APR Cee eC
MEDICINUS
JURNAL KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
DCU ou eRe)
ISSN 1978-3094DAFTAR ISI
Vol. 3 No. 10 Februari 2012 — Mei 2012
N 1978-309
vustaka
Tinjauan Pustaka
Uritkaria dan Angioedema: Tinjauan Faktor
Penyebab; Alergi atau Pseudoalery
Ameliani Kamaludin, Fresa Nathania Raharjo,
Suswadana, 2
Bakteri Acinetobater Baumanni
Ratna Sari Wijaya, Cucunawangsih. all
Paradigma Klinis Baru Gangguan Hemostasis
pada Sirosis Hat
Andree Kurniawan, Nata PH Lugito, Margareth
M Titang, Indra Wijaya, Theo A Yant 18
Penyakit Menular akibat Banjir
Nata PH Lugito. 24
Diagnosis dan Manajemen Asma untuk Anak
dan Usia Lanjut (Pendekatan Asthma Control
Test)
Allen Widysanto. 31
Petunjuk Penulisan Naskah, 35
SUSUNAN REDAKSI
Petindung
ered eee st
Penanggungjawab
Pein
ree eee
Cae
USN
Perey
Cresent
Cee)
en
Peel
Ronald Aloysius Ulaan, dr, MS
Cee ee
Cea tee re
eee rth
eae eo at
Cay ad
cone ais
Pn)
rc
Stee eaat
eee
Peoria
Soa)
Dee oar
re eweane esTinjauan Pustaka
BAKTERI ACINETOBACTER BAUMANNII
Ratna Sari Wijaya ', Cucunawangsih
Departemen Immunologi, Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan
Departemen Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan
PENDAHULUAN
Bakteri Acinetobacter baumannii (A. baumannii)
merupakan bakteri gram negatif yang/memiliki
karakterisitik terdiri dari obligat_aérob, tidak
bergerak, dan pleiomorfik. Infeksi oportunistik
bakteri A.baumannit dapat ditemukan seringkali
pada individu-individu dengan supresi_ sistem
imun dan juga pada individd-individu yang
mendapat perawatan di rusmah sakit dalam
Jangka waktu lama (lebih, dari 90° hari)!
Manifestasi Klinis infeksi tersebut dapat berupa
pneumonia, infeksi pada, kulit atau \jaringan
Tunak, infeksi saluran kemih, meningitis, dan
bakteremia.” ‘Angka mortalitas — yang
disebabkan oleh infeksi Aeinerobacter baiumanii
setara dengan angka mortalitas yang disebabkan
‘leh bakteri gram-negatif lainnya (28 to 32%)"
Adanya dua karakteristik baumannii yang
menjadikan bakteri ini mendapat perhatian oleh
WHO sebagai patogen penting yang sedang
menghadapi kesehatan manusia, yaitiketahanan
hidup A.baumannii di lingkungan-dan-adanya
resistensi tethadap —__berbagai_~_obat
(multidrugresistant’MDR)." Bakteri
ii merupakan bakteri yang dapat bertahan hidup
bbaik pada kondisi lingkungan kering maupun
lingkungan basah. Studi yang dilakukan oleh
Jawad ef al, menunjukkan bahwa A.baumannii
dapat bertahan hidup selama 20 hari pada
kondisi lingkungan dengan kelembaban relative
sekitar 31%.” Studi lainnya menunjukkan bahwa
A.bawmanni tetap dapat diisolasi dari tempat
tidur di rumah sakit setelah 9 hari pasien tersebut,
keluar dari rumah sakit.®
{.baumann
culevard
Tels +62-21-S4210130 ; Fax: 62-21 94210135;,
mail rtnasw8S@gmailcom
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
Pada tahun 1970, infeksi bakteri A baumanii
dapat dengan mudah diobati dengan antibiotik.
Akan tetapi, pada saat ini bakteri A baumannii
seringkali_resisten pada semua jenis antibiotik
pilihan pertama,’ Hal ini menjadi salah satu
faktor penyebab terjadinya wabah A.baumannii
yang-dilaporkan di berbagai_ rumah sakit di
Eropa, Amerika Utara, Argentina, Brazil, Cina,
Taiwan, Hongkong, Jepang, dan Korena, serta
beberapa’rumah sakit di daerah Tahiti dan Asia
Pasifik (Gambar 1). Di Indonesia, belum
terdapat data yang menunjukkan adanya wabah
Asbaumannii di rumah sakit
MIKROBIOLOGI
Genus Acineipbacter termasuk dalam subkelas
FProteobacteria, faniili Moravellaceae, yang
‘memiliki karakteristik berupa bakteri gram
negatif, obligat-aerob, oksidase negatif, katalase
positif, tidak bergerak, tidak memfermentasikan
‘alukosa dan DNA bakteri terdiri dari ikatan
hhidrogen basa guanine dengan sitosin sebesar
39-47%." Sel bakteri berukuran panjang 1.5m
dengan: bentuk bervariasi_mulai dari kokoid
sampai_kokobasil yang bergantung pada fase
pertumbuhannya (Gambar 2). Kebanyakan
spesies Acinetobacter dapat tumbuh dengan
mudah pada media laboratorium sederhana
dengan membentuk koloni halus berukuran
diameter 2 mm pada temperature 20-30°C.*