You are on page 1of 2
PERADI PERHIMPUNAN ADVOKAT INDONESIA INDONESIAN ADVOCATES ASSOCIATION Jakarta, 28 Maret 2019 Nomor: 109/DPN/PERADI/II1/2019 Kepada Yth. 1, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Advokat Indonesia 2. Pimpinan Mitra Penyelenggara Kerjasama Pendidikan Khusus Profesi Advokat di seluruh Indonesia Perihal: Pelaksanaan Pendidikan Khusus i Advokat (P) Dengan Hormat, Sehubungan dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2019 Tentang Program Profesi Advokat (PERMENRISTEKDIKTI No.5 Tahun 2019), telah menimbulkan interpretasi yang berbeda. Oleh karena itu Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) memandang perlu menegaskan hal-hal sebagai berikut: 1. PERMENRISTEKDIKTI No. 5 Tahun 2019 telah mendapat tanggapan yang berbeda- beda sehingga secara substansial penerapannya belum dapat dilaksanakan dalam waktu singkat, untuk itu PERADI saat ini dalam proses memberikan pendapat kepada Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia sebagai bahan masukan. 2. Kewenangan Konstitusional Organisasi Advokat melaksanakan PKPA diatur dalam Pasal 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat (UU Advokat), sebagaimana dinyatakan dalam tafsir konstitusional Petitum Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 95/PUU-XIV/2016, berbunyi sebagai berikut: “yang berhak menyelenggarakan Pendidikan Khusus Profesi Advokat adalah organisasi advokat dengan keharusan bekerja sama dengan perguruan tinggi yang fakultas hukumnya minimal terakreditasi B atau sekolah tinggi hukum yang minimal terakreditasi B.”. Kewenangan Organisasi Advokat untuk menyelenggarakan PKPA. menurut Undang-undang secara hierarki perundang-undangan mempunyai keduduken lebih tinggi, seyogyanya tidak boleh bertentangan dan/atau digantikan oleh Peraturan Menteri, 3. Pelaksanaan kewenangan Organisasi Advokat di atas sesuai dengan prinsip harmonisasi antara Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Halaman 1 dar and Sin Tower, 11°Flaor, J. S. Parman Kav, 22-24 Jakarta Barat 11480 - Indonesia 462.21 2504 5192, +62 21 2594 5193, 46221 2625 2303, F462 21 2594 5173 E:info@perad ord W: waw.perad oid tentang Sistem Pendidikan Nasional jo. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dengan UU Advokat jo. Putusan Mabkamah Konstitusi Nomor 95/PUU-XIV/2016 yang ditindak lanjuti dengan Perjanjian Kerjasama Pelaksanaan PKPA antara Dewan Pimpinan Nasional PERADI disatu pihak dan Perguruan Tinggi dipihak lain. 4, Substansi Program Profesi Advokat (PPA) yang diatur PERMENRISTEKDIKTI No.5 Tahun 2019, menurut hemat PERADI bermaksud untuk menyelenggarakan satuan Program Studi dan pemberian gelar profesi yang kewenangan penyelenggaraannya ada pada Pemerintah dan dalam praktek akademik dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi/Fakultas Hukum atau Program Studi, yang tidak bermaksud untuk mengatur kewenangan Organisasi Advokat. 5. Pelaksanaan kewenangan konstitusional kedua program, yaitu PPA dengan Pemberian gelar profesi Advokat yang diatur Peraturan Menteri dan kewenangan konstitusional pelaksanaan PKPA dalam UU Advokat adalah dua hal yang berbeda. Kewenangan konstitusional PERADI lainnya adalah melaksanakan Ujian Profesi Advokat, Magang dan Pengangkatan Advokat oleh Organisasi Advokat sebagaimana diatur oleh Pasal 2, Pasal 3 UU Advokat jo. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 95/PUU-XIV/2016. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Dewan Pimpinan Nasional PERADI perlu menegaskan kepada Dewan Pimpinan Cabang PERADI dan Mitra Penyelenggara Kerjasama PKPA di seluruh Indonesia untuk tetap melaksanakan PKPA dan berjalan sebagaimana mestinya sampai ada petunjuk lebih lanjut. Demikian surat ini kami sampaikan, untuk dapat dilaksanakan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Hormat Kami, Ketua Umum Sekretaris Jenderal Halaman 2 dari2

You might also like