fisik setiap hari j. Tidak merokok di dalam
rumah (Departemen Pekerjaan Umum, 2007:113) 3. Manfaat PHBS Bagi Rumah Tangga a. Bagi
Rumah Tangga : 1) Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit. 2) Anak tumbuh
sehat dan cerdas. 3) Anggota keluarga giat bekerja. 4) Pengeluaran biaya rumah tangga dapat
ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah
pendapatan keluarga. b. Bagi Masyarakat: 1) Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.
2) Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah – masalah kesehatan. 3) Masyarakat
memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada. 4) Masyarakat mampu mengembangkan Upaya
Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) (Departemen Pekerjaan Umum, 2007:113) c. Sasaran
PHBS di Rumah Tangga Sasaran PHBS di rumah tangga adalah seluruh anggota keluarga, yaitu : 1)
Pasangan usia subur 2) Ibu hamil dan menyusui 3) Anak dan remaja 4) Usia lanjut 5) Pengasuh anak
4. Target Rumah Tangga berPHBS PHBS merupakan salah satu indikator untuk menilai kinerja
pemerintah daerah kabupaten/kota di bidang kesehatan, yaitu dengan pencapaian 70% rumah
tangga sehat (Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementrian RI TH 2014: 72) Untuk mengukur
keberhasilan sasaran strategis tersebut diatas, maka ditetapkan indikator “Persentase Rumah
Tangga yangmelaksanakan PHBS”. Rumah Tangga ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan
upaya untuk memberdayakan anggota keluarga agar tahu, mau, dan mampu melaksanakan perilaku
hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Rumah Tangga
Ber-PHBS didapatkan dari rumah tangga yang seluruh anggotanya berperilaku hidup bersih dan
sehat. a. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan Yang dimaksud tenaga kesehatan disini
seperti dokter, bidan dan tenaga paramedis lainnya. d. Bayi diberi ASI eksklusif Seorang ibu dapat
memberikan buah hatinya ASI Eksklusif yakni pemberian ASI tanpa makanan dan minuman
tambahan lain pada bayi mulai usia nol hingga enam bulan. e. Balita ditimbang setiap bulan
Penimbangan bayi dan Balita setiap bulan dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan Balita
tersebut setiap bulan. Penimbangan ini dilaksanakan di Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) mulai
usia 1 bulan hingga 5 tahun. f. Menggunakan air bersih Menggunakan air bersih dalam kehidupan
sehari-hari seperti memasak, mandi, hingga untuk kebutuhan air minum. Air yang tidak bersih
banyak mengandung kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. g.
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun Mencuci tangan di air mengalir dan memakaisabun
dapat menghilangkan berbagai macam kuman dan kotoran yang menempel di tangan sehingga
tangan bersih dan bebas kuman. F h. Menggunakan jamban sehat Jamban adalah suatu ruangan
yang mempunyaifasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok
atautempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan
unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya. Ada beberapa syarat untuk jamban
sehat, yakni tidak mencemari sumber air minum, tidak berbau, tidak dapat dijamah oleh serangga
dan tikus, tidak mencemari tanah sekitarnya, mudah dibersihkan dan aman digunakan, dilengkapi
dinding dan atap pelindung, penerangan dan ventilasi udara yang cukup, lantai kedap air, tersedia
air, sabun, dan alat pembersih. i. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu Lakukan
Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) di lingkungan rumah tangga. PJB adalah pemeriksaan tempat
perkembangbiakan nyamuk yang ada di dalam rumah, seperti bak mandi, WC, vas bunga, tatakan
kulkas, dan di luar rumah seperti talang air, dan lain-lain yang dilakukan secara teratur setiap
minggu. Selain itu, juga lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M (Menguras,
Mengubur, Menutup). j. Makan sayur dan buah setiap hari Konsumsi sayur dan buah sangat
dianjurkan karena banyak mengandung berbagai macam vitamin, serat danmineral yang bermanfaat
bagi tubuh. k. Melakukan aktivitas fisik setiap hari Aktifitas fisik, baik berupa olahragamaupun
kegiatan lain yang mengeluarkan tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik,
mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Jenis
aktifitas fisik yang dapatdilakukan dalam kehidupan sehari-hari yakni berjalan kaki,
berkebun,mencuci pakaian, dan lain-lainnya. l. Tidak Merokok di Dalam Rumah Hal ini dikarenakan
dalam satu puntung rokok yang diisap, akan dikeluarkan lebih dari 4.000 bahan kimia berbahaya,
diantaranya adalah nikotin, tar, dan karbon monoksida (CO). 5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Perilaku Hidup Sehat Menurut Lawrence Green faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku 3 faktor
utama. (Notoatmodjo, 2007:16-17), yakni : a. Faktor-faktor Predisposing (Predisposing Faktor)
Faktor-faktor predisposing adalah faktor-faktor yang mempermudah atau mempredisposisikan
terjadinya perilaku seseorang. Faktor-faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat
terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yangberkaitan dengan
kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, dan
sebagainya. b. Faktor-faktor Pemungkin (Enabling Faktor) Faktor-faktor pemungkin adalah faktor-
faktor yang memungkinkan atau yang memfasilitasi perilaku atau tindakan. Faktor ini mencakup
ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat. Fasilitas ini pada
hakikatnya mendukung atau memungkinkan terwujudnya perilaku kesehatan, maka faktor-faktor ini
disebut juga faktor pendukung. Misalnya Puskesmas, Posyandu, Rumah Sakit, tempat pembuangan
air, tempat pembuangan sampah, dan sebagainya. c. Faktor-faktor penguat (Reinforcing Faktor)
Faktor-faktor penguat adalah faktorfaktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku.
Kadang-kadang meskipun orang mengetahui untuk berperilaku sehat, tetapi tidak melakukannya.
Faktor-faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama, sikap dan
perilaku para petugastermasuk petugas kesehatan. Termasuk juga disini undangundang, peraturan-
peraturan baik dari pusat maupun dari pemerintah daerah terkait dengan kesehatan. C. Kesehatan
Masyarakat Pengertian Kesehatan Masyarakat Menurut Winslow dalam Notoatmodjo: 2003, bahwa
Kesehatan Masyarakat (Public Health) adalah Ilmu dan Seni : mencegah penyakit, memperpanjang
hidup, dan meningkatkan kesehatan, melalui “Usaha-usaha Pengorganisasian masyarakat “ untuk :
1. Perbaikan sanitasi lingkungan 2. Pemberantasan penyakitpenyakit menular 3. Pendidikan untuk
kebersihan perorangan 4. Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk
diagnosis dini dan pengobatan. 5. Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang
terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya. Dalam Undang-undang
Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan ditetapkan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera
dari badan, jiwa dansosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomi. Dari uraian tersebut di atas dapat diketahui bahwa kesehatan masyarakat merupakan hal
yang sangat penting, untuk itu pemerintahpun dalam Pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang: 1. memiliki perilaku
sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat; 2. mampu menjangkau
pelayanan kesehatan bermutu 3. hidup dalam lingkungan sehat; dan 4. memiliki derajat kesehatan
yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. BAB III METODE PENELITIAN A.
Jenis Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif.
B. Fokus penelitian Peneliti memfokuskan penelitian pada hal-hal sebagai berikut: 1. Perilaku hidup
bersih dan sehat masyarakat desa Samir kecamatanNgunut kabupaten Tulungagung dalam
meningkatkan kesehatan masyarakat. Dengan indikator tersebut adalah: a. Pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan. b. Bayi di beri ASI ekslusif. c. Menimbang balita setiap bulan. d. Ketersediaan
air bersih. e. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun. f. Ketersediaan jamban sehat. g.
Memberantas jentik nyamuk. h. Makan buah dan sayur. i. Melakukan aktifitas fisik setiap hari. j.
Tidak merokok dalam rumah. 2. Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat di
desa Samir kecamatan Ngunut kabupaten Tulungagung. Dengan indikator : • Tingkat Pendidikan •
Fasilitas Kesehatan a. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Samir Kecamatan Ngunut
kabupaten Tulungagung. b. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi: 1) Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan jalan terjun langsung ke obyek penelitian,
hal ini dilakukan dengan tujuanuntuk memperoleh data secara empiris 2) Data sekunder, yaitu data
pendukung atau data pelengkap yang dapat diperoleh dalam penelitian ini dengan tidak harus terjun
langsung pada obyek penelitian.Salah satu kegunaan data sekunder ini adalah sebagai penguat dasar
analisa teori yang ada hubungannya dengan tema penelitian ini. E. Teknik Pengumpulan Data Dalam
penelitian ini akan menggunakan : 1. Studi Kepustakaan, yaitu penelitian dilakukan dengan cara
membaca dan mempelajari buku-buku ilmiah, literatur dan sebagainya. 2. Studi Lapangan, yaitu
penelitian yang dilakukan penulis untuk mengumpulkan data dengan jalan terjun langsung ke obyek
penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan. Sedangkan tekniknya adalah sebagai berikut : a.
Interview (wawancara) b. Penyebaran Kuesioner • Pengamatan (observasi), yaitu peneliti melihat
secara langsung aktivitas yang dilakukan di tempat dan bidang kerja masing-masing. • Dokumentasi,
yaitu: mempelajari dan melihat laporan-laporan tertulis resmi yang ada pada desa Samir Kecamatan
Ngunut Kabupaten Tulungagung. F. Instrumen Penelitian Yang dimaksud dengan instrumen
penelitian adalah alat yang digunakan untuk memperoleh atau mengumpulkan data dalam rangka
memecahkan masalah dan mencapai tujuan penelitian. Menurut Ismani H.P. (1991 : 135), instrumen
penelitian yang umum digunakan untuk suatu peneltian adalah : wawancara, Kuesioner, observasi
dan dokumenter. Dalam penelitian ini instrumen alat yang digunakan adalah : 1. Peneliti sendiri
Salah satu ciri penelitian kualitatif adalah memasukan manusia atau peneliti sendiri sebagai alat
pengumpul data utama. Hal ini berpengaruh terutama dalam proses wawancara dan analisa data. 2.
Pedoman wawancara Hal ini berguna untuk membatasi dan mengarahkan peneliti dalam mencari
data-data yang diperlukan guna kegiatan penelitian. 3. Perangkat penunjang Perangkat ini meliputi :
buku catatan dan alat tulis menulis yang dapat digunakan selama berada dilapangan untuk
memudahkan hal-hal tertentu yang mungkin belum didapat dari dokumen tertulis. E. Teknik Analisa
Data Menurut M. Nazir (2005 : 358) analisa adalah mengelompokan, membuat suatu urutan,
memanipulasi serta menyingkat data sehingga mudah dibaca. Tujuan dari analisa adalah untuk
mereduksi data agar dapat dikerjakan, dimanfaatkan dan dipahami sedemikian rupa sehingga
berhasil menyimpulkan suatu fenomena yang dapat dipakai untuk menjawab persoalan-persoalan
yang diajukan dalam penelitian. Sesudah data terkumpul dengan lengkap yang disajikan dalam
bentuk penyajian data, langkah yang harus ditempuh adalah menganalisa data. Dalam menganalisa
data penelitian ini akan mengacu pada model yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman dalam
Husaini Usman (2008 : 88) yang terdiri dari tiga alur kegiatan yang akan dilaksanakan dari awal
hingga selesai yakni: reduksi data (data Reduction), penyajian data (data dispalay) dan penarikan
kesimpulan BAB IVPENYAJIAN DATA, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data
Penelitian 1. Tinjauan Umum Lokasi Penelitian Desa : Samir Kecamatan : Ngunut Kabupaten :
Tulungagung Jumlah penduduk : 2049 orang Jumlah rumah : 601 rumah yang dihuni Jumlah RT : 11
RT Jumlah RW : 3 RW B. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Pelaksanaan Perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) masyarakat desa Samir kecamatan Ngunut kabupaten Tulungagung dalam
meningkatkan kesehatan a. Persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan Dari data yang telah
diperoleh, dapat disimpulkan bahwa di desa Samir seluruh persalinan yang dilakukan oleh ibu
bersalin di tolong oleh Bidan (tenaga kesehatan). Hal ini berarti seluruh persalinan berdasarkan
penolong persalinan di Bidan sebanyak 5 (100%) dari 5 ibu bersalin selama satu tahun. Masyarakat
desa Samir sudah memiliki kepercayaan bahwa tenaga kesehatanmerupakan orang yang sudah ahli
dalam membantu persalinan, sehingga keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin. Disamping itu
dengan ditolong oleh tenaga kesehatan, apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera
ditolong atau dirujuk ke Puskesmas atau Rumah Sakit. Jika ibu bersalin ditolong oleh tenaga
kesehatan maka peralatan yang digunakan aman, bersih dan steril sehingga mencegah terjadinya
infeksi dan bahaya kesehatan lainnya b. Memberi bayi ASI Eksklusif Hasil penelitian tentang
pemberian ASI eksklusif bagi bayi, bahwa ibu yang memberikan ASI secara eksklusif di Desa Samir
hanya 17%, hal ini berarti bahwa sebagian besar ibu tidak memberikan ASI secara eksklusif (0-6
bulan). Hal ini harusnya disadari bahwa ASI adalah makanan alamiah berupa cairan dengan
kandungan zat gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga tumbuh dan berkembang
dengan baik. Air susu ibu pertama berupa cairan bening berwarna kekuningan (kolostrum) sangat
baik untuk bayikarena mengandung zat kekebalan terhadap penyakit. Adapun manfaat memberi ASI
bagi ibu adalah dapat menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi, mengurangi pendarahan
setelah persalinan, mempercepat pemulihan kesehatan ibu, dapat menunda kelahiran berikutnya,
mengurangi risiko kena kanker payudara dan lebih praktis karena ASI lebih mudah diberikan pada
saat bayi membutuhkan. c. Menimbang Balita Setiap Bulan Di desa Samir terdapat posyandu
sebanyak 3 buah. Dari data dapat disimpulkan bahwa seluruh bayi berdasarkan kategori tempat
penimbangan seluruhnya menimbang di posyandu sebanyak 112 balita atau 100%. Bagi masyarakat
desa Samir, menimbang secara rutin di posyandu akan terlihat perkembangan berat badan balita
apakah naik atau tidak. Manfaatnya, anda dapat mengetahui apakah balita anda tumbuh sehat, tahu
dan bisa mencegah gangguan pertumbuhan balita, untuk mengetahui balita sakit (demam, batuk,
pilek, diare), jika beratbadan dua bulan berturut-turut tidak naik atau bahkan balita yang berat
badannya dibawah garis merah (BGM) dan dicurigai gizi buruk, sehingga dapat dirujuk ke Puskesmas.
Datang secara rutin ke Posyandu juga berfungsi untuk mengetahui kelengkapan imunisasi serta
untuk mendapatkan penyuluhan gizi. d. Menggunakan Air Bersih Berdasarkan data penelitian, dari
total 601 rumah hampir seluruh (84,1%) 506 rumah mempunyai sarana air bersih memenuhi syarat.
Masyarakat desa Samir sebagian besar menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari yang
berasal dari air pompa dan sumur. Mereka menyadari manfaat menggunakan air bersih yang sangat
banyak, sehingga dapat terhindar terhindar dari semua penyakit seperti diare, kecacingan, penyakit
kulit atau keracunan. Dan dengan menggunakan air bersih setiap anggota keluarga terpelihara
kebersihan dirinya. e. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun Berdasarkan data penelitian, dari
total 601 rumah, seluruhpenghuni rumah desa Samir terbiasa mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun. Kebiasaan ini biasanya dilakukan sebelum makan dan makan, sesudah buang air besar,
sebelum memegang bayi, setelah menceboki anak dan sebelum menyiapkan makanan tentunya
menggunakan air bersih mengalir dan sabun. Masyarakat desa Samir juga mengetahui manfaat
mencuci tangan sangat banyak, antara lain : agar tangan menjadi bersih dan dapat membunuh
kuman yang ada di tangan, mencegah penularan penyakit seperti diare, cacingan, penyakit kulit,
infeksi daluran pernafasan akut (ISPA), bahkan flu burung dan lainnya. f. Menggunakan Jamban
Sehat Berdasarkan data penelitian, dari total 601 rumah hampir seluruh (82,3%) 495 rumah
mempunyai jamban yang memenuhi syarat. Ada 106 rumah yang belum memiliki jamban yang
memenuhi syarat. Hal ini g. Memberantas Jentik di Rumah Sekali Seminggu Berdasarkan hasil
penelitian, dari total 601 rumahmasyarakat desa Samir, sebagian besar (70,5%) 424 rumah
mempunyai rumah yang bebas jentik. Meskipun masih ada 177 rumah yang belum bebas dari jentik-
jentik. Hal ini dikarenakan disekitar rumah masih banyak genangan-genangan air pada lokasi aliran
pembuangan air limbah. h. Makan Buah dan Sayur Setiap Hari Berdasarkan data penelitian, bahwa
dari total 601 rumah, 52% rumah tangga mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari. Ini berarti
bahwa 312 rumah tangga setiap hari mengkonsumsi buah dan sayur, dan masih banyaknya rumah
tangga (289 rumah tangga) yang tidak mengkonsumsi buah dan sayur. Apabila dipandang dari sudut
manfaatnya, buah dan sayur mengandung vitamin dan mineral, yang mengatur pertumbuhan dan
pemeliharaan tubuh dan mengandung serat yang tinggi. Sebagian besar masyarakat desa Samir yang
tidak mengkonsumsi buah dan sayur dikarenakan kurang menyukakai sayuran hijau serta kurang
mengetahui manfaat dari buahbuahan. i. Melakukan Aktifitas Fisik Setiap Hari Berdasarkan data
penelitian, bahwa semua anggota rumah tangga (601 rumah) atau 100% rumah tangga melakukan
aktifitas setiap harinya. Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang
menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental,
dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Dengan aktivitas
fisik dilakukan secara teratur paling sedikit 30 menit dalam sehari, sehingga dapat menyehatkan
jantung, paru-paru serta alat tubuh lainnya. Aktivitas yang dilakukan masyarakat desa Samir banyak
sekali, mulai kegiatan membersihkan rumah, sampai dengan penyelesaian pekerjaan yang waktunya
hampir seharian. Dan hal ini merupakan aktivitas rutin mereka. j. Tidak Merokok di Dalam Rumah
Berdasarkan data penelitian, dari total 601 rumah sebagianbesar (60%) dalam rumah tangga ada
anggota keluarga yang merokok di dalam rumah. Meskipun sudah mengerti bahwa di dalam satu
puntung rokok yang diisap, akan dikeluarkan lebih dari 4.000 bahan kimia berbahaya, diantaranya
adalah nikotin, tar, dan karbon monoksida (CO), namun mereka tetap melakukannya dan
mengabaikan kesehatan anggota rumah tangga leinnya (perokok pasif). Adapun rumah tangga yang
tidak merokok di dalam rumah, sebagian besar memang tidak mengkonsumsi rokok. 2. Faktor faktor
yang Mempengaruhi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di desa Samir kecamatan Ngunut kabupaten
Tulungagung. a. Tingkat Pendidikan Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikatakan bahwa masyarakat
desa Samir mayoritas memiliki (42%) penduduk yang tamatan SD, setelah itu 14,7% penduduk tamat
SMP Dengan mayoritas masyarakat berpendidikan SD, hal ini menunjukan bahwa faktor pendidikan
haruslah diperhatikan. b. Fasilitas KesehatanData penelitian tentang sarana kesehatan di desa Samir
menunjukan bahwa sarana kesehatan yang terdapat di desa Samir kurang mencukupi bagi
kesehatan masyarakat. Dengan jumlah penduduk 2049 seharusnya pemerintah dapat menambahkan
beberapa posyandu di desa Samir. 3. Rekapitulasi hasil penelitian Tabel 1 Rekapitulasi PHBS
Masyarakat Desa Samir Dalam Meningkatkan Kesehatan (Target 70%) NO URAIAN KETERANGAN 1
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat a. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 100% Diatas target
b. Bayi di beri ASI ekslusif 17% Dibawah target c. Menimbang balita setiap bulan 100% Diatas target
d. Ketersediaan air bersih 90% Diatas target e. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 100%
Diatas target f. Ketersediaan jamban sehat 82,3% Diatas targetg. Memberantas jentik nyamuk 70%
Sesuai target h. Makan buah dan sayur 52% Dibawah target i. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
100% Diatas target j. Tidak merokok dalam rumah 40% Dibawah target 2 Faktor faktor yang
Mempengaruhi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat a. Tingkat Pendidikan 63% Tamat SD dan SMP b.
Sarana Kesehatan 60% Kurang mencukupi BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan PHBS di Rumah Tangga
adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu
melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di
masyarakat. PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehatdi desa
kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Kegiatan PHBS ini sendiri memiliki manfaat baik bagi rumah
tangga itu sendiri maupun masyarakat. Sasaran dari kegiatanPHBS rumah tangga ini adalah :
Pasangan Usia Subur, Ibu Hamil dan Ibu Menyusui, Anak dan Remaja, Usia Lanjut, Pengasuh Anak.
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa PHBS masyarakat desa Samir sebagai berikut : 1. Semua
persalinan masyarakat desa ditolong oleh tenaga kesehatan 2. Masih sedikitnya ibu yang mau
memberikan ASI eksklusif pada bayinya,. 3. Semua bayi dan balita tiap bulan melakukan
penimbangan di posyandu serta untuk memantau kesehatannya. 4. Masyarakat selalu menjaga
kebersihan dengan selalu mencuci tangan dengan air bersih dan sabun setelah melakukan aktivitas
umum dan BAB. 5. Hasil penelitian: masyarakat desa dalam kesehariannya menggunakan air bersih.
6. Menggunakan jamban sehat 7. Masyarakat sebagian besar memberantas jentik di rumah 8.
Masyarakat desa banyak yang tidak makan buah dan sayur setiap hari 9. Masyarakat desa banyak
yang selalu melakukan aktivitas fisik setiap hari 10. Masyarakat desa kebanyakan merokok di dalam
rumah. 11. Bahwa tingkat pendidikan masyarakat desa kebanyakan lulusan SD dan SMP. Meskipun
mayoritas penduduk desa yang berpendidikan SD dam SMP lebih banyak namun dari 10 standar
PHBS, tujuh indikator telah melebihan standar 70% 12. Sarana kesehatan yang disediakan
pemerintah untuk masyakat desa masih belum mencukupi. B. Saran Dari hasil penelitian di atas
penulis dapat memberikan beberapa saran : 1. Pemberian ASI Eksklusif Dengan sangat sedikitnya ibu
yang mau memberikan ASI eksklusif pada bayinya ini sangat disayangakn untuk itu memberikan
penyuluhan tentang pentingnya ASI eksklusif bagi bayi. Hal ini bisa dilakukan pada saat ibu hamil
memeriksakan diri di Posyandu ataupun di Bidan Praktek Mandiri. 2. Makan buah dan sayur Bagi
masyarakat desa Samir makan buah dan sayuran hijau tidak begitu penting dibandingkan dengan
lauk pauk. Untuk mengatasinya yaitu dengan penyuluhan yang dilaksanakan petugas kesehatan
melalui posyandu3. Tidak merokok di dalam rumah Dengan masih banyaknya masyarakat yang
merokok di dalam rumah, hal ini berarti dapat menurunkan derajat kesehatan rumah tangga
tersebut. Untuk itu selain rutin diberikan penyuluhanpenyuluhan tentang bahaya merokok juga bisa
melalui pemasangan poster-poster ditempat umum, sehinga bisa mengingatkan bagi perokok. 4.
Sarana kesehatan yang disediakan pemerintah untuk masyakat desa masih belum mencukupi, untuk
itu diperlukan tambahan beberapa sarana kesehatan seperti posyandu.
"Health is not everything, but without health everything is nothing".Kesehatan memang bukan
segalanya, tetapi tanpa kesehatan segalanya menjadi tidak berarti. Setiap individu mempunyai
hak untuk hidup sehat, kondisi yang sehat yang tinggi untuk sehat serta merubah prilaku tidak
sehat menjadi prilaku hidup sehat. Hidup sehat adalah hal yang seharusnya diterapkan oleh
setiap orang, mengingat manfaat yang ditimbulkan akan sangat banyak, mulai dari konsentrasi
kerja, kesehatan dan kecerdasan anak sampai dengan keharmonisan keluarga.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu strategi yang dicanangkan oleh
Departemen Kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan Millenuim 2015 melalui rumusan
visi dan misi Indonesia Sehat. Sebagaimana yang dicita-citakan oleh seluruh masyarakat
Indonesia dalam menyongsong Millenium Development Goals (MDGs). Untuk mewujudkan
sebuah bangsa yang lebih sehat, masyarakat diajak berkomitmen untuk melakukan hidup sehat
melalui perilaku hidup bersih dan sehat.

Perilaku Hidup Bersih dan sehat adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau
menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan
membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap, dan perilaku melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social
Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment) sehingga keluarga dan masyarakat
dapat menolong dirinya sendiri dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di
masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri,
terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat dapat menerapkan cara-cara hidup
sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.

Rumah Tangga merupakan unit terkecil dalam lingkungan. Perilaku hidup yang bersih dan sehat
selayaknya harus diterapkan dan ditanamkan kepada seluruh anggota keluarga. Peranan
keluarga dalam sebuah rumah memegang kunci utama untuk meningkatkan kualitas kesehatan
sejak dini. Karena jika keluarga sehat akan membentuk masyarakat yang sehat pula. Dengan
menerapkannya terlebih dahulu di lingkungan rumah tangga maka otomatis akan lebih mudah
menerapkan ke lingkungan yang lebih luas lagi yaitu masyarakat. Karena kondisi sehat dapat
dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi perilaku sehat, dan
menciptakan lingkungan sehat di rumah tangga. Oleh karena itu kesehatan perlu dijaga,
dipelihara dan ditingkatkan oleh setiap anggota rumah tangga serta diperjuangkan oleh semua
pihak secara keseluruhan (totalitas).

Terpilihnya Desa Gesing untuk mewakili Propinsi Bali untuk penilaian Lomba Pelaksana Terbaik
PHBS serangkaian dengan Lomba KKG-KB-Kesehatan merupakan salah satu adanya
perubahan perilaku masyarakat yang signifikan kearah perilaku hidup bersih dan sehat.
Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Kesehatan telah memberikan prioritas terhadap
perwujudan perilaku hidup bersih dan sehat ini dengan melakukan pembinaan-pembinaan
mengenai PHBS terhadap masyarakat melalui kader-kader kesehatan di Desa Gesing

Dalam menjalankan program PHBS, Desa Gesing telah melakukan berbagai inovasi di masing-
masing rumah tangga seperti tidak merokok di dalam rumah dan menyediakan pojok rokok,
menjaga kebersihan lingkungan, menciptakan berbagai slogan kesehatan terkait dengan
penerapan PHBS di Desa Gesing, melaksanakan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSM), dan berbagai inovasi lainnya.

Melalui terpilihnya Desa Gesing Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng untuk mewakili Provinsi
Bali sebagai Pelaksana Terbaik PHBS dalam KKG-KB-Kesehatan Tingkat Nasional diharapkan
dapat memberi motivasi warga khususnya warga Desa Gesing untuk meningkatkan kualitas
lingkungan dan kesehatan, sekaligus menjadikan PHBS sebagai perilaku sehari-hari.
Gerakan PHBS Sebagai Langkah Awal Menuju Peningkatan Kualitas Kesehatan
Masyarakat

PHBS merupakan kependekan dari Pola Hidup Bersih dan Sehat.


Sedangkan pengertian PHBSadalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena
kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri
sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat.

Perilaku hidup bersih sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk
menularkan pengalaman mengenai pola hidup sehat melalui individu, kelompok
ataupun masyarakat luas dengan jalur – jalur komunikasi sebagai media berbagi
informasi. Ada berbagai informasi yang dapat dibagikan seperti materi edukasi guna
menambah pengetahuan serta meningkatkan sikap dan perilaku terkait cara hidup
yang bersih dan sehat.

PHBS adalah sebuah rekayasa sosial yang bertujuan menjadikan sebanyak mungkin
anggota masyarakat sebagai agen perubahan agar mampu meningkatkan kualitas
perilaku sehari – hari dengan tujuan hidup bersih dan sehat.

Terdapat langkah – langkah berupa edukasi melalui pendekatan pemuka atau


pimpinan masyarakat, pembinaan suasana dan juga pemberdayaan masyarakat
dengan tujuan kemampuan mengenal dan tahu masalah kesehatan yang ada di
sekitar; terutama pada tingkatan rumah tangga sebagai awal untuk
memperbaiki pola dan gaya hidup agar lebih sehat.

Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan melalui
proses penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu – individu dalam
menjalani perilaku kehidupan sehari – hari yang bersih dan sehat. Manfaat
PHBS yang paling utama adalah terciptanya masyarakat yang sadar kesehatan dan
memiliki bekal pengetahuan dan kesadaran untuk menjalani perilaku hidup yang
menjaga kebersihan dan memenuhi standar kesehatan.

Beberapa Tatanan PHBS


Tatanan PHBS melibatkan beberapa elemen yang merupakan bagian dari tempat
beraktivitas dalam kehidupan sehari – hari. Berikut ini 5 tatanan PBHS yang dapat
menjadi simpul – simpul untuk memulai proses penyadartahuan tentang perilaku
hidup bersih sehat :

 PHBS di Rumah tangga


 PHBS di Sekolah
 PHBS di Tempat kerja
 PHBS di Sarana kesehatan
 PHBS di Tempat umum
Manfaat PHBS
Manfaat PHBS secara umum adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
mau menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut agar masyarakat bisa
mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan. Selain itu, dengan menerapkan
PHBS masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan
kualitas hidup.

 Manfaat PHBS Di Sekolah

PHBS di sekolah merupakan kegiatan memberdayakan siswa,guru dan masyarakat


lingkungan sekolah untuk mau melakukan pola hidup sehat untuk menciptakan
sekolah sehat. Manfaat PHBS di Sekolah mampu menciptakan lingkungan yang
bersih dan sehat, meningkatkan proses belajarmengajar dan para siswa, guru hingga
masyarakat lingkungan sekolah menjadi sehat.

 Manfaat PHBS Di Rumah Tangga

Menerapkan PHBS di rumah tangga tentu akan menciptakan keluarga sehat dan
mampu meminimalisir masalah kesehatan. Manfaat PHBS di Rumah tangga antara
lain, setiap anggota keluarga mampu meningkatkan kesejahteraan dan tidak mudah
terkena penyakit, rumah tangga sehat mampu meningkatkan produktifitas anggota
rumah tangga dan manfaat phbs rumah tangga selanjutnya adalah anggota keluarga
terbiasa untuk menerapkan pola hidup sehat dan anak dpt tumbuh sehat dan
tercukupi gizi

 Manfaat PHBS Di Tempat Kerja

PHBS di Tempat kerja adalah kegiatan untuk memberdayakan para pekerja agar tahu
dan mau untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dan berperan dalam
menciptakan tempat kerja yang sehat. manfaat PHBS di tempat kerja yaitu para
pekerja mampu meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit, meningkatkan
produktivitas kerja dan meningkatkan citra tempat kerja yang positif .

 Manfaat PHBS di Masyarakat

Manfaat PHBS di masyarakat adalah masyarakat mampu menciptakan lingkungan


yang sehat, mencegah penyebaran penyakit, masyarakat memanfaatkan pelayanan
fasilitas kesehatan dan mampu mengembangkan kesehatan yang bersumber dari
masyarakat.

Indikator PHBS Di Sekolah


PHBS Di Sekolah merupakan langkah untuk memberdayakan siswa,guru dan
masyarakat lingkungan sekolah agar bisa dan mau melakukan perilaku hidup bersih
dan sehat dalam menciptakan sekolah yang sehat.

Contoh phbs di sekolah

 Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan,


 Mengkonsumsi jajanan sehat,
 Menggunakan jamban bersih dan sehat
 Olahraga yang teratur
 Memberantas jentik nyamuk
 Tidak merokok di lingkungan sekolah
 Membuang sampah pada tempatnya, dan
 Melakukan kerja bakti bersama warga lingkungan sekolah untuk menciptakan
lingkungan yang sehat.

Tatanan PHBS Rumah Tangga


Salah satu tatanan PHBS yang utama adalah PHBS rumah tangga yang bertujuan
memberdayakan anggota sebuah rumah tangga untuk tahu, mau dan mampu
menjalankan perilaku kehidupan yang bersih dan sehat serta memiliki peran yang
aktif pada gerakan di tingkat masyarakat. Tujuan utama dari tatanan PHBS di tingkat
rumah tangga adalah tercapainya rumah tangga yang sehat.

Terdapat beberapa indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga yang dapat
dijadikan acuan untuk mengenali keberhasilan dari praktek perilaku hidup bersih dan
sehat pada tingkatan rumah tangga. Berikut ini 10 indikator PHBS pada tingkatan
rumah tangga :

1. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan.


Persalinan yang mendapat pertolongan dari pihak tenaga kesehatan baik itu
dokter, bidan ataupun paramedis memiliki standar dalam penggunaan
peralatan yang bersih, steril dan juga aman. Langkah tersebut dapat
mencegah infeksi dan bahaya lain yang beresiko bagi keselamatan ibu dan
bayi yang dilahirkan.

2. Pemberian ASI eksklusif


Kesadaran mengenai pentingnya ASI bagi anak di usia 0 hingga 6 bulan
menjadi bagian penting dari indikator keberhasilan praktek perilaku hidup
bersih dan sehat pada tingkat rumah tangga.

3. Menimbang bayi dan balita secara berkala


Praktek tersebut dapat memudahkan pemantauan pertumbuhan bayi.
Penimbangan dapat dilakukan di Posyandu sejak bayi berusia 1 bulan hingga
5 tahun. Posyandu dapat menjadi tempat memantau pertumbuhan anak dan
menyediakan kelengkapan imunisasi. Penimbangan secara teratur juga dapat
memudahkan deteksi dini kasus gizi buruk.

4. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih


Praktek ini merupakan langkah yang berkaitan dengan kebersihan diri
sekaligus langkah pencegahan penularan berbagai jenis penyakit berkat
tangan yang bersih dan bebas dari kuman.

5. Menggunakan air bersih


Air bersih merupakan kebutuhan dasar untuk menjalani hidup sehat.

6. Menggunakan jamban sehat


Jamban merupakan infrastruktur sanitasi penting yang berkaitan dengan unit
pembuangan kotoran dan air untuk keperluan pembersihan.

7. Memberantas jentik nyamuk


Nyamuk merupakan vektor berbagai jenis penyakit dan memutus siklus hidup
makhluk tersebut menjadi bagian penting dalam pencegahan berbagai
penyakit.

8. Konsumsi buah dan sayur


Buah dan sayur dapat memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral serta serat
yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh optimal dan sehat.

9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari


Aktivitas fisik dapat berupa kegiatan olahraga ataupun aktivitas bekerja yang
melibatkan gerakan dan keluarnya tenaga.

10. Tidak merokok di dalam rumah


Perokok aktif dapat menjadi sumber berbagai penyakit dan masalah
kesehatan bagi perokok pasif. Berhenti merokok atau setidaknya tidak
merokok di dalam rumah dapat menghindarkan keluarga dari berbagai
masalah kesehatan.
Salah Satu Aktivitas PHBS - Cuci Tangan Pakai Sabun

Pentingnya Materi PHBS Di Setiap Tatanan

Selain PHBS dalam tatanan rumah tangga, masih terdapat tatanan lain yang tidak
kalah penting seperti PHBS di sekolah dan juga PHBS di tempat kerja. Keseluruhan
dari materi PHBS bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan individu dan
masyarakat yang terlibat pada setiap tatanan.

Sekolah yang sehat dengan anggota komunitas tingkat sekolah yang berperilaku
hidup bersih dan sehat dapat mencegah sekolah menjadi titik penularan atau sumber
berbagai penyakit. Demikian pula dengan PHBS di tempat kerja dimana keamanan
dan kesehatan menjadi sesuatu yang tidak kalah penting.

Perilaku hidup bersih dan sehat yang berasal dari implementasi materi PHBS dapat
menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Menjalankan
praktek indikator – indikator PHBS di berbagai tatanan dapat menjadi sebuah
gerakan untuk memasyarakatkan perilaku hidup bersih dan sehat dimanapun dan
juga kapanpun.

You might also like